Anda di halaman 1dari 3

Progam dan Ketenangan dalam Progam Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia dini.

Progam bimbingan dan konseling dikembangkan oleh guru/pendamping berdasarkan


kebutuhan dan masalah nyata yang ada pada lembaga Pendidik anak usia dini. Setiap anak memiliki
kebutuhan dan “mungkin” masalah yang berbeda, namun bila dilihat secara umum maka semua
anak perlu mendaptakan bantuan dalam mengembangkan aspek fisik , intelektual, sosial ,emosi
maupun bahasanya sehingga semua aspek ini dapat berkembang secara optimal.

Ketika guru atau pendamping berinteraksi dan mengamati perkembangan anak, mungkin
guru atau pendamping menemukan adanya perbedaan atau perubahan sikap dan kemampuan yang
ditunjukkan anak, misalnya anak yang tadinya periang berubah menjadi pemurung, anak yang
perkembangannya lambat, anak yang tidak bisa mengerjakan sesuatu berulang-ulang dan
sebagainya. Kesulitan yang dialami anak yang ditemukan guru atau pendamping selama proses
pembelajaran atau aktivitas dapat dijadikan salah satu pijakan dalam menyusun progam bimbingan
dan konseling bagi anak-anak yang dibinanya.

Mungkin saja selama proses pembelajaran berlangsung, guru atau pendamping tidak
menemukan masalah atau hambatan yang berarti pada anak, dengan kata lain anak berkembang
secara wajar. Walaupun demikian, layanan bimbingan dan konseling pada dasarnya diperuntukkan
bagi semua anak (guidance for all) baik anak yang termasuk kategori memiliki masalah atau tidak
bermasalah.

Anak yang tidak bermasalah atau anak yang berkembang wajar tetap membutuhkan layanan
bimbingan dan konseling karena pada dasarnya semua anak perlu mendapatkan bantuan untuk lebih
mengembangkan kemampuannya sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
kapasitasnya yang dimilikinya. Misalnya , anak yang mempunyai kemampuan lebih dalam aspek
kognitif, yang tampak dari kemampuanya menyelesaikan suatu kegiatan tertentu yang diberikan
kepada anak, anak seperti ini tetap membutuhkan sentuhan bimbingan dan konseling agar kelebihan
kemampuannya dapat berkembang optimal.

Pada modul sebelumnya telh diungkapkan bahwa permesalahan anak pada lembaga
pendidikan pada anak usia dini dapat menyangkut masalah bimbingan pribadi, sosial maupun
keterampilan. Oleh karena itu, progam bimbingan dan konseling dapat diarahkan untuk membantu
menyelesaikan dan mengembangkan masalah yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut.

Isi setiap jenis bimbingan yang ada pada progam layanan bimbingan dan konseling
dikembangkan secara relevan dengan konsep dan kebutuhan nyata yang dihadapi anak didalam
proses perkembanganya. Perangkat tugas perkembangan progam bimbigan dan koseling untuk anak
usia dini.

Progam bimbingan dan konseling yang disusun guru atau pendamping harus tersusun
secara jelas,sisitematis, dan terarah. Progam harus jelas dimaksud bahwa perlu ada kejelasan siapa
yang terlibat dalam layanan bimbingan, apa kegiatan-kegiatan yang direncanakan, bagaimana
kegiatan tersebut dilaksanakan. Progam harus tersusun secara sistemastis dimaksud bahwa setiap
kegiatan dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan, sedangkan yang dimaksud progam
harus terarah berati pelaksanaan progam harus terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Miller (Syaodin,2004) progam yang baik adalah progam yang apabila dilaksanakan
akan efisien dan efektif. Progam tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Progam disusun akan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari anak yang
bersangkutan.
2. Kegiatan bimbingan yang diatur menurut sekala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan
kebutuhan anak dan kemampuan petugas atau pelaksanaanya.
3. Progam dikembangkan berangsur-angsur dengan melibatkan semua tenaga pendidikan
disekolah dalam merencanakanya.
4. Progam memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaanya.
5. Progam mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua anggota staf
pelaksana.
6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan.
7. Penyusunan dilakukan dengan progam pendidikan dilingkungan sekolah yang besangkutan.
8. Memberikan kemungkinan pelayanan kepada semua anak sekolah yang bersangkutan.
9. Memperlihatkan peranan yang penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah
dengan masyarakat.
10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri baik mengenai pemogram itu sendiri
maupun kemajuan dari anak yang dibimbing, serta mengenai kemajuan pengetahuan,
keterampilan dan sikap para petugas pelaksananya.
11. Progam itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan.

Dari uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa agar progam bimbingan dan
koseling tersusun dengan baik maka perlu memuat:

1. Tujuan yang hendak dicapai,


2. Personel yang terlibat didalamnya,
3. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan,
4. Sumber-sumber yang dibutuhkan,
5. Cara melakukanya, dan
6. Alokasi waktu kegiatan.

Guru atau pendamping dalam pembuatan progam bimbingan dan konseling untuk anak usia
dini dapat menggunakan keenam unsur pokok diatas. Dalam menetapkan tujuan guru atau
pendamping dapat berorientasi pada ppencapaian tugas-tugas perkembangan anak, dalam
menetapkan personel guru dapat melibatkan guru atau pendamping lain atau koordinator lembaga
pendidikan anak usia dini, kegiatan yang dapat dilakukan dapat disusun berdasarkan kebutuhan,
misalnya bagaimana membantu menyelesaikan dan mengembangkan masalah sosial pada anak,
membantu untuk mengembangkan bakat matematika, kebahasaan ataupun kesadaran keagamaan.
Coba, anda perhatikan gambar 9.1 berikut ini,

Kegitan dapat dilakukan apakah dalam bermain dan kelompok, bermain peran atau
berkaryawisata. Dengan mengarah kepada upaya membantu anak maka guru atau pendamping
dapat menentukan berbagai kegiatan yang relevan dengan kebutuhan tersebut.
Menentukan sumber-sumber yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan apa yang
hendak dicapai dan bentuk kegiatan seperti apa yang akan dilakukan. Misalnya , untuk
berkaryawisata dalam upaya mengembangkan kemampuan sosial anak dapat dipilih sumber-sumber
seperti memilih tempat karyawisata yang menyenangkan anak, membawa perbekalan yang cukup,
membawa guru atau pendamping. Untuk berkaryawisata, cara yang dilakukan dapat diawali dengan
bersama-sama memilih tempat karyawisata, guru atau pendamping menentukan beberapa anak
bergabung dalam satu kelompok, sedangkan pelaksanaan kegiatan ini harus ditentukan alokasi
waktu yang tepat guna melaksanakan progam bimbingan dan konseling untuk anak usia dini. Coba
anda perhatikan kegiatan anak pada gambar 9.2 dibawah ini.

Berdiskusi merupakan ajang mengembangkan kemampuan kognitif , bahasa serta sosial emosional.

Pada gambar diatas tampak anak-anak sedang mengembangkan kemampuan sosial-pribadi.


Mereka dengan cara berdiskusi dan berbincang dengan sesama temanya.

Dalam hal ini, guru atau pendamping memiliki peluang yang cukup banyak untuk
mengembangkan kemampuan anak dengan berbagai aktivitas yang dapat memberika stimulasi
kepada anak untuk lebih percaya diri dalam mengeksplorasi dan menjelajahi dunia mereka dengan
semangat dan penuh keceriaan.

Anda mungkin juga menyukai