Anda di halaman 1dari 19

1.

1 Latar Belakang
Sebagian besar sungai di Indonesia telah mengalami pencemaran. Kualitas air sungai
yang membelah Kota Malang sudah mengkhawatirkan. Kondisi ini tercermin dari kajian
yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Malang. Pencemaran air baik yang
berasal dari limbah domestik maupun industri makin tak terbendung. Dari hasil
pemeriksaan diketahui air sungai di Malang masuk kelas tiga, dimana semakin kecil kelas
air maka semakin baik kualitasnya.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anang Tjahjono,Ir,MT. menggunakan
parameter pH, Suhu, Total Dissolved Solid (TDS), dan Dissolved Oxygen (DO). Namun
tidak adanya sensor turbiditas atau sensor kekeruhan padahal sensor ini merupakan salah
satu syarat air bersih dari segi aspek fisika. Oleh sebab itu kami coba untuk menambahkan
sensor kekeruhan atau turbiditas yang sudah banyak ditemukan dan memenuhi persyaratan
air bersih dari segi aspek fisika. Pemantauan kualitas air sungai yang dibutuhkan adalah
pengamatan detail dalam interval waktu tertentu dengan durasi yang terus-menerus.
Apabila dilakukan secara manual, pengambilan sampel ini akan menghadapi kendala dari
keterbatasan pengamatan oleh surveyor sampling.
Akuisisi data menggunakan kabel sebagai transfer data membutuhkan biaya yang
mahal, apalagi ketika wilayah atau tempat yang ingin dipantau merupakan tempat yang
luas dan banyak. Belum lagi karena faktor tempat yang tidak mendukung. Solusi yang
tepat untuk masalah tersebut dengan membangun sistem berbasis wireless. Sistem yang
digunakan untuk membuat alat ini adalah dengan menggunakan tipe jaringan Wireless
Sensor Network (WSN).
Penelitian skripsi ini dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan WSN
menggunakan Wifi Bee dengan tujuan memonitoring hasil kualitas air, dimana data yang
diambil dari dua titik penempatan di sungai yang telah ditentukan menggunakan dua node
sensor yang mampu menampilkan data dan grafik pengukuran secara real time yang
ditampilkan pada Web server sehingga penerapan teknik pemantauan menggunakan
wireless sensor network ini dapat menghemat waktu pengolahan data secara signifikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana merancang, membuat dan menguji suatu perangkat berbasis wireless
sensor network pada kualitas air sungai?
2. Bagaimana mengkonfigurasikan setiap node sensor pada router untuk pengiriman data
ke dalam database?
3. Bagaimana menguji kinerja alat dari sistem monitoring dengan web server?.
4. Berapa jarak terjauh pengiriman data wireless sensor network yang digunakan?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan perumusan masalah diatas, diberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Parameter air bersih yang dapat dipantau berupa aspek fisika (temperatur, kekeruhan)
aspek kimia (ph) dan padatan terlarut.
2. Menggunakan dua node sensor pada titik sungai yang telah ditentukan.
3. Jenis topologi yang digunakan adalah point to point.
4. Jangkauan penyebaran node sensor dalam satu jaringan lokal.
5. Dalam perangkat keras node sensor dibuat untuk mengukur kekeruhan, ph,
temperature dan padatan terlarut.
6. Dalam system ini web server sebagai monitoring kekeruhan, ph, temperature dan
padatan terlarut.

1.4 Tujuan Penelitian


1. Merancang, membuat, dan menguji, suatu perangkat berbasis wireless sensor network
pada kualitas air sungai sebagai syarat untuk air bersih.
2. Melakukan pengujian konfigurasi setiap node sensor pada router untuk pengiriman
data ke dalam database.
3. Menguji kinerja alat dari sistem monitoring pada node sensor dengan web server
4. Mengetahui jarak terjauh wireless module dapat mengirimkan data.

1.5 Metodologi
Metodologi dari laporan skripsi yang berjudul Rancang Bangun Wireless Sensor
Network Sebagai Sistem Monitoring Kualitas Air Sungai Berbasis Web server sebagai
berikut :

1. Studi Literatur
Untuk memperkuat gagasan dan ide, dilakukan studi literatur tentang sensor dan
mikrokontroler. Literatur yang digunakan berupa buku-buku, artikel baik dari internet
maupun jurnal serta data-data penelitian dan percobaan yang telah dilakukan
sebelumnya.
2. Perancangan Sistem
Pada bagian ini tahapan untuk melakukan rancangan alat dan sistem meliputi
perancangan sistem berupa hardware dan software.
3. Pembuatan Perangkat Keras (hardware)
Pada bagian ini pembuatan setiap node sensor yang terdiri dari tiga sensor terdiri dari
modul sensor ph, modul sensor temperatur, dan modul sensor kekeruhan yang akan di
integrasikan pada Arduino.
4. Pembuatan Perangkat Lunak (software)
Pada bagian ini tahap perancangan perangkat lunak terdiri dari membuat ESP8266
sebagai penghubung arduino dengan jaringan lokal, Arduino IDE sebagai program
penulisan bahasa C untuk memprogram serta mengkonfigurasi mikrokontroler
kemudian PHP digunakan untuk membuat koneksi dengan database sensor.
5. Perakitan semua komponen sistem
Setelah semua komponen yang dibutuhkan telah tersedia, maka langkah selanjutnya
adalah proses prakitan komponen, pastikan semua komponen yang telah dirakit bekerja
dengan semestinya.
6. Penguji sistem
Pengujian ini dimakasud untuk mengetahui bahwa kinerja setiap sistem dari hasil
pembuatan hardware maupun software sesuai dengan yang diharapkan. Tahap penguji
meliputi pengujian per blok dan pengujian keseluruh sistem. Penguji per blok dilakukan
untuk mnengetahui apakah sistem sesuai dengan yang direncanakan.
7. Pembuatan laporan
Pembuatan laporan dilakukan setelah semua tahap terselesaikan sehingga hasil yang
didapat dari pembuatan sistem dijelaskan dengan rinci sesuai dengan data yang
diperoleh.

2.1 Kemajuan yang telah dicapai


Parameter kemajuan yang telah dicapai sampai saat ini yaitu :

a) Sensor ph mendeteksi ph air dengan baik


b) Sensor suhu mendeteksi suhu dengan baik
c) Sensor TDS mendeteksi TDS dengan baik
d) Dapat melakukan pengiriman 8 data sensor (2 node) ke dalam database web server.
3.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
3.1.1 Pengujian Sensor ph
Dari hasil pengujian sensor pH dengan alat ukur pH Meter, dapat dilihat perubahan
pH pada kondisi pH di dalam air.

Gambar 3.1 Nilai Sensor pH


Gambar 3.2 Nilai pH Meter

Dari data–data yang didapat, nilai persentase error dapat ditentukan dengan
rangkaian sensor pH yang dikalibrasi dengan pH meter. Hasil-hasil pengujian tersebut
ditunjukkan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Sensor pH
3.1.2 Pengujian Sensor Suhu
Dari hasil pengujian sensor suhu DS18B20 dengan alat ukur temperature meter
waterproof, dapat dilihat perubahan suhu pada kondisi suhu di dalam air.

Gambar 3.3 Nilai Sensor Suhu DS18B20


Gambar 3.4 Nilai Keluaran Pada Sensor Suhu DS18B20
Gambar 3.5 Nilai Temperature Meter Waterproof

Dari data–data yang didapat, nilai persentase error dapat ditentukan dengan
rangkaian sensor suhu LM35 yang dikalibrasi dengan temperature meter. Hasil-hasil
pengujian tersebut ditunjukkan dalam tabel 3.2
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Sensor Suhu DS18B20
3.1.3 Pengujian Sensor TDS
Dari hasil pengujian sensor TDS (Total Disolved Solid) dengan alat ukur TDS -3
meter, dapat dilihat perubahan nilai TDS dalam satuan ppm pada kondisi di dalam air.

Gambar 3.6 Nilai Sensor TDS


Gambar 3.7 Nilai TDS Meter
Dari data–data yang didapat, nilai persentase error dapat ditentukan dengan
rangkaian sensor TDS yang dikalibrasi dengan TDS-3 meter. Hasil-hasil pengujian
tersebut ditunjukkan pada tabel 3.3
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Sensor TDS(Total Disolved Solid)

3.1.4 Pengujian Modul Wifi ESP8266


Dari hasil pengujian modul Wi-Fi ESP8266 dapat dilihat modul wifi dapat
melakukan pencarian accsess point dengan perintah AT-Command.

Gambar 3.3 Pengujian dengan perintah “AT+CWJAP” ESP8266


Pada perintah “AT+CWJAP” yang dilakukan pada serial monitor dapat dilihat
modul ESP8266 dapat berfungsi dengan baik dalam menyambungkan koneksi dengan
router. Dengan memanfaatkan jaringan Wi-Fi yang tersedia dapat dilakukan
konfigurasi modul ESP8266 dengan Accsess Point yang diinginkan dengan perintah
command “AT+CWJAP=”SSID”,”password”.
Pada gambar di atas dapat dilihat modul ESP8266 telah berhasil melakukan
koneksi dengan Accsess Point yang bernama “Fun adventure 02” dengan status “OK”.
Dengan menggunakan perintah AT+CWJAP=”Fun Adventure 02”,”funadventure”
modul ESP8266 langsung terhubung dengan Accsess Point yang ditujukan.

3.1.5 Proses Perakitan Perangkat Keras

Sistem Perangkat Node 1 & 2 Design Perakitan Keterangan

Rangkaian Sensor Kekeruhan √ √ 75 %

Rangakaian Sensor ph √ √ 80 %

Rangakaian Sesnor Suhu √ √ 80 %


Rangkaian Sensor TDS √ √ 80 %

Rangakaian Modul ESP8266 √ √ 80 %

3.1.6 Kendala Yang Dihadapi


Pada perancangan Perangkat keras untuk sistem ini, permasalahan yang dihadapi
adalah pada percobaan sensor kekeruhan, karena keterbatasan turbidity meter /
kekeruhan meter untuk nilai pembanding dengan sensor kekeruhan dan nilai yang di
hasilkan pun belum bekerja dengan baik, pengujian setiap sensor-sensor sementara
belum bisa diaplikasi langsung di dalam aliran air sungai karena terkendala cuaca yang
curah hujannya cukup tinggi, belum dilakukannya pengujian jarak antara router dengan
node sensor dimana tujuannya seberapa jauh node sensor ini dapat bekerja dengan baik,
Total error pada sensor pH masih terbilang cukup tinggi dimana nilai yang didapat bisa
di lihat pada tabel 3.1 . Begitupun total error pada sensor TDS juga masih cukup tinggi
perbedaannya dengan TDS -3 meter.

Solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala yang dihadapi adalah :

1. Konsultasi dengan dosen pembimbing


2. Mencari lebih banyak referensi
3. Menganalisa hasil pengambilan data sensor

3.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software)


3.2.1 Perancangan perangkat lunak pada web server

HALAMAN
UTAMA
TABEL DATA
SENSOR

NODE SENSOR 1 NODE SENSOR 2

MONITORING MONITORING
KEKERUHAN KEKERUHAN

MONITORING MONITORING
PH PH

MONITORING MONITORING
SUHU SUHU

MONITORING MONITORING
TDS TDS

3.2.2 Progress Perakitan Sistem Perangkat Lunak

Sistem Perangkat Node 1 & 2 Design Koneksi Keterangan


Tabel Node 1 √ √ 85%
Tabel Node 2 √ √ 85%

3.2.3 Kendala Yang Dihadapi


Pada perancangan Perangkat lunak untuk sistem ini, permasalahan yang dihadapi
adalah belum dibuatnya grafik sensor pada halaman web server pada setiap node
sensor.

Solusi yang dilakukan untuk menghadapi kendala yang dihadapi adalah :


1. Konsultasi dengan dosen pembimbing
2. Mencari referensi untuk pembuatan grafik sensor
3. Menganalisa hasil pengambilan data sensor
LAMPIRAN

a) Blok Diagram
b) Flow Chart
c) Hardware

Sensor
Kekeruhan
Sensor DS18B20

Sensor TDS Sensor pH


d) Hasil monitoring dengan menggunakan smartphone

Anda mungkin juga menyukai