BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.Puskesmas
2.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit organisasi fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat
dalam satu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha kegiatan pokok.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan disuatu wilayah kerja.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
(UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dan tugas
teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit
pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia.
Dari uraian diatas, jelas bahwa Puskesmas adalah suatu organisasi
yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan.
Adapun pengertian batasan Puskesmas dengan kewenangan
kemandirian yang dimaksud adalah Puskesmas yang mempunyai
kewenangan sebagai berikut:
a. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi
kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
b. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan
yang berasal dari pemerintahan, masyarakat, swasta dan sumber
laindiketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang kemudian
dipertanggungjawabkan untuk pembangunan kesehatan diwilayah kerja.
5
4. Azas Rujukan
Dalam menjalankan program kerjanya,puskesmas harus
melaksanakan azas rujukan artinya jika tidak mampu menangani suatu
masalah kesehatan harus merujuk kesarana kesehatan yang lebih
mampu,untuk pelayanan kedokteran jalur rujukan adalah rumah
sakit.Sedangkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat jalur rujukannya
adalah kantor kesehatan. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan pertama yang bila tidak mengatasi masalah karena berbagai
keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik secara vertikal ke tingkat yang
lebih tinggi atau secara horizontal ke puskesmas lainnya.
Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu:
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu
kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke
11
a. Kepala puskesmas
b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas
dalam pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan penilaian
Keuangan
Umum dan pengawasan
c. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas
Upaya kesehatan masyarakat,termasuk pembinaan terhadap UKBM
Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas
Unit puskesmas pembantu
Unit puskesmas keliling
Unit bidan didesa/komunitas
1. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
puskesmas.Khusus untuk kepala puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan
harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya
mencakup kesehatan masyarakat.
2. Eselon kepala puskesmas
Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan
ditingkat kecamatan.Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya
peran kepala puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
ditingkat kecamatan,maka cabatan kepala puskesmas adalah jabatan structural
eselon IV
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat menjadi
jabatan eselon,ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria kepala
puskesmas yakni seorang sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum
16
BAB 3
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TITI PAPAN
d) Prasarana
Sarana air bersih : ada
Sarana pembuangan sampah medis : ada
Sarana pembuangan sampah non medis : ada
Sarana pembuangan air limbah (SPAL) : ada
Sarana pembuangan tinja (Jamban) : ada
Kepala Puskesmas
Dr. Sri Harningsih, M. Kes
ADM S.SST
Linda
Derita,
S.Kep Ns
KEGAWATAN
Dr. M Irvan Lubis
WAKOR I WAKOR II
Hj. Rawit Juliati, AMK
b) Alat-alat Kebersihan
Ruangan : Poli Umum
No Nama Barang/Jenis Barang Jumlah Barang
1 Senter 1 buah
2 Nierbekken Besar 1 buah
3 Nierbekken Kecil 1 buah
4 Kom Kecil 1 buah
5 Gunting Anatomis 1 buah
6 Gunting Bengkok 1 buah
7 Nald Polder 1 buah
8 Thermometer 1 buah
9 Tensimeter Raksa 2 buah
10 Stetoskop dewasa 1 buah
11 Timbangan 1 buah
12 Kipas angina 1 buah
13 Bed pasien 1 buah
14 Troli instrument 1 buah
15 Kursi pasien 2 buah
31
Ruangan : Dapur
No Nama Barang/Jenis Barang Jumlah Barang
1 Rak piring 1 set
2 Kompor gas dua tungku 1 buah
3 Kompor gas minyak 1 buah
4 Pipa gas regulator 1 buah
32
Ruangan : Apotek
No Nama Barang/Jenis Barang Jumlah Barang
1 Lemari 2 buah
2 Lemari tanpa pintu 1 buah
3 Kursi 4 buah
4 Meja panjang 1 buah
5 Kursi panjang 4 buah
BAB 4
PROGRAM KERJA PUSKESMAS
PP & PL
No Jenis Kegiatan Target Pencapaian
Jumlah % Jumlah %
1 Penyuluhan Industri - 65 - -
Pemantauan dan
Pengawasan Industri
2 Penyehatan Pengolahan - 95 - -
Peptisida
38
3 Penyehatan Lingkungan - 70 - -
Rumah Sakit
Ditangani
11 Pembinaan GSI 4x/thn 100% 4/x 100
4.2.5. Upaya Perbaikan Gizi
Upaya perbaikan gizi yang sudah dilakukan puskesmas Titi Papan :
o Dilakukan penimbangan BB dan pengukuran PB/TB pada bayi &
balita yang berobat ke puskesmas dan ditentukan status gizinya.
o Melaksanakan konsultasi gizi
o Pemberian Vit A pada bayi, balita & bulfas
o Pemberian Fe pada bumil & bulfas
o Kegiatan PPG di Puskesmas Titi Papan Selama 23 hari meliputi 6
Kelurahan
o Pemberian Beras Jimpitan untuk anak gizi kurang dan gizi Buruk
o Penyuluhan dan Bimbingan tentang makanan yang banyak
mengandung gizi/vitamin terutama bagi ibu hamil, ibu nifas, buteki
dan balita
No Jenis Kegiatan Target Pencapaian
Jumlah % Jumlah %
1 N/S 1311/3279 45 2406/3434 70
D/S 2459/3279 85 2964/3434 86,1
K/S 2787/3279 85 3007/3434 87,6
D/K 2459/2787 70 2964/3007 98,5
N/D 1311/2459 80 2406/2964 81,2
2 Pemberian Vit. A
Bayi 324 85 292 90
Balita 2786 85 2010 90,1
Bufas 680 95 612 95,6
3 Pemberian Tablet Fe
Bumil 712 90 640 89,8
Bufas 680 95 612 90
4 Pengukuran Status 12x/Tahun 100 12x/Tahun 100
Gizi Berdasarkan
BB/TB
5 Penanganan Gizi
Buruk - - 6 100
a. PPG - - 32 100
b. PMT MILNA
TODDLER
6 Survailens Gizi - - 9x/Tahun 100
Buruk
Program Imunisasi
NO Jenis Kegiatan Target Pencapaian
Jumlah % Jumlah %
Program TB Paru
Jenis Kegiatan Target Pencapaian
No
Jumlah % Jumlah %
3 Cak. Penderita TB 36 85 22
Paru 61.1
4 Angka Kesalahan 0 0 0 0
Lab
Program P2
No Jenis Kegiatan Target Pencapaian
Jumlah % Jumlah %
2 Diare 873
3 Rabies - - - -
4 Cacar - - - -
6 Polio - - - -
Program DBD
No Target Pencapaian
Jenis Kegiatan Jumlah % Jumlah %
1 Kasus - - 23 -
ABJ - 95 96.3
3. Polio - - - -
No Target Pencapaian
Jenis Kegiatan
Jumlah % Jumlah %
Pendataan lansia
Pemeriksaan kesehatan secara umum
Pengkuran tensi darah dan penimbangan berat badan
Penyuluhan esehatan
Penjaringan kesehatan lansia
YANKES
No Jenis Kegiatan Target Pencapaian
Jumlah % Jumlah %
1 Minilokakarya 6x 100 12x 100
Puskesmas Penyusunan
POA Tahunan
2 Laporan Bulanan 24x 100 24 x 50
(SP2TP)
3 Puskesmas Keluarga 40x 100 38KK 95
yang diBina
4 Pelayanan Penyediaan 200 item 90 100 item 50
Obat da Perbekalan
Kesehatan
Ketersediaan 100 item 100 40 item 40
Obat Sesuai
46
Kebutuhan
Pengadaan Obat 100 item 100 90 item 90
Enssensal
Pengadaaan
Obat Generik - 90 - -
5 Pelayanan Penggunaan - 80 - -
Obat Generik Penulis
Resep Obat Generik
6 Cakupan Layanan - 15 15 -
Kesehatan Kerja Pada
Pekeja Formal
7 Upaya Penyuluhan P3 - 0 - -
NAPZA oleh petuas
Kesehtan
8 JPK
Cakupan JPK 3934 100 1620 100
yang dibina
Cakupan JPK 5063 100 5050 100
GAKIN
9 Jumlah SD yang 12 80 12 -
melaksanakan UKG
10 Frekuensi Pembinaan 24 80 24 100
dan Bimbingan
kesehatan Gigi ke
Sekolah
11 Pembinaan BATRA 0 - - -
12 Pelayanan Kesehatan 12x - 12x -
Jiwa
47
BAB 5
JADWAL SERTA LAPORAN KEGIATAN
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR DI PUSKESMAS TITI PAPAN
dan administrasi.
- Melakukan observasi tentang
jajanan di SDN 067251 Titi
Papan
- Melakukan kegiatan Pemeriksaan
Sarang Nyamuk di Lingkungan
III,IV,XI
11 Jumat 16 september - Melaksanakan acara PROLANIS
2016 - Senam lansia
- Melakukan penyuluhan mengenai
penyakit degeneratif
- Melakukan penimbangan berat
badan, pemeriksaan tekanan
darah.
- Melakukan kegiatan Keluraga
Binaan
12 Sabtu 17 September - Membantu memberikan pelayanan
2016
di Puskesmas meliputi poli umum,
KIA, poli gigi, penyediaan obat
dan administrasi.
13 Senin 19 September - Membantu memberikan pelayanan
2016
di Puskesmas meliputi poli umum,
KIA, poli gigi, penyediaan obat
dan administrasi.
- Penyuluhan PHBS
14 Selasa 20 September - Membantu memberikan pelayanan
2016
di Puskesmas meliputi poli umum,
KIA, poli gigi, penyediaan obat
dan administrasi.
- Pembagian obat cacing di
Lingkungan VIII
15 Rabu 21 September - Membantu memberikan pelayanan
2016
di Puskesmas meliputi poli umum,
KIA, poli gigi, penyediaan obat
dan administrasi.
50
Tempat : Posyandu
Waktu : 1 x 30 menit
A.TUJUAN
1. Tujuan Umum
51
Pada akhir proses penyuluhan, ibu dan keluarga dapat mengetahui dan
2. Tujuan Khusus
B.SASARAN
C. MATERI
Terlampir
D.METODE
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
E.MEDIA
F.KEGIATAN PENYULUHAN
Manfaat Imunisasi
3. Menjelaskan
tentang Lima Imunisasi
dasar lengkap
4. Keadaan
seletah dilakukan imunisasi
3. Evaluasi 5 menit Melakukan tanya jawab ke Diskusi dan
peserta mengenai materi yang tanya jawab
disampaikan
4. Penutup 5 menit 1. Mengucapkan terima kasih Ceramah
atas peran serta masyarakat
2. Mengucapkan salam
penutup
G.MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Tujuan Imunisasi
Tujuan dilakukan imunisasi adalah
Daya tahan / Kekebalan anak meningkat
Mencegah timbulnya berbagai penyakit
Penyakit Polio
Penyakit Campak
Tempat : Puskesmas
Waktu : 1 x 30 menit
A.TUJUAN
1.Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, para warga dapat mengetahui dan dapat
2. Tujuan Khusus
B.SASARAN
C.MATERI
Terlampir
D.METODE
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
E.MEDIA
F.KEGIATAN PENYULUHAN
G.MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada
1. Tipe diabetes
Tipe I : diabetes melitus tergantung insulin (insulin-dependentdiabetes
melitus [IDDM]).
Tipe II : diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin-
Tergantung Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksi sel beta, Sedangkan Non
beta dan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin
menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi
insulin lain. Berarti sel beta pancreas mengalami desensititas terhadap glukosa.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pangkreas.
Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkun pula lingkungan
Dibetes tipe II
Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes
tipe II. Faktor-faktor ini adalah : usia, obesitas, riwayat keluarga dan kelompok
etnik.
58
C. Faktor Resiko
- Usia di atas 40 tahun
- Kegemukan ( Obesitas )
- Hipertensi ( TD : >140/90 mmHg )
- Adanya riwayat keluarga dengan diabetes mellitus
- Riwayat kadar gula abnormal
- Riwayat penyakit jantung koroner
D. Manifestasi klinis
poliuria, polidipsi, lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin
dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria,
pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk
digunakan secukupnya.
jasmani teratur 3-4x tiap minggu selama ±0.5 jam yang sifatnya sesuai
6. Stop merokok
11. Pakai alas kaki untuk menghindari luka karena akan beresiko
12. Berpuasa
Tempat : Puskesmas
Waktu : 1 x 30 menit
A.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, Bapak dan Ibu Lansia dapat mengetahui
B.SASARAN
C.MATERI
Terlampir
D.METODE
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
62
E.MEDIA
F.KEGIATAN PENYULUHAN
A. Pengertian Hipertensi
Peningkatan tekanan darah diatas normal yaitu bila tekanan sistolik (atas) 140
B. Berdasarkan Penyebabnya
lingkungan.
2. Hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebabnya
penyakit ginjal.
c. Tidak merokok
d. Memperhatikan diet dengan memperbanyak makan buah dan sayuran dan
membatasi minuman beralkohol
e. Hindari minum kopi berlebihan
f. Periksa tekanan darah secara teratur terutama jika usia sudah mencapai 40
tahun
E. Komplikasi Hipertensi
1. Pada otak ·
- Pelebaran pembuluh darah ·
- Perdarahan pada otak ·
- Kematian sel otak Stroke
2. Pada ginjal ·
- Malam banyak kencing ·
- Kerusakan sel-sel ginjal ·
- Gagal ginjal
3. Jantung ·
- Pembesaran jantung ·
- Nafas sesak
Tempat : Puskesmas
Waktu : 1 x 30 menit
A.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya rokok terhadap
rokok.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta
penyuluhan mampu:
1. Memahami bahaya rokok bagi tubuh
2. Mengerti kandungan atau racun yang terdapat dalam rokok
3. Mengurangi dalam mengkonsumsi rokok
B.SASARAN
C.MATERI
Terlampir
D.METODE
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
E.MEDIA
F.KEGIATAN PENYULUHAN
rokok
2. Menjelaskan macam-macam rokok
3. Menjelaskan jenis-jenis rokok dan
tipe perokok
4. Menjelaskan bahaya merokok
5. Menjelaskan alas an seseorang
harus berhenti merokok
6. Cara atau langkah berhenti
merokok
7. Upaya pencegahan
G.MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Rokok
karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. Rokok
adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya
yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan
2. Kandungan Rokok
bahan kimia beracun yang membahayakan dan boleh membawa maut. Dengan ini
setiap sedutan itu menyerupai satu sedutan maut. Di antara kandungan asap rokok
dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun
serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang
67
digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, dan
banyak lagi. Bagaimanapun, racun paling penting adalah Tar, Nikotin dan karbon
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung dan
strok. Hampir satu perempat mangsa penyakit jantung adalah hasil puncak dari
sementara strok adalah pembunuh yang keempat. Karbon Monoksida pula adalah
gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh kenderaan. Apabila racun rokok itu
memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang akan membawa kerusakkan pada
setiap organ, yaitu bermula dari hidung, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan,
dan kandung kencing, yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan
dari tubuh.
1. Tipe Perokok
Perokok pasif adalah orang- orang yang tidak merokok namun hidup/ bekerja
sepanjang hari bersama- sama dengan perokok. Orang- orang tersebut dalam
waktu yang lama juga berisiko menderita penyakit yang sama seperti seorang
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok
lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun
pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu
rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi.
yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
c. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk
menyenangkanperasaan.
d. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik
pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi
dengan api.
2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang
menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok
benar-benar habis.
5. Bahaya Rokok
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung
bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar
diantaranya beracun dan 43 lagi pemicu kanker. Efek racunnya terhadap sang
d. 2x serangan jantung
b. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon
monoksida, dsb.
c. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang
siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok
adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang
macet.
d. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok
perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang
dimilikinya terbatas.
e. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri,
Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum
agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga
dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari
dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok
Tempat : Posyandu
Waktu : 1 x 30 menit
A.TUJUAN
1. Tujuan Umum
manfaat KB dan siapa yang haru ber KB, dan kapan harus ber KB.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan
mampu:
1. Memahami jenis – jenis KB
2. Mengerti metode kontrasepsi
B.SASARAN
C.MATERI
Terlampir
D.METODE
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
E.MEDIA
F.KEGIATAN PENYULUHAN
G.MATERI PENYULUHAN
terdapat 2 macam:
kesuburancepat
- dapat terjadi perubahan pada pola haid
- dapat terjadi perubahan berat badan
6. IUD (Intra Uterina Device)/ Spiral
dengan seperma
- evektifitas tinggi
- jangka panjang (8-10 tahun)
- tidak mengganggu produksi asi
- tidak mengganggu hubungan seksual
- tidak mempengaruhi berat badan
- haid bisa lebih banyak
7. kontrasepsi mantap (Steril)
76
6 minggu setelah melahirkan dalam 7 hari saat Haid setiap saat jika tidak hamil.
77
78
Tempat : Puskesmas
Waktu : 1 x 30 menit
A.TUJUAN
3. Tujuan Umum
Pada akhir proses penyuluhan, Bapak dan Ibu dapat mengetahui dan dapat
B.SASARAN
C.MATERI
Terlampir
D.METODE
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
79
E.MEDIA
F.KEGIATAN PENYULUHAN
G.MATERI PENYULUHAN
Diare
A.Pengertian Diare
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada
bayi dan lebih dari tiga kali pada anak, biasanya konsistensi feses encer, dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah.
Menurut WHO (2005), penyakit diare adalah gejala yang umum, di mana
penderita diare buang air besar (defekasi) lebih sering dari biasanya, dan
konsistensinya encer, berat tinja lebih dari 200 gram atau berat tinjanya kurang
80
dari 200 gram tapi buang air lebih dari tiga kali sehari, dan tinjanya berlendir dan
berdarah.
B. Etiologi Diare
Diare dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya :
a. Faktor Infeksi
a) Infeksi enteral : merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak. Rotavirus merupakan penyebab utama
infeksi (70-80%), sedangkan bakteri dan parasit ditemukan 10-20% pada
anak. Berikut dibawah ini, bakteri, virus, parasit penyebab diare :
C.Klasifikasi Diare
Secara klinis diare dibedakan menjadi tiga macam sindrom, yaitu diare
akut, disentri, dan diare persisten. Masing-maisng mencerminkan pathogenesis
berbeda dan memerlukan pendekatan yang berlainan dalam pengobatannya.
1. Diare akut (gastroenteritis)
Buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan konsistensi tinja yang
lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya dan berlangsung
dalam waktu kurang dari 2 minggu (Suharyono, 2008).
2. Disentri
3. Diare Persisten
Diare persisten adalah diare yang pada mulanya akut, tetapi berlangsung lebih
dari 14 hari. Kejadian dapat dimulai sebagai diare cair atau disentri. Diare
82
jenis ini mengakibatkan kehilangan berat badan yang nyata, dengan volume
feses dalam jumlah yang banyak sehingga pasien beresiko mengalami
dehidrasi. Diare persisten tidak disebabkan oleh penyebab mikroba tunggal, E-
Coli enteroaggregative, Shigella, dan Cryptosporidium mungkin berperan
lebih besar dari penyebab lain. Diare persisten tidak boleh dikacaukan dengan
diare kronik, yakni diare intermiten atau hilang timbul, atau berlangsung lama
dengan penyebab noninfeksi, seperti penyakit sensitive terhadap gluten atau
gangguan metabolisme.
D. Gejala Diare
Gejala-gejala diare adalah sebagai berikut :
a. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah.
b. Suhu badan meninggi.
c. Tinja bayi encer, berlendir atau berdarah.
d. Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu.
e. Lecet pada anus.
f. Gangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang.
g. Muntah sebelum dan sesudah diare.
h. Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah).
i. Dehidrasi (kekurangan cairan).
F.Pencegahan Diare
Upaya pemutusan penyebaran kuman penyebab diare harus berfokus pada
cara penyebaran kuman tersebut. Berbagai upaya yang terbukti efektif adalah:
1. Memberi ASI ekslusif kepada bayi usia hingga berumur 6 bulan.
2. Menghindari penggunaan susu botol.
3. Memperbaiki cara penyiapan dan penyimpanan makanan pendamping ASI
(untuk mengurangi pajanan ASI terhadap bakteri dan perkembangbiakan
bakteri).
4. Menggunakan air bersih untuk minum
5. Mencuci tangan dengan baik sesudah buang air besar dan setelah membuang
feces bayi, serta sebelum menyiapkan makanan atau sebelum makan.
6. Membuang feses (termasuk feses bayi) dengan benar.
84
Tempat : puskesmas
Waktu : 1 x 30 menit
A.TUJUAN
1) Tujuan Umum
85
2) Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan
B.SASARAN
C.MATERI
Terlampir
D.METODE
Metode yang digunakan saat penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab
E.MEDIA
F.KEGIATAN PENYULUHAN
G.MATERI PENYULUHAN
Manfaat PHBS
1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
1) Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya
kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk
kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,
87
Sasaran PHBS
Sasaran PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota keluarga yaitu:
1. Pasangan Usia Subur
2. Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
3. Anak dan Remaja
4. Usia Lanjut
5. Pengasuh Anak
Indikator PHBS
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah
Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi tujuh
indikator PHBS dan tiga indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut:
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan.
3. Penimbangan bayi dan balita
88
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan,
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit.
b. Sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun,
kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Setiap rumah tangga harus memiliki dan menggunakan jamban leher angsa dan
tangki septic atau lubang penampungan kotoran sebagai penampung akhir.
Rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala tidak terdapat
jentik nyamuk.
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30 menit
setiap hari.
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam