Kekasaran
Kekasaran
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
BAB II
TEORI DASAR
Permukaan adalah batas yang memisahkan suatu benda dengan sekelilingnya. Jika
ditinjau dengan skala kecil, pada dasarnya konfigurasi permukaan suatu elemen
mesin (produk) juga merupakan suatu karakteristik geometrik yang dalam hal ini
termasuk dalam golongan mikro geometrik. Sementara itu yang termasuk golongan
makro geometrik adalah permukaan secara keseluruhan yang memuat bentuk atau
rupa spesifik misalnya permukaan poros, lubang, dan lain -lain, yang di dalam hal ini
perancangan toleransinya telah tercakup pada elemen geometrik ukuran, bentuk dan
posisi. Kekasaran adalah fluktuasi perbedaan tinggi suatu profil permukaan.
Gambar E2.1 Kekasaran, gelombang dan kesalahan bentuk dari suatu permukaan
1. Kekasaran Bentuk yaitu kekasaran yang terjadi pada proses pemesinan yang tidak
sempurna. Dapat dilihat pada gambar 2.2
3. Kekasaran serpihan yaitu kekasaan yang terjadi karena tidak sempurnanya arah
aliran geram. Dapat dilihat pada gambar 2.4
3. Profil referensi adalah profil yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisa
ketidakteraturan konfigurasi permukaan. Profil ini dapat berupa garis lurus atau
garis dengan bentuk sesuai dengan bentuk profil geometri ideal, serta
menyinggung puncak tertinggi profil terukur dalam panjang sampel.
4. Profil akar atau alas adalah profil referensi yang bergeser ke bawah (arah tegak
lurus terhadap profil geometrik ideal pada suatu panjang sampel) sehingga
menyinggung titik terendah profil terukur.
5. Profil tengah adalah profil referensi yang digeser ke bawah (arah tegak lurus
terhadap profil geometri ideal pada suatu panjang sampel) sedemikian rupa
sehingga jumlah luas bagi daerah-daerah di atas profil tengah sampai ke profil
terukur adalah sama dengan jumlah luas daerah – daerah di bawah profil tengah
sampai ke profil terukur. Dapat dilihat pada gambar E.2.7
1. Kekasaran total ( Rt ) yaitu jarak antara profil alas dengan profil referensi
2. Kekasaran perataan ( Rp ) yaitu jarak antara profil referensi dengan profil tengah
3. Kekasaran rata – rata aritmatika ( Ra ) yaitu harga rata – rata dan harga absolute
jarak profil terukur dengan profil tengah.
4. Kekasaran total rata – rata yaitu arak rata – rata profil alas, profil terukur pada lima
puncak jarak tertinggi dikurangi jarak rata – rata profil alas.
5. Lebar gelombang yaitu rata – rata aritmatika dari semua jarak di antara dua puncak
gelombang yang berdekatan pada saat panjang sampel
6. Lebar kekasaran yaitu rata-rata aritmatika dari semua jarak di antara puncak
kekasaran dari profil terukur yang dikalikan pada panjang sampel.
Cara penulisan kekasaran permukaan. Bisa dilihat pada gambar 2.8
Keterangan:
a. Proses produksi
b. Panjang sampel
c. Nilai rata – rata kekasaran aritmatika
d. Arah pengerjaan
e. Kelonggaran permesinan
f. Nilai kekasaran lainnya
Penjelasan :
1. Proses produksi ialah simbol permukaan yang memberikan keterangan atas proses
akhir yang perlu bagi proses pengerjaan itu
3. Arah pengerjaan ialah pencantuman arah bekas pengerjaan pada permukaan adalah
untuk memastikan segi fungsional permukaan yang bersangkutan.
Keterangan Gambar :
1. Monitor, pembacaan hasil ukur kekasaran
2. Nospice ( sensor), media atau alat yang bersentuhan langsung dengan
permukaan
3. Surfest 402, komponen utama dari alat ukur berfungsi untuk mengolah data
dari sensor untuk ditampilakan pada monitor
4. Knop, tombol pada alat Surface roughness tester.
5. Spesimen, sampel uji yang digunakan untuk mengukur kekasaran permukaan
Cara pengoperasianya:
BAB III
METODOLOGI
2. Objek ukur
3
1 2
2. Persiapan pengukuran
- Parameter kekerasan permukaan yang akan diukur yaitu Ra, Rq, R2, dan Rmax
- Range harga kekasaran permukaan sesuai dengan permintaan awal. Range yang
dipilih tidak boleh lebih dari harga kekasaran yang telah diperkirakan. (pada satuan
metrik 2,10 dan 50 untuk Ra/Rq serta 10,50 dan 250 untuk R2 dan Rmax).
- Cut off value yaitu panjang evaluasi(L) sesuai dengan parameter yang dipilih
(0.25,0.8,3.5,dan 8).
b. Beberapa kali pengukuran dilakukan terhadap sampel menurut Cut off Value yang
telah diset (X5,X3,X1 dan XF).
c. Atur Note piece detector sedemikian rupa sehingga paralel terhadap permukaan
yang akan diukur dengan menyetel tombol pengatur ketinggian dan tombol
pengatur kemiringan putar dan atur tombol penyetel posisi nol hingga di tampilkan
tanda posisi pada display.
d. Dengan menekan tombol start/ stop detector akan bergerak pada benda kerja
sepanjang L dan akan menampilkan harga kekerasan permukaan pada display
dengan kembalinya detector ke posisi semula.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Data Kekasaran Permukaan
SD
0,466 0,372 0,466 0,52 (0,466 0,44) 2 (0,466 0,5) 2 (0,466 0,5) 2
5 1
0,0611m
2. Vf = 54 mm/min
Harga kekasaran rata-rata (x) = 0,56+1,06+0,9+0,6+0,94 = 0,812 µm
5
SD
0,812 0,562 0,812 1,062 (0,812 0,9) 2 (0,812 0,6) 2 (0,812 0,94)
5 1
= 0,2202m
3. Vf = 104 mm/min
Harga kekasaran rata-rata (x) = 0,77+0,51+0,81+1,12+0,72 = 0,786 µm
5
SD
0,786 0,772 0,786 0,512 (0,786 1,12) 2 (0,786 0,81) 2 (0,786 0,72) 2
5 1
0,2209 m
4.3 Grafik
RA VS TITIK PENGUJIAN
26 104 154
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6
XAVE VS VF
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-6 14 34 54 74 94 114 134 154
- Teori vs praktikum
Pada praktikum kali ini kita telah mendapatkan kadar kekasaran permukaan pada
tiap-tiap benda yang akan diujikan. Pada Vf = 25 mm/min didapat x= 0,466𝜇m, Vf=
54 mm/min didapat x= 0,812 𝜇m, Vf = 105 mm/min didapat x= 0,786 𝜇m. Jika
dibandingkan dengan teori Vf = 26 mm/min adalah spesimen yang kasar.
- Analisa Grafik
Pada grafik antara X dengan posisi pengukuran, dapat diketahui bahwa spesimen
yang paling halus adalah Vf= 26mm/min. Dan pada spesimen tersebut memiliki harga
kekasaran yang relatif sama. Pada spesimen Vf = 54 mm/min diketahui bahwa
grafiknya turun naik, sama seperti spesimen Vf = 105 mm/min. Jika dianalisa grafik
X dengan Vf diketahui pada spesimen Vf = 26mm/min berada jauh dibawah
spesimen Vf = 54mm/min dan Vf = 104 mm/min nilai kekasarannya. Dan jika
dibandingkan antara Vf= 54mm/min dengan Vf = 104 mm/min dapat dilihat nilai
kekerasan hampir sama.
Analisa Kesalahan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat di praktikum adalah :
1. Kekasaran permukaan dapat diketahui nilai kekerasanya berdasarkan gerak
akan dalam proses permesinan (Vf).
2. Semakin tinggi harga kecepatan maksn (Vf) maka semakin tinggi harga rata-
rata yang diperoleh.
3. Hasil perhitungan dan pengukuran kurang presisi.