Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

TECHNOPRENEURSHIP

Oleh:

Aprianto (14030194041)

UNIVERSITAS NEGERI SIURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

Technopreneur berasal dari gabungan dua kata, yaitu technolgy dan entrepreneur.
Techonology berarti sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, sedangkan
entrepreneur berarti kemampuan untuk bekerja sendiri. Secara luas, technopreneur sendiri
berarti menciptakan sesuatu yang dapat membantu kehidupan manusia untuk mendapatkan
penghasilan.
Dalam buku Cash Flow Quadrant karya Robert Kiyosaki menyebutkan bahwa ada 4
karakter di dunia ini dalam hal mendapatkan penghasilan, yaitu employee, self-employee,
business owner, dan investor. Dan hal yang paling menakjubkan adalah technopreneur adalah
satu kategori baru yang keluar dari 4 karakter tersebut. Artinya dunia technopreneur adalah
suatu dunia baru, dimana masih sangat terbuka dengan luas kesempatan-kesempatan untuk
mendapatkan penghasilan yang besar.
Teknologi komunikasi dan informasi atau teknologi telematika (information and
communication technology–ICT) telah diakui dunia sebagai salah satu sarana dan prasarana
utama untuk mengatasi masalah-masalah dunia. Teknologi telematika dikenal sebagai
konvergensi dari teknologi komunikasi (communication), pengolahan (computing) dan
informasi (information) yang diseminasikan mempergunakan sarana multimedia.
Technopreneurship adalah sebuah inkubator bisnis berbasis teknologi, yang memiliki
wawasan untuk menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda,
khususnya mahasiswa sebagai peserta didik dan merupakan salah satu strategi terobosan baru
untuk mensiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat ( +/- 45 Juta
orang). Dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswa
akan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaan
lapangan-lapangan kerja baru. Semoga dengan munculnya generasi technopreneurship dapat
memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini.
Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan
IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global.
Disisi lain bahwa kurikulum Pendidikan yang berbasis Technopreneurship yang
diberikan di perguruan tinggi memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan kontribusi kongkret dalam mensiasati masalah pengangguran intelektual
di Indonesia.
2. Mengembangkan spirit kewirausahaan di dunia perguruan tinggi.
3. Meminimalisir gap antara pemahaman teori dan realita praktek dalam pengelolaan
bisnis.
Manfaat bagi mahasiswa dalam proses implementasi Technopreneurship Based
Curicullum adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh pencerahan mengenai alternatif profesi sebagai wirausaha selain sebagai
ekonom, manajer atau akuntan atau profesi lainnya.
2. Memiliki skill-based yang memadai dalam bidang Teknologi Informasi.
3. Mendapatkan pengetahuan dasar dalam bentuk teori maupun praktek magang dalam
mengelola suatu bisnis.
4. Memperoleh akses untuk membangun networking dunia bisnis.

Sedangkan manfaat bagi Perguruan Tinggi sebagai fasilitator adalah :


1. Menjadi bentuk tanggung jawab sosial sebagai lembaga pendidikan untuk
berkontribusi dalam mengatasi masalah pengangguran.
2. Menjadi bagian penting dalam upaya menjembatani gap kurikulum pendidikan antara
lembaga pendidikan dan industri pengguna.
3. Menjadi salah satu strategi efektif untuk meningkatkan mutu lulusan.
4. Menjadi wahana interaksi untuk komunitas Perguruan Tinggi yang terdiri dari alumni,
mahasiswa, dosen, dan karyawan dengan masyarakat umum.

Berdasarkan tujuan tersebut di atas, maka Program Pengembangan Budaya


Technopreneurship atau kewirausahaan di Perguruan Tinggi dirancang meliputi 6 (enam)
kegiatan yang saling terkait, yaitu:
1. Pelatihan materi ”Techno SKILL BASED”
2. Magang Kewirausahaan
3. Kuliah Kewirausahaan
4. Kuliah Kerja Usaha
5. Karya Alternatif Mahasiswa
6. Konsultasi Bisnis dan Peluang usaha

Bentuk kewirausahaan berbasis teknologi sangatlah beragam, contohnya sebagai berikut :


1. Lazada, merupakan bisnis belanja online yang sesungguhnya merupakan wadah
wirausahawan yang akan mempromosikan dan menjual produknya dan lazada
memberikan keamanan dan kenyamanan serta kemudahan berbelanja online. Bila
dilihat secara mendalam, lazada hanya memiliki wadah bagi para wirausahawan dan
shipping produk saja, namun telah mendunia.
2. Pernah mencoba bisnis dropshipping ? Apabila seorang wirausahawan telah dipercaya
oleh konsumen, dan wirausahawan tersebut ingin mengembangkan bisnis dengan
modal kecil, dropshipping jawabannya, karena wirausahawan tersebut hanya
menawarkan produk orang lain dan memesankan produk atas nama konsumen yang
membeli dan produk diantar oleh pemilik produk ke konsumen, istilahnya calo online
(tepat tidak sih). Kelemahan bisnis ini adalah penipuan, baik dari wirausahawan itu
sendiri maupun pemilik produk yang ditawarkan oleh wirausahawan tersebut.
3. Toko Online, bagi wirausahawan yang ingin mengembangkan pasar bisnisnya atau
wirausahawan yang bermodal kecil yang tidak mampu membeli atau menyewa toko
sebagai tempat berdagang.
Kewirausahaan berbasis teknologi, atau yang biasa disebut sebagai
technopreneurship, dengan memanfaatkan teknologi pada abad ini yang semakin berkembang
pesat, maka cara ini merupakan strategi terobosan baru untuk mengatasi penangguran
intelektual yang semakin meningkat.
Dan technopreneurship ini pun mempunyai banyak sekali manfaatnya, yang berhasil
dikutip oleh penulis adalah sebagai berikut :
Manfaat technopreneurship dari segi ekonomi :
1. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas, dengan menggunakan teknologi maka para
wirausahawan dapat bekerja secara efisien dengan waktu maupun tempat untuk
bekerjanya dan bisa memproduksi sesuai kebutuhan dari konsumen sehingga tidak
terjadi adanya waktu tunggu yang sia – sia.
2. Meningkatkan pendapatan,dengan melakukan sebuah usaha menggunakan
perkembangan teknologi ini maka para wirausahawan dapat meningkatkan
pendapatannya melebihi orang – orang yang sekedar bekerja di kantoran.
BAB II
PEMBAHASAN

Nama Perusahaan : CV. Aprianto Terpadu


Bidang Usaha : IT Consultan dan Pendidikan
Jenis Produk : Hardware dan Software
2.1 Identifikasi Peluang Bisnis
Banyak orang selalu bergantung pada gadget mereka, salah satu yang mereka hadapi yang
terbesar adalah kebutuhan teknologi. Berkembangnya waktu maka berkembang pula
teknologi pada waktu itu juga. Beda satu menit pun banyak perkembangan teknologi yang
kita ketahui, semisal hp yang dulunya Cuma sebagai alat komunikasi sekarang sudah
berkembang menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari tangan kita.
Padahal pada kenyataannya masyarakat Indonesia ini tidak bisa mengikuti sebuah
perkembangan teknologi dengan cepat. Oleh karena itu banyak orang yang ingin
menerapkan teknologi IT secara mudah pada perusahaan atau pun pekerjaan mereka
tersebut. Kebutuhan akan teknologi tersebut kami wujud kan dengan melayani orang-
orang yang ingin memudahkan pekerjaan mereka secara instan dengan memodifikasi agar
mudah di gunakan oleh para user.
2.2 Penjelasan Produk
Software yang kami produksi adalah untuk mengintegrasikan sistem yang sudah ada
sehingga pengguna bisa melakukan dengan mudah tanpa harus merubah sistem yang
sudah ada. Sehingga data base yang sudah ada akan kami integrasikan dengan data base
yang baru di buat dengan sistem komputer stand alone.
2.3 Latar Belakang Bisnis
Alasan kami menawarkan produk berupa software adalah karena belum banyak nya orang
yang melayani jasa pembutan software. Selain itu juga kami ingin mengenalkan betapa
mudahnya mengurusi sebuah perusahaan dengan menggunakan software data base yang
tidak memakan ruang dan biaya yang banyak.
2.4 Tujuan
Tujuan Umum
 Mendapatkan keuntungan dari penjualan software.
 Membuka lapangan kerja bagi mereka yag mempunyai potensi

Tujuan Khusus
 Memberikan pelayanan dan solusi bagi sebuah perusahaan yang mengalami
kesulitan dalam mengelola data base perusahaan mereka.
2.5 Potensi Bisnis
Peluang bisnis ini cukup menjanjikan karena belum banyaknya orang yang menyediakan
jasa dalam pengolahan data base mereka.

2.6 Sasaran dan Target Pasar


Sasaran kami adalah untuk seluruh perusahaan maupun instansi yang membutuhkan
software yang berhubungan dengan bidang mereka.
Target pasar kami membagi menjadi 3 yaitu:
 Target Awal
Sasaran kami adalah untuk mempublikasikan perusahaan dan menarik minat yang
sebaik mungkin dengan memberikan harga yang cukup murah dengan sistem software
yang mumpuni. Sehingga di harapkan orang yang telah memakai jas kita bisa untuk
menawarkan jasa kita kepada orang lain.
Kami menargetkan 1-1,5 tahun.
 Target Pengembangan
Dengan mewujudkan inventaris dalam perusahaan komputer seperti gedung sendiri
atau pun kendaraan yang di beli dari hasil laba. Selain itu juga membutuhkan
tambahan komputer agar bisa menangani pekerjaan dalam kadar yang banyak.
Kami menargetkan 1 tahun setelah terwujudnya target awal
 Target Akhir dan peningkatan
Meningkatkan segala yang ada dalam perusahaan serta peningkatan kwalitas kepada
para pelanggan.
Penerapan Teknologi Informasi dalam Pemasaran
Usaha software media pembelajaran ini akan sangat bergantung pada sistem
pemasaran yang handal dan tepat sasaran. Disini peran teknologi informasi sangat
dibutuhkan, diantaranya adalah penggunaan media internet yang sekarang menjadi
senjata yang sangat ampuh untuk menarik pelanggan. Para pelanggan dapat
mengunjungi kami di facebook, twitter, juga blog.
Lewat media jejaring sosial tersebut para pengunjung juga dapat aktif memberi
masukan kepada usaha lampion ini. Saran tentang desain terbaru, teknologi terbaru,
atau bahkan berita tentang barang kita.
Selain itu juga, memudahkan pada customer dalam pemesanan dalam bentuk order
maupun pre order. Sehingga tidak perlu untuk mendatangi pabrik kita yang berada di
Surabaya. Berikut adalah beberapa alamat kita di dunia maya:
1. Blogger
Dengan alamat mediapembelajaraninteraktif.blogspot.com
2. Twitter
Dengan alamat @media_interaktif
3. Facebook
Dengan alamat media pembelajaran interaktif surabaya atau email
eyeshieldanto007@gmail.com
Dengan teknologi informasi internet memberikan peluang dalam pemasaran produk
atau jasa, dengan media web dan jejaring sosial diatas merupakan salah satu alat promosi
yang baik dan lebih murah. Dalam konsep Good Governance dimana terdapat kesetaraan
peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta. Pada prinsipnya peran teknologi dalam
pemasaran adalah sebagai alat untuk mempermudah proses, dibalik itu tetap sumber daya
manusia dan strategi pemasaran memegang kunci utama.
Teknologi dalam pemasaran punya peran penting untuk meningkatkan eksistensi
sebuah perusahaan atau suatu badan usaha. Peranan teknologi dalam pemasaran yakni
menunjang kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, serta kaitannya dengan mempromosikan, dan mendistribusikan barang
dan jasa kepada kelompok pembeli.Sehingga pemasaran barang dan jasa dapat berjalan
secara maksimal.
2.7 Pembiayaan
2.7.1 Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan
Karena kami belum memiliki kantor tetap dan masih menyewa maka biaya kami hitung
perbulan. Lebih jelasnya ada di bawah ini:
No. Jenis Jumlah
1 Bayar uang sewa Rp. 250.000
2 Bayar listrik Rp. 150.000
3 Bayar Internet Rp. 100.000
4 Bayar Iuran Rt Rp. 10.000
Total Rp. 510.000
2.8 Biaya Pengadaan Alat Operasional Awal
No. Nama Barang Harga @ Jumlah Total
1 Komputer Rp. 1.200.000 2 Rp. 2.400.000
2 Printer Rp. 650.000 1 Rp. 650.000
3 Jaringan Internet Rp. 500.000 1 Rp. 500.000
4 Meja Komputer Komplit Rp. 150.000 2 Rp. 300.000
Total Biaya Rp. 3.850.000
Speseifikasi Komputer:
Intel Pentium 4
Ram ddr 3 2gb
Layar Komputer lcd view sonic 16”
Hardisk 500gb
Mouse
Keyboard
Stavolt 450 watt
Spesifikasi Printer:
Canon scaner, berwarna, tinta infus
Spesifikasi Jaringan Internet:
Menggunakan layanan telkomsel speddy
Berbasis jaringan wifi
2.9 Modal Awal
Modal awal= total Biaya operasional per bulan+ Biaya pengadaan awal perbulan
= Rp. 410.000 + Rp. 3.850.000
= Rp. 4.260.000
2.10 Analisis Keuntungan
Apabila sebuah projek diselesaikan dalam 1 bulan dan di hargai sekitar Rp. 7.000.000
Dengan biaya operasional sebanyak Rp. 510.000 maka laba bisa di hitung sebagai
berikut: Rp. 7.000.000-Rp. 510.000= Rp. 6.490.000 laba kotor
Untuk mengganti pinjaman modal alat-alat sebanyak Rp. 3.850.000

Maka laba bersih adalah Rp. 2.640.000

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Menjadi seorang technopreneurship merupakan salah satu alternatif dalam menunjang


kebutuhan financial saat ini. Dengan dukungan besarnya kebutuhan akan teknologi informasi
disegala bidang menjadikan technopreneurship menjadi suatu bidang karir yang memiliki
prospek yang baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang technopreneurship adalah

1. Pengetahuan akan teknologi informasi


2. Memiliki jiwa entrepereneur yang meliputi sikap untuk menggali diri, mengetahui
keterampilan yang dimilikinya kemudian berani untuk memulai usaha
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Gani, Dedeng. 2009. “Technopreneurship”. Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi


Universitas Padjajaran. Bandung

Arifin, Syamsul. 2012. “Trend Solusi Bisnis Masa Kini”.


http://syamsulgunadarma.blogspot.com/2012/11/trend-solusi-bisnis-masa-kini.html.
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2017.

Dana, L.P. 2007. “Asian Models of Entrepreneurship from Indian Union and the Kingdom of
Nepal to the Japanese Archipelago: Context, Policy, and Practice”. New Jersey: World
Scientific Publishing Co.
Darmanto, Mala. 2013. “Kewirausahaan”.
http://ono.suparno.staff.ipb.ac.id/articles/technopreneurship-2/. Diakses tanggal 17
Oktober 2017

Suparno, Ono. 2008. “Technopreneurship”


http://techno009.blogspot.com/2013/03/kewirausahaan.html. Diakses tanggal 17
Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai