BAB 3 Materi Pembacaan
BAB 3 Materi Pembacaan
3.1. PENGERTIAN
Fungsi Pembacaan Meter adalah fungsi yang
melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengendalian dalam kegiatan pembacaan, pencatatan dan
perekaman angka kedudukan meter alat pengukur meter kWh,
meter kVArh, meter kVA Maks pada setiap pelanggan serta
pembacaan dan pencatatan penunjukan sakelar waktu (time
switch).
12
h) Melakukan pengawasan, pemeriksaan, evaluasi dan
menindak lanjuti hasil pembacaan meter.
i) Mengirim hasil pembacaan meter kepada Fungsi
Pembuatan Rekening.
j) Mengirim data hasil temuan titik sambung pelanggan yang
tidak sesuai dengan suplay gardu distribusi ke Fungsi
Pelayanan Pelanggan.
k) Melakukan uji petik, pembacaan ulang atas pengaduan
baca meter.
l) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap para
Pembaca Meter.
m) Melakukan koordinasi dengan fungsi terkait.
n) Membuat laporan sesuai bidangnya.
13
RBM dibentuk dengan memberikan nomer kode
kedudukan pelanggan dengan struktur berjumlah 12 digit
terdiri atas :
Kode cabang/Area digit 1
Kode Rayon/Ranting/unit digit 2
Kode Sub Rayon/Ranting digit 3
Kode Area baca meter digit 4,5
Kode Rute baca meter digit 6,7
Nomor Urut RBM digit 8,9,10
Nomor Sisipan digit 11,12
14
sama dengan urutan langkah/jalannya petugas dilapangan
yang paling praktis dan efisien, Sesuai dengan kemampuan
normal seorang pembaca meter dalam 1 (satu) hari kerja.
15
Gambar 3.3 Rute Baca Meter
Gambar Rute Baca Meter (RBM) dibuat
untuk memudahkan petugas pembaca meter
melaksanakan tugasnya, pada prinsipnya gambar
RBM dapat memberikan informasi kepada petugas
pembaca meter, di daerah mana RBM tersebut berada,
mulai lokasi mana petugas pembaca meter memulai
melakukan pembacaan meter dan urutan
pembacaannya.
16
e. Memudahkan pembuatan dan pemeliharaan
RBM
f. Memudahkan penetapan kode kedudukan baik
untuk pelanggan baru maupun perubahan
kode kedudukan pelanggan lama.
g. Menjadi media komunikasi antar pembaca
meter dan pengawas.
h. Memberi kemudahan pada bidang lain
(custumer service, gangguan, penagihan )
i. Dan lain-lain.
17
pelanggan pertama dan pelanggan terakhir, serta
nomor urut pembacaan. Gambar mencantumkan
Daftar pelanggan sesuai urutan yang ada digambar
RBM.
18
3.3.5 Perencanaan Pengaturan Jadwal Rotasi
Pembaca Meter
19
Perlengkapan kerja antara lain : Senter, ATK (spidol,
ballpoint) diperlukan agar petugas pembaca meter dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik
c. Daftar Pembacaan Meter
Sebelum pelaksanaan pembacaan meter di lapangan, perlu
disiapkan Daftar Pembacaan meter (DPM).
Daftar Pembacaan Meter ada 2 macam yaitu :
DPM Tarif Tunggal tanpa kVArh (TUL II-01A)
DPM Tarif Ganda dan Tunggal dengan kVArh
(TUL II-01B)
DPM disiapkan untuk mencatat hasil pembacaan angka
kedudukan meter. DPM dipergunakan untuk pencatatan
dengan sistem manual. Apabila ada pelanggan baru yang
belum masuk ke DPM, maka DPM susulan disiapkan
berdasarkan PDL yang diterima dari Fungsi Pelayanan
Pelanggan. Apabila pencatatan menggunakan PDE maka
PDE disiapkan dibawa untuk merekam hasil pembacaan,
dan apabila pencatatan menggunakan Foto Kamera
Digital, maka foto kamera digital dibawa untuk memotret
angka yang tertera pada Alat Pengukur.
20
Kartu Meter Pelanggan untuk pelanggan lama
dibuat sekurang-kurangnya setahun sekali.
Kartu Meter Pelanggan yang hilang/rusak, harus
segera dibuat/dipasang penggantinya.
e. Pemberitahuan Pembacaan Meter
Pemberitahuan Pembacaan meter (TUL II-04) disiapkan
untuk dibawa oleh Pembaca Meter dan disampaikan ke
alamat pelanggan apabila Pembaca Meter tidak berhasil
mencapai tempat meter untuk dibaca.
f. Pembagian Tugas pembacaan Meter
Pengawas Pembaca Meter secara harian sesuai jadwal
yang telah ditetapkan melaksanakan pembagian tugas
pembacaan meter ke para Pembaca Meter yang menjadi
tanggung jawabnya dan melakukan pemeriksaan dan
memastikan apakah perlengkapan pembacaan meter
(Seragam, Identitas, perlengkapan kerja, formulir2, dll)
sudah siap di bawa oleh petugas pembaca meter
21
3.5. PELAKSANAAN PEMBACAAN METER
22
DPM, yaitu dengan melihat/membaca angka
kedudukan stand meter dan menginput ke
dalam Portable Data Entry (PDE) serta
mencatat kelainan-kelainan Alat pembatas dan
Pengukur yang dapat dilihat secara visual ke
kode pesan/ kode baca yang sudah ada dalam
PDE atau
Menggunakan foto kamera digital yaitu dengan
memotret angka kedudukan stand meter atau
Secara Otomatis dengan perlengkapan
Automatic Meter Reading, yaitu dengan
memrogram/mensetting tanggal down load
angka kedudukan stand meter pelanggan dan
pada tanggal yang telah ditentukan peralatan
tersebut akan menarik data angka kedudukan
stand meter secara otomatis
c. Beberapa golongan tarip (pelanggan Industri I2 dan I3
dan pelanggan bisnis B3) disamping Pencatatan angka
kedudukan stand meter kWh, juga ada pencatatan
angka kedudukan stand kVArh
d. Pelanggan yang menggunakan arc furnace dilakukan
pencatatan kVA Maks
e. Untuk pelanggan tertentu menurut pertimbangan
Manajer Area dapat dibuatkan Berita Acara Pembacaan
23
Meter (TUL II-02) yang ditanda tangani oleh petugas
dan atau pelanggan yang mewakili.
f. Apabila dalam pelaksanaan pembacaan angka
kedudukan meter diketahui adadugaan kelainan, agar
dicatat di DPM dan dilaporkan untuk ditindaklanjuti.
Jenis laporan dikelompokkan sebagai berikut
Meter sulit dibaca
Meter tidak ada
Meter rusak
Tarip tidak sesuai peruntukan.
Titik sambung pelanggan tidak sesuai suplay
gardu distribusi.
Kode kedudukan tidak sesuai
Laporan tersebut diteliti dan ditindaklanjuti
sesegera mungkin.
g. Apabila dalam pelaksanaan pembacaan meter ditemui
hambatan kelancaran pembacaan meter maka diberi
pesan sebagai berikut :
Meter didalam bangunan
Bangunan tidak dihuni.
Bangunan / Rumah ( pagar terkunci ).
Ada anjing galak
24
3.5.2. Penyampaian Pemberitahuan Pembacaan Meter
25
pemakaian tenaga listriknya akan diperhitungkan sama
dengan pemakaian bulan yang lalu atau dihitung rata-
rata maksimal pemakaian tiga bulan terakhir.
d) Pada Pemberitahuan ini juga dapat ditambahkan
himbauan kepada pelanggan, apabila pelanggan tidak
berada di rumah/ rumah kosong, maka pelanggan dapat
membaca dan menulis angka kedudukan meter dan
tanggal pencatatan kemudian dilakukan sebagai berikut
26
pula di Kartu Meter Pelanggan (TUL II-03) yang
ditempatkan didekat APP.
b) Pembaca meter membutuhkan paraf pada kolom yang
tersedia dan pelanggan dapat menyaksikan pembacaan
angka kedudukan meter dengan membubuhkan paraf
pada kolom yang tersedia.
27
kWh/kVArh/kVA maksimal (TULII-06A/TUL II-
06B).
b) Bagi Area Pelayanan yang pencatatan dan
perhitungan pemakaian kWh/kVArh/kVA
maksimal menggunakan komputer, daftar
pemakaian kWh/kVArh/kVA maksimal dibuat
oleh komputer.
c) Untuk pelanggan dengan meter kVArh dan
pelanggan lainnya yang dianggap perlu, angka
kedudukan meter terakhir yang dicatat di DPM
dipindahkan ke Kartu pemakaian
kWh/kVArh/kVA maksimal (TUL II-07)
28
Keterangan :
A = angka kedudukan akhir.
L = angka kedudukan lalu.
FM = Faktor kali meter.
FRT = Faktor rugi trafo.
Keterangan :
P= angka penunjukan kVA Maksimal
CT = ratio trafo arus
PT= ratio trafo tegangan
K = konstanta meter
kVA = P x CT x PT x K x FD
Keterangan :
P = angka penunjukan kVA Maksimal.
CT = ratio trafo arus.
29
PT = ratio trafo tegangan.
K = konstanta meter.
FD = faktor daya.
30
Peroses Pengkoreksian Hasil Pekerjaan Cater Oleh
Veriafikator
31
Gambar 3.2 tampilan menu utama aplikasi sicam
32
Gambar 3.3 proses koreksi pekerjaan
33
catat pada aplikasi siam keterangan catat adalah hasil
koreksi keterangan yang dilakukan untuk koreksi susulan
34
Gambar 3.5 hasil akhir setelah proses pengoreksian
35
Gambar 3.6 hasil pencetakan stand meter listrik
36
Gambar 3.7 proses upload rmb dari computer ke handphone
37
Daftar pemakaian kWh/kVARh/kVA Maksimal
(DPK/ TUL II-06 A/TUL II-06 B).
Daftar pelanggan yang perlu diperhatikan
(DLPD).
PDL/DPM susulan bagi penyambungan baru.
Daftar koreksi kedudukan meter bulan lalu.
Apabila terdapat angka pemakaian kWh/kVArh/kVA
maksimal yang tidak wajar,maka perlu dilakukan koreksi
sebagaimana mestinya
38
Hasil pembacaan angka kedudukan meter dalam
bentuk DPM, setelah dilakukanpemeriksaan dikirim ke
fungsi pembuatan rekening (FPR) dengan daftar
pengirimanyang ditanda tangani oleh pejabat yang
berwenangDaftar pengiriman berisi antara lain rekapitulasi
jumlah pelanggan dan jumlah angkakedudukan meter per
daerah baca meter.
39
Gunakan skala prioritas dan apabila dijumpai
kelainan, maka perlu dilakukan pemeriksaan
ulang ke lapangan
prosentasi jumlah kesalahan baca meter
b. Pengawasan Kuantitas Baca Meter
Pengawasan kuantitas baca meter dilakukan
dengan cara membandingkan jumlah yang harus
dibaca, yang berhasil dibaca setiap hari masing
masing pembaca meter.
c. Sampling baca meter bisa dilakukan ke rumah-rumah
atau via telpon ataupun melalui pengawas pembaca
meter atau melalui capture stand meter.
40
b. Perubahan peruntukan tenaga listrik di pelanggan
c. Penyambungan TL dengan alas tidak sah
d. Titik Sambung Pelanggan tidak sesuai suplay gardu
distribusi.
e. Keluhan pelanggan
Laporan Pembaca Meter di DPM dipindahkan ke
pengaduan pelanggan (TUL I-14) segera setelah Pengawas
baca meter menerima laporan. Setiap laporan diberi nomor
agenda dan dicatat dalam buku/agenda kemudian dikirim
ke FPL.
41
3.6.6.Pemeliharaan Rute Baca Meter
42
Memastikan lokasi pelanggan yang
bersangkutan.
Memastikan RBM tetap terpelihara sesuai
Kriteria yang ditentukan, yaitu :
1 RBM 1 hari kerja seorang petugas
CATER.
No. Urut pada KKP sesuai urutan langkah
baca meter.
Cara Pengendalian :
Memastikan Kode Kedudukan Pelanggan
benar.
Melakukan Pemeliharaan RBM secara terus
menerus.
b. Pengelolaan hasil baca meter
Pengendalian Hasil Baca meter dimaksudkan untuk
:
Memastikan periode pemakaian kWh oleh
pelanggan genap 30 hari.
Memastikan hasil baca meter oleh petugas
benar dan akurat.
Cara Pengendalian :
Pembuatan Kontrak Perjanjian Kerja sama
dengan Out Sourcing disesuaikan dengan
43
ketentuan /tata cara pelaksanaan baca
meterdalam Tugas & Kewajiban Fungsi Baca
Meter di PP TUL ’ 94.
Melakukan Uji Petik dan mengevaluasi laporan
kinerja Out Sourcing secara optimal.
Untuk menghindari adanya penyimpangan oleh
petugas Out Sourcing maupun petugas Cater
PLN, harus dilakukan “ROTASI” petugas Cater.
Menindaklanjuti adanya “Laporan Kelainan
Pelanggan” sesuai ketentuan.
Memperhatikan rambu – rambu validasi data
pada saat entry data didalam sistem Aplikasi .
Memonitor DLPD secara teliti dan
menindaklanjuti dengan proses sesuai ketentuan.
Mencetak dan memeriksa laporan ”Koreksi
Stand Lalu” dan menindaklanjuti sesuai dengan
ketentuan bila terjadi kesalahan.
c. Pemeliharaan arsip pembacaan meter
Arsip Pembacaan Meter dapat berupa Source
Dokumen atau Soft Copy.Kedua – duanya harus
disimpan secara tertib dan teratur
History stand Meter dan History Pemakaian kWh
/ kVArh/kVA Maximal, secara otomatis akan
tersimpan dalam Data Base History, dan dapat
dicetak dan di display setiap saat.
44
History stand meter tersimpan selama 12 bulan
45
46