M4 Kelompok 35
M4 Kelompok 35
(MODUL IV)
ASISTEN :
WIWIK SUSANTI
Laporan Akhir Praktikum Metrologi Industri Kelompok 35
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Untuk mengenal dan mengetahui alat ukur dan alat bantu pengukuran
kebulatan.
b. Mengetahui toleransi kebulatan dan kesamaan sumbu (koaksialitas).
1.3 Manfaat
Dengan praktikum ini praktikan bisa mengenal dan mengetahui alat ukur
kebulatan serta mampu menganalisa ketidakbulatan dengan metoda pengukuran
kebulatan menggunakan Blok V.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Lingkaran luar minimum, yaitu lingkaran terkecil yang dapat dibuat profil
tanpa memotong profil tersebut.
Adapun alat ukur yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
1. Dial Indicator
Kecermatan pembacaan skala pada dial indicator adalah 0,01; 0,005; atau
0,02 mm dengan kapasitas ukur yang berbeda. Dial Indicator merupakan
alat ukur pembnding yang banyak digunakan di industri pemesinan.
Prinsip kerja secara mekanis dimana gerak linier dari sensor diubah
menjadi gerak putaran. Dial indicator dapat digunakan untuk :
Memeriksa kebulatan ( benda ukur diletakkan pada blok V )
Mengukur toleransi kesalahan putar
Mengetahui kelurusan suatu garis
Dalam pemakaiannya dial indicator biasanya dipasangkan pada dudukan
seperti stand magnetic.
2. Stand magnetic
Stand magnetic merupakan alat ukur untuk meletakkan dial indicator
dalam proses pengkuran.
3. Blok V
Blok V merupakan alat ukur bantu dalam proses pengukuran yang
berfungsi untuk tempat meletakkan benda ukur agar tidak bergeser – geser
saat dilakukan pengukuran yang tepat dan jelas.
BAB III
METODOLOGI
1. Objek ukur diberi tanda pada pinggirnya dan diberi nomor urut searah
jarum jam (1 s/d 12).
2. Letakkan Objek ukur pada blok V, atur sensor jam ukur sehingga
menempel pada pernukaan objek ukur diposisi 1 (pada posisi tertentu
didekat garis melingkar pada objek ukur).
3. Atur ketinggian sensor jam ukur sehingga jarum penunjuk skala bisa
bergerak ke kiri dan kekanan (± ½ penyimpangan maksimum jarum kecil)
lalu set posisi nol.
4. Putar (angkat objek ukur) dengan hati-hati sehingga sensor jam ukur
kurang lebih berada di posisi 2, baca kedudukan jam ukur.
BAB IV
Posisi 1 Posisi 2
No Simpangan Dial Indikator ( m) No Simpangan Dial Indikator ( m)
Naik Turun Rata - rata Naik Turun Rata - rata
1 0 2 +1 1’ 0 0 0
2 +8 +9 +8,5 2’ +3 2 +2,5
3 +2 +6 +4 3 +10 +9 +9,5
4 0 0 0 4’ 0 0 0
5 +1 0 +0,5 5’ +3 +2 +2,5
6 +4 +6 +5 6’ 0 0 0
7 +1 +2 +1,5 7’ +2 +2 +2
8 0 0 0 8’ +5 +2 +3,5
9 0 0 0 9’ 0 0 0
10 +19 +21 +20 10’ +8 +10 +9
11 0 0 0 11’ +4 +4 +4
12 0 0 0 12’ 0 0 0
4.2 Perhitungan
Data Pengukuran
data1 data2
r=
2
Pengukuran A Pengukuran A’
02 00
1. r = 1 m 1’. r = 0 m
2 2
89 3 2
2. r = 8,5 m 2’. r = 2,5 m
2 2
26 10 9
3. r = 4 m 3’. r = 9,5 m
2 2
00 00
4. r = 0 m 4’. r = 0 m
2 2
1 0 3 2
5. r = 0,5 m 5’. r = 2,5 m
2 2
46 00
6. r = 5 m 6’. r = 0 m
2 2
1 2 22
7. r = 1,5 m 7’. r = 2 m
2 2
00 52
8. r = 0 m 8’. r = 3,5 m
2 2
00 00
9. r = 0 m 9’. r = 0 m
2 2
19 21 8 10
10. r = 20 m 10’. r = 9 m
2 2
00 44
11. r = 0 m 11’. r = 4 m
2 2
00 00
12. r = 0 m 12’. r = 0 m
2 2
4.3 Grafik
25
20
15
Naik
10
Turun
0
0 2 4 6 8 10 12 14
-5
12
10
6 Naik
4 Turun
0
0 2 4 6 8 10 12 14
-2
4.4 Analisa
Pratikum kali ini yaitu tentang kebulatan, dimana pada teori nilai
kebulatan akan sama setiap titiknya. Dimana jika titik pusat dijadikan titik acuan.
Namun setelah dilakukan dan diamati pada pratikum memiliki profil yang tidak
sama bentuknya terhadap titik pusat acuan. Sehingga terjadi perbedaan antara
nilai atau bentuk profil secara teori dan secara pratikum, dimana profil yang
didapatkan pada pratikum menunjukkan ketidakbulatan pada profil.
Pada setiap titik seharusnya memiliki nilai yang sama sehingga terjadilah
kebulatan dan akan menunjukkan bahwa benda yang diukur memiliki profil yang
bulat sempurna namun pada pratikum didapatkan nilai yang berbeda pada setiap
titiknya sehingga bentuk profil tidak beraturan.
Pada grafik didapat titik rata-rata dari nilai naik dan turun. Nilai titik yang
didapatkan di-plotkan pada grafik kebulatan sehingga akan berbentuk profil yang
didapatkan adalah bulat namun pada grafik terdapat profil yang tidak beraturan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan maka dapat kami ambil kesimpulan
sebagai berikut :
Objek ukur tidak bulat walaupun terlihat bulat, ini dapat dilihat dari hasil
pengukuran.