Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK (DDTK)


DI PUSKESMAS PADANGASARI BANYUMANIK

Disususn Oleh :

Nur Khalimah

P.1337420917017

PROGRAM PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2017
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Deteksi dini tumbuh kembang anak / balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
anak pra sekolah.
Dengan ditemukan secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak,
maka intervensi akan lebih mudah dilakukan.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik(anatomi) dan struktur tubuh dalam
arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak ) sel-sel
tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel, jadi pertumbuhan lebih ditekankan
pada pertambahan ukuran fisik seseorang yaitu menjadi lebih besar atau lebih
matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran beratbadan, tinggi badan, dan
lingkar kepala.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dari struktur / fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirkan, dan diramalkan sebagai
hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ – organ dan sistemnya yang
terorganisasi.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialasi dan
kemandirian.
2. Cara deteksi dini tumbuh kembang anak
a. Pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri ini dapat meliputi
pengukuran berat badan, tinggi badan , lingkar kepala dan lingkar lengan atas.
b. Pengukuran berat badan. Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri
yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan
yg ada pada tubuh.
c. Pengukuran tinggi badan. Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran
antropometrik yang digunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping
factor genetik.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
a. Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak pada posisi
telungkup.
b. Anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan berpegangan.
c. Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari gelas tanpa tumpah.
d. Anak pada usia 18-24 bulan mencorat-coret dengan alat tulis.
e. Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan, melepas
pakaian sendiri.
f. Anak pada usia 3-4 tahun mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1 warna.
g. Anak pada usia 4-5 tahun mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
a. Faktor Herediter (Keturunan). Faktor herediter merupakan factor yang dapat
diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak, factor herditer
meliputi factor bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa. Pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung
cepat dibandingkan dengan anak perempuan serta akan bertahan sampai usia
tertentu. Baik anak laki-laki atau anak perempuan akan mengalami pertumbuhan
yang lebih cpat ketika mereka mencapai masa pubertas.
b. Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan merupakan factor yang memegang
peranan penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah
dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal (yaitu
lingkungan dalam kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu lingkungan
setelah bayi lahir) Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi :
1) Faktor lingkungan prenatal
- Gizi pada waktu ibu hamil
- Zat kimia atau toksin
- Hormonal
2) Faktor lingkungan postnatal
a) Budaya lingkungan
Dalam hal ini adalah budaya dalam masyrakat yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak, budaya lingkungan dapat
menentukan bagaimana seseorang mempersepsikan pola hidup sehat
b) Status sosial ekonomi
Anak dengan keluaraga yang memiliki sosial ekonoi tinggi umumnya
pemenuhan kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak
dengan sosial ekonomi rendah
c) Nutrisi
Nutrisi menjadi kebutuhan untuk tunbuh dan berkembang selama masa
pertumbuhan, dalam nutrisi terdapat kebutuhan zat gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air
d) Iklim dan cuaca
Pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh
namun pada saat musim yang lain justru sebaliknya, sebagai contoh
pada saat musim kemarau penyediaan air bersih atau sumber makanan
sangatlah sulit
e) Olahraga atau latihan fisik
Dapat memacu perkembanagn anak karena dapat meningkatkan
sirkulasi darah sehingga suplai oksigen ke seluruh tubu dapat tertur
serta dapatmeningkatkan stimulasi perkembangan tulang, otot, dan
pertumbuhan sel lainnya
f) Posisi anak dalam keluarga
Secara umum anak pertama memiliki kemampuan intelektual lebih
menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi dengan
orang dewasa namun dalam perkembangan motoriknya kadang-kadang
terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara
kandungnya, sedangkan pada anak kedua atau tengah kecenderungan
orang tua yang sudah biasa dalam merawat anak lebih percaya diri
sehingga kemamapuan anak untuk berdaptasi lebih cepat dan mudah
meski dalm perkembangan intelektual biasanya kurang dibandingkan
dengan ank pertamanya
g) Status kesehatan
Apabila anak berada dalam kondisi sehat dan sejahtera maka
percepatan untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah dan
sebaliknya.contoh apabila anak mempunyai penyakit kronis yang ada
pada diri anak maka pencapaian kemampuan untuk maksimal dalam
tumbuh kembang akan terhambat karena anak memiliki masa kritis
3) Factor hormonal
Factor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anakantara lain
hormone somatotropin, tiroid dan glukokortikoid. Hormone somatotropin
(growth hormone) berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi
badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilgo dan system
skeletal, hormone tiroid berperan menstimulasi metabolism tubuh.
Hormone glukokortiroid mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan sel
intertisial dari testis (untuk memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk
memproduksi estrogen), selnjutnya hormone tesebut menstimulasi
perkembangan seks, baik pada anak laki-laki maupun perempua yang sesuai
dengan peran hormonnya.
5. Tahap Pencapaian Tumbuh Kembang Anak
a. Masa prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus, pada fase
embrio pertumbuhan mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama ,pada
minggu kedua terjadi pembelahan sel dan terjadi pemisahan jaringan antara
entoderm dan ectoderm pda minggu ketiga terbentuk lapisan mesoderm
b. Masa postnatal
Pertumbuhan atau perkembangan postnatal dikenal dengan pertumbuhan dan
perkembangan setelah lahir ini diawali dengan masa neonates (0-28hari) yang
merupkan masa terjadi kehidupan yang baru dalam ekstra uteri yaitu adanya
proses adaptasi semua sistem organ tubuh.
6. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
a. Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan misal, perkembangan
intelgensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut
saraf
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
Setiap anak tidak akan bis melewati tahapan sebelumnya misal, seorang anak
tidak bias berdiri jika pertumbuhan kaki dan tubuh lain yang terkait dengan
fungsi berdiri anak terhambat karena perkembangan awal merupakn masa kritis
untuk menentukan perkembangan selanjutnya
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatn yng berbeda
baik perkembangan fisik maupun fungsi organ
d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta
bertambah kepandaiannya.
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum:
- Perkembangan terjadi dahulu di daerah kepala kemudian menuju arah
anggota tubuh
- Perkembang antropometri terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak
kasar) lalu berkembng ke bagin distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan gerak halus (pola proksimosdital)
f. Perkembangan memiliki tahap yan berurutan
Misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu
membuat gambar kotak anak mampu berdiri sebelum berjalan.
7. Aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
Ada 4 aspek tumbuh kembang yang perlu dibina atau dipantau :
a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dengan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar sperti duduk, berdiri, dsb.
b. Gerak halus atau motorik halus adala aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat sperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dsb.
c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dsb.
d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya, dsb.
8. Penatalaksanaan

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Review kembali catatan medik masalah kesehatan yang berkaitan dengan
gangguan pada perkembangan anak
b. Kaji pengetahuan keluarga akan penyakit/masalah yag berkaitan dengan
gangguan tumbang anak
c. Tentukan perkembangan anak sesuai umurnya (dengan DDST)
d. Kaji kemampuan fungsional anak yang meliputi kemampuannya dalam
makan,mandi,berpakaian,berjalan,memecahkan masalah dan berkomunikasi.
e. Kaji persepsi orang tua kan tingkat perkembangan anak dan pengharapan
mereka terhadap anaknya.
f. Kaji tentang hubungan orang tua denagan anak
g. Kaji sumber-sumber yang mendukung seperti tingkat perekonomian keluarga dll
yang dapat mendukung perkembangan anak.
2. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakmampuan penyesuaian berhubungan dengan kelahiran/diagnosis
gangguan perkembangan anak.
b. Perubahan kemampuan peran orang tua berhubungan dengan kesulitan
memenuhi dan mengasuh anak.
c. Ketidakefektifan kemampuan anak dalam pola makan b.d ketidakmampuan
lidah,kelumpuhan otot dan kelemahan menelan.
d. Perubahan tumbang b.d ketidakmampuan
e. Isolasi social b.d kelainan perkembangan
f. Resiko cedera b.d perkembangan (sesuai dgn tingkat usia perkembangan anak).
3. Intervensi
a. Perubahan kemampuan peran orang tua b.d kesulitan memenuhi dan mengasuh
anak.
Intervensi :
 pertahankan kontak antara anak dengan orang tua, dengan cara libatkan
keluargadalam perawatan anaknya ( dengan jadwal dan waktu yang telah di
tentukan).
 Beri penguatan penjelasan fototerapi, alasan intervensi dan rencana
keperawatan.
 Tunjukkan batasan tugas orang tua dalam perawatan anak sakit
dengangangguan tumbang.
b. Perubahan tumbang b.d ketidakmampuan
Intervensi :
 lakukan observasi tumbuh kembang anak sesuai dengan usia.
 Lakukan monitoring dengan DDST.
 Persiapkan kelurga dalam menerima anak dengan gangguan tumbuh
kembang.
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman.
Intervensi :
 Berikan informasi tentang fisiologi dari penyakit anaknya.
Jawab pertanyaan yang dlontarkan oleh orang tua bayi sesuai
dengankonsep.
Klarifikasi miskonsepsi.
Bila perlu sediakan / berikan buku tentang gangguan tumbang.
 ikut sertakan keluarga dalam perawatan anaknya ( dengan jadwal dan waktu
yangtelah di tentukan).
Daftar Pustaka

Nursalam. (2005). Ilmu kesehatan anak. Jakarta : Salemba Medika.


Depkes, RI. (2005). Referensi Kesehatan. http://creasoft.wordpress.com. Diakses pada
tanggal 15 Desember 2013
Hidayat , A. A. A. 2006. Pengantar ilmu keperawatan anak Buku I. Jakarta : Salemba
Medika.
Ainicahayamata. 2013. Laporan pendahuluan tumbuh kembang usia todler. Diakses pada
1 Desember 2013 dari http://ainicahayamata.wordpress.com/nursing-
only/keperawatan-anak/laporan-pendahuluan-tumbuh-kembang-usia-todler/.
Wong, D.l., et-al. 2009. Buku ajar keperawatan pediatrik Wong. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai