1 SM PDF
1 SM PDF
ABSTRACT
The inappropriately utilization of antibiotics may increase the side effects and the toxicity of
antibiotics, wasted cost, and failure to achieve the clinical profit. The research aims to evaluate
the utilization of antibiotics to the urinary tract infection patients in the inpatient installation of
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. This research is a descriptive study with retrospective
data aggregration based on medical records. The research has done to 47 medical records of
urinary tract infection patients who fulfill the inclusion criteria. The results showed the most
widely used antibiotics as the urinary tract infection therapy are ciprofloxacin (55,3%),
ceftriaxone (40,4%), and cefixime (4,3%). The accuracy of the dose compatible to the evaluation
are (89,4%) appropriate dose, and (27,7%) adequate periode of time.
ABSTRAK
Penggunaan antibiotika secara tidak tepat dapat menimbulkan terjadinya peningkatan efek
samping dan toksisitas antibiotika, pemborosan biaya dan tidak tercapainya manfaat klinik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien penderita infeksi
saluran kemih di Instalasi Rawat Inap RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini
berupa penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif yang didasarkan pada
catatan medis. Penelitian dilakukan terhadap 47 catatan medis penderita infeksi saluran kemih
yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan antibiotik yang
paling banyak digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih ialah Ciprofloxacin (55,3%),
Ceftriaxone (40,4%) dan Cefixime (4,3%). Ketepatan dosis sesuai sesuai evaluasi yakni (89,4%)
tepat dosis dan (27,7%) sesuai lama pemberian.
196
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493
197
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493
Tabel 1. Karakteristik jenis kelamin penderita Infeksi Saluran Kemih di instalasi rawat inap
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou periode Juli 2013 - Juni 2014.
198
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493
199
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493
Kandou Manado periode Juli 2013 – Juni Pseudomonas, juga aktif terhadap kuman
2014 sudah sesuai dengan standar gram -positif. Sebagian besar kuman
pengobatan yang dilihat dari Pedoman anaerob tidak sensitif terhadap antibiotik ini.
Pengobatan Infeksi Saluran Kemih pada Ciprofloxacin terutama digunakan untuk
Pasien Dewasa. Untuk pengobatan Infeksi Infeksi Saluran Cerna (termasuk tifus
Saluran Kemih tanpa komplikasi atau abdominalis), Infeksi Saluran Nafas, dan
Infeksi Saluran Kemih ringan diberikan Infeksi Saluran Kemih (BPOM, 2008).
antibiotik Ciprofloxacin 250 mg selama 3
hari, dan untuk Infeksi Saluran Kemih Ketepatan Dosis
komplikasi atau Infeksi Saluran Kemih berat Ketepatan dosis pemberian antibiotik
diberikan pengobatan antibiotik pada penderita Infeksi Saluran Kemih yang
Ciprofloxacin dengan dosis 500 mg selama dirawat inap di RSUP. Prof. Dr. R. D.
7 hari. Kandou Manado periode Juli 2013 - Juni
Antibiotik Ciprofloxacin aktif 2014 dapat dilihat pada tabel berikut 4
terhadap bakteri gram negatif termasuk berikut.
Salmonella, Shigella, Neiseria, dan
Tabel 4. Ketepatan dosis pemberian antibiotik dari penderita Infeksi Saluran Kemih yang
dirawat inap di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2013 - Juni 2014.
Total 47 100
Hasil yang didapat pada tabel 4 yang tersisa dalam tubuh, namun jika dosis
ketepatan dosis yang diberikan pada pasien lebih akan mengakibatkan resiko efek
Infeksi Saluran Kemih yaitu hasil tepat dosis samping yang tidak diinginkan pada pasien
sebesar 89,4% sedangkan yang tidak tepat (Mycek dkk, 2001).
dosis sebesar 10,6%. Dosis yang sesuai Evaluasi penggunaan antibiotik
adalah dosis yang dapat mencapai KHM terhadap variabel ketepatan dosis dilakukan
(Konsentrasi Hambat Minimum) dalam dengan membandingkan jumlah dosis yang
darah atau cairan tubuh. Pemberian dosis diberikan kepada pasien dengan beberapa
yang kurang akan mengakibatkan tidak standar terapi yang digunakan sebagai acuan
berefeknya antibiotik karena tidak dapat perhitungan dosis. Standar terapi yang
mencapai KHM (Konsentrasi Hambat digunakan yakni The Infectious Diseases
Minimum) dalam cairan tubuh, kurangnya Society of America (IDSA) Guidelines :
dosis dapat mengakibatkan resistensi bakteri Urinary Tract Infections in Adults, dan
200
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493
Tabel 5. Lama pemberian Obat pada penderita Infeksi Saluran Kemih yang dirawat inap di
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2013 - Juni 2014.
Lama Pemberian Jumlah Pasien Presentase (%)
Sesuai lama
pemberian 13 27.7
Tidak Sesuai lama
pemberian 34 72.3
Total 47 100
Dari hasil yang didapat pada tabel 5 Kemih berat (Anonim, 2011). Durasi
yakni lama pemberian obat pada penderita pemberian antibiotik sangat penting
Infeksi Saluran Kemih yang menjalani rawat dikarenakan jika suatu antibiotik tidak
inap di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou bekerja sesuai dengan lama penggunaannya
Manado periode Juli 2013 - Juni 2014 yaitu akan mengakibatkan toleransi pada
lama pemberian obat yang sesuai dengan mikroorganisme yang belum tuntas
durasi pemberiannya sebanyak 13 pasien dimusnahkan sehingga menjadi bakteri
dengan presentase 27,7% sedangkan lama resisten (Mycek, 2001). Ciprofloxacin
pemberian obat yang tidak sesuai dengan dipilih sebagai terapi utama pada Infeksi
durasi pemberiannya sebanyak 34 pasien Saluran Kemih, lama penggunaannya
dengan presentase 72,3%. didasarkan pada tingkat keparahan penyakit
Lama pemberian antibiotik untuk Infeksi Saluran Kemih. Infeksi Saluran
penderita Infeksi Saluran Kemih di RSUP. Kemih tanpa komplikasi diberikan selama 3
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada hari, dan infeksi saluran kemih dengan
umumnya diberikan 5 sampai 8 hari. Data komplikasi diberikan selama 7 hari (Gupta
tentang terapi antibiotik pada Infeksi dkk, 2011).
Saluran Kemih menunjukkan bahwa lama
pemberian antibiotik selama 3 hari sudah Kesimpulan
cukup untuk Infeksi Saluran Kemih ringan Berdasarkan penelitian yang telah
dan 7 sampai 14 hari untuk Infeksi Saluran dilakukan terhadap 47 pasien penderita
201
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN 2302 - 2493
Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Gupta, K., Hooton, T.M., Nuber, K., Wult,
Inap RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado B., Colgan, R., Miller, R., Moran, G.,
selama periode Juli 2013 - Juni 2014, dapat Nicolle, L., Raz,
R., Schaeffer, A.J., Soper, D. 2011.
disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik
International Clinical Practice
yang paling banyak digunakan untuk Guidelines for the Treatment of
pengobatan Infeksi Saluran Kemih ialah Acute Uncomplicated Cystitis and
antibiotik Ciprofloxacin (55,3%), Pyelonephritis in Women: A 2010
ceftriaxone (40,4%) dan cefixime (4,3%). Update by the Infectious Diseases
Penggunaan antibiotik berdasarkan variabel Society of America and the European
ketepatan dosis yakni (89,4%) tepat dosis Society for Microbiology and
Infectious Diseases. IDSA :
dan (27,7%) sesuai lama pemberian.
Guidelines.
Mutschler E., 1999. Dinamika Obat,
DAFTAR PUSTAKA Farmakologi Dan Toksikologi,
Anonim, 2011. Pedoman Umum Institut Teknologi Bandung,
Penggunaan Antibiotik. Bandung.
Kementrian Kesehatan Republik Mycek J. M., Harvey R.A., Champe P.C.,
Indonesia, Jakarta. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar,
Anonim, 2012. Infeksi Saluran Kemih. Widya Madika,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Jakarta. Sukandar E., 2009. Infeksi Saluran Kemih
BPOM, 2008. Informasi Obat Nasional Pasien Dewasa, dalam : Sudoyo
Indonesia. Badan Pengawas Obat dan AW., Setiyohadi B., Alwi I., dkk.,
Makanan, Jakarta. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dinas Kota Manado, 2015. Angka Kejadian Dalam Jilid II, Edisi V, Pusat
Infeksi Saluran Kemih di Kota Penerbitan Departemen Ilmu
Manado. Dinkes Kota Manado Penyakit Dalam Fakultas
2013-2014. Kedokteran Universitas Indonesia,
Febrianto, A.W., Mukaddas, A., Faustine, I. Jakarta.
2013. Rasionalitas penggunaan
antibiotik, Infeksi saluran kemih.
Farmasi : Untad.
202