Indonesia termasuk kawasan Malesiana yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina,
hingga Papua Nugini. Berikut adalah penyebaran flora di kawasan Malesiana
(Indonesia).
1. Zona oriental adalah zona yang ditempati oleh fauna tipe asiatis. Hewan
yang berada pada zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari benua Asia.
Zona ini berada di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan sekitarnya. Ciri-
ciri fauna tipe asiatis adalah berukuran besar, kebanyakan menyusui, dan
terdapat ikan air tawar. Contoh hewan tipe asiatis adalah orangutan, gajah, babi
hutan, burung merak, dan badak bercula satu.
2. Zona australasia adalah zona yang ditempati oleh fauna tipe australis.
Hewan yang berada pada zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari benua
Australia. Zona ini berada di kepulauan Maluku dan Papua. Ciri-ciri fauna tipe
australis adalah berukuran kecil, terdapat mamalia berkantung, tidak ada kera,
dan banyak terdapat burung berwarna-warni. Contoh hewan tipe australis adalah
kangguru pohon, burung kakatua, burung cendrawasih, landak, walabi, dan
burung pelikan.
3. Zona peralihan adalah zona yang ditempati oleh fauna tipe peralihan.
Hewan yang berada pada zona ini memiliki kemiripan dengan hewan dari benua
Asia dan Australia. Zona ini berada di pulau Sulawesi, NTB, dan NTT. Ada juga
hewan endemik di zona ini. Contoh hewan tipe peralihan adalah beruang, anoa,
komodo, babirusa, dan kuda.
1. Keanekaragaman Gen
Contoh keanekaragaman gen adalah tanaman mangga yang memiliki beberapa varietas
seperti mangga gadung, mangga arum manis, mangga golek, dan mangga manalagi.
2. Keanekaragaman Jenis
Contoh keanekaragaman jenis adalah macan tutul akan jauh berbeda jika dibandingkan
dengan melati putih karena dari tingkat kingdom (kerajaan) saja sudah berbeda. Macan
tutul berada di kingdom animalia sedangkan melati putih berada di kingdom plantae.
Perbedaannya akan menjadi lebih sedikit jika dibandingkan dengan anjing yang sama-
sama berada di ordo carnivora. Perbedaannya akan menjadi lebih sedikit lagi jika
dibandingkan dengan kucing domestik karena sama-sama berada di famili felidae.
Kekerabatan akan semakin dekat jika dibandingkan dengan harimau karena berada
pada satu genus yaitu Panthera.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Pelajari juga: Ekologi (Artikel Lengkap)
Tas kulit adalah salah satu contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam sandang.
Sandang (pakaian) terbuat dari kain, kain terdiri dari tenunan benang, dan benang
sebagian besar berasal dari kapas. Pohon kapas sering dijadikan bahan utama untuk
membuat pakaian. Pakaian tradisional dan aksesorisnya juga kebanyakan berasal dari
keanekaragaman hayati seperti bulu merak, tulang, bulu burung, dan kulit kayu.
Dedaunan juga sering digunakan sebagai pakaian pada orang pedalaman. Saat ini, kulit
hewan sering dijadikan bahan pembuatan tas, dompet, dan ikat pinggang. Bahkan bulu
domba dapat dijadikan bahan pembuatan kain wol.
3. Peran Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Papan
Tempat tinggal atau rumah tradisional sebagian besar berbahan baku dari
keanekaragaman hayati seperti kayu jati, mahoni, dan bambu. Bahkan atapnya ada
yang masing menggunakan alang-alang. Kayu jati juga menjadi bahan baku pembuatan
furniture. Rajutan rotan juga dapat digunakan sebagai dinding rumah tradisional.
4. Peran Keanekaragaman Hayati Sebagai Bahan Obat-Obatan
Gambar seorang gadis membawa jamu. Jamu adalah obat tradisional yang memanfaatkan keanekaragaman
hayati.
Jamu adalah obat tradisional asal Indonesia yang menggunakan kekayaan hayati
tumbuhan sebagai bahan bakunya. Jamu alami memiliki banyak khasiat dan memiliki
efek samping yang sedikit. Indonesia memiliki hampir 1000 spesies tanaman obat.
Keanekaragaman hayati juga dapat dijadikan sebuah karya seni. Taman adalah salah
satu contohnya. kawasan Asia Timur juga memiliki seni merangkai tanaman yang
disebut bonsai. Tumbuhan dan hewan juga kerap menjadi inspirasi para seniman.
1. Hilangnya Habitat
2. Introduksi Spesies
3. Eksploitasi Berlebihan
Kemajuan teknologi manusia membuat manusia bisa berburu apa saja termasuk hewan
buas. Karena nilai jual yang tinggi, banyak orang yang tega mengeksploitasinya secara
berlebihan tanpa memikirkan generasi yang akan datang. Akibatnya, populasi beberapa
jenis hewan terus menurun bahkan hampir punah. Eksploitasi hutan juga dapat
mengganggu ekosistem dan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.
4. Pencemaran
5. Pemanasan Global
6. Industrialisasi
Sistem pertanian saat ini lebih condong ke sistem monokultur atau hanya menanam
satu varietas padi. Varietas padi tersebut adalah varietas unggul yang dikembangkan di
laboratorium. Akibatnya, keanekaragaman hayati padi menurun.
Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan tanpa dilakukan reboisasi atau
peremajaan dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati. Keanekaragaman
hayati hilang karena ekosistemnya telah dirusak manusia. Atas dasar itu, pemerintah
membentuk UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
Upaya pelesterian keanekaragaman hayati dibagi menjadi dua yaitu pembiakan in-situ
dan ex-situ. Pembiakan in-situ adalah pembiakan yang dilakukan di habitat aslinya yang
terlindungi. Contoh in-situ cagar alam, suaka margasatwa, dan taman
nasional. Sedangkan pembiakan ex-situ adalah pembiakan yang dilakukan di tempat
khusus. Contoh ex-situ adalah kebun binatang.
Selain itu, ada juga beberapa upaya lain seperti melakukan reboisasi, rehabilitasi, dan
tebang pilih. Azas yang digunakan dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah azas
tanggung jawab, azas berkelanjutan, dan azas manfaat. Berikut adalah beberapa jenis
upaya konservasi keanekaragaman hayati.
1. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang sifat alamiahnya diperuntukan untuk
mengatur tata air, pencegahan bencana banjir dan erosi, serta pemeliharaan kesuburan
tanah. Contoh hutan lindung di Indonesia adalah hutan Lindung Sesaot, hutan Lindung
Kerumutan, dan hutan raya Bung Hatta.
2. Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Contoh cagar alam di
Indonesia adalah cagar alam Rafflesia Aceh-Serbojadi, cagar alam Pulau Anak
Krakatau, cagar alam Gunung Lorentz, dan cagar alam Batukaru II.
3. Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh taman
nasional di Indonesia adalah taman nasional Gunung Leuser, taman nasional Gunung
Gede Pangrango, taman nasional Karimunjawa, taman nasional Bunaken, taman
nasional Wakatobi, taman nasional Bali Barat, dan taman nasional Teluk Cendrawasih.
4. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Contoh suaka margasatwa di
Indonesia adalah Pusat Pelatihan Gajah, Gumai Pasemah, Muara Angke, Pulau
Rambut, dan Jaya Wijaya.
5. Kebun Raya
Kebun raya adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek
penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan fauna yang masih hidup.
Contoh kebun raya di Indonesia adalah kebun raya Bogor dan kebun raya Eka Karya.
6. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah kawasan hutan yang diperuntukkan secara khusus, dibina, dan
dipelihara guna kepentingan pariwisata dan wisata buru. Contoh hutan wisata adalah
hutan wisata Sancang.
Sumber:
.
Apabila ditanam di media tanam yang bersifat asam (diberi humus) akan menghasilkan bunga berwarna merah,
apabila ditanam di media tanam yang bersifat basa (misal diberi bubuk kapur) akan menghasilkan bunga
berwama biru.
Tingkat keanekaragaman hayati
1. Keanekaragaman gen
2. Keanekaragaman j enis/speci es
3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman gen:
Ditunjukkan dengan adanyavariasi susunan genotip makhluk hidup pada satu species, sehingga
meskipun termasuk satu species, tidak ada yang sama persis satu dengan yang lain.
Gen adalah faktor pembawa sifat yang menentukan sifat makhluk hidup.
Gen terletak di dalam kromosom, kromosom terletak di dalam inti sel (nukleus).
Species adalah kelompok organisme yang mempunyai ciri-ciri umum yang sama, dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur).
Keanekaragaman gen dapat memunculkan varietas, misalnya ada varietas padi PB 5, PB 8, dan rojo
lele.maupun pada jagung seperti ini
Keanekaragaman ini masih satu jenis hanya beda variasi , sehingga jika dikawinkan hewan keaneka
ragaman ini mampu menurunlkan keturunan fertil
Keanekaragaman Jenis:
Ditunjukkan dengan adanya berbagai macam perbedaan bentuk (morfologi), fisiologi, anatomi, dan
tingkah laku berbagai jenis makhluk hidup.
Keanekaragaman ini memang berbeda jenis nya , sehingga jika dituliskan dalam bahasa latin hanya
satu nama (genusnya) yang sama , atau bahkan tidak sama sekali
Solanum licopersicum dengan Solanum tuberosum atau macan dengan harimau , kambing dengan kuda
dll
Jika dikawinkan perbedaan pada Keanekaragaman ini tidak menghasilkan keturan yang fertil atau
sering disebut steril
misal pada gambar tikus jelas tidak bisa kawein dengan codot (kelelawar) kalaupun secara in vitro tetap
tidak menurunkan keturunan OK
Keanekaragzlman ekosistem:
Ditunjukkan dengan adanyaperbedaan komponen-komponen penyusun ekosistem.
Keanekaragaman ini tidak membicarakan biotiknya saja namun sudah interaksi dengan abiotiknya
OK
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
Kei stimewaan keanekaragaman hay ati Indonesia adal ah :
1. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
Keanekaragaman hayati yang tinggi, karena Indonesia terletak di daerah tropis.
Dapat dijumpai di lingkungan hutan hujan tropis.
Tumbuhan langka Indonesia. misalnya, kluwak, bedali, bungur, mundu, sawo kecik, gandaria, putat,
kepuh, nangka celeng, winong, bayur, matoa dan sukun bcrbiji (Artocarpus communis)
Hewan langka di Indonesia, misalnya, babirusa, harimau sumatra, harimau jawa, macan kumbang,
orangutan, tapir, gajah asia, bekantan, komodo, cendrawasih, kanguru, maleo,buaya muara, rangkong, buaya
irian, kasuari, penyu hijau, penyu tempayan, sanca hijau, sanca bodo, dan bunglon sisir.
Posisi Keaneka ragaman dengan Garis walacea dan Weber
Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh Garis Wallace. Garis
Wallace membelah Selat Makasar menuju ke Selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, Garis
Wallace memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan)
dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Timur).
Memiliki hewan dan tumbuhan endemik
1. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan yang hanya ada di indonesia, tidak ada
di negara lain.
Contoh hewan endemik: harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), jalak bali putih (Leucopsar
rothchildi) di bali, badak bercula satu di ujung kulon (Rhinoceros sondaicus),
Binturong (Arctictis binturong), monyet Presby t i s , tarsius (Tarsius bancanus) di sulawesi utara,
kukang, maleo di sulawesi, Komodo (Varanus komodoensls) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
2. Tumbuhan endemik, misal: