PENDAHULUAN
BAB 2.
GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA POWER UP MRICA SUB
UNIT PLTA TIMO
Sedangkan untuk tugas dan fungsi dari masing-masing jabatan adalah sebagai
berikut :
9. Pemeliharaan Mesin
a. Mempunyai tugas mengawasi, memelihara dan memperbaiki mesin serta alat-
alat bantu.
b. Menyiapkan dan memperbaiki bagian-bagian dari mesin dan alat-alat bantu
dibengkel dengan menggunakan fasilitas yang ada.
10. Pemeliharaan Halaman
Bertugas menjaga kebersihan gedung dan halaman sentral serta kebun dan
lingkungan.
11. Tata Usaha Keuangan
a. Menyelesaikan administrasi teknik, kepegawaian dan keuangan.
b. Melaksanakan pembayaran gaji, upah lembur, uang makan, uang cuti dan
pembayaran lainya atas dasar dari kepala PLTA.
12. Tata Usaha Gedung
Mempunyai tugas menerima dan mengirim barang dan spare part serta
menyelesaikan administrasinya
13. Pengemudi
a. Menjaga kebersihan dan merawat kendaraan.
b. Memeriksa perlengkapan-perlengkapan kendaraan.
c. Mengatasi gangguan mesin pada kendaraan.
d. Menjaga dan mengamankan barang / perlengkapan yang ada dimobilnya.
e. Membuat laporan tentang bahan bakar, oli, kilometer yang ditempuh dan lain-
lain
f. Melaporkan kepada atasanya jika terjadi kerusakan.
14. Pelayanan
Bertugas menyediakan minuman serta menjaga kebersihan pada ruang
sentral.
15. Keamanan / Satpam
a. Bertugas menjaga keamanan di pembangkit, dam / kolam, dan lain-lain dari
pencurian dan bahaya kebakaran.
b. Setiap kali bertugas membuat laporan mutasi dan keamanan.
c. Sebelum tamu ingin bertemu dengan seorang pegawai di kantor, harus
mendapatkan ijin terlebih dahulu di pos keamanan.
d. Bila ada hal-hal yamg tidak inginkan terjadi, segera lapor ke satpam, kepala
sentral, dan kepolisian dan Sektor Tuntang.
2.2.1 Visi dan Misi PT. Indonesia Power
1. Visi
Visi PT. Indonesia Power adalah menjadi perusahan energi terpercaya yang
tumbuh berkelanjutan.
2. Misi
Misi PT. Indonesia Power adalah menyelenggarakan bisnis pembangkitan
tenaga listrik dan jasa terkait yang bersahabat dengan lingkungan.
1. Bentuk :
a. Karena nama yang kuat, INDONESIA dan POWER ditampilkan dengan
menggunakan dasar jenis huruf (front) yang tegas dan kuat : FUTURA
BOOK / REGULAR dan FUTURA BOLD.
b. Aplikasi bentuk kilatan petir pada huruf “O” melambangkan “TENAGA
LISTRIK” yang merupakan lingkup usaha utama perusahaan.
c. Titik/bulatan merah (red dot) di ujung kilatan petir merupakan symbol
perusahaan yang telah digunakan sejak masih bernama PT. PLN PJB I. Titik
ini merupakan simbol yang digunakan di sebagian besar materri komunikasi
perusahaan. Dengan simbol yang kecil ini, diharapkan indentitas perusahaan
dapat langsung terwakili.
2. Warna :
a. Merah
Diaplikasikan pada kata INDONESIA, menunjukkan identitas yang kuat dan
kokoh sebagai pemiliki sumber daya untuk memproduksi tenaga listrik,
guna dimanfaatkan di Indonesia dan juga di luar negeri.
b. Biru
Diaplikasikan pada kata POWER. Pada dasarnya warna biru
menggambarkan sifat pintar dan bijaksana, dengan aplikasi pada kata
POWER, maka warna ini menunjukkkan produk tenaga listrik yang
dihasilkan perusahaan memiliki ciri-ciri yaitu berteknologi tinggi, efisien,
aman dan ramah lingkungan.
2.2 Kondisi lingkungan PLTA Timo
PLTA Timo terletak disuatu lembah ditepi barat sungai Tuntang. Kedudukan
ini dimaksudkan untuk memperbesar tinggi jatuh air dan untuk
mempermudah pembuangan airnya. Air buangan dari turbin langsung dibuang ke
sungai Tuntang dimana sudah diperhitungankan bahwa muka air banjir sungai
Tuntang tidak akan mencapai gedung sentral dibuat selokan, agar pada saat hujan
air mengalir ke lembah ini masuk ke selokan dan tidak mengenang disekitar
pembangunan sentral.
Menurut rencana PLTA Timo akan dibangun ditepi sebelah timur sungai
Tuntang, yaitu desa Timo kecamatan Tuntang. Namun karena tanahnya labil
sehingga tidak memungkinkan untuk didirikan suatu bangunan, maka gedung
sentral didirikan sebelah barat sungai Tuntang, yang sudah termasuk desa Kunci
Putih kecamatan Pringapus, Karang Jati Kabupaten Semarang. (lihat gambar
denah PLTA Timo).
Luas dari seluruh komplek PLTA Timo yang meliputi gedung sentral,
gedung dan halaman serta perumhan dinas seluas 42229,5 m², dengan perincian
sebagai berikut :
1. Luas bangunan sentral : 960 m²
2. Luas bangunan gudang barang : 150 m²
3. Luas bangunan gudang minyak : 41,25 m²
4. Luas bangunan bengkel dan garasi : 168 m²
5. Luas halaman seluruh komplek luar sentral dan gudang: 39905,5 m²
6. Luas halaman seluruh dinas : 1004,9 m²
JUMLAH : 6282,8 m²
2.3.1 Lokasi Perusahaan
PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Mrica Sub Unit PLTA Timo
didesa Kunci Putih, kelurahan Jatirunggo, kecamatan Pringapus, Semarang, Jawa
Tengah. Lokasi ini merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Tuntang
sehingga tepat sekali untuk dijadikan PLTA. Pemilihan lokasi ini karena
kecenderungan karakteristik dan besar debit secara keseluruhan dengan
pengamatan dalam jangka waktu yang cukup lama sangat baik. Dan tinggi jatuh
air yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkitan yakni 113 meter.
Gambar 2.2 Denah PLTA Timo
2.3.2 Aliran Air Pada PLTA Timo
Untuk sekarang ini Debit yang didapatkan PLTA Timo sebagai penggerak
turbin masih didapatkan dari saluran air pembuangan yang ada pada PLTA Jelok
ditampung terlebih dahulu di KTH (Kolam Tando Harian) Timo yang kemudian
diteruskan melalui pipa pesat.
Gambar 3.5 Pintu Air dan Kolam Tando Harian PLTA Timo
Gambar 3.6 Skema Kolam Tando Harian
311,65m
3 km sin α =
103 m
α 203,5m
Tanggal
Uraian Kegiatan Keterangan
Pelaksanaan
PS 1 PS 2
420 1800
H -A
mΩ mΩ
Selasa, Pemeliharaan trafo
Ω L-A
21 Maret 2017 pemakaian sendiri
760 5000 H-L
Trafo PS bantu
L-H 0.15
L-A
H -A
Membersihkan generator
dengan kompresor
Membersihkan slipring dan
holder carbon brush
Membersihkan piringan
Perawatan rutin tiga
Rabu, isolator
bulanan unit 3 (generator,
19 April 2017
slipring, trafo)
Trafo 5 MVA
L-H 300
L-A 100
H -A 200
B. Pemeliharaan Bulanan
Perawatan yang dilakukan setiap 1 bulan sekali namun bersifat kondisional
dengan melihat kondisi mesin atau peralatan, jika kondisi mesin atau peralatan
tidak baik maka perlu dilakukan perawatan lebih dari sekali dalam 1 bulan.
3. Pemeliharaan strainer
a. Persiapan alat kerja dan K3
b. Memeriksa tekanan, apabila tekanan sudah rendah maka kotoran di dalam
saringan sudah banyak
c. Membuka tutup strainer dengan kunci 27
d. Membersihkan sampah yang menempel, membersihkan filter dengan air
mengalir dan di gosok menggunakan sikat baja.
e. Setelah semua bersih tutup kembali strainer
f. Penormalan
Gambar. 3.23 Membersihkan filter stainer
Gambar 3.26 Valve Syphon dan Pembuangan Lumpur dari Pipa Syphon
7. Pengevetan turbin
a. Persiapan alat kerja dan K3
b. Pengevetan turbin dengan menggunakan pump grease
c. Grease di dalam pump dimasukkan ke dalam nepel dengan udara bertekanan
d. Masukkan saluran keluaran grease ke dalam nepel untuk pengisian grease
Gambar 3.27 Pump Grase Gambar 3.28 Pengevetan melalui guide vane
2. Pemeliharaan Generator
a. Persiapan alat kerja dan K3
b. Mengukur tegangan generator dengan menggunakan magger
c. Membersihkan lamel dengan menggunakan amplas
d. Melepaskan carbon brush dan membersihkannya
e. Menyemprot daerah sekitar carbon brush dengan kompresor
f. Setelah selesai pasang kembali carbon brush
3. Pemeliharaan Slipring
a. Persiapan alat kerja dan K3
b. Mengukur tegangan pada slipring sebelum dilepas
c. Membuka baut-baut pada slipring
d. Membuka holder carbon brush dan membersihkannya dengan bensin
e. Membersihkan slipring dengan contac cleaner
f. Setelah bersih pasang kembali holder carbon brush pada slipring
g. Setelah terpasang ukur kembali tegangan setelah dibersihkan
Gambar 3.32 Slipring sebelum dibuka
Pada sistem pendingin Turbin Prancis PLTA Timo, beberapa alat yang dilumasi
adalah :
a. Minyak
b. Tangki
c. Pompa
e. Preassure Indikator
f. Katub searah
1.Bantalan Turbin axcial dan radial yang telah mengalami gesekan dengan poros
akan menimbulkan panas yang apabila di biarakan akan terjadi kerusakan pada
pelumasan.
2. Pada tangki pelumasan minyak yang panas di tampung sementara untuk
beserta poros yang ada pada sistem kerja turbin dengan katub searah sebagai
a. Pump grease
b. Kompresor beserta selang
c. Greaser
temperatur dan tekanan kerja, jenis pelumas yang digunakan, berapa kali
(sight glasses).
2. Temperatur minyak harus dilihat dari dekat (dengan teliti) untuk
dari sistem pelumasan. Jika sistem tersebut kedapatan ada air maka
pengetesan secara berskala. Sejumlah kecil minyak diambil dari sistem dan
Bantalan-Bantalan Turbin
Tangki
Pompa Pelumas
Cooler
Katub Searah
Bantalan-bantalan Turbin
Perputaran turbin menimbulkan panas yang apabila dibiarkan akan
bantalan-bantalan beserta poros yang ada pada sistem kerja turbin dengan
sintetis. Minyak pelumas mineral adalah jenis minyak yang paling banyak
menentukan Minyak yang sesuai dengan Turbin yang ada di PLTA TIMO
molekul minyak yang saling meluncur satu di atas yang lain. Jika
yang tebal atau adanya jarak pemisah yang lebih besar dari kedua
bantalan turbine.
2. Index Kekentalan (Viscosity Index)
Kekentalan minyak pelumas akan berubah sesuai dengan keadaan
atau dalam suhu dingin harus mempunyai titik lumer yang rendah.
4. Titik Nyala (Flash Point)
Titik nyala adalah suatu temperatur dimana percampuran uap minyak
(All Loss).
4.4.1Pelumasan dengan Tangan
Pelumasan dengan tangan adalah sistem pelumasan terbuka yang
penggunaan yang terbatas pada unit pembangkit dan metode ini untuk
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Sistem Perawatan Pada PLTA Timo
Sistem pelumasan adalah sistem untuk melumasi alat agar tidak terjadi
keausan serta mengurangi gesekan dari dua buah benda yang bergerak. Pada saat
turbin bekerja beberapa alat akan bersinggungan secara langsung sehingga
menimbulkan gaya gesek dan panas. Gaya gesek akan menimbulkan keausan dan
suhu yang tinggi mengakibatkan alat tidak bekerja secara optimal. Jika dibiarkan
alat akan overheating dan umur pakai akan menjadi lebih singkat. Jika
dibandingkan dengan alat yang diberi sistem pelumasan. Maka dari itu system
pelumasan sangat dibutuhkan.
Pada sistem pelumasan Turbin Francis PLTA TIMO beberapa alat yang dilumasan
adalah :
1. Bantalan Luncur (Guide Bearing) digunakan untuk menerima gaya radial dari
poros.
2. Bantalan Tekan (Thtrust Bearing) digunakan untuk menerima gaya aksial dari
poros.
5.5.1 COOLER
Merk : PERTAMINA
1. Bantalan Axial berfungsi untuk menahan poros turbin agar tetap pada
kedudukan yang netral. Besarnya kecepatan air pada waktu 1. Bantalan Axial
berfungsi untuk menahan poros turbin agar tetap pada pembuangan akan
mengakibatkan poros turbin akan tertarik keluar. Semakin banyak air yang
dibuang maka semakin besar pula gaya menarik poros turbin keluar tersebut
ditahan oleh bantalan axial, dengan demikian poros turbin tetap pada
kedudukan normal.
2. Bantalan Radial berfungsi untuk menahan gaya berat poros turbin. Dalam
keadaan poros turbin pada bantalan akan mengambang sehingga bantalan radial
tidak begitu berat menahan beratnya poros dari pada turbin.
Gambar 5.7 Bantalan axial dan radial
Perawatan minyak pelumas dimulai ketika minyak pelumas dikuras dari tangki
kemudian minyak pelumas ditampung kedalam drum berkapasitas 209 liter.
Minyak pelumas akan difilter dari kandungan air dan kotoran. Alasan utama
kenapa minyak pelumas harus difilter adalah kandungan air dan kotoran yang
terkandung datam minyak pelumas mengakibatkan kondisi basa dan sifat sabun
dari minyak meningkat, viskositas menurun, memicu munculnya korosi dan
menyebabkan keausan meningkat. Pemfilteran minyak pelumas dengan metode
centrifugal separation. Centrifugal separation adalah proses pemisahan minyak
dengan cara gaya sentrifugal sehingga minyak akan terpisah dari air karena
massa tenis sedangkan kotoran dikeluarkan melalui saluran pembuangan.
Minyak pelumas setelah melewati proses pemfilteran akan disimpan digudan.
Prinsip kerja centrifugal separation adalah memisahkan minyak dari air, lumpur
dan kotoran lainnya dengan gaya sentrifugal berdasarkan berat jenisnya sehingga
partikel yang mempunyai berat jenis yang lebih besar akan berada jauh
meninggalkan porosnya, sedangkan partikel yang mempunyai berat jenis lebih
kecil akan selalu berada mendekati porosnya :
a) Lumpur-lumpur dapat dipisahkan dengan mudah dan dibuang dengan cara di
Blow-Up.
b) Gerakan pembuangan lumpur dilakukan datam suatu waktu yang singkat dengan
pembersihan yang tinggi.
c) proses pembersihan jauh lebih efisien dan ekonomis
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
a) PLTA Timo merupakan salah satu pembangkit dengan biaya operasional
yang termasuk rendah, karena pembangkit ini memanfaatkan sistem air
buangan yang telah dipakai PLTA Jelok. Daya yang dihasilkan PLTA Timo
yaitu 3 x 4MW.
b) Sistem pelumasan PLTA Timo menggunakan sistem kombinasi cincin dan
tekan. Sistem kombinasi cincin dan tekan ini membutuhkan beberapa
instrument penting yaitu pompa,cooler dan bantalan sebagai instrument
yang dilumasi.
c) Perawatan sistem pelumasan PLTA Timo meliputi perawatan harian,
bulanan dan tahunan.
Untuk sistem pelumasan perawatan harian yaitu perawatan kebersihan
komponen dari debu.
Perawatan Bulanan untuk sistem pelumasan yaitu pembersihan cooler
dan pengecekan level minyak pelumas
Perawatan Tahunan untuk sistem pelumasan yaitu Annual Inspection
(8000 jam operasi) dan General inspection (20.000 jam operasi).
6.2 Saran
Demi kelancaran dan kemajuan PT. Indonesia Power UP Mrica yang dalam hal
ini PLTA Timo, maka saya mempunyai beberapa saran diantaranya: