Mohammed Irvan
Mohammed Irvan
Makalah
BAB I
PENDAHULUN
1. A. Latar Belakang
Pelaksanaan demokrasi indonesia saat ini sedang berjalan menuju demokrasi yang dewasa, dimana
rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi tampak terlihat jelas. Partisipasi masyarakat dalam
politik menunjukkan bahawa demokrasi semakin tampak di indonesia.
Partisipasi politik masyarakat merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari proses demokratisasi.
Keinginan ini menjadi sangat penting bagi masyarakat dalam proses pembangunan politik bagi
negara-negara berkembang seperti di indonesia, karena di dalamnya ada hak dan kewajiban
masyarakat yang dapat dilakukan salah satunya adalah berlangsung dimana proses pemilihan kepala
negara sampai dengan pemilihan walikota dan bupati dilakukan secara langsng. Sistem ini membuka
ruang dan membawa masyarkat untuk terlibat langsung dalam proses tersebut.
2. B. Rumusan Masalah
3. Apa Demokrasi?
4. Nilai-Nilai Demokrasi?
5. Bentuk Partisipasi Politik?
6. Bagaimana Partisipasi masyarakat dalam Politik Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi?
BAB II
PEMBAHASAN
7. A. Demokrasi
a. 1. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” berarti rakyat dan “kratos”
atau “kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi berarti “rakyat berkuasa” (government of
rule by the people). Istilah demokrasi secara singkat diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan
dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Selain itu, termasuk dalam pengertian demokrasi ialah cara pemerintah Negara yang disebut
“autocratie” atau ”oligarchie”, yakni pemerintahan yang dilakukan oleh segolongan kecil manusia
saja, yang menganggap dirinya sendiri tercakup dan berhak untuk mengambil dan melakukan segala
kekuasaan di atas segenap rakyat.
8. 2. Perkembangan Demokrasi
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan Negara dan hukum di Yunani
Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan bernegara antara abad 4 SM- 6 M. pada waktu itu, dilihat
dari pelaksanaannya, demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung( direct democracy), artinya hak
rakyat untuk membuat keputusan- keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga
Negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Di Yunani Kuno, demokrasi hanya berlaku
untuk warga Negara yang resmi. Sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing,
perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.
Gagasan demokrasi yunani Kuno lenyap ketika bangsa Romawi dikalahkan oleh suku Eropa Barat
dan Benua Eropa memasuki abad pertengahan (600-1400). Walaupun begitu, ada sesuatu yang
penting yang menjadi tonggak baru berkenaan dengan demokrasi abad pertengahan, yaitu lahirnya
Magna Charta. Dari piagam tersebut, ada dua prinsip dasar: Pertama, kekuasaan Raja harus dibatasi;
Kedua, HAM lebih penting daripada kedaulatan Raja. Dalam Negara modern demokrasi tidak lagi
bersifat langsung, tetapi merupakan demokrasi berdasarkan perwakilan (representative democracy).
Setelah sempat tenggelam, akhirnya terjadi dua peristiwa penting yang mendorong gagasan
demokrasi muncul kembali yaitu , terjadinya Raissance dan Reformasi. Raissance adalah aliran yang
menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno, dasarnya adalah kebebasan
berpikir dan nertindak bagi manusia tanpa boleh ada orang lain yang membatasi dengan ikatan-
ikatan. Sedangkan Reformasi yang terjadi adalah revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat abad 16.
Salah satu tokoh yang menyumbangkan pemikiran demokrasi adalah John Locke. Menurut John
Locke (1632-1704), hak-hak poitik rakyat mencakup hak hidup, kebebasan dan hak memiliki (live,
liberal, property).
9. 3. Demokrasi di Indonesia
Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau bukan tingkat
kenegaraan , masih tingkat desa yang disebut demokrasi desa. Contoh pelaksanaan demokrasi desa
pemilihan kepala desa dan rembug desa. Inilah demokrasi asli. Demokrasi desa mempunyai 5 ciri
yakni rapat , mufakat , gotong royong , hak mengadakan protes bersama dan hak menyingkir dari
kekuasaan raja absolut mempergunakan pendekatan kontekstual.
Demokrasi di Indonesia adalah demokrasi Pancasila yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi
negara , pandangan hidup bangsa Indonesia, dasar negara Indonesia dan sebagai identitas nasional
Indonesia. Sebagai ideologi nasional , Pancasila sebagai cita – cita masyarakat dan sebagai pedoman
membuat keputusan politik. Sebagai pemersatu masyarakat yang menjadi prosedur penyelesaian
konflik
Nilai-nilai demokrasi pada umumnya mencakup tentang kebebasan masyarakat dalam berpendapat,
dimana demokrasi membangun kondisi agar setiap warga mampu menyuarakan pendapatnya.
Demokrasi juga menjunjung Kebebasan berkelompok artinya demokrasi memberikan jalan bagi
masyarakat untuk membentuk kelompok bisa berupa partai politik maupun memberiakan dukungan
kepada siapapun sesuai kepentingannya.
Demokrasi juga mengandung nilai kesetaraan (egalitarianism), yang berupa kesetaraan antar warga
dan kesetaraan gender, kesetaraan antar warga artinya setiap warga memiliki kesempatan yang
sama. Kesetaraan gender dapat diartikan perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama di depan
hukum karena memiliki kodrat yang sama sebagai makhluk sosial. Nilai-nilai lainnya adalah
menghormati orang atau kelompok lain, kerjasama, kompetisi, kompromi, kedaulatan rakyat, dan
rasa percaya.
Di Indonesia yang menggunakan demokrasi pancasila, Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai –
nilai Pancasila adalah :
18. C. Partisipasi
a. 1. Bentuk-bentuk Partisipasi
Budiardjo (2009:367) menyatakan partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang
untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan
Negara dan, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi kebijakan pemerintah (public
policy). Dengan demikian Partisipasi politik erat kaitanya dengan kesadaran politik, karena semakin
sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan hak bersuara dalam
penyelenggaraan pemerintah.
Menurut Herbert McClosky dalam International encyclopedia of the social sciences
(Budiardjo,1996:183) partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat
melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung
atau tidak langsung dalam proses pembentukkan kebijakan umum
Di Indonesia berpartisipasi politik dijamin oleh Negara, tercantum dalam UUD 1945 pasal 28 yang
berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Dan diatur secara jelas dalam dalam Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil dan politik, dimana poin-poin hak
yang harus dilindungi oleh Negara mengenai hak berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan
dipilih, hak sama dihadapan hukum dan pemerintahan, hak mendapatkan keadilan,
dll.(http://id.shvoong.com/law-and-politics/1853630-hak-kebebasan-berpendapat-bagi-setiap/
diakses 26 Oktober 2010)
Seperti partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum, ini merupakan salah satu implementasi nilai-
nilai demokrasi di Indonesia, yang mencerminkan nilai Kebebasan , dimana masyarakat diberi
kebebasan penuh untuk memilih, mendukung calon yang di inginkan. Sebagai contoh, dari data KPU
pada tanggal 9 mei 2009 (http://partai.info/pemilu2009/ diakses 28 Oktober 2010) menunjukan
masyarakat Indonesia yang ikut berpartisipasi untuk memilih adalah lebih dari 104 juta jiwa.
Dalam hal lain masyarakat Indonesia juga menunjukkan nilai kebebasan demokrasi dalam hal
melakukan protes terhadap pemerintah. Ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam
politik di Indonesia mengalami peningkatan. Budiarjo (1996:185) menyatakan dalam Negara-negara
demokratis umumnya dianggap bahwa lebih banyak partisipasi masyarakat lebih baik. Dalam alam
pemikiran ini tingginya tingkat partisipasi menunjukkan bahwa warga Negara mengikuti dan
memahami masalah politik dan ingin melibatkan diri dalam kegiatan itu.
Sebagai pelaksanaan nilai demokrasi, partisipasi masyarakat dalam politik memiliki peran penting.
Karena dalam Negara demokrasi semua bersumber pada rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
BAB III
PENUTUP
21. A. Kesimpulan
Demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakya, oleh rakyat, untuk
rakyat. Nilai-niai yang terkandung dalam demokrasi adalah nilai kebebasan dan kesetaraan. Di
Indonesia yang menggunakan demokrasi pancasila, Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai –
nilai Pancasila adalah :
Salah satu implementasi nilai demokrasi adalah partisipasi masyarakat dalam politik, Budiardjo
(2009:367) menyatakan partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk
ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan Negara
dan, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).
Bentuk dari pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam politik antara lain adalah partisipasi dalam
pemilihan umum dan partisipasi untuk memprotes pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA