Anda di halaman 1dari 6

EFEK SENAM HAMIL TERHADAP LAMA KALA II PERSALINAN PRIMIPARA

DITINJAU BERDASARKAN BERAT BADAN JANIN


(Studi di Rumah Bersalin Bhakti Ibu Semarang)

Nurul Umitasari1, W.D Pristiwati,2 Sayono3


1
Program Studi D-III Kebidanan FIKK Universitas Muhammadiyah Semarang
2
Rumahsakit Umum Daerah Kota Semarang
3
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRAK
Latar Belakang: Senam hamil dapat melatih dan mempertahankan kekuatan otot-otot
dinding perut, dasar panggul, dan jaringan penyangga, serta meningkatkan elastisitas otot
panggul dan perineum. Kala II atau periode pengeluaran janin, dipengaruhi oleh his, paritas,
berat badan janin, ukuran panggul, elastisitas otot perineum, psikis dan cara memimpin
persalinan.
Tujuan: Untuk membandingkan lama kala II persalinan primipara berdasarkan aktivitas
senam hamil dan berat badan janin (BBJ).
Metode: Subjek penelitian sebanyak 32 ibu hamil, terdiri dari 16 orang peserta senam hamil
(minimal 8 kali kehadiran) dan 16 orang bukan peserta senam hamil. Data yang dikumpulkan
mencakup lama kala II, BBJ, dan karakteristik ibu. Data dianalisis dengan software SPSS.
Hasil: rerata lama kala II pada peserta senam hamil 34,81 menit sedangkan pada ibu bersalin
bukan peserta senam hamil 39,13 menit. BBJ dari ibu bersalin peserta senam hamil
mengelompok antara 2500 – 3000 gram, sedangkan pada ibu bersalin bukan peserta senam
hamil lebih menyebar, yaitu 6,7% < 2500, 33,3% antara 2500 – 3000 gram dan 60% > 3000
gram. Lama kala II ibu bersalin peserta senam hamil 4 menit lebih cepat dibanding bukan
peserta senam hamil. Pada persalinan dengan BBJ > 3000 gram, lama kala II ibu peserta
senam hamil lebih cepat 10 menit daripada bukan peserta senam hamil.

Kesimpulan: Senam hamil mempercepat kala II persalinan, terutama untuk BBJ lebih dari
3000 gram.

Kata kunci: Senam Hamil, Lama Kala II, persalinan primipara, Berat Badan Janin

ABSTRACT

Background: Pregnancy exercise can train and maintain the strength of abdominal wall and
pelvic muscles and shore tissue that serves the pelvic and perineal muscle elasticity. Stage II
is period of fetal labor that influenced by fetal, his, parity, weight, pelvis size, perineal
muscle elasticity, psychic and the method of delivery service.
Aim: To compare the stage II length of primary labor based on the pregnancy exercise
participation and fetal weight.
Method: as many as 32 pregnancy mothers were recruted in this study, consist of 16
participants and 16 non participants of pregnancy exercise. Stage II length, fetal weight, and
personal characteristics data were recorded, and analyzed statistically by SPSS software.
Results: The mean of stage II length are 34,81 minutes in pregnancy exercise participants
and 39,13 minutes in non participants group. Fetal weight of pregnancy exercise participants
group were concentrated in 2500 – 3000 gram range, while the non participants group were
distributed to <2500 gram (6,7%), 2500 – 3000 gram (33,3%), and >3000 gram (60%).
Generally, stage II length of primary labor was 4 minutes shorter in pregnancy exercise
participants group than non participants, and 10 minutes shorter in laboring of the fetal
weight more than 3000 gram

Conclusion: Pregnancy exercise can accelerate the stage II length labor, especially with fetal
weigth more then 3000 gram.

Keywords: Pregnancy exercise, stage II length, fetal weight, primary labor.

1
persalinan. Hal ini dapat terjadi dalam kala
PENDAHULUAN I dan kala II. Keadaan ini dapat
Persalinan adalah proses menyebabkan persalinan lama, infeksi
pengeluaran bayi, plasenta dan selaput intrapartum, ruptur uteri dan perlukaan
ketuban dari uterus ibu. Persalinan normal jalan lahir (Kasdu, 2005). Hastani (2011)
jika proses ini terjadi pada usia kehamilan menyatakan ada hubungan bermakna
cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa antara BBJ dengan lama kala II persalinan.
disertai adanya penyulit (JNPK-KR, 2007). BBJ > 3000 gram merupakan faktor resiko
Lama persalinan pada ibu primipara tanpa kala II yang panjang.
komplikasi, baik ibu maupun pada janin Kelenturan jalan lahir
dapat mencapai 18 jam (Saifuddin, 2008). mempercepat persalinan. Hal ini
Persalinan terdiri dari 1 – 4 dipengaruhi oleh aktivitas fisik seperti
tahap/kala. Kala I ditandai serviks berolahraga dan bersenggama. Kelenturan
membuka dari 0 sampai 10 cm, disebut akan berkurang bila ibu kurang
juga kala pembukaan. Kala II adalah tahap berolahraga atau terjadi infeksi genital
pengeluaran janin akibat kekuatan his dan (Sinsin, 2008). Menurut penelitian di
mengejan. Kala III atau kala urie ditandai Columbia School of Public Health
dengan plasenta terlepas dari dinding uterus semakin aktif kegiatan fisik seorang
dan dilahirkan. Kala IV adalah masa 2 jam wanita, makin cepat dan mudah dalam
sejak pengeluaran plasenta (Sumarah, proses persalinan, disamping kekuatan
2008). otot serta sistem kekebalan tubuh juga
Proses persalinan dipengaruhi oleh meningkat (Musbikin, 2008).
beberapa faktor yang disebut 5P, yaitu Senam hamil adalah salah satu
power, passanger, passage, penolong, dan aktifitas fisik yang menjadikan keadaan
psikis. Power atau kekuatan ibu, ditentukan prima dengan melatih dan
oleh his, umur, dan paritas. Passanger atau mempertahankan kekuatan otot dinding
faktor janin meliputi: ukuran, berat badan, perut, otot dasar panggul serta jaringan
dan letak. Faktor passage atau jalan lahir penyangga, yang berperan pada
meliputi bagian keras panggul (tulang– persalinan. Senam juga meningkatkan
tulang panggul) dan bagian lunak (otot– koordinasi kekuatan kontraksi otot rahim
otot, jaringan, ligament–ligament). Faktor sehingga tercapai hasil optimal menuju
penolong terutama ketrampilan memimpin jalan lahir dan meningkatkan kesegaran
persalinan. Faktor psikis ibu meliputi jasmani dan rohani ibu hamil (Manuaba,
kecemasan, kelelahan, dan tenaga. (JNPK- 1999), menghasilkan outcome persalinan
KR, 2008; Siswosudarmo, 2008; Varney, yang lebih baik dan masa aktifnya (kala II)
2008; Wiknjosastro, 2007 Yanti, 2010). lebih pendek (Indiarti, 2006).
Lama kala II persalinan primipara Erlina Indriyani (2009)
bervariasi, dengan median 50 menit. Pada membuktikan bahwa ada pengaruh senam
umumnya, kala II lebih dari 2 jam untuk terhadap lama waktu persalinan kala II
primi dan 1 jam untuk multipara dianggap pada ibu bersalin primipara. Nilai
abnormal (Varney, 2008). Lama persalinan minimum lama kala II pada kelompok
dapat disebabkan oleh banyak faktor, perlakuan lebih pendek (5 menit)
namun yang prinsip adalah his tidak efisien dibandingkan kelompok kontrol (15
(adekuat), faktor janin (malprestasi, menit). Hal serupa ditemukan di Rumah
malposisi, janin besar) dan faktor jalan sakit Sanglah Denpasar. Kelompok ibu
lahir. Faktor–faktor ini saling berhubungan yang melakukan senam hamil menjalani
(Saifuddin, 2009). proses persalinan kala II lebih singkat (8
Janin besar dapat menyebabkan menit) di bandingkan kelompok ibu yang
distosia, yang ditandai dengan kelambatan tidak melakukan senam hamil (12 menit)
atau tidak adanya kemajuan proses dan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang

2
melakukan senam lebih berat yaitu 3200 senam hamil maksimal adalah 29,86 ±
gram berbanding 3000 gram (Supriatmaja, 13,057 menit, dengan kisaran 12-49 menit
2005). Senam hamil dapat memperpendek sedangkan ibu bersalin dengan intensitas
kala II dan menghasilkan janin yang lebih senam hamil cukup rerata lama persalinan
berat (BBJ lebih besar). Padahal BBJ > kala II adalah 27,98 ± 27,046 menit,
3000 gram beresiko 4 kali lipat untuk dengan kisaran antara 10-91 menit. Ibu
terjadinya kala II yang lebih lama. Hal ini bersalin dengan intensitas senam hamil
menarik untuk diteliti apakah senam hamil cukup mengalami kala II lebih pendek 2
dapat mempercepat kala II persalinan menit dibandingkan ibu bersalin dengan
primipara, terutama bila berat badan janin > intensitas senam hamil maksimal. Median
3000 gram. durasinya kala II adalah 50 menit untuk
nulipara. Kala II lebih dari 2 jam untuk
METODE primigravida di anggap abnormal. Hal ini
Rumah Bersalin Bhakti Ibu dapat terjadi karena kontraksi tidak
menyelenggarakan senam hamil seminggu adekuat, faktor janin, dan jalan lahir.
sekali. Namun tidak semua ibu hamil yang Faktor janin seperti malpresentasi atau
melakukan pemeriksaan kehamilan malposisi, dan janin terlalu besar. Faktor
mengikuti kegiatan ini. Fenomena ini ibu dan jalan lahir yaitu belum saatnya
menarik untuk diteliti, dengan cara memilih melahirkan (kontraksi palsu), masa laten
32 ibu hamil primigravida (16 peserta dan memanjang (pembukaan kurang dari 4
16 bukan peserta senam hamil). Kriteria cm), inersia uteri (kontraksi rahim
umum pemilihan subjek adalah umur melemah atau tidak sesuai dengan besar
berkisar 20 – 35 tahun dan bersalin di RB pembukaan mulut rahim), panggul ibu
Bhakti Ibu. Subjek dikelompokkan menjadi sempit, dan anemia. Jalan lahir yang
peserta senam hamil (aktif mengikuti senam belum pernah dilalui oleh kepala bayi
hamil minimal 8 kali) dan bukan peserta menyebabkan otot-otot perineum belum
senam hamil. meregang (Winkjosastro, 2002).
Data yang dikumpulkan mencakup
karakterisktik ibu (nama, umur, umur Tabel 1. Kategori BBJ Berdasarkan Senam
Hamil
kehamilan, dan indeks masa tubuh), lama
kala II persalinan, dan BBJ. Sumber data Senam BBJ Total
terpenting adalah catatan pemeriksaan <2500 2500-3000 >3000
kehamilan dan persalinan. Observasi n % n % n % n %
Ya 0 0,0 10 62,5 6 37,5 16 100
partisipasi dilakukan untuk memperluas Tidak 2 12,5 5 31,3 9 56,2 16 100
informasi senam hamil, persalinan, dan Total 2 6,2 15 46,9 15 46,9 32 100
keadaan janin. Data dianalisis dengan
software SPSS. Ibu bersalin peserta senam hamil
melahirkan bayi dengan berat badan yang
HASIL DAN PEMBAHASAN normal, sedangkan pada kelompok bukan
Lama kala II persalinan pada ibu peserta senam hamil, terdapat 12,5% bayi
peserta senam hamil berkisar antara 10 – 91 dengan berat lahir rendah. BB dari ibu
menit dengan 34,81 ± 21,879 menit, bersalin peserta senam hamil lebih
sedangkan pada ibu bersalin bukan peserta mengumpul pada kisaran 2500 – 3000
senam hamil adalah 39,13 ± 23,403 menit, gram, berbeda dengan kelompok bukan
dengan kisaran 12-98 menit. Ibu bersalin peserta senam hamil, lebih banyak
peserta senam hamil mengalami kala II (56,2%) melahirkan bayi dengan BBJ >
lebih pendek 4 menit dibanding ibu bersalin 3000 gram. Wanita hamil yang
bukan peserta senam hamil. Dalam hal ini berolahraga secara teratur mengalami
jika senam hamil dikategorikan menurut kenaikan berat dan lemak tubuh yang lebih
intensitasnya maka rerata lama kala II sedikit dibandingkan wanita yang kurang
persalinan ibu bersalin dengan intensitas

3
aktif. Berat badan ibu dan janin bertambah pagi atau sore akan membantu wanita
secara wajar. Hasil ini tidak sesuai dengan hamil merasa lebih nyaman dan mudah
Supriatmaja (2005) yang menyatakan menjalai masa kehamilan dan membantu
bahwa rerata BBJ pada ibu hamil yang melancarkan saat proses persalinan
mengikuti senam hamil lebih besar daripada (Maryunani dan Sukaryati, 2011; Sekar,
bukan peserta senam hamil. Namun 2012).
demikian, BBJ pada ibu hamil yang bukan Lama Kala II persalinan pada
peserta senam hamil lebih bervariasi, kelompok peserta dan bukan peserta
bahkan ada yang termasuk BBLR. Aktifitas senam hamil dtinjau berdasarkan kategori
fisik/olahraga yang cukup dapat menjamin BBJ menunjukkan adanya perbedaan.
peredarah darah dan nutrisi merata ke Pada persalinan dengan BBJ lebih dari
seluruh tubuh, termasuk ke janin. 3000 gram, kala II lebih pendek 10 menit
Disamping itu terjadi pembakaran pada kelompok peserta senam hamil
karbohidrat dan lemak menjadi energi (Grafik 1).
sehingga tidak disimpan sebagai glikogen
yang dapat menyebabkan kenaikan berat 50
badan (Almatsier 2001; FAO/WHO/UNU
48
2001; Arisman 2004; Mukhtadi 1993).
Tabel 2. Kategori Lama Kala II Persalinan pada
40
Peserta dan Bukan Peserta Senam Hamil
38
Kategori Kategori lama kala II
Rerata Lama Kala II (menit)

Senam Tidak Lama Lama Total 33


Hamil n % n % n % 30
Ya 13 52,0 3 42,9 16 50,0
28 Kategori BBJ
Tidak 12 48,0 4 57,1 16 50,0
Total 25 100,0 7 100 32 100,0 <=3000gram

20 >3000gram

Mayoritas (78,13%) kala II ibu ya tidak

bersalin primipara termasuk tidak lama, Kategori Senam


dengan selisih persentase yang tipis (4%),
lebih banyak pada kelompok peserta senam Grafik 1. Rerata lama kala II berdasarkan
hamil. Sebaliknya, hanya 21,87% kala II kategori senam hamil dan BBJ
persalinan primipara yang tergolong lama,
dan lebih banyak (14,2%) pada kelompok BBJ lebih dari 3000 gram
bukan peserta senam hamil. Data ini merupakan faktor risiko terjadinya kala II
menunjukkan bahwa aktivitas senam hamil persalinan yang lebih lama (Hastani,
dapat menghindarkan 14,2% ibu hamil dari 2011). Namun nampaknya hal ini dapat
kala II persalinan yang lebih lama. diatasi dengan senam hamil. Hasil
Kehamilan membutuhkan kondisi penelitian ini membuktikan bahwa senam
tubuh yang sehat dan bugar, nutrisi, hamil minimal 8 kali kehadiran
istirahat dan olah tubuh yang cukup. Jenis memungkinkan terjadinya pemendekan
olah tubuh yang paling sesuai adalah senam kala II 10 lebih cepat. Hal ini dapat
hamil. Gerakan senam hamil sudah dijelaskan bahwa secara teoritis kegunaan
disesuaikan dengan perubahan fisik seperti senam hamil di dalam prenatal care dapat
organ genital, perut tambah membesar, dan mengurangi terjadinya berat badan bayi
lain lain. Aktivitas senam hamil yang lahir rendah atau berlebih, dan mengurangi
teratur dan intensif, dapat menjaga terjadinya persalinan prematur. Wanita
kesehatan tubuh ibu dan janin secara hamil yang melakukan senam hamil secara
optimal. Aktif berolahraga senam, jalan teratur dapat memperoleh keuntungan
persalinan yaitu Kala II menjadi lebih

4
pendek, mengurangi insiden sectiocaesaria, . 2006. Panduan Lengkap
menurunkan pengeluaran mekonium di Kehamilan, Persalinan dan
dalam cairan amnion, dan menghindarkan Perawatan Bayi. Yogyakarta:
terjadinya gawat janin pada waktu Cemerlang Publishing.
persalinan (Indiarti, 2006). Indriyani, E. 2009. Pengaruh Senam
KESIMPULAN DAN SARAN Hamil Terhadap Lama Waktu
Lama kala II persalinan pada Persalinan Kala II pada Ibu
kelompok peserta senam hamil 4 menit Bersalin Primipara di BPS
lebih pendek daripada bukan peserta senam Hj.Nawangsih ZP Semarang.
hamil. Pada persalinan dengan BBJ > 3000 Semarang: Politeknik Kesehatan
gram, rerata lama kala II persalinan pada Semarang.
peserta senam hamil adalah 38 menit, Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-
sedangkan pada bukan peserta senam hamil Kesehatan Reproduksi. 2007.
adalah 48 menit. Pada persalinan primipara Asuhan persalinan Normal &
dengan BBJ >3000 gram, lama kala II ibu Inisiasi Menyusu dini. Jakarta:
bersalin kelompok peserta senam hamil 10 JNPK-KR
menit lebih cepat.
Kasdu, D. 2005. Solusi Problem
Ibu hamil trimester III disarankan
Persalinan. Jakarta: Puspa Swara
mengikuti senam hamil atau aktivitas
sejenis untuk meningkatkan kebugaran dan Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan
elastisitas otot-otot panggul dan jalan lahir. Penyakit Kandungan dan Keluarga
Perlu diteliti lebih lanjut tentang efek senam Berencana Untuk Pendidikan
hamil terhadap kala II persalinan primipara Bidan. Jakarta: EGC
berdasarkan postur tubuh dan kebiasaan . 1999. Memahami
makan. Kesehatan Reproduksi
Wanita. Jakarta: Arcan
Maryunani,A., Sukaryati, Y. 2011. Senam
DAFTAR PUSTAKA Hamil, Senam Nifas,dan Terapi
Musik. Jakarta: CV.Trans Info
Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Media
Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Mukhtadi, D. 1993. Metabolisme Zat Gizi
Utama 1. Sumber, Fungsi dan Kebutuhan
Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Bagi Tubuh Manusia. Jakarta:
Kehidupan. Jakarta: EGC Pustaka Sinar Harapan
FAO/WHO/UNU. 2001. Human Energy Musbikin, I. 2008. Panduan Bagi Ibu
Requirement. FAO/WHO/UNU, Hamil dan Melahirkan.
Rome Yogyakarta: Mitra Pustaka
Hastani, N. 2011. Hubungan Berat Badan Prawirohardjo,S., 2008. Ilmu Kebidanan.
Janin dengan Lama Kala II Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Berdasarkan Paritas di Puskesmas Sarwono Prawirohardjo.
Ngresep Semarang. Semarang: Saifuddin, A B. 2006. Buku Acuan
Universitas Muhammadiyah Nasional Pelayanan Kesehatan
Semarang Maternal Dan Neonatal. Jakarta:
Indiarti, M.T. 2008. Senam Hamil dan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Balita. Yogyakarta: Cemerlang Prawirohardjo
Publishing . 2008. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan

5
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Satu dan Kala Dua. Cermin Dunia
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Kedokteran. No. 146, 48 – 51. (26
Prawirohardjo April 20012 : 07.56)
. 2009. Buku Acuan Nasional Varney, H, Kriebs, J M, Gegor, C L. 2007.
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Edisi 4. Jakarta: EGC
Pustaka Sarwono Prawirohardjo Varney, H. 2008. Buku Ajar Asuhan
Sekar, A S. 2012. Kursus Kilat Senam Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC
Hamil. Yogyakarta: Araska. Winknjosastro, H. 2005. Ilmu Bedah
Sinsin, I. 2008. Masa Kehamilan dan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Persalinan. Jakarta: PT. Elex Media Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Komputindo Winknjosastro, H., 2007. Ilmu Kebidanan.
Siswosudarmo, R., 2008. Obstetri Fisiologi Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Yogyakarta: Pustaka Cendekia Sarwono Prawirohardjo
Sumarah, Y N, Widyastuti, Y, Wiyanti, N. Yanti. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Persalinan. Yogyakarta: Pustaka
Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya Rihana
Supriatmaja, S. 2005. Pengaruh Senam
Hamil terhadap Persalinan Kala

Anda mungkin juga menyukai