Anda di halaman 1dari 4

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

dr. Rini Riyanti, Sp.PK


ETIKA
Etik (Ethics) berasal dari kata Yunani ethos, yanng beraarti akhlak, adat kebiasaan, watak,
perasaan, sikap, yang baik, yang layak. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Purwadarminta,1953), etika adalah ilmu pengetahuan azas akhlak. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia dari Departemen Pendidika Dan Kebudayaan (1988), etika adalah :
1. Ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan atau seperangakat azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
Menurut Kamus Kedokteran (Ramali dan Pamuncak, 1987), etika adalah pengetahuan tentag
perilaku yang benar dalam satu profesi.
Etika mempelajari tata nilai yang mencari hubungan baik dan buruk. Kalau sesuatu tidak
baik, maka disebut buruk. Sesuatu yang oleh golongan tertentu dianggap baik, belum tentu
golongan yang lain menganggap hal tersebut baik juga. Dengan kata lain etika adalah
pengetahuan yang mempelajari bagaimana manusia seharusnya bertindak yang baik, dengan
ukuran baik yang berlaku umum. Terdapat berbagai aliran untuk menentukan ukuran baik dan
buruk :
1. hedonisme
Ukuran tindakan baik adalah hedone (kenikmatan dan kepuasan rasa). Bagi
pengikut hedonisme, kepuasan dan kebahagiaan disamakan, kebahagiaan yang
menenangkan manusia merupakan hal yang baik.
2. Utilitarisme
Ukuran tindakan baik adalah tindakan yang bermanfaat atau berguna. Aliran ini
banyak yang tidak menerima, karena apa yang berguna bagi seseorang mungkin
tidak berguna bagi orang lain. Seperti halnya dalam politik, kadang fitnah, khianat,
paksaan, kekerasan dan lain-lain dianggap baik karena berguna untk mencapai
tujuan.
3. Vitalisme
Ukuran yang baik adalah yang mencerminkan kekuatan dan kekuasaan di dalam kehidupan
manusia.
4. Sosialisme
Aliran ini menyatakan bahwa masyarakat yang menentukan baik atau buruk
tindakan manusia yang menjadi anggotanya.
5. religiooisme
Aliran ini menyatakan bahwa apa yang dikatakan Tuhan adalah baik, maka tindakan manusia yang
melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Tuhan dianggap baik.
6. Humanisme
Aliran ini menyatakan bahwa yang baik adalah yang sesuai dengan kodrat
dan derajat manusia, yaitu tidak mengurangi atau menentang kemanusiaan
dan hak azasi manusia dan sesuai dengnan kata hati manusia yang
bertindak.
Istilah Etika dan etik sering dipertukarkan pemakaiannya dan tidak jelas perbedaan antara
keduanya. Untuk mempermudah yang dimaksud dengan etika adalah ilmu yang mempelajari azas
ahklak, sedangkan etik adalah seperangkat azas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak seperti
dalam Kode Etik.
Profesi merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan latihan tertentu, memiliki
kedudukan yang tinggi dalammasyarakat, seperti ahli hukum (hakim, pengacara), dokter, dokter
gigi dan apoteker. Profesi umumnya memiliki ciri-ciri :
1. Pendidikan sesuai standar nasional
2. Mengutamakan panggilan kemanusiaan
3. Berlandaskan etik profesi, mengikat seumur hidup
4. legal melalui perizinan
5. belajar sepanjang hayat
6. adanya suatu organisasi profesi
Dalam pekerjaan profesi sangat dihandalkan etik profesi dalam memberikan pelayanan kepada
publik. Etik profesi merupakan seperangakat perilaku anggota profesi dalam hubungannya
dengan orang lain. Ciri-ciri etik profesi :
1. berlaku untuk lingkungan profei
2. disusun oleh organisasi profesi yang bersangkutan
3. mengandung kewajiban dan larangan
4. mengguggah sikap manusiawi
Profesi kedokteran merupakan profesi yang tertua dan dikenal sebagai profesi yang mulia karen
aia berhadapan dengan yang paling berharga dalam hidup seseorang yaitu masalah kesehatan
dan kehidupan.
Azas dasar etik Kedokteran diturunkan sejak jaman Hippocrates : kesehatan penderita
akan senantiasa saya utamakan (the health of my patient will be my first consideration). Azas
dasar tersebut dapat dijabarkan menjadi 6 azas etik yang bersifat universal yang juga tidak akan
berubah dalam etik profesi kedokteran, yaitu :
1. azas menghormati otonomi pasien (principle of respect to the patient's autonomy)
Pasien mempunyai kebebasan untuk mengetahui serta memutuskan apa yangakan
dilakukan terhadapnya, dan untuk ini perlu diberikan informasi yang cukup. Pasien
berhak untuk dihormati pendapat dan keputusannya, tidak boleh dipaksa, untuk itu
perlu ada informed consent.
2. azas kejujuran (principle of veracity)
Dokter hendaknya mengatakan hal yang sebenarnya secara jujur apa yang terjadi, apa yang akan
dilakukanserta akibat/ resiko yang dapat terjadi.
3. Azas tidak merugikan (principle of non maleficence)
Dokter tidak melakukan apa yang tidak perlu, mengutamakan tindakan yang tidak
merugikan pasien serta mengupayakan resiko fsik, psikologis dan sosial akibat
tindakan dokter seminimal mungkin.
4. azas manfaat (principle of beneficence)
Semua tindakan yang dilakukan terhadap pasien harus bermanfaat bagi pasien untuk mengurangi
penderitaan atau memperpanjang hidupnya.
5. Azas kerahasiaan (principle of confidentiality)
Dokter harus menghormati kerahasiaan penderita, meskipun penderita telah
meninggal.
6. azas keadilan (principle of justice)
Dokter harus adil dalam merawat pasien
Sebagai landasan/ dasar perilaku seorang dokter, agar dapat memilih bersikap baik dan
benar adalah :
1. Sumpah Hippokrates
Hippokrates adalah seorang Yunani yang berjasa mengangkat ilmu kedokteran sebagai ilmu yang
berdiri sendiri, dianggap sebagai bapak ilmu kedokteran. Kesadaran yang tinggi akan moral profesi
kedokteran dituangkan dalam bentuk Sumpah Hippokrates yang harus ditaati dan diamalkan oleh
murid-muridnya.
2. Deklarasi Jenewa
3. Lafal sumpah dokter indonesia
4. Kode etik kedokteran Indonesia (KODEKI)
Serta sebagai bagian dari anggota masyarakat, seorang dokter harus mengenal hukum dan
peraturan perundangan tentang kesehatan.

HUKUM KESEHATAN
Hukum adalah peraturan perundangan, seperti yang terdapat dalam hukkum pidana,
hukum perdata, hukum tata negara dan hukum administrasi negara. Dalam proses penegakan
hukum, peran ilmu dan bantuan dokter diperlukan oleh jajaran penegak hukum yang dikenal
sebagai ilmu kedokteran forensik yaitu cabang ilmu kedokteran yang sejak awal berkembangnya
telah mendekatkan disiplin ilmu kedokteran dan ilmu hukum.
Sebaliknya, dalam perkembangan dan peningkatan upaya pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan diperlukan pula pengetahuan dan aturan hukum yang kemudian dikenal sebagai hukum
kesehatan. Pada saat ini ada hukum kesehatan, berupa Undang-Undang Kesehatan (1992) dan
Undang-Undang Praktik Kedokteran (2004) yaitu aturan hukum atau ketentuan hukum yang
mengatur tentang pelayanan kedokteran/kesehatan.
Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
(PERHUKI) adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan
/pelayanan kesehatan dan penerapan hak dan kewajiban baik bagi perseorangan maupun
segenap lapisan masyarakat, baik sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun sebagai pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek, organisasi, sarana, pedoman standar
pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum, serta sumber-sumber hukum lain.
Hukum kedokteran merupakan bagian dari hukum kesehatan yaitu yang menyangkut pelyanan
kedokteran.
Beberapa persamaan etik dan hukum ;
1. Merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat.
2. Obyeknya adalah tingkah laku manusia
3. Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakat agar tidak saling merugikan
4. menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi
5. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman para anggota
senior.
Perbedaan etik dan hukum :
1. Etik berlaku untuk lingkunga profesi, hukum berlaku untuk umum
2. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi, hukum disusun oleh badan
pemerintah
3. Etik tidak seluruhnya tertulis, hukum tercantum secara rinci dalam kitab undang-
undang dan lembaran/berita negara.
4. Sanksi terhadap pelanggaran etik berupan tuntunan, sedangkan pelanggaran
hukum berupa tuntutan
5. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik, pelanggaran hukum
memerlukan bukti fisik
6. Pelangggaraan etik diselesaikan oleh Majelis Kehormatan Disiplin kedokteran
Indonesia (MKDKI) yang dibentuk oleh konsil kedokteran Indonesia dan atau oleh
Majelis kehormatan Etika Kedoktera (MKEK) yang dibentuk oleh Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) sedangkan pelanggaran hukum diselesaikan oleh pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai