Latar Belakang
Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI) diharapkan mampu berupaya
mempersiapkan tenaga kesehatan yang unggul, mampu bersinergi, dan dapat bekerja
dalam tim tanpa memandang kesenjangan antar profesi. Oleh karena itu, RIK UI
memfasilitasi para mahasiswa untuk bisa berkontribusi dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di Indonesia dengan adanya mata kuliah Kolaborasi Kesehatan 2.
Selain sebagai fasilitas belajar, mata kuliah ini juga dapat menjadi sarana bagi mahasiswa
untuk mendapat pengetahuan, pemahaman, pengalaman yang lebih di luar kelas, serta
dapat mengaplikasikan semua wawasan dan pengetahuan yang telah dimiliki, khususnya
dalam melakukan kerjasama tim yang sinergis antar tenaga kesehatan dala memecahkan
permasalahan secara langsung di lapangan.
Mata kuliah kolaborasi kesehatan terdiri dari beberapa tahapan tahap, mulai dari
melakukan analisis situasi masalah kesehatan , menetapkan prioritas masalah kesehatan
utama, dan mencari faktor risiko masalah kesehatan utama. Semua ini dilakukan bersamaan
dengan pengalaman berkontribusi dalam program ‘’Ketuk Pintu Layani Dengan Hati’’
Saat ini, mahasiswa telah melalui tahap analisis situasi kesehatan masyarakat yang
kemudian menjadi acuan dalam menentukan prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Bidara Cina, Jakarta Timur.
Dalam Laporan Kolaborasi Kesehatan 2 di Kecamatan Bidara Cina, Jakarta Timur
ini, mahasiswa akan menjabarkan hasil dari proses Kolaborasi Kesehatan, yaitu karateristik
sosial budaya di wilayah kerja puskesmas struktur organisasi dan tata kerja puskesmas,
identifikasi masalah kesehatan utama, serta hasil analisis situasi kesehatan masyarakat
dengan menggunakan data primer dari pengamatan program Ketuk Pintu Layani Dengan
Hati. Informasi data inilah yang kemudian telah dianalisis oleh mahasiswa, dan hasilnya
berupa masalah kesehatan utama yang akan menjadi prioritas dalam pengadaan intervensi
pada Pengalaman Belajar Lapangan tahap kedua. Kelompok IPE 30 sepakat untuk
mengangkat kejadian ‘’Hipertensi Tak Terkontrol’’ sebagai prioritas permasalahan utama
Sementara itu, data primer dari hasil pengamatan wilayah Puskesmas Kecamatan
Bidara Cina sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama di Jakarta Timur,
menunjukkan bahwa Hipertensi menjadi salah satu penyakit dengan kasus yang sulit
terkontrol. Dalam upaya mengatasi masalah kesehatan tersebut, mahasiswa Rumpun Ilmu
Kesehatan turut berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Indonesia, khususnya melalui mata kuliah Kolaborasi Kesehatan 2.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran demografi juga penting untuk diketahui yaitu menggunakan data
1.4 Tujuan
Tujuan praktikum kesehatan masyarakat tahap pertama dijabarkan menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui struktur organisasi dan tata kerja di Puskesmas Kecamatan Bidara Cina,
Jakarta Timur
3) Mengetahui komponen demografi (jumlah penduduk, mata pencaharian, jenis kelamin, umur,
agama) Puskesmas Kecamatan Bidara Cina, Jakarta Timur
4) Mengetahui komponen pelayanan kesehatan (program puskesmas seperti KIA, KB, PTM & PM,
surveilans, gizi, kesehatan lingkungan, K3, UKS, UKGS, pemberantasan penyakit menular, balai
pengobatan, sarana dan prasarana termasuk melihat jumlah dokter dibandingkan dengan jumlah
penduduk, laboratorium, perawat, bidan) di Puskesmas Kecamatan Bidara Cina, Jakarta Timur
6) Mengetahui komponen kesehatan lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan sosial, budaya,
ekonomi, tingkat pendidikan) di Puskesmas Kecamatan Bidara Cina, Jakarta Timur
7) Mengetahui masalah kesehatan utama di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Bidara Cina, Jakarta
Timur
Kegiatan Kolaborasi Kesehatan 2 diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara RIK UI dengan
institusi tempat mahasiswa melakukan kegiatan. Adanya kemitraan yang baik dapat mendorong terjalin
pemahaman yang utuh antara pendekatan akademik dan pendekatan operasional. Hal tersebut dapat
melahirkan pengetahuan, sikap dan perilaku kolaborasi yang lebih relevan dengan keilmuan Kesehatan.
1. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan serta keterampilan yang lebih aplikatif dalam bidang
kesehatan
3. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu kesehatan yang telah didapat pada perkuliahan sebelumnya
4. Mahasiswa dapat melaksanakan penelitian, sebagai salah satu Tridharma
Perguruan Tinggi