PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Menentukan kaitan antara struktur mikro dari suatu material dengan sifat
mekanik material.
2. Menentukan pengaruh proses tertentu terhadap struktur mikro suatu
material.
3. Menentukan fenomena khas pada berbagai material secara mikroskopik.
BAB II
DASAR TEORI
Selanjutnya ferrous terbagi kembali menjadi baja dan besi cor yang
ditentukan oleh unsur karbon yang terkandung di dalamnya, yang mempengaruhi
sifat dari material tersebut. Pada nonferrous terdapat alumunium, tembaga,
magnesium dll. Setiap logam memiliki fenomena khas seperti pada tembaga yang
memiliki twinning pada butir tembaga. Aluminium yang memiliki massa jenis
yang rendah membuatnya ringan sehingga banyak digunakan pada struktur yang
memerlukan struktur ringan namun kuat seperti Al-Cu (Al2024). Sifat suatu
material bergantung pada fasa yang dimiliki oleh material tersebut. Fasa adalah
suatu daerah dimana rentang temperatur dan komposisi tertentu memiliki sifat
fisik dan kimia yang sama. Antara satu fasa dengan fasa yang lain dibatasi oleh
batas fasa yang terdapat pada diagram fasa. Diagram fasa adalah sejenis grafik
yang digunakan untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fasa-fasa yang
Gambar 1. Diagram fasa sistem Fe-C
berbeda dari suatu zat yang sama. Berikut merupakan diagram fasa dari sistem Fe-
C.
Ketika suatu baja karbon didinginkan dengan laju pendinginan amat kecil,
mikrostruktur ini dapat terbentuk pada baja karbon dengan memerhatikan diagram
sistem Fe-C diatas:
a. Ferrite (α)
Merupakan besi murni, bersifat ferro magnetic dan memiliki struktur
BCC.
b. Austenit (γ)
Fasa yang terbentuk ketika ferrite dipanaslan hingga diatas temperatur
kritis. Bersifat diamagnetic Dan memiliki struktur FCC.
c. Cementite (Fe3C)
Fasa yang terbentuk karena reaksi kimia antara besi dan karbon.Lebih
kuat dibanding dengan besi murni namun getas.
d. Pearlite (α+Fe3C)
Fasa yang terbentuk ketika Austenite didinginkan dengan perlahan
hingga temperatur kamar. Memiliki kekuatan yang lebih baik
dibanding besi murni namun tidak segetas Cementite (Fe3C).
Adapun beberapa fasa dari baja karbon yang baru terbentuk ketika laju
pendinginan dilakukan dengan laju yang semakin besar. Mikrostruktur yang
terbentuk dapat ditentukan melalui diagram CCT.
a. Bainit
Fasa yang terbentuk ketika austenite didinginkan dengan laju lebih
cepat dibanding pearlite. Hal ini menyebabkan struktur mikro
berbentuk seperti jarum diantara ferrite dan cementite.
b. Martensit
Fasa yang terbentuk ketika fasa austenit didinginkan dengan sangat
cepat.Hal ini menyebabkan karbon terperangkap di dalam struktur
FCC dari austenit dan membentuk struktur BCT. Martensit sangat
kuat teteapi sangat getas.
TABEL DIAGRAM CCT UNTUK BAJA KARBON
Baja Hypereutectoid
Baja eutectoid
Baja Hypoeutectoid
4. Etching
Dilakukan dengan mengkikis daerah batas butir sehingga struktur
bahan dapat diamati dengan jelas dengan bantuan mikroskop optik. Zat
etsa bereaksi dengan sampel secara kimia pada laju reaksi yang berbeda
tergantung pada batas butir, kedalaman butir dan komposisi dari sampel.
Etching juga merupakan kondisi pengkorosian terkendali. Sampel yang
akan dietsa haruslah bersih dan kering. Selama etsa, permukaan sampel
diusahakan harus selalu terendam dalam etsa. Waktu etsa harus
diperkirakan sedemikian sehingga permukaan sampel yang dietsa tidak
menjadi gosong karena pengikisan yang terlalu lama. Permukaan sampel
yang telah dietsa tidak boleh disentuh untuk mencegah permukaan
menjadi kusam. Stelah dietsa, sampel siap untuk diperiksa di bawah
mikroskop.
5. Observasi
Pengamatan dilakukan pada spesimen yang telah
diproses.Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop
optik metalografi dan mikroskop elektron.
a) Mikroskop optik metalografi
ANALISIS DATA
1. Baja karbon rendah
Dapat dilihat bentuk batas butir antara hasil observasi dan referensi terdapat
kemiripan. Baja karbon menengah memiliki fasa berwarna gelap yang merupakan
cementite dan ferrite yang membentuk struktur perlit. Semakin banyak nya perlit
pada mikrostruktur menyebabkan baja karbon menengah lebih getas dibanding
baja karbon rendah namun kekerasannya lebih besar dari baja karbon rendah.
5. Aluminium 2024
6.2 Saran
Rangkuman
2. Apa perbedaan dari martensit dan bainit, serta perbedaan perlit dan
ledeurit?
Tingkat kekerasan martensit lebih tinggi dibandingkan dengan
kekerasan bainit. Selain itu, laju pendinginan untuk menghasilkan bainit
lebih rendah dibanding martensit. Adapun martensit dapat terbentuk oleh
transformasi austenit yang bagian karbonnya tidak diberi kesempatan
untuk berdifusi sehingga tidak dapat menghasilkan ferit dan cementite
sedangkan bainit dapat terbentuk melalui transformasi austenit dimana
karbonnya masih dapat mengalami proses difusi. Perlit merupakan
campuran eutektik dari ferit dan cementite sedangkan ledeburit merupakan
campuran eutektik dari austenit dan cementite.
3. Apakah proses cold working seperti pengerolan, berpengaruh terhadap
perubahan struktur mikro? Jelaskan!
Iya, berpengaruh. Ketika cold working, terjadi deformasi plastis.
Secara mikro, deformasi plastis ini terjadi karena pergeseran butir yang
melebihi batas deformasi elastisnya. Perubahan letak butir yang permanen
ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur mikro.