Anda di halaman 1dari 3

STOP-OR-GO SAMPLING

Prosedur yang harus ditempuh :


a. Tentukan DUPL (desired upper precision limit) dan tingkat keandalan
b. Gunakan Tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian guna
menenukan sampel pertama yang harus diambil.
c. Buatlah tabel stop-or-go decision.
d. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.
Ad.a. Tentukan DUPL (desired upper precision limit) dan tingkat keandalan
Misalnya auditor menentukan DUPL 5% dan tingkat keandalan 95%.

Ad.b. Gunakan Tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian guna menentukan sampel
pertama yang harus diambil.

Tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian


Acceptable upper Sample size based on confidence
levels
Precision limit 90% 95%
97,5%
10% 24 30 37
9% 27 34 42
8% 30 38 47
7% 35 43 53
6% 40 50 62
5% 48 60 74
4% 60 75 93
3% 80 100 124
2% 120 150 185
1% 240 300 370

Ad.c. Buatlah tabel stop-or-go decision (pengambilan sampel dihentikan jika DUPL=AUPL)

Confidence level factor at desired reliability for occurrence


AUPL =
observed
Sample size

Sample size Confidence level factor at desired reliability level for


occurrence observed
=
Desired upper precision limit (DUPL)

Langkah 1:
Seandainya pada 60 sampel di atas ditemukan 1 kesalahan maka pada Tabel Attribute Sampling
Table for Determining Stop-or-Go Sampling, Size and Upper Precision limit Population
Occurrence Rate Based on Sample Result diperoleh confidence level factor pada R%=95 adalah
4,8. AUPL = 4,8/60 (8%).
Karena AUPL>DUPL maka auditor perlu mengambil sampel tambahan. Sampel yang diperlukan
adalah sebesar 96 (4,8/5). Jadi tambahan sampelnya adalah 36 (96-60).

Langkah 2 :
Seandainya pada 96 sampel di atas ditemukan 2 kesalahan maka confidence level factor pada R
%=95 adalah 6,3. AUPL = 6,3/96 (8%).
Karena AUPL>DUPL maka auditor perlu mengambil sampel tambahan. Sampel yang diperlukan
adalah sebesar 126 (6,3/5). Jadi tambahan sampelnya adalah 30 (126-96)

Langkah 3 :
Seandainya pada 126 sampel di atas ditemukan 3 kesalahan maka confidence level factor pada R
%=95 adalah 7,8. AUPL = 7,8/126 (6%).
Karena AUPL>DUPL maka auditor perlu mengambil sampel tambahan. Sampel yang diperlukan
adalah sebesar 156 (7,8/5). Jadi tambahan sampelnya adalah 30 (156-126)

Langkah 4 :
Seandainya pada 156 sampel di atas ditemukan 3 kesalahan maka confidence level factor pada R
%=95 adalah 7,8. AUPL = 7,8/156 (5%).
Karena AUPL=DUPL maka auditor menghentikan pengambilan sampel dan berkesimpulan
bahwa SPI klien tersebut adalah efektif.

Namun, jika dari 156 sampel ditemukan kesalahan 4 maka AUPL menjadi 5,9% (9,2/156) maka
auditor berlanjut ke langkah 5, yaitu mengambil kesimpulan bahwa unsur SPI yang diperiksa
tidak dapat dipercaya, atau auditor dapat menggunakan fixed-size-attribute sampling sebagai
alternatif.

Dari langkah-langkah di atas dapat dibuat Tabel Stop-or-go decision seperti berikut :

Besarnya Berhenti jika Lanjutkan ke Lanjutkan ke


sampel kesalahan langkah berikut langkah5 jika
Langka
kumulatif kumulatif yang jika kesa-lahan kesalahan
ke yang terjadi sama yang terjadi sama paling tidak
digunakan dengan dengan sebesar
1 60 0 1 4
2 96 1 2 4
3 126 2 3 4
4 156 3 4 4
5 Gunakan fixed-size-attribute sampling
Tabel : Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling, Size and Upper Precision
limit Population Occurrence Rate Based on Sample Result
Number of Confidence levels
occurrence 90% 95% 97,5%

0 2,4 3,0 3,7


1 3,9 4,8 5,6
2 5,4 6,3 7,3
3 6,7 7,8 8,8
4 8,0 9,2 10,3
5 9,3 10,6 11,7
6 10,6 11,9 13,1
7 11,8 13,2 14,5
8 13,0 14,5 15,8
9 14,3 16,0 17,1
10 15,5 17,0 18,4

Anda mungkin juga menyukai