Proposal Bisnis
Proposal Bisnis
Latar Belakang
1
Misi
1. Mengembangkan kreativitas mahasiswa
2. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan
3. Inovasi produk tiada henti
Semua bisnis yang ada di Indonesia kebanyakan bergerak dibidang kuliner, bisnis kami
juga bergerak di bidang kuliner namun mempunyai perbedaan dengan bisnis lain,
perbedaannya terletak di produk yang dipasarkan. Kebanyakan bisnis lain menjual produk
luar atau makanan yang bukan khas indonesia maupun khas daerah yang ada di Indoneia.
Oleh karena itu bisnis kami ingin memasarkan kuliner karya anak bangsa yaitu Dancing on
Eggs.
Nilai-nilai dan prinsip yang dianutoleh bisnis kami adalah disiplin, kerja keras, kreatif,
dan jujur. Yang membuat bisnis kami unik adalah terletak pada kreativitasnya,dimana bisnis
kami mengembangkan telur menjadi bukan sekedar telur, disini kami menambahkan sesuatu
sehingga kita bukan hanya memakan sebuah telur.
1.5 Lokasi
Jl. Pemuda, dipilih sebagai lokasi usaha kami karena lokasi ini merupakan tempat yang
strategis dan berada didaerah kampus sehingga akan mudah bagi kami untuk menarik para
konsumen untuk singgah ditempat usaha kami.
1.6 Tujuan
Untuk belajar berwirausaha, mengembangkan kreativitas, pengetahuan dan kemampuan
dari rumpun keilmuan yang kami miliki dan berdasarkan kebutuhan usaha untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
2
Bab II
Analisis Usaha
3
senggang. Hal ini bukan berarti kami mengesampingkan kewajiban yang lain misalnya
sebagai seorang mahasiswa yang memiliki kewajiban utama untuk belajar. Tetapi,
dengan produksi terus menerus, kami mendapatkan hasil produksi yang banyak.
3) Strategi Organisasi dan SDM
Pengelolaan SDM merupakan hal yang harus dilakukan suatu perusahaan
sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun semakin
baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain :
a. Seleksi Karyawan
Kami melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan bidangnya. Contohnya
di bidang produksi dancing on egg’s, kami memilih karyawan yang memiliki
keahlian, keuletan serta kesabaran dalam membuat adonan telur. Untuk bagian
pemasaran kami memilih orang yang dapat berkomunikasi dengan baik di
masyarakat. Dapat menyampaikan maksud dan tujuan kami dengan baik pada
kelompok masyarakat sehingga tidak terjadi kesalahpahaman tentang makna dari
dancing on egg’s buatan kami.
b. Pelatihan Karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi motivasi tentang apa
tujuan kami membuat dancing on egg’s ini. Sehingga mereka memiliki kesamaan
persepsi dan pemikiran. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kualitas dan ciri
khas yang membedakan produk kami dengan yang lain.
c. System Remunerasi yang Seimbang dan Adil
Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan pada saat seleksi.
Namun,tidak menutup kemungkinan kami akan memberikan bonus pada karyawan
yang memiliki produktivitas yang tinggi dan sungguh-sungguh dalam bekerja.
4) Strategi Penetapan Harga
a. Struktur Biaya
(i) Biaya Tetap (fixed cost) per tahun
Kami tidak banyak menggunakan alat tahunan kerena proses pembuatan produk kami
menggunakan tenaga manusia. Dibawah ini sedikit alat yang kami gunakan :
4
Jumlah
No Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Wajan cetak bundar 1 buah Rp 45.000,00 Rp 45.000,00
2 Pisau 2 buah Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
3 Piring dan Mangkok Plastik 2 buah Rp 10.000,00 Rp 20.000,00
4 Sendok Nasi 1 buah Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Total Rp 80.000,00
5
melihat berpatokan pada tujuan utama perusahaan ini. Kami memilih karyawan yang
kreatif juga benar-benar memiliki kemampuan dan keahlian dalam membuat dancing on
egg’s. Oleh karena itu, keuntungan yang nantinya akan diperoleh tentu saja kami bagikan
seadil-adilnya sesuai porsi yang telah ditetapkan.
2.2 Analisis SWOT
A. Faktor Internal
1) Strength (Kekuatan)
a. Keunggulan Produk
Kami menawarkan suatu produk makanan yang unik karena makanan yang
kami jual ini sejenis takoyaki “ala Indonesia”. Kami juga memberikan cita rasa
yang unik sehingga pelanggan yang membeli akan membeli lagi. Dan juga
bahan baku yang kami pakai sangat terjamin kehigenisannya serta layak untuk
dikonsumsi.
b. Keterampilan
Kami memberikan gebrakan terbaru pada produk makanan ini. Karena ini bukan
hanya sekedar telur biasa.
c. Bahan Baku Mudah Didapat
Bahan baku pembuatan “Dancing on Egg’s” ini sangat mudah didapat karena
banyak terdapat dipasar-pasar terdekat serta supermarket. Akan tetapi kami
tidak sembarangan dalam memilih bahan, kami menyeleksi semua bahan-bahan
dengan sangat hati-hati.
d. Tempat penjualan
Kami memilih untuk membuka usaha kami disebuah halaman rumah, karena
tempatnya yang strategis serta memiliki suasanya yang nyaman dan sejuk.
Konsumen bisa menikmati makanan dengan sangat nyaman
2) Weakness (Kelemahan)
a. Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu
kelemahan yang harus diatasi.
6
b. Produk belum dikenal
Karena bisnis kami tergolong bisnis yang masih baru, maka kebanyakan target
pasar belum mengetahui keberadaan lokasi penjualan kami.
c. Tempat terbatas
Karena kami menggunakan halaman rumah sebagai tempat penjualan kami
maka tempat duduk serta meja terbatas. Dan juga tempat parkir pun terbatas
karena lahan yang sangat dekat dengan jalan raya.
B. Faktor Eksternal
1) Opportunities (Peluang)
a. Sistem Pemasaran
Sitem pemasaran yang kami lakukan adalah dari “Mulut ke Mulut” maksudnya
kami memasarkan produk buatan kami ini dengan memberitahukan kepada
teman – teman kemudian teman kami memasarkannya kepada temannya lagi.
b. Kesempatan untuk memperluas bisnis
Karena belum ada banyak yang menjual produk sejenis yang kami tawarkan,
maka sangat mudah untuk kami membuka cabang di berbagai tempat yang
termasuk kawasan kuliner.
2) Threats (Ancaman)
a. Keacuhan Konsumen
Terkadang para konsumen kurang memperhatikan bisnis yang baru dibuka.
b. Pesaing
Karena bisnis yang kami jalani baru, maka konsumen yang belum mengetahui
lokasi penjualan kami akan pergi ke tempat lain.
c. Ijin Usaha
Hal ini yang sangat menyulitkan kami sebagai pendatang baru di dunia bisnis.,
karena ijin usahanya yang berbelit-belit.
d. Kenaikan bahan baku
Karena siklus penjualan dipasar sering berubah-rubah maka hal ini tentu sangat
mengganggu proses produksi kami. Jika bahan baku yang kami pakai naik
drastis maka mau tidak mau kami harus menaikan harga produksi kami. Dan itu
cukup membuat kami bisa kehilangan konsumen.
7
Bab III
Analisis Keuangan
1. Perkiraan Keuangan
A. Biaya Tetap (fixed cost) per tahun
Kami tidak banyak menggunakan alat tahunan kerena proses pembuatan produk
kami menggunakan tenaga manusia. Dibawah ini sedikit alat yang kami gunakan :
Jumlah
No Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Wajan cetak bundar 1 buah Rp 45.000,00 Rp 45.000,00
2 Pisau 2 buah Rp 5.000,00 Rp 10.000,00
3 Piring dan Mangkok 2 buah Rp 10.000,00 Rp 20.000,00
4 Sendok Nasi 1 buah Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Total Rp 80.000,00
8
C. Biaya Total
Biaya total = Variable Cost + Fixed Cost
= Rp 1.424.000 + Rp 80.000
= Rp 1.504.000
D. Biaya Harga per porsi
Biaya per porsi adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produksi yang
dihasilkan per bulan :
Rp 1.424.000 : 1625 porsi = Rp 876
Harga jual per porsi = Rp 1.500
Jadi, kami disini mengambil keuntungan 65% dari harga kotornya. Maka harga jual per
porsi dancing on egg’s adalah Rp 1.500
E. Modal Awal
Modal awal = total biaya tetap + biaya variable selama 1 bulan
= Rp 80.000 + Rp 1.424.000
= Rp 1.504.000
F. Analisis Titik Impas
BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi
= Rp 1.424.000 : 1625 porsi
= Rp 876
Harga jual per porsi Rp 1.500
BEP Produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per porsi
= Rp 1.424.000 : Rp 1.500
= 949 porsi
Jadi, untuk mencapai titik impas maka per porsi yang harus terjual adalah 949 porsi
dengan harga per porsi adalah Rp 1.500
G. Analisis Keuntungan
Pendapatan : dancing on egg’s yang terjual x harga jual = 1625 x Rp 1.500
= Rp 2.437.500
Total biaya produksi dalam 1 bulan : Rp 2.437.500
9
Keuntungan = Pendapatan – Total biaya produksi
= Rp 2.437.500 – 1.424.000
= Rp 1.013.500
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1625 porsi dancing on egg’s dengan
harga Rp 1.500 per porsi dalam 1 bulan adalah Rp 1.013.500
H. Pengembalian Modal
Total biaya produksi : Laba usaha = Rp 2.437.500 : Rp 1.013.500
= 2,4 bulan ( 68 hari)
Catatan : Dalam 1 bulan diproduksi 1625 porsi dancing on egg’s
Dancing on egg’s harus dijual per minggu = 1625 porsi : 4 minggu
= 406 porsi
Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per minggu
= 949 : 406
= 2 minggu 3 hari
Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu 2 minggu 3 hari dengan penjualan 406
porsi tiap minggu.
10