RENCANA PELAKSANAAN
VII.1
ukuran/koordinatnya disajikan pada lembaran kertas dengan baik dan
diplot pada gambar rencana.
h. Proses pengukuran dimulai dari awal penentuan BM sampai penentuan
profil pasangan harus dilakukan bersama-sama antara Direksi, kontraktor,
dan konsultan sehingga hasil pengukuran dapat disetujui bersama.
VII.2
dikerjakan maka peralatan yang tidak dibutuhkan akan dipulangkan. Ketika
alat dipulangkan akan dilakukan inspeksi terhadap dokumen alat, untuk
memastikan kesesuaian dokumen dengan alat yang dipulangkan.
VII.3
penampang trapesium. Parameter dalam pembuatan saluran pengelak
tersebut yaitu lebar dasar saluran 60 meter dan kedalaman 5 meter dengan
kemiringan sisi saluran 1:1.
b. Pemasangan Conblock
Pada bagian sisi kiri saluran pengelak merupakan bagian yang sangat labil
terhadap gerusan air sungai yang mengalir. Oleh karena itu, dibutuhkan
suatu kontsruksi yang berfungsi sebagai mendukung perkuatan sisi
saluran tersebut yaitu conblock.
Conblock merupakan beton K-300 dengan bahan campuran agregat kasar,
agregat halus, semen dan air serta zat aditif yang dicor dalam suatu wadah
dengan ukuran 1 m x 1 m x 0,5 m (Gambar 3.8)dan dipasang tulangan
dengan panjang setengah dari tinggi bekisting (sebagai telinga) pada sisi
atasnya.
Detail bahan campuran beton ready mix (Tabel 7.1) untuk pembuatan
conblock dalam 1 m3 sebagai berikut :
VII.4
B. Pekerjaan Konstruksi Bangunan
a. Galian Tanah dengan Alat Berat
Pekerjaan diawali dengan pemasangan patok batas galian. Pemasangan
patok batas sebagai patokan ukuran batas yang diberi cat pada patok tersebut
dibuat dari kayu kelas IV yang baik dan permukaan datar. Pengukuran
dilaksanakan dengan alat ukur sederhana seperti waterpass, theodolit dan
meteran.
Pekerjaan galian tanah dilakukan dari sisi kiri atau dari sisi kanan
galian,tanah bekas galian akan diangkut oleh Dump Truck dan Bulldozer ke
Disposal yang berjarak 200 m dari lokasi pekerjaan. Pekerjaan dilaksanakan
mengikuti analisa teknis dan time schedule.
Setelah permukaan galian dikerjakan maka hasil galian akan dicek ulang
secara bersama-sama dengan pihak pengawas dan pejabat pembuat
komitmen (PPK). Pekerjaan ini dilaksanakan mengikuti analisa teknis dan
time schedule.
Sistem pekerjaan galian tanah adalah sebagai berikut:
1. Pemakaian sumber daya
a. Tenaga
1) Mandor
2) Pekerja
3) Operator
b. Alat
1) Excavator
2) Dump Truck
3) Alat bantu
2. Langkah kerja
a. Tanah yang dipotong berada disekitar lokasi pekerjaan.
b. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat excavator.
c. Bulldozer dan Dump Truck mengangkut/mengusur hasil galian ke
tempat pembuangan di sekitar lokasi pekerjaan.
VII.5
Untuk lebih jelasnya, tahapan pekerjaan galian tanah (Bendung) dapat
dilihat pada gambar 7.3
b. Alat
1) Concrete mixer (Molen)
2) Concrete vibrator
3) Ember
4) Kotak adukan
VII.6
c. Bahan
1) Pasir
2) Semen
3) Agregat Kasar
2. Tahapan kerja :
a. Mengaduk spesi beton mutu K-125.
b. Melangsir ke tukang batu.
c. Menghampar ke lokasi lantai kerja
d. Meratakan dan memadatkan sesuai rencana.
Untuk lebih jelasnya, tahapan pekerjaan lantai kerja (beton K-125) dapat
dilihat pada gambar 7.4
Mix Concrete
125
c. Pekerjaan Pembesian
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkan kotoran, lumpur, oil, cat, dan karat. Penulangan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan dilapangan dengan jarak-jarak tulangan sesuai
jarak gambar kerja dan kebutuhan dilapangan yang masing-masing telah
terikat kuat dengan kawat beton sehingga tidak bergeser dan lepas pada saat
pengecoran dilakukan.
Dalam melakukan pekerjaan pembesian dilaksanakan pemotongan
besi sesuai ukuran-ukuran panjang kebutuhan dilapangan dan pembuatan
bengkok besi pada bagian kedua ujung besi serta pada bagian sambungan
VII.7
besi dilakukan sesuai dengan arahan pengawas dan standar panjang/stek
sambungan besi satu dengan yang lain.
Penempatan besi dilakukan pada permukaan bekisting/cetakan beton
dan dilakukan pemasangan beton decking sesuai dengan ketebalan selimut
beton yang diinginkan supaya permukaan besi tidak menempel pada
permukaan cetakan.Sistem pekerjaan pembesian adalah sebagai berikut:
1. Pemakaian sumber daya
a. Tenaga
1) Pekerja
2) Tukang Batu
3) Mandor
4) Kepala Tukang
b. Alat
1) Gunting Besi
2) Kunci Besi
3) Geget
4) Alat Bantu
c. Bahan
1) Besi
2) Kawat Beton
2. Tahapan kerja :
a. Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang
diperlukan.
b. Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan persilangannya diikat kawat.
d. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting dilaksanakan setelah area yang dicor telah siap.
Pembuatan bekisting dilakukan dengan memakai kayu, multiplek tebal 9
mm, paku, dan minyak bekisting yang berkualitas baik dengan sambungan
kedap terhadap adukan dan cukup kokoh untuk mempertahankan posisi yang
VII.8
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan serta tidak
merusak permukaan beton saat dilakukan pembongkaran.
Setelah dilakukan pembuatan bekisting maka permukaan yang akan
dicor dilakukan penyiraman dengan memakai minyak bekisting/oli bekas
agar permukaan cetakan tidak melekat/menyatu pada beton. Pembongkaran
dilakukan setelah umur beton memenuhi ketentuan dalam spesifikasi teknis
pekerjaan beton dan bekisting akan dipakai kembali untuk pelaksanaan beton
selanjutnya (2x pakai).
Bahan yang dibutuhkan :
1. Kayu kelas III dan balok kelas II
2. Multiplek tebal 9 mm
3. Paku
Alat yang digunakan :
1. Gergaji
2. Martil
VII.9
Batu kali yang digunakan yaitu berpermukaan kasar, dan berwarna abu-
abu hitam, keras, dan tidak pipih berdiameter >20 cm, pemasangan sesuai
gambar dan pondasi batu kali/belah dipasang dengan perekat 1 Pc : 4 Ps.
Sistem pekerjaan pasangan batu kali adalah sebagai berikut :
1. Pemakaian sumber daya
a. Tenaga
1) Pekerja
2) Tukang Batu
3) Mandor
4) Kepala Tukang
b. Alat
1) Concrete mixer (Molen)
2) Ember
3) Kotak adukan
c. Bahan
1) Batu kali
2) Pasir
3) Semen
2. Tahapan kerja :
a. Pekerja mengaduk spesi dengan molen dan melangsir adukan serta
batu kali ke tukang batu.
b. Tukang batu memasang batu sesuai rencana.
VII.10
posisi galian yang akan dicor dan menyesuaikannya dengan gambar kerja
dan membersihkan permukaan yang akan dicor dari sampah-sampah dan
butiran tanah yang lepas.
Pencampuran beton untuk K-225 ini dilakukan dengan melakukan
penakaran materian yang akan dicampur sesuai dengan laporan pengujian
sehingga sesuai dengan komposisi untuk melakanakan pekerjaan beton K-
225. Pencampuran dilakukan dengan cara semi mekanis, yaitu menggunakan
concrete mixer yang telah dipersiapkan dilapangan agat campuran yang
didapat benar-benar homogen dengan kekentalan yang sesuai untuk mutu
beton K-225. Dan digunakan concrete vibrator sebagai penggetar/pemadat
beton.
Setelah pengecoran dilaksanakan maka akan dilakukan pemeliharaan
beton tersebut sampai umur beton ditentukan berdasarkan jenis beton yang
dikerjakan dan dilakukan penyiraman agar permukaan beton basah dan tidak
cepat kering dan aus.
Sistem pekerjaan beton mutu tipe A, fc = 20 Mpa (K-225) adalah sebagai
berikut:
1. Pemakaian sumber daya
a. Tenaga
1) Pekerja
2) Tukang Batu
3) Mandor
4) Kepala Tukang
b. Alat
1) Concrete mixer (Molen)
2) Concrete vibrator
3) Ember
4) Kotak adukan
c. Bahan
1) Pasir
VII.11
2) Semen
3) Agregat Kasar
2. Langkah kerja :
a. Mengaduk spesi beton mutu K-225.
b. Melangsir ke tukang batu.
c. Menghampar ke lokasi lantai kerja.
d. Meratakan dan memadatkan sesuai rencana.
g. Plesteran Campuran 1 : 3
Sebelum pekerjaan dimulai celah-celah permukaan pasangan batu
dibersihkan terlebih dahulu sebelum adukan dipasang. Guna plesteran untuk
membentuk dan memperkuat pasangan batu sehingga pasangan batu pada
perkuatan tebing (pekerjaan konstruksi) mempunyai kedudukan yang kokoh.
Cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi
persyaratan 1 : 3. Permukaan sebelum diplester harus di bersihkan dari sisa-
sisa material atau kotoran yang lengket pada permukaan pasangan dan
kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas
patok atau pengikat harus tertutup oleh adukan semen.Sistem pekerjaan
plesteran 1 : 3 adalah sebagai berikut:
1. Pemakaian sumber daya
a. Tenaga
1) Pekerja
2) Tukang Batu
3) Mandor
4) Kepala Tukang
b. Alat
1) Concrete mixer (Molen)
2) Ember
3) Kotak adukan
VII.12
c. Bahan
1) Pasir
2) Semen
2. Tahapan kerja :
a. Pekerja mengaduk spesi dengan molen.
b. Plesteran dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
VII.13
3. Apabila menggunakan waterstop type swellabe, dipasang setelah
pengecoran pertama, dengan posisi ditengah-tengah ketebalan beton yang
didalam keadaan rata dan kering.
VII.14
dan untuk pengelasan tiang maka akan dilakukan dengan memakai mesin
las.
Pembuatan dan pemasangan rumah pelindung dibuat dengan tipe
bergonjong dan dicat dengan warna sesuai arahan direksi teknis pekerjaan.
VII.15
2. Alat bantu lainnya
Tenaga kerja :
1. Pekerja
2. Tukang batu
3. Kepala tukang
4. Mandor
VII.16
1. Pemakaian sumber daya
a. Tenaga
1) Mandor
2) Pekerja
b. Alat
1) Alat Pemadat (Stamper)
2) Alat Bantu
c. Bahan
1) Tanah Bekas Galian
2. Langkah kerja
a. Tanah timbunan dimasukkan ke areal yang akan ditimbun secara
manual dengan tenaga manusia.
b. Timbunan dipadatkan dengan alat pemadat.
VII.17
n. Pipa Sandaran Galvanis 2”
Pengadaan pipa galvanis dengan kualitas SNI diameter 2” yang akan
dipakai untuk sandaran pengamanan pada jembatan inspeksi Bendung
dilakukan dengan jarak-jarak serta bentuk yang disetujui oleh direksi teknis
dan pengawas lapangan.
Pemasangan handrail dilakukan oleh tenaga tukang, pekerja, kepala
tukang dan mandor dengan membuat sloof dan kolom dari beton bertulang
yang dicorkan sehingga kekatan pipa sandaran dapat berdiri kokoh.
Bahan yang dibutuhkan :
1. Tiang sandaran
2. Pipa galvanis Ø2”
Alat yang digunakan : alat-alat bantu
Tahapan pekerjaan :
1. Pengadaan pipa galvanis Ø2”
2. Menyiapkan lokasi kerja
3. Pemasangan tiang sandaran
4. Pemasangan handrail pipa galvanis Ø2”
o. Gebalan Rumput
Setelah semua pekerjaan timbunan selesai dikerjakan, maka akan
dilanjutkan dengan pemasangan gebalan rumput dengan memakai
lempengan-lempengan rumput dan di tusuk dengan cerucuk bambu agar
VII.18
lempengan-lempengan rumput tersebut tidak mudah lepas dari tanah.
Gebalan rumput ini dipasang pada slope (kemiringan) tanggul sungai baru,
pada kedua sisinya baik sisi dalam maupun sisi luar tanggul, oleh tenaga
pekerja dan didampingi oleh mandor. Pemupukan memakai pupuk kandang
secara rutin setiap hari sampai rumput tumbuh.
Sistem pekerjaan timbunan tanah bekas galian dibelakang pasangan
adalah sebagai berikut:
2. Langkah Kerja
a. Menyiapkan lahan/tanah.
b. Menyiapkan rumput yang akan ditanam.
c. Penanaman dan penyiraman gebalan rumput.
VII.19
7.2 Waktu Pelaksanaan Kegiatan (Durasi)
Analisa waktu pelaksanaan Proyek Rencana Pelaksanaan Pembangunan
Bendung Tetap Batang Hari Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat :
1 Minggu = 7 hari kerja
1 Hari = 7 jam kerja
I. Pekerjaan Pendahuluan
1. Pengukuran Ulang
Volume = 1.00 Ls
Durasi = 1 minggu
2. Mobilisasi dan Demobilisasi
3. Saluran Pengelak
II. Pekerjaan Konstruksi
1. Galian Tanah dengan Alat Berat
a. Lantai muka
Volume = 7785,00 m3
Produksi Penentu = Excavator
Kapasitas Produksi / hari = 338,84 m3
Jumlah Alat = 2 unit
7785,00
Waktu Pelaksanaan =
2 x 338,84
Durasi = 11 hari
b. Tubuh Bendung
Volume = 12461,25 m3
Produksi Penentu = Excavator
Kapasitas Produksi / hari = 338,84 m3
Jumlah Alat = 2 unit
12461,25
Waktu Pelaksanaan =
2 x 338,84
Durasi = 18 hari
VII.20
c. Batu kosong (Rip-rap)
Volume = 5363,25 m3
Produksi Penentu = Excavator
Kapasitas Produksi / hari = 338,84 m3
Jumlah Alat = 2 unit
5363,25
Waktu Pelaksanaan =
2 x 338,84
Durasi = 8 hari
d. Sayap Bendung
Volume = 2199,32 m3
Produksi Penentu = Excavator
Kapasitas Produksi / hari = 338,84 m3
Jumlah Alat = 2 unit
2199,32
Waktu Pelaksanaan =
2 x 338,84
Durasi = 3 hari
e. Tembok Pangkal
Volume = 2205,33 m3
Produksi Penentu = Excavator
Kapasitas Produksi / hari = 338,84 m3
Jumlah Alat = 2 unit
2205,33
Waktu Pelaksanaan =
2 x 338,84
Durasi = 3 hari
f. Saluran kantong lumpur
Volume = 8479,89 m3
Produksi Penentu = Excavator
Kapasitas Produksi / hari = 338,84 m3
Jumlah Alat = 2 unit
VII.21
8479,89
Waktu Pelaksanaan =
2 x 338,84
Durasi = 2 hari
g. Saluran Intake
Volume = 3331,52 m3
Produksi Penentu = Excavator
Kapasitas Produksi / hari = 338,84 m3
Jumlah Alat = 2 unit
3331,52
Waktu Pelaksanaan =
2 x 338,84
Durasi = 5 hari
VII.22
3. Pembesian dengan Besi Polos
a. Pilar Pembilas
Volume = 5776,10 kg
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 200 kg
Jumlah Alat = 10
5776,10
Waktu Pelaksanaan =
10 x 200
Durasi = 3 hari
b. Pilar Intake
Volume = 8040,20 kg
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 200 kg
Jumlah Alat = 10
8040,20
Waktu Pelaksanaan =
10 x 200
Durasi = 4 hari
c. Pilar Jembatan
Volume = 4630,40 kg
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 200 kg
Jumlah Alat = 10
4630,40
Waktu Pelaksanaan =
10 x 200
Durasi = 2 hari
d. Lantai Muka
Volume = 82576,90 kg
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 200 kg
Jumlah Alat = 10
VII.23
82576,90
Waktu Pelaksanaan =
10 x 200
Durasi = 41 hari
e. Plat Jembatan
Volume = 22573,02 kg
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 200 kg
Jumlah Alat = 10
22573,02
Waktu Pelaksanaan =
10 x 200
Durasi = 11 hari
f. Undersluice
Volume = 1085,11 kg
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 200 kg
Jumlah Alat = 10
1085,11
Waktu Pelaksanaan =
10 x 200
Durasi = 1 hari
4. Bekisting
a. Lantai muka
Volume = 514,00 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 10 m2
Jumlah Pekerja = 5 tim
514,00
Waktu Pelaksanaan =
5 x 10
Durasi = 10 hari
VII.24
b. Plat Jembatan
Volume = 22573,02 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 339.29 m2
Jumlah Alat = 1 tim
22573,02
Waktu Pelaksanaan =
1 x 339.39
Durasi = 1 hari
c. Pilar pembilas
Volume = 428,76 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 10 m2
Jumlah Alat = 5 tim
428,76
Waktu Pelaksanaan =
5 x 10
Durasi = 9 hari
d. Pilar Intake
Volume = 649,80 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 10 m2
Jumlah Alat = 5 tim
649,80
Waktu Pelaksanaan =
5 x 10
Durasi = 13 hari
e. Pilar Jembatan
Volume = 432,10 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 10 m2
Jumlah Alat = 5 tim
VII.25
432,10
Waktu Pelaksanaan =
5 x 10
Durasi = 9 hari
f. Undersluice
Volume = 50,58 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 10 m2
Jumlah Alat = 5 tim
50,58
Waktu Pelaksanaan =
5 x 10
Durasi = 1 hari
VII.26
c. Tembok Pangkal
Volume = 1619,79 m3
Produksi Penentu = Concrete Mixer
Kapasitas Produksi / hari = 10,89 m3
Jumlah Alat = 10 unit
1619,79
Waktu Pelaksanaan =
10 x 10,89
Durasi = 15 hari
d. Saluran Intake
Volume = 3641,70 m3
Produksi Penentu = Concrete Mixer
Kapasitas Produksi / hari = 10,89 m3
Jumlah Alat = 10 unit
3641,70
Waktu Pelaksanaan =
10 x 10,89
Durasi = 33 hari
e. Saluran Kantong Lumpur
Volume = 1164,91 m3
Produksi Penentu = Concrete Mixer
Kapasitas Produksi / hari = 10,89 m3
Jumlah Alat = 10 unit
1164,91
Waktu Pelaksanaan =
10 x 10,89
Durasi = 11 hari
VII.27
6. Beton K-225
a. Lantai Muka
Volume = 4800,00 m3
Produksi Penentu = Concrete Mixer
Kapasitas Produksi / hari = 10,89 m3
Jumlah Alat = 10 unit
4800,00
Waktu Pelaksanaan =
10 x 10,89
Durasi = 44 hari
b. Plat Jembatan
Volume = 249,04 m3
Produksi Penentu = Concrete Mixer
Kapasitas Produksi / hari = 10,89 m3
Jumlah Alat = 10 unit
249,04
Waktu Pelaksanaan =
10 x 10,89
Durasi = 2 hari
7. Beton K-300
a. Pilar Pembilas
Volume = 148,23 m3
Produksi Penentu = Pompa dan Conveyor Beton
Kapasitas Produksi / hari = 8,33 m3
Jumlah Alat = 2 unit
148,23
Waktu Pelaksanaan =
2 x 8,33
Durasi = 9 hari
b. Pilar Intake
Volume = 269,78 m3
Produksi Penentu = Pompa dan Conveyor Beton
Kapasitas Produksi / hari = 8,33 m3
VII.28
Jumlah Alat = 2 unit
269,78
Waktu Pelaksanaan =
2 x 8,33
Durasi = 16 hari
c. Pilar Jembatan
Volume = 147,54 m3
Produksi Penentu = Pompa dan Conveyor Beton
Kapasitas Produksi / hari = 8,33 m3
Jumlah Alat = 2 unit
147,54
Waktu Pelaksanaan =
2 x 8,33
Durasi = 9 hari
d. Undersluice
Volume = 12,62 m3
Produksi Penentu = Pompa dan Conveyor Beton
Kapasitas Produksi / hari = 8,33 m3
Jumlah Alat = 2 unit
12,62
Waktu Pelaksanaan =
2 x 8,33
Durasi = 1 hari
8. Plesteran
a. Tubuh Bendung
Volume = 4272,00 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 21 m2
Jumlah Alat = 10 tim
4272,00
Waktu Pelaksanaan =
10 x 21
Durasi = 20 hari
VII.29
b. Sayap Bendung
Volume = 594,00 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 21 m2
Jumlah Alat = 10 tim
594,00
Waktu Pelaksanaan =
10 x 21
Durasi = 3 hari
c. Tembok Pangkal
Volume = 864,74 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 21 m2
Jumlah Alat = 10 tim
864,74
Waktu Pelaksanaan =
10 x 21
Durasi = 4 hari
d. Saluran Intake
Volume = 1403,00 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 21 m2
Jumlah Alat = 10 tim
1403,00
Waktu Pelaksanaan =
10 x 21
Durasi = 7 hari
e. Saluran kantong lumpur
Volume = 3862,10 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 21 m2
VII.30
Jumlah Alat = 10 tim
3862,10
Waktu Pelaksanaan =
10 x 21
Durasi = 18 hari
f. Undersluice
Volume = 44,872 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 21 m2
Jumlah Alat = 10 tim
44,872
Waktu Pelaksanaan =
10 x 21
Durasi = 1 hari
g. Plat Jembatan
Volume = 5487,525 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 339.29 m2
Jumlah Alat = 1 tim
7014
Waktu Pelaksanaan =
1 x 339.39
Durasi = 1 hari
h. Pilar
Volume = 1510,66 m2
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 21 m2
Jumlah Alat = 10 tim
1510,66
Waktu Pelaksanaan =
10 x 21
Durasi = 7 hari
VII.31
9. Pasangan Batu Kosong
Volume = 4306,50 m3
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 6.0 m3
Jumlah Pekerja = 4 tim
4306,50
Waktu Pelaksanaan =
1 x 339.39
Durasi = 6 hari
VII.32
13. Pemasangan Weep Hole Ø 2''
Volume = 23.23 m’
Produksi Penentu = Tukang
Kapasitas Produksi / hari = 16.67
Jumlah Pekerja = 1 tim
1510,656
Waktu Pelaksanaan =
1 x 339.39
Durasi = 1 hari
b. Tembok Pangkal
Volume = 700.70 m3
Produksi Penentu = Stamper
Kapasitas Produksi / hari = 20 m3
Jumlah Alat = 2unit
1510,656
Waktu Pelaksanaan =
1 x 339.39
Durasi = 3 hari
c. Saluran Intake
Volume = 11.58 m3
Produksi Penentu = Stamper
VII.33
Kapasitas Produksi / hari = 20 m3
Jumlah Alat = 1unit
1510,656
Waktu Pelaksanaan =
1 x 339.39
Durasi = 1 hari
d. Saluran kantong lumpur
Volume = 320.04 m3
Produksi Penentu = Stamper
Kapasitas Produksi / hari = 20 m3
Jumlah Alat = 1unit
1510,656
Waktu Pelaksanaan =
1 x 339.39
Durasi = 3 hari
VII.34
Tabel 7.Rekapitulasi Analisa Waktu Pelaksanaan
VII.35
No. Uraian Durasi Predecessors
2 Pilar Intake
a Pembesian 4 C.1b FS-29 days
b Bekisting 13 C.2a
c Beton (K300) 16 C.2b
d Plesteran 3 C.2c
3 Pintu-Pintu
a Pintu Intake 5 C.2d
b Rumah Pintu 5 C.3a
4 Jembatan Pelayanan
a Bekisting 1 C.2c
b Pembesian 1 C.4a
c Beton (K225) 1 C.4b
d Plesteran 1 C.4c
D PEKERJAAN BANGUNAN PEMBILAS
1 Pilar Pembilas
a Pembesian 3 B.2c FS -34 days
b Bekisting 9 D.1a
c Beton (K300) 9 D.1b
d Plesteran 2 D.1c
2 Pintu-Pintu
a Pintu Pembilas 6 D.1d
b Rumah Pintu 6 D.2a
3 Jembatan Pelayanan
a Bekisting 1 D1d.
b Pembesian 1 D.3a
c Beton (K225) 1 D.3b
d Plesteran 1 D.3c
4 Undersluice
a Bekisting 1 B.2c FS-34 days
b Pembesian 1 D.4a
c Beton (K300) 1 D.4b
d Plesteran 1 D.4c
E PEKERJAAN KANTONG LUMPUR
1 Saluran
a Galian Tanah dengan Alat Berat 13 C.1a
b Pasangan Batu Campuran 1:4 11 E.1a
c Plesteran 18 E.1b
F PEKERJAAN BANGUNAN PENGURAS
1 Saluran
VII.36
No. Uraian Durasi Predecessors
a Galian Tanah dengan Alat Berat 3 E.1a
b Pasangan Batu Campuran 1:4 18 F.1a
c Plesteran 4 F.1b
2 Pilar Penguras
a Pembesian 4 F1b
b Bekisting 13 F.2a
c Beton (K300) 16 F.2b
d Plesteran 3 F.2c
3 Pintu-Pintu
a Pintu Intake 5 F.2d
b Rumah Pintu 5 F.3a
4 Jembatan Pelayanan
a Bekisting 1 F.2c
b Pembesian 1 F.4a
c Beton (K225) 1 F.4b
d Plesteran 1 F.4c
G PERKERJAAN JEMBATAN INSPEKSI
1 Pilar Jembatan
a Pembesian 2 B.2c FS-34 days
b Bekisting 9 G.1a
c Beton (K300) 9 G.1b
d Plesteran 2 G.1c
2 Plat Jembatan
a Bekisting 36 G.1c
b Pembesian 11 G.2a
c Beton (K225) 2 G.2b
d Plesteran 9 G.2c
3 Handrill 9 G.2d
H PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Water Stop lebar 200 mm 3 G.2c
2 Gembalan Rumput 1 B.5c
3 Weep Hole Ø 2" 4 C.1b FS - 3 days
VII.37