Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

AKUNTANSI INTERNASIONAL
(AKUNTANSI DALAM PROSPEKTIF GLOBAL)

KELOMPOK 2 :
1. Belinda (13100760)
2. Elina Novyanti (13100765)
3. Rizki Arvita (13100797)

Prodi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
AL_Anwar Mojokerto
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya lah kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar. Makalah ini kami susun dengan judul
“Sistem penerimaan dan pengeluaran kas”. Makalah ini kami ajukan sebagai tugas
dari mata kuliah Seminar Akuntansi.

Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Mashuda selaku dosen


Seminar Akuntansi yang telah membimbing dan memberi kuliah demi lancarnya
tugas ini. Juga rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan
untuk makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami susun semoga bermanfaat dapat memenuhi


tugas Seminar Akuntansi. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangn.

Mojokerto, 16 Oktober 2016

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi
dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi
internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data
akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat
penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam
komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah
berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek
integral dari bisnis dan keuangan global. Akuntansi harus tanggap
terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan harus
mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dari
masyarakat tempat dia beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus
berada tetap dalam kedudukannya yang berguna secara teknis dan sosial.
Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa
perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian
muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
usaha perdagangan. Industrialisasi dan pembagian tenaga kerja
memungkinkan dibuatnya analisa perilaku biaya dan adanya akuntansi
manajerial. Munculnya perusahaan modern merangsang pelaporan
keuangan dan auditing periodik.Beberapa waktu yang lalu, akuntansi
memperlihatkan kemampuannya untuk menarik perhatian publik melalui
akuntansi dan pengukuransumber daya manusia, pelaporan dan audit atas
tanggungjawab sosial berbagai organisasi. Saat ini akuntansi beroperasi
antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal pasar modal besar,
baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas kedalam area
konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi
informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan demikian akuntansi jelas
tanggap terhadap stimulus lingkungan.
Ada tiga kekuatan utama mendorong bidang akuntansi ke dalam
dimensi internasional yang terus berkembang, yaitu:
1. Faktor lingkungan
 Berfikir secara global
 Ketergantungan perekonomian
 Pasar modal global
 Perusahaan multinasional
 Operasi internasional yang menguntungkan

3
 Teori yang tidak memadai
 Kompetensi manajemen internasional
 Rintangan akuntansi
 Pendapatan dan rasio yang tidak dapat diperbandingkan
 Kebutuhan akan standar internasional
 Menara akuntansi
 Beragamnya pembuatan standar
 Ekonomi potitik dari akuntansi dunia
 Relevance lost dari akuntansi dunia
 Pendidikan dan riset
2. Internasionalisasi disiplin akuntansi
 Spesialisasi
 Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis akuntansi
 Alasan historis
3. Internasionalisasi profesi akuntansi

Ketiga faktor tersebut sangat berperan dan menentukan arah dari


teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan pikirannya untuk
mengembangkan teori akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan
hal tersebut menyebabkan terjadinya evolusi dari ”theorizing” ke
“Conceptualizing”.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi Dalam Perspektif Global


Akuntansi merupkan produk dari lingkungam dimana Akuntansi
tersebut eksis, baik lingkungan sosial, ekonomi, maupun institusional.
Tetapi di samping itu, akuntansi juga mempengaruhi lingkungan.
Keterkaitan akuntansi dengan lingkungan ini menyebabkan akuntansi
bersifat spesifik untuk masing-masing lingkungan, dan karena negara
merupakan lingkungan yang mempunyai karakter yang khas, akuntansi juga
bersifat spesifik untuk masing-masing negara. Adapun faktor-faktor
lingkungan yang membentuk perbedaan akuntansi adalah: 1) tipe pasar
modal, 2) tipe rejim pelaporan, 3) tipe entitas bisnis, 4) tipe sistem hukum,
5) tingkat pelaksanaan, 6) tingkat inflasi, 7) ikatan ekonomi dan politik
dengan negara-negara lain, 8) ketinggian profesi akuntansi, 9) eksitensi
rerangka konseptual, dan 10) kualitas pendidikan akuntansi.

2.1.1 Sifat Pasar Modal


Salah satu aspek yang mempengaruhi sistem akuntansi
keuangan adalah apakah pasar modal lebih berorientasi utang atau
berorientasi ekuitas tingkat kecanggihan instrumen keuangan, dan
tingkat globalisasi pasar modal tersebut. Di negara-negara seperti
misalnya Amerika Serikat (AS) dan Kanada,, setelah ukurannya
mencapai tingkat tertentu, perusahaan akan berpaling ke pasar modal
sebagai sumber utama bagi pemerolehan modal. Dengan demikian
maka karakteristik pasar modal di negara-negapra tersebut adalah
berorientasi ekuitas. Seballiknya, di negara-negara seperti Swiss,
Jerman, dan Jepang perusahaan lebih tergantung pada bank sebagai
sumber modal utama. Jadi, pasar modalnya berorientasi pada utang.
Orientasi pasar modal mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap pelaporan keuangan, baik pada tingkat kosmetik maupun
tingkat substantif.
Oada tingkat kosmetok, ppada negara yang berorientasi
ekuitas, sumber yang dikorbankan oleh perusahaan unuk pelaporan
kuangan dan komunikasi keuangan yang lain adalah besar..
perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan dengan format,
tulisan, dan gambar yang sedemikian menarik sehingga mampu
memberikan citra positif kepada investor atau calon investor. Jika
investor tidak tertarik pada saham tertentu, walaupun sahm tersebut
mempunyai potensi return yang tinggi, ia tidak akan

5
mempertimbangkan untuk berinvestasi pada saham tersebut. Pada
negara yang berorientasi utang, perusaahan akan menerbitkan
laporan keuangan dengan tampilan fisik yang lebih sederhana. Ini
dapat dimengerti karena pengguna laporan tersebut adalah para
banker. Mereka tidak begitu mempedulikan tampilan fisik laporan
keuangan. Walaupun tampilannya sederhana, bank akan tetap
mengejar perusahaan yang bersangkutan, jika memang perusahaan
tersebut merupkan nasabah yang potensial.
Yang lebih penting adalah perbedaan pada tingkat substantif.
Pada negara yang berorientasi ekuitas, perusahaan akan cenderung
untuk melaporkan hasil operasi yang sebaik mungkin, bahkan
mungkin lebih baik daripada kenyataan. Hal ini disebabkan karena
pasar akan memberikan hukuman jika perusahaan mempunyai
kinerja yang mengecewakan, misalnya dengan menghargai rendah
sahamnya. Sebaliknya, pada negara yang perusahaannya berorientasi
utang, perusahaan akan menekan labanya untuk memperkecil pajak
yang harus dibayar Sebagai contoh, terdapat bukti yang
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan Jerman yang
menghitung labanya berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi Jerman
akan mendapatkan laba mereka lebih rendah daripada jika mereka
menghitung laba mereka berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi AS.

2.1.2 Tipe Rejim Pelaporan


Menurut tipe ini negara dapat dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu; 1) negara dengan rejim pelaporan tunggal (single
reporting regime) yaitu negara yang mempunyai satu set aturan
pelaporan keuangan dan sekaligus pelaporan pajak dan 2) Negara
dengan rejim pelaporan rangkap (dual reporting regime) yaitu
negara yang mempunyai dua set aturan yang terdiri dari satu set
aturan pelaporan keuangan dan satu set aturan untuk pelaporan
pajak. negara-ngara seperti Inggris dan AS mempunyai satu set
aturan untuk pelaporan keuangan yang terpisah dari satu set aturan
untuk pelaporan pajak. sebaliknya, negara-negara seperti Australia
dan Jerman menetaptakan aturan-aturan yang rinci yang digunakan
untuk pelaporan keuangan sekaligus untuk pelaporan pajak.
Pada negara yang mempunyai 2 aturan yang terpiisah,
perusahaan terdorong untuk “bermuka dua”. Di hadapan investor
sebagai pengguna laporan keungan, perusahaan akan menunjukkan
kekayaan dan cenderung melebih-lebihkan kinerjanya. Sedangkan
dihadapan pemerintah sebagai pengguna pelaporan pajak,

6
perusahaan akan meminimumkan kekayaan dan labanya dalam
upaya untuk meminimumkan pajak. tentu saja ini dilaksanakan
dalam batas yang tidak keluar dari bingkai ke dua aturan yang
berlaku, yaitu aturan pelaporan pajak. hal ini akan dilaksanakn oleh
perusahaan di negara yang menetapkan satu aturan tunggal. Di sini
perusahaan akan melaporkan laba yang lebih rendah (understate),
dalam upaya untuk meminimumkan pajak, dan tidak ada motivasi
untuk melebih-lebihkan kekayaan atauu labanya.

2.1.3 Tipe Entitas Bisnis


Di negara-negara maju, banyak terdapat perusahaan yang
berskala besar yang mempunyai aset yang besar, laba yang besar,
karyawan yang banyak, bidang usaha yang sangat beragam, banyak
produk yang dihasilkan, dan melakukan bisnis di banyak negara.
Untuk melaporkan substansi ekonomi dari entitas bisnis seperti ini
dipperlukan serangkaian aturan pelaporan keuangan yang rinci dan
kompleks. Di negara-negara berkembang, biasanya perusahaan yang
ada mmerupakan perusahaan keluarga dan beskala kecil. Tentu saja
untuk perusahaan seperti ini cukup ditetapkan aturan-aturan
pelaporan yang lebih sederhana.

2.1.4 Tipe Sistem Hukum


Sistem hukum dalam kebanyakan negara dapat
dikelompokkan menjadi hukum undang-undang (code law) yang
bersifat legalistik dan huukum umum (common law) yang bersifat
nonlegalistik. Sistem code law dikarakteristikkan sebagai
pengamatan perilaku yang dapat diterima, sementara sistem common
law berfokus pada mmerintangi perilaku yang tidak diinginkan. Pada
negara-negara code law cenderung ditetapkan regulasi akuntansi
yang sangat rinnci, prespektif, dan prosedural, dan biasanya
ditentukan oleh lembaga legislatif. Titik beratnya adalah melindungi
para kreditur. Sebaliknya, di negara-negara commoon law seperti
Amerika Serikat dan Australia, regulasi akuntansi ditetapkan
sepotong-sepotong, khususnya oleh badan pembuat standar sektor
swasta. Titik berat dalam pelaporan keuangan di negara-negara yang
benar dan wajar kepada pemegang saham.. terdapat bukti penelitian
yang menyatakan bahwa pelaporan keuangan di negara-negara
common law cennderung lebih trasnparan dan tepat waktu daripada
di negara-negara code law. Lingkungan hukum umum biasanya

7
dianggap lebih adaptif dan inovatif dalam hubungannya dengan
pelaporan keuangan.

2.1.5 Tingkat Pelaksanaan Regulasi


Dalam mempelajari rejim pelaporam keuangan berbagai
negara, perlu dibedakan antara regulasi akuntansi dan praktek
akuntansi aktual yang terjadi di negara tersebut. Di negara yang
tingkat pelaksanaannya tinggi, praktik akuntansi sejalan dengan
tuntutannya. Tetapi, di negara yang tingkat pelaksanaannya rendah,
praktik akuntansi sangat tidak mematuhi regulasi.
Selanjutya, tingkat pelaksanaan dapat dihubnngkan dengan
sejumlah faktor yang mempengaruhi kesungguhan atau kemampuan
untuk melaksanakan aturan. Investor yang menganggap bahwa
sebuah perusahaan menataati aturan pelaporan ternyata menderita
kerugian finansial yang signifikan ketika posisi keuangan yang
sebenarnya diungkapkan.

2.1.6 Tingkat Inflasi


Model biaya-biaya historis (historycal cocts) merupakan
basis akuntansi yang dominan pada banyak negara, karena model ini
paling obyektif. Dalam model ini, aktiva yang dibeli sekian tahun
yang lalu akan tetap nampak dalam laporan keuangan pada harga
perolehannya yang dinyatakan dalam satuan uang sebesar nilainya
pada saat perolehan aktiva tersebut. Adanya inflasi, apalagi yang
nilainya tinggi, menyebabkan kesulitan dalam menginterprestasi
laporam keuangan, sehingga relevansi model biaya-biaya hiistoris
dengan pengambilan keputusan oleh para pemakai laporan keuangan
diragukan.
Sementara relevansi midel biaya-biaya historis ini dalam
sebuah lingkungan berinflasi rendah masih dipertanyakan, maka
tentu saja di dalam lingkungan dengan inflasi tinggi relevannsi
tersebut hilang sama sekali. Negara-negara seperti Inggris dan AS
yang pada umumnya berhasil mengendalikan inflasi, menggunakan
kos historis untuk tujuan pelaporan keuangan dengan dasar
pemikiran bahwa inflasi tidak mempunyai dampak yang signifikan.
Tetpi, negara-negara yang mempunyai inflasi tinggi tidak dapat
bertahan dalam mempergunakan model biaya-biaya historis untuk
pelaporan keuangan. Mereka menggunakan model-model yang
disesuaikan dengan inflasi.

8
2.1.7 Hubungan Ekonomi dan Politik
Sistem akuntansi, seperti halnya sistem hukum dan sistem
pendidikan, sering diimpor dan diekspor antar negara. Negara-negara
jajahan pada umumnya mengimpor atau mengadopsi sistem kolonial.
Hubungan ekonomi antar negara juga potensial mempengaruhi
perkembangan akuntansi. Akuntansi di Kanada sangat dipengaruhi
oleh akuntansi di Amerika Serikat, sehingga akuntansi di Kanada
mirip dengan di AS. Selain disebabkan kedekatan gepgrafis hal ini
terutama karena Amerika Serikat merupakan pasar ekspor terbesar
bagi Kanada. Sejumlah besar perusahaan Kanada juga terdaftar di
pasae modal.

2.1.8 Status Profesi Akuntansi


Di negara-negaracommon law, seperti AS dan Kanada,
akuntansi merupakan profesi yang sangat dihargai. Profesi akuntansi
banyak diatur sendiri oleh profesi tersebut dan memegang peran
penting dalam menentukan standar akuntansi dan standar auditng,
dan juga menetapkan persyaratan pendidikan serta lisensi untuk
memasuki dan bertahan dalam profesi tersebut. Di negara code law
seperti Prancis dan Jerman, profesi akuntansi bukan merpakan
profesi yang sangat dihargai, dan pemerintah berperan utama dalam
mengatur profesi tersebut.
Status profesi akuntasi berpengauh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Di mana profesi
akuntansi kuat, laporan audit cenderung dihargai sebagai bersifat
independen dan dapat dipercaya. Di negara di mana profesi
akuntansinya rendah, kualitas lapiran dan status serta independensi
auditor atas perusahaan yang diaudit juga dipertanyakan.

2.1.9 Eksistensi Rerangka Konseptual


Rerangka konseptual akuntansi didefinisi sebagai suatu
sistem terpadu dari fundamental-fundamental dan tujuan-tujuan yang
saling terkait yang dapat mengarah ke standar-standar yang
konsisten dan mnggambarkan sifat, fungsi, serta keterbatasan
akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Rerangka konseptual
secara khusus berkaitan dengan negara-negara yang menggunakan
sistem akuntansi yang berorientasi keada peengguna mikro. Negara-
negara yang sistem akuntansinya berorientasi pengguna mikro
mempunyai rerangka konseptual yang lebih banyak kesamaanya
daripada perbedaannya. Kebanyakan rerangka konseptual berisi :

9
1. Pernyataan tentang tujuan akuntansi keuangan
2. Pemakai laporan keuangan yang ditargetkan
3. Laporan akuntansi keuangan yang harus diterbitkan
4. Keterbatasan laporan keuangan
5. lingkup dapat diterapkannya rerangka konseptual
6. Definisi entitas pelaporan
7. Batasan dan basis pengakuan elemen-elemen laporan keuangan
8. Pengukkuran elemen-elemen laporan keuangan dan konsep
pemeliiharaan modal.

Meskipun rerangka konseptual tidak merupakan keharusan di


setiap negara, namun rerangka konseptual tersebut memberikan
sebuah acuan untuk mwnyususn dan mengadopsi standar-standar
akuuntansi.

2.1.10 Kualitas Pendidikan Akuntansi


Kualitas pendidikan akuntansi pada masing-masing negara
mempunyai dampak yang signifikan terhadap perkembangan
akuntansi di negara tersebut. Negara-negara tertentu mempunyai
sejarah panjang dalam memasukkan akuntansi dalam lembaga
pendidikan tersier di pendidikan tinggi. Pada progam-progam ini
mahasiswa dapat memperoleh pendidikan akuntansi sehingga
menjadi individu terlatoh yang siap memasuki profesi akuntansi.
Tetapi, di negara0negara tersebut, akuntansi sering disamakan
dengan pembukuan dan dihargai sebagai keterampilan,, bukannya
profesi. Pendidikannya terbatas sampai dengan pendidikan
menengah, dan tidak tersedia di universitas.

2.2 Orientasi Laporan Keuangan


Dalam hubungannya dengan tujuan akuntansi secara luas, bukti
empiris dari riset akuntansi internasional komperatif menunjukkan bahwa
terdapat 2 prefensi umum. Yang satu menekankan kegunaan sistem
akuntansi untuk pemakai sektor swasta (para partisipan pasar modal
individual atau institusional), dan yang lain adalah untuk pemakai sektor
pulik (yaitu pemerintah dan lembaga-lembaga yang bertanggungjawab
terhadap pemungutan pajak dan perencanaan ekonomi). Dalam sistem yang
berorientasi makro, lembaga-lembaga pemerintah terutama lembaga pajak
dan lembaga perencanaan ekonomi merupakan pemakai utama laporan
akuntansi. Sedangkan pada sistem yang berorientasi pemakai mikro, pemilik
modal dianggap sebagai pemakai laporan keuangan yang paling penting.

10
Perbedaan antara kedua sistem tersebut juga sangat jelas dalam
hubungannya dengan peran akuntansi pada pasar mosal. Di negara-nnegara
seperti Kanada dan AS, yang mengadopsi sistem akuntansi berorientasi
pemakai mikro, tujuan akuntansi secara tradisional adalah untuk
memberikan laporan keungan yang “benar dan wajar” atau “disajikan
dengan wajar”. Dalam lingkunngan yang bberorientasi pemakai mikro,
peran akuntansi dipandang berkaitan dengan pemberian patook-duga untuk
mengevaluasi kinerja manajemen. Determinan utama kinerja manajemen
adalah memelihari track record yang cukup mengenai knierja laba dan arus
kas atau deviden.
Metode akuntansi konservatif mencegah manajemen untuk
mendistribusikan deviden yang terlalu besar sehingga merugikan kreditur,
dan metode ini memberikan nilai aset yang lebih rendah daripada nilai aset
terebut jika perusahaan dilikuidasi.

2.3 Dampak Diversitas Akuntansi


Satu-satunya alasan ekonoi bagi upaya konvergensi akuntansi adalah
adanya biaya yang signifikan yang disebabkan karena diversitas akuntansi,
dan ini akan direduksi oleh konvergensi akuntansi. Alasan utama yang
terkait dengan pengurangann diversitas akuntansi adalah bahwa hal ini akan
memperbaiki komparabilitas laporan keuangan sehingga mempermudah
penggunaannya lintas negara. Gerakan ke arah mata uang tunggal, misalnya
euro, di sebelas negara anggota UE merupakan analogi yang relevan untuk
menjelaskan pengaruh diversitas. Dengan menandatangai Trety of
Maastricht tahun 1991, otoritas-otoritas di UE setuju untuk bergerak ke arah
penyatuan mata uang. Alasan ekonomis utama untuk ini adalah bahwa
perbedaan mata uang menimbulkan biaya yang signifikan dalam
melaksanakan bisnis di Eropa.
Arus penelitian lain menyelidiki pengaruh perbedaan aturan goodwill
terhadap kegiatan merger. Ini mengujii apakah perbedaan perlakuan
akuntansi untuk goodwill yang dibeli berkaitan dengan perbedaan dalam
premi merger yang ditawarkan oleh pengakuansisi AS ketika menawarkan
perusahaan targer AS. terbukti bahwa premi merger yang ditawarkan oleh
pengakuisisi asing yangg berbasis di negara-negara yang mempunyai
perlakuan pajak dan akuntansi terhadap goodwill yang lebih tinggi daripada
yang ditawarkan oleh pengakuisisi AS.
Ini menjunjukkan bahwa pengaruh perbedaan akuntansidalam
linngkup internasional adalah nyata. Para partisipan pasar modal dan
termin-termin transaksi internasional nampak pada sistem alokasi suber
secara global.

11
2.4 Upaya Menghadapi Diversitas Akuntansi
Diversitas akutansi menghalangi arus dana ke entitas-entitas bisnis
yang dapat menggunakan dana tersebut secara efesien. Upaya untuk
mengatasi masalah tersebut telah pernah dilaksanakan, antara lain dengan
persetujuan bilateral dan dengan memberikan kemudahan kepada penerbit
kelas dunia.

2.4.1 Persetujuan Bilateral


Pendekatan ini terdiri dari dua negara atau lebih yang
menegoisasi peretujuan yang melibatkan pengakuan timbal-balik
masinng-masing standar dengan rekonsiliasi atau pengungkapan
tertentu. Multijurisdictional Disclosure System (MDS) merupakan
sebuah persetujuan bilateral yang dinegoisasi antara SEC dan
otoritas-otoritas regulatori Kanada. MDS diciptakan untuk
mengurangi persyaratan-persyaratan registrasi, listing, dan pelaporan
ganda bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar ganda (dual-list) di
Kanada dan AS, terutama agar akses perusahaan-perusahaan Kanada
ke pasar AS menjadi lebih murah. Berdasarkan MDS ini,
perusahaan-perusahaan Kanada yang memenuhi sebagian besar
persyaratan SEC dengan mengisi dokumen-dokumen yang
disedekani oleh regulator Kanada. Selanjutnya, para regulator
sekuritas me-riview dokumen-dokumen isisan perusahaan cukup
sekali saja, di negara asal perusahaan, dan bukannya di kedua negara
ini. Akhirnya, eliminasi segera persyaratan yang berupa rokonsiliasi
laporan keuangan dengan PABU Kanada terhadap PABU AS untuk
investment grade debtdan saham preferen (tetapi bukan saham biasa)
bagi perusahaan Kanada yang memenuhi syarat juga akan
merupakan sumber penghematan biaya bagi perusahaan.ini
dikarenakan mereka sekarang dapat membuat laporan kepada SEC
melalui Intergrated Disclosre System (IDS), yaitu sistem pelaporan
yang disederhanakan yang tersedia bagi perusahaan non AS sejak
1982.

2.4.2 Penerbit Kelas Dunia


Pendekatan ini terutama disarankan oleh New York Stock
Exchange (NYSE). Ini melibatkan penentuan kriteria kuantitatif
khusus untuk mendefinisi suatu kategori tentang perusahaan yang
merupakan “penerbit kelas dunia”. Kepada SEC mereka akan
menyerahkan penjelasan tertulis mengenai setiap perbedaan material
dari PABU AS.

12
Ada sejumlah masalah dalam pendekatn ini yang
menyebabkan tidak dimungkinkannya pendekatan ini untukdiadopsi
dalam jangka dekat. SEC tidak terkesan dengan pendekatan ini,
bahkan mengkritiknya secara terbuka. Terdapat juga kemungkinan
masalah hukum yang dapat timbul sebagai akibat dari dikriminasi
terhadap perusahaan atas dasar ukuran. Perusahaan-perusahaan AS
menentangnya karena khawatir akan terjadi medan permainan yang
tidak seimbang.

2.5 Layanan Korporat Terhadap Pemakai Laporan Keuangan Asing


Sepanjang perusahaan melaksanakan bisnisnya dan memperoleh
modal yang sepenuhnya dari dalam negri, perusahaan tersebut tidak perlu
memperhatikan persyaratan pelaporan keuangan dari negara lain atau
menyajikan informasi akuntansi kepada para pemakai luar negri.globalisasi
aktivitas perusahaan mengakibatkan munculnya stakeholderasing.
Akibatnya, perusahaan tersebut menghadapi pertanggungjawaban untuk
memberikan laporan keuangan kepada investor, analisis keuangan, dan
lembaga-lembaga regulatori di negara-negara lain dalam bentuk yang dapat
mereka pahami.
Tanggapan korporat kepada para pemakai asing berspektrum dari
sama sekali tidak melakukan sesuatu yang berkkaitan dengan penyususnan
laporan keuangan kkhusus bagi masing-masing negara asal para pemakai
asing sampai dengan menaati rekim-rejim pelaporan keuangan di negara-
negara pemakai asing tersebut. Penting untuk diingat bahwa perusahaan
akan menanggapi munculnya stakeholderasing berdasarkan lingkungan dan
kebutuhan perusahaan tersebut.

2.5.1 Tidak Melakukan Upaya Tambahan Apapun


Banyak perusahaan yang tetap tidak melakukan upaya
tambahan untuk para pemakai asing laporan tahunan mereka. Ini
dapat dipahami jika memang perusahaan tersebut tidak inginn
menarik modal dari para investor asing. Perusahaan yang
mengadopsi pendekatan “tidak berbuat apapun” dalam hubungannya
dengan upaya ppenyususnan pelaporan keuangan transnasional pada
dasarnya adalah perusahaan-perusahaan yang hampir sepenuhnya
beroperasi di negara sendiri.

2.5.2 Translasi Sederhana


Tarnslasi sederhana (convience translation) merupakan upaya
minimum sebagian perusahaan untuk merespon pemakai asing.

13
Dalam tranlasi menyenangkan, penyusun menerjemahkan bahasa
laporan tahunan ke bahasa negara pemakai. Tetapi, mata uang dan
prinsip-prinsip akuntansi yang dpakai masih tetap mata uang dan
prinsip-prinsip akuntansi negara penyusun. Sebuah translasi
sederhana yang disusun dalam bahasa pemakai asing bukan hanya
yang terkait dengan kinerja finansial melainkan juga untu
memammerkan produk-produknya. Karena laporan tahunan primer
telah disusun untu pemakai domestik, biaya translasi ke bahasa
pembaca asing relatif kecil.

2.5.3 Statement Sederhana


Tahap berikutnya yang lebih maju dari translasi
menyenangkan adalah statemen sederhana (convience statement).
Dalam literatur akuntansi internasional, istilah ini digunakan untuk
mengggambarkan laporan tahunan yang diusun dalam mata uang dan
bahasa pemakai asing sementara prinsip-prinsip akuntansi negara
penyusun masih tetap dipertahankan. Secara esensial pernyataan
menyenangkan mirip dengan pernyataan sekunder dan
memungkinkan untuk disalahpahami oleh pemakai asing yang belum
canggih, penting bagi perusahaan untuk menunjukkan secara jelas
bahwa laporan keuangan tersebut disusun menurut PABU negara
asal perusahaan, bukan menurut PABU negara pemakai.

2.5.4 Statement-ulang Sederhana


Tahan berikutnya adalah statemen-ulang terbatas (limited
restatement). Ini merupakan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan
kegunaan laporan perusahaan bagi para pemakai asing. Item-item
yang dipilih untuk disesuaikan biasanya didasarkan pada
pertimbangan penyususn mengenai kepentingan pemakai asing.
Yang mirip dengan statemen-ulang terbatas adalah
rekonsiliasi PABU negara asal perusahaan terhadap PABU sebuah
negara asing yang disusun oleh perusahaan dalam merespon regulasi
negara-negara tertentu di mana sekuritas perusahaan terdaftar.
Pernyataan-ulang terbatas sering disusun oleh peruahaan-
perusahaan yang telah memperoleh modal dari pasar modal asing
atau merencanakan untuk memperolehnya. Dalam situasi di mana
regulator pasar modal menerima laoran keuangan orisinal
perusahaan asing, perusahaan menyusun pernyataan-ulang terbatas
secara sukarela untuk mengakomodasi investor asing.

14
2.5.5 Statement Sekunder
Yang terakhir adalah penyusunan laporan sekunder
(secondary statements) yang menyajikan upaya terbesar yang secara
realistis dapat diharapkan untuk dikerjakan oleh penyususn untuk
kepentingan para pemakai asing. Dalam menyusun laporan sekunder,
perusahaan mentaranslasi laporan tahunan negara asalnya (yaitu
laporan primer) ke bahasa, mata uang, dan prinsip-prinsip akuntansi
negara pemakai asing. Laporan sekunder merpakan upaya maksimal
yang dapat dilaksanakan untuk para pemakai asing dengan
menyajikan laporan keuangan dengan bahasa, mata uang, dan PABU
negara pemakai. Penggunaan laporan sekunder yang tepat menuntut
para pemakai untuk waspada dan mempertimbangkan perbedaan0-
perbedaan lingkungan ekonomi dan bisnis negara-negara yang
merupakan basis masing-masing perusahaan.
Variasi dari laporan sekunder adalah laporan yangg bersifat
universal, bukan spesifik negara tertentu. Perusahaan sering
menyusun laporan sekunder dalam bahasa Inggris, dalam mata uang
domestik mereka dan menggunakan stanndar akuntansi
Internasional. Perusahaan-perusahaan yang menyusun laporan
keuangan menurut PABU yang ditujukan kepada SEC mengkij
menyediakan laporan sekunder kepada para pemakai AS karena
perusahaan-perusahaan tersebut telah mengeluarkan biaya yang
terkait dengan penyusunan laporan keuangan ber-PABU AS.

2.6 Upaya Pemakai Laporan Keuangan Asing


Layanan yang diberikan oleh para penyususn laporan keuangan
terhadap para pemakai non domestik merupakan hasil analisis cost-benefit.
Demikian juga seharusnya para pemakai merencanakan strategi mengenai
bagaimana menghadapi informasi keuangan yang berasal dari negara lain.
Para investor individual kecil mungkin mengadopsi pendekatan tidak
berbuat apapun, semata-mata karena berinvestasi pada sekuritas perusahaan-
perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan yang berdasarkan
PABU investor.
Para pemakai laporan yang mungkin menolak untuk berinvestasi
pada perusahaan asing individual, tetapi mungkin lebih bersedia untuk
berinvestasi pada mutual funds yang mengandung sekuritas asing dengan
dasar pemikiran bahwa mereka mendelegasi fungsi monitoring dan analisis
keuangan kepada manajer dana yang profesional.

15
2.6.1 Investor
Para investor intenasional yang tidak merasa terhalang oleh
perbedaan akuntansi menunjukkan bahwa mereka berfokus pada
perekonomian entitas-entitas asing, mengandalkan laporan keuangan
lokal, menggunakan jasa lembaga riset dan broker lokal, atau
sepenuhnya mengabaikan perbedaan akuntansi karena mereka
menggunakan pendekatan investasi top-down.
Negara-negara yang paling sering disebut oleh para investor
institusional sebagai sebuah sumber perhatian ketika berinvestasi di
luar negri adalah Jerman, dan Swiss.
Investor institusional mengatasi perbedaan akuntansi dengan
berbagai cara. Mayoritas menunjukkan bahwa mereka menyatakan-
ulang laporan keuangan asing kedalam PABU yang lebih mereka
kenal. Sbagian membatasi investasi asing mereka dengan goverment
bond. Sebagian yang kain lagi memilih negara-negara yang mereka
inginkan untuk berinvestasi dan kemudian mendiversifikasi dalam
negara-negara terpilih tersebut sehingga menghilangkan (paling
tidak menurut pandangan mereka) kebutuhan untuk mengatasi
perbedaan akuntansi. Hampir semua investor institusional yang di-
survey menunjukkan bahwa perketuan dengan eksekutif perusahaan
merupakan cara yang sangat penting untuk memperoleh informasi
tentang perusahaan.

2.6.2 Underwritter
Underwritter merupakan sebuah kelompok yang disurvey
dalam studi ini. Mayoritas Underwritteryang diservey memandang
diversitas akuntansi internasioanl sebagai sebuah masalah. Mereka
menghadapi perbedaan disklosur dengan meminta informasi
tambahan dari perusahaan, memperoleh jaminan dari perusahaan
induk atau pihak ke-tiga, atau menghindari pasar AS dan memilih
yang kurang menuntut.
Underwrittermenunjukkan bahwa diversitas akuntansi
mempengaruhi pembuatan keputusan mereka dalam sejumlah
cara.sebagai penengah keuangan (financial intermediary) antar
penerbit korporat dan investor, respon underwrittermencerminkan
pandangan para nasabah mereka.Underwritter mungkin berperan
dalam pemberian advis kepada penerbit korporat mengenai tipe-tipe
kebijakan disklosur yang diadopsi, karena hal ini dapat
mempengaruhi pasar geografis di mana perusahaan-perusahaan

16
dapat menerbitkan sekuritas dan juga termin-termin keuangan dalam
menerbitkan sekuritas.

2.6.3 Regulator Pasar


Para regulator pasar merupakan suatu kategori pemakai
pneting yang lain karena mereka dapat secara langsung
mempengaruhi tipe dan volume sekuritas asing yang dapat
diterbitkan dan diperdagangkan dalam yuridiksi mereka. Tantangan
lain yang dihadapi para regulator adalah untuk memperlakukan
perusahaan-perusahaan asing dan domestik secara sama ketika
menentukan persyaratan disklosur dan pelaporan keuangan.
Sebagian besar ini terkait dengan fakta bahwa regulator pada
umumnya mempunyai kekuasaan untuk memperoleh informasi
tambahan apapun yang mereka perlukan secara langsung dari
perusahaan-perusahaan yang mereka atur. Para regulator
menunjukkan bahwa diversitas akuntansi internasioal berpengaruh
negatif terhadap tingkat aktivitas pasar modal oleh perusahaan-
perusahaan asing dalam yuridiksi mereka.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu alat untuk menyampaikan informasi
keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis,
pengertian itu dilihat dari sisi perspektif pelaksana. Tetapi jika dilihat dari
segi perspektif pemakai, dengan adanya akuntansi dapat diperoleh informasi
keuangan yang dibutuhkan.
Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran ini dapat
mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang
dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang
selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan
keuangan tersebut.Terdapat dua tipe akuntansi, yaitu:
1. Akuntansi manajemen, digunakan untuk memenuhi kebutuhan
informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang
terkait dengan operasi perusahaan.
2. Akuntansi keuangan, digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan
yang bersangkutan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sugiharto. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. Pedoman


Akuntansi. Jakarta Pusat

19

Anda mungkin juga menyukai