Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENGAJARAN

ASI EKSKLUSIF

Disusun Oleh:

KAMARUDDIN
G3A017030

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017

0
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Sub Pokok Bahasan : ASI Eksklusif dan Teknik Menyusui

Sasaran : Ibu post partum yang akan pulang

Waktu Pelaksanaan : 30 menit

Hari / Tanggal : sabtu, 21 oktober 2017

I. PENDAHULUAN

Air susu ibu (ASI) mengandung seluruh zat gizi yang diperlukan

bayi untuk tumbuh, dan ASI juga membantu membangun sistem kekebalan

bayi selama bulan-bulan petama yang penting. ASI juga sangat nyaman:

ibu tidak perlu terburu-buru menyiapkan susu formula atau mensterilkan

botol, dan susunya dapat keluar pada saat dibutuhkan pada temperatur

yang tepat. Demikian pula, kontak kulit yang dialami ibu dengan anaknya

adalah unik dan mendukung kasih sayang dan keakraban.


Pertumbuhan bayi selama enam bulan pertama merupakan yang

terbesar dalam hidupnya. Pada usia sekitar lima bulan, kebanyakan bayi

akan memiliki berat dua kali dari beratnya saat lahir dan pada usia setahun

beratnya tiga kali berat lahir. Untuk berlangsungnya pertumbuhan fisik dan

perkembangan mental yang normal, bayi perlu mendapat pengaturan

makanan yang sehat serta disusui secara teratur (Frances 2003, h. 30).

II. TUJUAN

1
A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan

audien dapat mengetahui tentang ASI eksklusif dan mau memberikan

ASI sesuai dengan teknik yang benar dari seorang ibu kepada anaknya.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini selama 30 menit

diharapkan audien mampu:

1. Menjelaskan tentang pengertian ASI eksklusif

2. Menyebutkan Manfaat ASI eksklusif

3. Menjelaskan Posisi menyusui

4. Menjelaskan Teknik menyusui

5. Menjelaskan cara menyendawakan bayi

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusui

III. METODE PELAKSANAAN

1. Tanya jawab

IV. STRATEGI PELAKSANAAN

Pembagian
Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan Audien
waktu
Pembukaan 5 menit - Salam pembuka - Menjawab salam

2
Pembagian
Tahap Kegiatan penyuluh Kegiatan Audien
waktu
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud dan - Mendengarkan
tujuan
- Kontrak waktu - Menyetujui
- Apresepsi - Menjawab
pertanyaan
Inti 20 menit - Menjelaskan tentang :
a. Pengertian ASI
eksklusif - Mendengarkan
b. Manfaat ASI eksklusif - Mendengarkan
c. Posisi menyusui - Mendengarkan
d. Teknik menyusui - Mendengarkan
e. Cara menyendawakan - Mendengarkan
bayi
f. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam - Bertanya
menyusui
- Memberi kesempatan pada - Mendengarkan
audien untuk bertanya
- Menjawab pertanyaan
Penutup 5 menit - Evaluasi - Menjawab
Pemberi pertanyaan pertanyaan
- Menyimpulkan materi - Mendengarkan
- Salam penutup - Menjawab salam

V. PENGORGANISASIAN

1. Penyaji

2. Klien

3
VI. MEDIA DAN ALAT

1) Materi

2) Leaflet

VII. SETING TEMPAT


Keterangan :

A A : Penyaji

B : klien
B

IIX. EVALUASI

Pertanyaan yang diberikan :

1. Menjelaskan tentang pengertian ASI eksklusif

2. Menyebutkan Manfaat ASI eksklusif

3. Menjelaskan Posisi menyusui

4. Menjelaskan Teknik menyusui

5. Menjelaskan cara menyedawakan bayi

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusui

IX. KRITERIA EVALUASI

B. SRUKTUR

1. PPT sudah dipersiapkan

2. Media dan persiapan alat sudah dipersiapkan

4
3. Waktu dan tempat sudah dipersiapkan.

C. PROSES

1. Proses penyajian tepat waktu

2. Audience aktif bertanya

3. Audience aktif menjawab

4. Media digunakan semua

D. HASIL
Audien mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian ASI eksklusif

2. Menyebutkan Manfaat ASI eksklusif

3. Menjelaskan Posisi menyusui

4. Menjelaskan Teknik menyusui

5. Menjelaskan cara menyedawakan bayi

6. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusui

MATERI

A. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


1. Pengertian

5
Pemberian ASI eksklusif adalah menyusui bayi secara murni. Bayi

hanya diberi ASI tanpa tambahan cairan lain, seperti: susu formula,

jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat

seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.

Pemberian ASI secara eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal

hingga bayi berumur sampai 6 bulan. (Roesli 2000, h. 3)


2. Manfaat ASI Eksklusif
Manfaat pemberian ASI, khususnya ASI secara eksklusif bagi bayi,

ibu, keluarga, negara, bahkan dunia, sangat banyak untuk disebutkan

satu persatu. Manfaat yang terpenting bagi bayi antara lain:


1) ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang terbaik.
ASI yang dihasilkan seorang ibu yang melahirkan bayi

prematur, komposisinya akan berbeda dengan ASI yang dihasilkan

ibu yang melahirkan cukup bulan. Demikian pula halnya ASI

yangkluar pada hari-hari pertama atau kolostrum, berbeda

komposisinya dengan ASI yang keluar pada hari-hari selanjutnya,

disebut ASI matur. Terdapat juga pebedaan antara komposisi ASI

yang keluar pada saat permulaan ibu menyusui (fore milk) dengan

komposisi ASI yang keluar pada saat-saat akhir ibu menyusui (hind

milk)
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal, berkomposisi

seimbang, dan secara alami disesuaikan dengan kebutuhan masa

pertumbuhan bayi. Dengan melaksanakan manajemen laktasi secara

baik, ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan

tumbuh bayi hingga usia enam bulan. Setelah usia enam bulan, bayi

6
harus mulai mendapatkan makanan padat, tetapi pemberian ASI

dapat terus dilanjutkan sampai bayi berumur dua tahun atau lebih.
2) ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan immunoglobulin

(zat kekebalan atau daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta ,

tetapi kadar zat tersebut dengan cepat akan menurun segera setelah

kelahirannya. Badan bayi baru lahir akan memproduksi sendiri

immunoglobulin secara cukup saat mencapai usia sekitar empat

bulan. Pada saat kadar immunoglobulin bawaan dari ibu menurun

dan yang dibentuk sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi,

terjadilah suatu periode kesenjangan immunoglobulin pada bayi.


3) ASI dapat meningkatkan kecerdasan.
Perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan

pertumbuhan otak. Faktor utama yang mmpengaruhi pertumbuhan

otak anak adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak,

terutama saat pertumbuhan otak cepat. Lompatan pertumbuhan

pertama atau growth spourt sangat penting karena pada periode

inilah otak sangat pesat.


Kesempatan tersebut hendaknya dimanfaatkan oleh ibu agar

pertumbuhan otak bayi sempurna dengan cara memberikan nutrisi

dengan kualitas dan kuantitas optimal. Kesempatan itu bagi seorang

bayi tidak akan terulang lagi. Alam membekali manusia dengan

“obat” pencegah gangguan gizi untuk periode ini, yaitu ASI,

pemberian ASI eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin

terjadinya perkembangan potensi kecerdasan anak secara optimal

7
Air susu ibu selain merupakan nutrien ideal, dengan komposisi

tepat, dan sangat sesuai kebutuhan bayi, juga mengandung nutrein-

nutrein khusus yang sangat diperlukan pertumbuhan optimal otak

bayi. Berikut ini nutrien khusus pada ASI yang tidak ada atau hanya

sedikit terdapat pada susu sapi, antara lain:


a. Taurin, suatu bentuk zat putih telur yang khusus hanya terdapat

dalam ASI.
b. Laktosa, hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit terdapat

dalam susu sapi.


c. Asam lemak ikatan panjang, merupakan asam lemak utama dari

ASI yang hanya sedikit terdapat dalam susu sapi.


4) Pemberian ASI dapat meningkatkan jalinan kasih sayang atau

boonding
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya karena

menyusui, dapat merasakan kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa

aman, tentram, dan terlindung. Perasaan terlindung dan disayangi

inilah yang menjadi dasar perkembangan emosi bayi, yang kemudian

membentuk kepribadian anak menjadi baik dan penuh percaya diri.

B. TEKNIK MENYUSUI
1. Pengertian
Menyusui adalah suatu proses alamiah atau pemberian sangat

berharga yang diberikan seorang ibu kepada bayinya (Danuatmaja 2003,

h. 36).
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh

seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi

tersebut dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar

(Downsen 2002).
2. Posisi menyusui

8
Meskipun banyak ibu yang duduk tegas pada kursi atau dengan

punggung tertopang sewaktu menyusui, seringkali menyusui di tempat

tidur akan lebih nyaman. Namun sewaktu bayi masih kecil cobalah

posisi yang berbeda, seperti:

a. Posisi menggenggam
Duduk tegak rapatkan kedua kaki dan lutut juga tegak. Letakkan

bantal kita dan rebahkan punggung bayi dengan wajah menghadap

ke arah ibu. Tahanlah kepala dan leher bayi dengan kedua tangan

dan gunakan kedua tangan kita untuk menahan tubuhnya agar rapat

dengan kita
b. Posisi berbaring
Berbaringlah dengan banyak bantal untuk mengganjal tubuh kita

dan membuat nyaman. Letakkan bayidi lengan dengan mulut

sejajar payudara. Buatlah bayi dekat dengan kita dan berikan

payudara dengan tangan yang satunya (Frances 2003).

3. Langkah-langkah Menyusui yang benar


a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan

pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat

sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.


b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
1) Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tegantung

dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.


2) Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada

lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala

bayi tidak bolehtertengadah dan bokong bayi ditahan dengan

telapak tangan ibu.

9
3) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satu

di depan.
4) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara

(tidak hanya menolak kepala bayi) .


5) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
6) Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari lain menopang

dibawah, jangan menekan puting susu atau areola saja.


d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek)

dengan cara:
1) Menyentuh pipi dengan puting susu atau,
2) Menyentuh sisi mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan

ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut

bayi:
1) Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut

bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah

bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI

yang terletak di bawah areola.


2) Gunakan jari untuk menekan payudara dan menjauhkan hidung

bayi agar pernapasan tidak terganggu.


3) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau

disangga lagi.
f. Melepas isapan bayi
Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong,

sebaiknya ganti menyusui pada payudara lain. Cara melepas isapan

bayi:
a) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut

mulut atau,
b) Dagu bayi di tekan ke bawah.

10
g. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan

(yang dihisap terakhir).


h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit dioleskan pada

puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya

(Suradi 2004, hh. 7-9).


4. Menyendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari

lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh-jawa)setelah menyusui.

Lakukan setidaknya lima menit setelah bayi menyusui atau paling

sedikit saat bayi berpindah payudara. Ada tiga cara umum

menyendawakan bayi antara lain:


1) Gendong bayi dengan kuat di pundak ibu, wajah bayi menghadap

ke belakang, beri dukungan dengan satu tangan pada bokongnya.

Tepuk atau usap punggungya dengan tangan lain.


2) Telungkupkan bayi dipangkuan ibu, lambungnya berada di salah

satu kaki, kepalanya menyandar di salah satu kaki lainnya. Satu

tangan ibu memegangi tubuhnya dengan kuat, satu tangan lain

menepuk atau mengusap punggungnya sampai ia bersendawa.


3) Dudukkan bayi di punggung ibu, kepalanya menyandar ke

depan,dadanya ditahan dengan satu tangan ibu. Pastikan kepalanya

tidak mendongak ke belakang. Tepuk atau gosok punggungnya

(Danuatmaja 2003, h. 43).


5. Cara pengamatan Teknik Menyusui Yang Benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan

putting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga

mempengaruhi produksi ASIselanjutnya atau bayi enggan menyusu.

11
Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik yang benar,

perhatikan:
1) Bayi tampak tenang.
2) Badan bayi menempel pada perut ibu.
3) Mulut bayi terbuka lebar.
4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
5) Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bagian

bawah lebih banyak yang masuk.


6) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7) Puting susu ibu tidak terasa nyeri.
8) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9) Kepala agak menengadah.

6. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusui


1. Biarkan bayi menyusu sesuai yang diinginkannya pada satu

payudara selama ± 10-15 menit, dan beralih ke payudara yang

satunya kemudian buat bayi bersendawa.


2. Mulailah beri ASI dengan payudara yang berlainan
3. Ketika ASI keluar perlu dipastikan bahwa bayi menghabiskan ASI di

satu payudara pada setiap kali pemberian.


4. Usahakan agar bayi memperoleh cukup banyak ASI akhir untuk

tumbuh dengan baik (Downsen 2002)

12
DAFTAR PUSTAKA

Frances, W 2003, Baby care pedoman merawat bayi, Erlagga, Jakarta.


Danuatmaja, B & Meiliasar, M 2003, 40 hari pasca persalinan, Puspa Swara,
Jakarta.
Downshen, S.A 2002, Panduan kesehatan balita. Petujuk lengkap untuk orang tua
dari masa kehamilan sampai usia anak 5 tahun, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Roesli, U 2000, Mengenal ASI Eksklusif, Trubus Agriwidya, Jakarta.
Suradi, R 2004, Manajemen Laktasi, Perkumpulan Paerinatologi Indonesia,
Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai