Anda di halaman 1dari 3

ECOSYSTEM HEALTH AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Equalitas Pembangunan dan Kesehatan lingkungan

Disusun oleh :

Nurul Anisa

11141010000012

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
NOVEMBER/ 2017
Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,
dsb) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan (PBB, 1987). Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang
memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan dari generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi
pada isu-isu lingkungan. Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan yang dapat
memenuhi kesehatan ekosistem mencakup tiga lingkup kebijakan pembangunan ekonomi,
pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Adapun indikatornya terdiri dari
keberlanjutan ekonomi, ekonomi sektoral, sosial budaya dan keberlanjutan ekologis. Pada
beberapa dekade terakhir, konsep pembangunan keberlanjutan (sustainable development)
semakin sering digunakan oleh banyak negara di dunia untuk mengimplementasikan kebijakan
pembangunan baik pada level nasional maupun internasional. Di beberapa negara, pembangunan
berkelanjutan dengan kesehatan ekosistem ini masih menjadi masalah yang sangat penting dan
memiliki banyak tantangan untuk diwujudkanya. Masalah tersebut dapat muncul dari fasilitas
yang kurang mendukung, kurang kuatnya kebijakan pemerintah setempat dan tidak adanya
kesadaran masyarakatnya dalam membantu terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan.

Kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup merupakan ancaman utama bagi proses
pembangunan berkelanjutan. Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang
dialami suatu kelompok (masyarakat pra sejahtera), dan terdapat di mana-mana, baik di Negara
maju maupun di Negara-negara yang sedang berkembang. Ketidakadilan itu terlihat dari tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam kesehatan yang baik,
sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik (sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan sampah )
rumah sehat, RTH, pelayanan pendidikan dan sebagainya. Ketidakadilan juga terlihat dari tidak
adanya akses kepemilikan hak atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi
mereka untuk mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu menyebabkan
masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses pembangunan yang berkelanjutan.

Kemudian masalah kualitas lingkungan hidup, pada hakekatnya tidak bisa dilepaskan dari
pembangunan manusia itu sendiri. Manusia merupakan subjek sekaligus objek pembangunan.
Manusia berada pada posisi sentral sahingga pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilya tidak
boleh mengabaikan dimensi manusianya. Untuk dapat melakukan hal tersebut, diperlukan
pendekatan pembangunan yang menitikberatkan pada segi manusia. Pembangunan dilakukan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup manusia. Di lain pihak, pembangunan yang
makin meningkat akan memberikan dampak negatif, berupa resiko pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup, yang mengakibatkan rusaknya struktur dan fungsi dasar ekosistem yang
menjadi penunjang kehidupan. Peningkatan kebutuhan manusia tersebut yang mengakibatkan
terleiharanya kualitas lingkungan hidup menjadi sebuah ancaman pembangunan berkelanjutan
yang memenuhi ekosistem kesehatan. Terpeliharanya keberlanjutan fungsi lingkungan hidup
merupakan kepentingan manusia, sehingga menuntut tanggung jawab dan perannya untuk
memelihara dan meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Permasalahan
pembangunan berkelanjutan sekarang menjadi komitmen setiap orang, sadar atau tidak sadar,
yang bergelut di bidang pembangunan. Permasalahan pembangunan berkelanjutan juga tak dapat
diabaikan dalam perkembangan berbagai ilmu pengetahuan dan tekonologi.

Pembangunan berkelanjutan harus memerhatikan kesehatan ekosistem lingkungan yang


dapat berdampak kepada kesehatan masyarakat. Kesehatan ekosistem lingkungan dalam
pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan dengan pemanfaatan lingkungan hidup dan
kelestarian lingkungannya agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestarian lingkungan yang
tidak dijaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan akan hilang.
Agar pembangunan berkelanjutan berjalan sesuai dengan target dan indikator pencapaiannya
maka perlu dilakukan pendekatan yang sesuai dengan masalah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai