persen kasus mata katarak ini menyebabkan kebutaan. Indonesia menempati peringkat kedua
dengan kasus kebutaan tertinggi setelah Eutopia dan peringkat pertama di Asia Tenggara.
Siapapun dapat memiliki mata katarak, karena faktor risiko terbesarnya adalah usia. Mata
katarak dapat menyulitkan Anda untuk berinteraksi dengan orang lain karena akan sulit bagi
Anda membaca ekspresi wajah mereka. Terlebih lagi, mata yang berkabut akibat katarak bisa
menyulitkan Anda untuk membaca atau menyetir mobil, terutama di malam hari.
Sejumlah faktor lain dapat berperan untuk risiko Anda memiliki katarak, termasuk:
Mata katarak jarang timbul saat lahir atau di masa kanak-kanak awal, meski gangguan
penglihatan ini dapat diwariskan atau berkembang sebagai hasil dari infeksi pada ibu hamil
— seperti rubella.
Lensa terbuat dari air dan protein. Protein ini disusun sedemikian rupa sehingga membuat
lensa mata berwarna terang jelas untuk memungkinkan cahaya melewatinya. Tapi seiring
bertambahnya usia, sejumlah protein dapat menggumpal dan mulai membentuk awan keruh
yang menutupi lensa. Ini mencegah cahaya memasuki mata, dan juga mengurangi ketajaman
gambar yang kita lihat. Seiring waktu, kabut protein dapat meluas hingga menutupi sebagian
besar lensa sehingga memberikan kita penglihatan yang berkabut atau kabur. Ini adalah
katarak.
Katarak biasanya waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Ketika mata katarak semakin
parah, katarak dapat memengaruhi warna yang kita lihat. Ini membuat benda-benda yang kita
lihat jadi sedikit berwarna kuning kecokelatan keruh. Katarak sering memengaruhi kedua
mata, tapi jarang dengan keparahan yang sama.
Tapi beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu Anda untuk memperlambat prosesnya
— atau bahkan, mencegahnya sama sekali. Misalnya:
Kenakan kacamata hitam dan topi dengan pinggiran untuk memblokir sinar matahari
ultraviolet dapat membantu untuk menunda katarak. Jika Anda merokok, berhenti sekarang
juga.
Menurunkan risiko katarak dapat dilakukan dengan membatasi asupan karbohidrat. Sebuah
studi yang diterbitkan dalam Investigative Ophthalmology & Visual Science menemukan
bahwa orang yang makan banyak karbohidrat berada pada tiga kali lipat risiko katarak
daripada mereka yang makan paling sedikit.
3. Minum teh
Teh hijau atau hitam dapat menyelamatkan penglihatan kita. Sebuah studi di Journal of
Agricultural and Food Chemistry menemukan teh hijau dan hitam dapat menghambat
perkembangan katarak yang terkait diabetes.
Peningkatan asupan vitamin C telah dikaitkan dengan penurunan risiko mata katarak. Sebuah
studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa kadar tinggi vitamin C
mengurangi risiko katarak sebesar 64 persen. Asupan nutrisi lainnya, seperti lutein dan
zeaxanthin, vitamin E dan zinc, juga dikenal mampu untuk mengurangi risiko sejumlah
penyakit mata, termasuk katarak. Para peneliti juga merekomendasikan Anda untuk
perbanyak sayuran makan berdaun hijau, buah, dan makanan lain dengan antioksidan.
Sementara itu, asupan cukup tinggi dari lycopene — bahan kimia alami yang memberikan
warna merah pada buah-buahan dan sayuran — dikaitkan dengan 46 persen peningkatan
risiko mata katarak.
Baca Juga: