Anda di halaman 1dari 46

PROPOSAL PENDIRIAN

APOTEK D5

Oleh

Dila Apselima Riani, S. Farm

Program studi profesi apoteker

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2017/2018

1
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 3
B. TUJUAN UMUM PENDIRIAN APOTEK ....................................................................... 3
A. PROFIL APOTEK .............................................................................................................. 4
B. TUJUAN KHUSUS PENDIRIAN APOTEK .................................................................... 4
C. VISI DAN MISI ................................................................................................................. 5
D. LOGO APOTEK ................................................................................................................ 5
E. SARANA DAN PRASARANA ......................................................................................... 6
F. PENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) ....................................................... 6
G. PENCATATAN DAN PELAPORAN ............................................................................... 8
H. PERPAJAKAN................................................................................................................... 9
I. ANALISA SWOT (Strenngth, Weakness, Opurtunity, Threat) ....................................... 10
BAB III .................................................................................................................................... 12
ANALISIS KEUANGAN ........................................................................................................ 12
A. Jumlah Modal/Investasi ................................................................................................ 12
B. Rencana anggaran biaya pendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun ke 1) ....... 14
BAB IV .................................................................................................................................... 18
PENUTUP................................................................................................................................ 18
BAB V ..................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Salah satu
realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah
dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009,
dinyatakan bahwa apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh apoteker. Hal ini semakin menegaskan berubahnya
paradigma farmasi dari yang berorientasi obat (drug oriented) menjadi berorientasi
pasien (patient oriented) sehingga diperlukan perubahan dalam praktek pelayanan
kefarmasian di apotek saat ini. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1332/Menkes/SK/X/2003, definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian, penyalur sediaan, dan perbekalan kesehatan lainnnya kepada
masyarakat. Dalam peraturan ini seorang apoteker bertanggung jawab atas
pengelolaan apotek, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan lebih
terjamin keamanannya, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apotek D5 didirikan dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan obat
masyarakat sekitar apotek khususnya daerah Ngampilan. Apotek D5 terletak di Jl.
K.H Wahid Hasyim No. 7 Notoprajan, Kec. Ngampilan, Kota Yogyakarta, dimana
terletak di depan jalan raya, dekat dengan terminal Ngabean, dan RSKIA Rachmi
yang ramai akan pengunjung, sehingga memiliki potensi yang bagus untuk
perkembangan apotek.

B. TUJUAN UMUM PENDIRIAN APOTEK


Adapun tujuan dari pendirian apotek ini adalah sebagai berikut :
1. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah profesi.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran
dan penyerahan obat dan bahan obat.
3. Melayani kebutuhan obat, alat kesehatan serta perbekalan farmasi lainnya
sesuai dengan kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta pembekalan
farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berorentasi
kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompentensi
profesi farmasi.
4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan menjalankan fungsi sebagai
tempat pelayanan informasi kesehatan dan Meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional dalam praktek pengobatan
sendiri (swamedikasi)

3
BAB II

A. PROFIL APOTEK
Nama apotek yang akan dibuka adalah Apotek D5 yang terletak di Jalan K.H Wahid
Hasyim No. 07, Notoprajan, Kec. Ngampilan – kota Yogyakarta, Yogyakarta.
1. Deskripsi Apotek
Nama Apotek : Apotek D5
Alamat : Jalan K.H Wahid Hasyim No. 07, Notoprajan, Kec.
Ngampilan – Kota Yogyakarta

Apoteker Pengelola Apotek (APA)


Nama : Dila Apselima Riani S. Farm., Apt
Alamat : Jl. Bumijo lor No. 09

Apoteker Pendamping (Aping)


Nama : Risella Fenitta Aprillia S. Farm., Apt
Alamat : Jl. Kaliurang KM.5

Apoteker Pendamping (Aping)


Nama : Diella Alfaraka
Alamat : Jl. A.M Sangaji No. 25

Jam buka Apotek : 08.00 - 22.00


Shift Jam Kerja
Shift I : 08.00 - 15.30
Shift II : 15.30 - 22.00

2. Sarana Peayanan Kesehatan Lain disekitar Apotek


Sarana pelayanan keehatan disekitar apotek yang diharapkan dapat
mendukung keberadaan apotek adalah :
a) Praktek dokter umum
b) Praktek dokter gigi
c) RS Khusus ibu dan anak

B. TUJUAN KHUSUS PENDIRIAN APOTEK


1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker untuk melakukan pelayanan
kefarmasian
2. Sebagai tempat kerja apoteker dalam melakukan kegiatan kefarmasian seperti
peracikan, pengubah bentuk, pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat
3. Meningkatkan kesehatan masyarakat setempat khususnya daerah ..... dan
masyarakat pada umumnya
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional
dalam praktek pengobatan sendiri (swamdikasi)
5. Menyediakan dan memberikan informasi, edukasi dan konsultasi obat bagi
pasien

4
C. VISI DAN MISI
 Visi
Menjadi pilihan utama masyarakat sekitar apotek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan melalui penerapan pelayanan kefarmasian yang berkualitas, islamik,
terpercaya dan memberikan kepuasan kepada konsumen dengan mengutamakan
pada patient oriented dan menerapakan pharmaceutical care, serta
menguntungkan bagi apotek itu sendiri.

 Misi
a) Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya
yang bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,
b) Melakukan pelayanan kesehatan terpadu (health care provider).
c) Menyediakan pelayanan konseling terutama pada pasien yang
mengkonsumsi obat keras dan antibiotik agar tercapai efek terapi yang
diinginkan serta pasien terhindar dari kesalahan penggunaan obat..
d) Mengevaluasi kinerja di apotek secara rutin dan menyeluruh serta senantiasa
melakukan perbaikan.
e) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja apotek dan pemilik modal.

 Strategi
a) Memberikan pelayanan yang ramah dan berkesan
b) Memberikan pilihan terapi obat yang rasional
c) Melakukan swamedikasi
d) Memberikan konseling informasi obat yang akurat dan terpercaya
e) Melakukan homecarre pada pasien khusus
f) Memberikan layanan delivery
g) Menyediakan herbal corner
h) Membuka praktek dokter
i) Melakukan promosi kesehatan
j) Menyediakan obat bermutu dan halal

D. LOGO APOTEK

5
E. SARANA DAN PRASARANA
 Bangunan
Untuk bangunan di Apotek D5 terdiri dari :
a) Ruang tunggu pasien
b) Ruang pelayanan
c) Ruang peracikan
d) Ruang konsultasi
Untuk kelengkapan bangunan dilengkapi dengan
a) Penerangan apotek
b) Sumber air bersih
c) Tempat sampah
 Peralatan dan perlengkapan
a) Peralatan
- Alat pembuatan : pengolahan dan peracikan, terdiri dari : timbangan dan
anak timbangan, mortir dan stamper, sudip, batang pengaduk, gelas
ukur dll
- Alat perbekalan farmasi : pot plastik berbagai ukuran, lemari pendingin,
kertas puyer dan rak penyimpanan obat.
- Wadah pengemas dan pembungkus : plastik, etiket, tas plastik, steples.
- Alat administrasi : surat pesanan obat (OTC, OWA, prekursor,
psikotropik, narkotik), nota penjualan, buku pembelian obat, buku
pengeluaran obat, buku resep, kuitansi, alat tulis, blanko salinan resep,
stempel apotek.
b) Perlengkapan
- Rak / etalase obat
- Lemari khusus narkotika dan psikotropika
- Obat (obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras)
- Kosmetik
- Alat kesehatan
- Produk makanan dan minuman : susu, madu, air mineral dll
c) Buku buku standar
- Farmakope Indonesia Edisi III dan IV
- ISO Edisi Terbaru
- MIMS Edisi Terbaru
- Peraturan perundang-undangan terkait Apotek
- Dan buku standar yang lain

F. PENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


Untuk dapat mengelola sebuah apotek diperlukan tenaga kerja yang sesuai
dibidangnya, oleh karena itu diperlukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien
sehingga tujuan apotek dapat tercapai. Apotek akan merekrut karyawan sebagai
berikut :
 Apoteker pengelola apotek : 1 orang
 Apoteker pendamping : 1 orang

6
 Asisten apoteker : 2 orang
 Administrasi keuangan : 1 orang
Perekrutan karyawan dilakukan sesuai kebutuhan dan perkembangan apotek ke
depan, untuk tahun pertama jumlah karyawan sebanyak 6 orang yaitu : Apoteker
pengelola apotek 1orang, Apoteker pendamping 2 orang, Asisten apoteker 3 orang.
1. Struktur Organisasi

PSA (Pemilik Sarana APA (Apoteker


Apotek) Pengelola Apotek)

APING (Apoteker
Pendamping)

(AA) Asisten AA (Asisten AA (Asisten


Apoteker Apoteker) Apoteker)

2. Klasifikasi tugas :
a) Apoteker pengelola apotek
 Memimpin, merencanakan, mengkoordinasi, bertanggung jawab serta
mengawasi seluruh kegiatan di apotek.
 Mengatur job diskripsi karyawan serta mengevaluasi karyawan.
 Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan hasil dan kualitas
apotek.
 Membina hubungan baik dengan karyawan, PBF, dokter, dan tenaga
kesehatan lainnya.
 Melakukan penyusunan protap standar operasional apotek.
 Melakukan pengadaan dan penatalaksanaan obat dan alat kesehatan.
 Memberikan pelayanan tentang KIE (Konseling-Edukasi-Informasi)
dan konsultasi obat dan alat kesehatan.
 Membuat laporan rutin penggunaan obat narkotik dan psikotropika.
 Membuat laporan keuangan apotek dan laporan pajak.
b) Apoteker Pendamping
 Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA jika APA berhalangan
hadir selama jam kerja apotek.
 Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep,
konseling pasien).
 Membantu APA dalam penyusunan standar operasional dan strategi
apotek.
 Mengawasi ketersediaan perbekalan farmasi serta melakukan
pengontrolan harga obat dan tanggal kadaluarsanya

7
c) Asisten Apoteker
 Melakukan pelayanan kefarmasian.
 Melakukan pembelian ke PBF.
 Melakukan administrasi pembelian.
 Melakukan pemantauan barang-barang menjelang ED dan proses retur
barang tersebut.
 Membuat laporan ke instansi pemerintah.
 Melakukan pengarsipan resep.
 Melakukan pengarsipan copy faktur.
 Melakukan pengarsipan OWA.
 Melakukan pengarsipan obat narkotika dan psikotropika.
 Melakukan penataan barang.
 Membeli label harga dan memeriksa supaya selalu up to date.

G. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan
Hal - hal yang perlu dicatat dalam manajemen apotek yaitu :
a) Perencanaan
b) Pengadaan dan penerimaan
c) Penyimpanan
d) Distribusi
- Khusus untuk narkotika dan psikotropika disendirikan
- Distribusi keuangan meliputi catatan keluar masuk uang, catatan
perpajakan dan catatan laporan keuangan akhir tahun (neraca laba dan
rugi)

2. Pelaporan
Laporan barang meliputi :
a) Laporan Pengelolaan Resep
Resep yang terlayani kemudian dikumpulkan dan disimpan menurut tanggal
dan nomor resep. Resep yang mengandung narkotika dan psikotropika
dipisahkan dan ditandai garis merah (narkotika) garis biru (psikotropika)
serta tidak boleh diulang (harus resep asli). Resep yang telah disimpan lebih
dari 5 tahun bisa dimusnahkan. Cara pemusnahan dapat dilakukan dengan
dibakar atau ditimbun dan dibuat berita acara yang meliputi jumlah resep,
jumlah lembar dan beratnya, serta saksi dari pihak apotek. Untuk
pemusnahan resep narkotik dan psikotroika harus ada saksi dari Dinas
Kesehatan kab/kota. Alasan penyimpanan selama 3 tahun adalah untuk
mengantisipasi jka terjadi masalah terkait resep tersebut, dimana batas
waktu resep dapat diperkirakan secara hukum adalah 3 tahun.

8
b) Laporan Pengeloaan Narkotika dan Psikotropika
Untuk SP narkotika (format N.9) dibuat rangkap 4 dengan satu lembar untuk
administrasi apotek dan 3 lembar diserahkan ke PBF Kimia Farma yang
selanjutnya akan didistribusikan ke Departemen Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten dan penanggung jawab narkotika di DEPO Kimia
Farma pusat. Untuk SP psikotropika menggunakan SP khusus bernomor
urut dimana setiap lembarnya dapat berisi beberapa jenis psikotropika.
Narkotika wajib disimpian secara khusus dengan persyaratan : dalam
lemari yang terbuat dari kayu atau bahan lain yang berat dengan ukuran
140x80x100 cm (jika ukuran kurang harus ditempelkan pada dinding atau
alasnya ditanam pada lantai) dan memiliki dua ruang dengan kunci
tersendiri (ruang satu untuk menyimpan morfin, petidine dan garamnya
sedangkan ruangan dua untuk menyimpan narkotika lain dan pemakaian
sehari-hari).
Laporan narkotika dan psiotropika melalui sistem online di situs
www.sinap.binfar.depkes.go.id pelaporan tersebut dilakukan paling lambat
tanggal 10 setiap bulannya dan apotek wajib mebuat pelaporan narkotika
dan psikotropika walaupun tidak ada pengeluaran pada bulan tersebut dan
menyimpan arsip laporannya.
Pemusnahan narkotika dan psikotropika dapat dilakukan karena
kadaluarsa dan atau karena tidak memenuhi syarat untuk digunakan dalam
pelayanan kesehatan harus disertai dengan berita acara yang memuat :
- Nama jelas, sifat dan jumlah
- Keterangan tempat, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun
- Tanda tangan dan identitas pelaksana serta pejabat yang ditunjuk.
c) Laporan Pengelolaan Cairan Infus, Prekursor dan Pelayanan Kefarmasian
Laporan pengelolaan cairan infus, prekursor dan pelayanan
kefarmasian dilakukan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten yogyakarta bagian Seksi Pelayanan Kesehatan dan
Kefarmasian dalam bentuk file elektronik.

H. PERPAJAKAN
Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pengusaha dalam hal ini pemerintah
berdasarkan norma-norma hukumn yang berlaku. Ada beberapa jenis pajak yang
dibayarkan, yaitu :
1. Pajak langsung adalah pajak yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang
bersangkutan
2. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dilimpahkan kepada
pihak lain, misalnya pajak pertambahan nilai (PPN) dan materai.
Macam pajak yang harus dibayar yaitu :
1. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan dikenakan jika omset yang didapat pertahun adalah > 4,8
Milyar. Pajak yang dikenakan berdasarkan PPh 25 final yaitu sebesar 1%
omset.

9
2. Pajak Reklame
Dikenakan terhadap pemasangan papan nama apotek, pajak ini dibayarkan satu
tahun sekali,
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PBB adalah pajak atas tanah dan bangunan apotek, besarnya pajak ditentukan
oleh luas tanah dan bangunan apotek.
4. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN apotek dibayarkan melalui PBF, karena apotek membayar PPN saat
pelunasan faktur kepada PBF. PPN dibebankan dalam harga jual obat. Jadi
harga jual obat diperoleh dari netto obat PBF, ditambah PPN 10% kemudian
dikalikan dengan rasio keuntungan apotek.

I. ANALISA SWOT (Strenngth, Weakness, Opurtunity, Threat)


1. Kekuatan/Strength
a) Pelayanan yang cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal 25
menit
b) Obat-obatan lebih lengkap
c) Sistem manajemen apotek dan komputerisasi yang baik untuk
menunjang pelayanan pharmaceutical care
d) Apoteker yang selalu stand-by di apotek untuk pelayanan
pharmaceutical care dan siap memberikan pelayanan
kefarmasian/konseling pada pasien (konsumen).
2. Kelemahan/Weakness
a) Merupakan apotek baru, sehingga belum dikenal masyarakat.
3. Peluang/oportunity
a) Apotek terletak dipinggir jalan. Dekat dengan sekolah dan tempat- tempat
makan.
b) Terdapat lab diagnostik klinik dan optik.
c) Terdapat praktek dokter kandungan, dokter anak dan dokter gigi sehingga
dapat melakukan kerjasama dengan dokter.
d) Terdapat RS Khusus Ibu dan Anak sehingga apabila terjadi ketidak
tersediaan obat di RS dapat menebus resep di apotek terdekat.
e) Potensi di wilayah apotek
- Latar belakang sosial dari warga yang beragam, memungkinkan untuk
menjadi kostumer / pelanggan.
- Tingkat pendidikan yang cukup tinggi, golongan masyarakat yang
lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan lebih peduli dengan
pola hidup sehat. Maka dapat menarik mereka dengan adanya rutinitas
konseling.

10
4. Ancaman/Threats
Ancaman datang dari kompetitor/pesaing, seperti Kimia Farma
yang letaknya tidak begitu jauh dari apotek. Apotek Kimia Farma
telah lama berdiri dan lebih dikenal.

11
BAB III
ANALISIS KEUANGAN

A. Jumlah Modal/Investasi
Total modal awal yang dimiliki adalah sebesar Rp. 198.828.000,00 Sumber
Modal berasal dari milik pribadi. Adapun rincian modal tetap sebagai berikut :
a) Perlengkapan dan perlatan apotek
- Etalase penyimpanan obat Rp. 7.000.000,00
- Lemari es Rp. 1.000.000,00
- Lemari narkotik dan psikotropik Rp. 500.000,00
- Lemari arsip Rp. 500.000,00
- Papan nama apotek Rp. 2.000.000,00
- Papan nama APA, APING dan SIA Rp. 500.000,00
- Meja kursi apoteker Rp. 600.000,00
- Kursi karyawan Rp. 400.000,00
- Meja peracikan obat Rp. 1.200.000,00
- Kursi tunggu pasien Rp. 600.000,00
- Meja kasir Rp. 375.000,00
- Wastafel Rp. 500.000,00
- Dispenser dan peralatan makan Rp. 250.000,00
- Komputer Rp. 4.000.000,00
- Software Apotek Rp. 1.000.000,00
Total Rp. 20.425.000,00
b) Alat-alat perlengkapan administrasi
- Buku surat pesanan obat Rp. 100.000,00
- Buku faktur penjualan Rp. 10.000,00
- Buku penjualan Rp. 10.000,00
- Buku nota obat Rp. 50.000,00
- Buku kwitansi Rp. 10.000,00
- Buku pemesanan obat psikotropika Rp. 50.000,00
- Buku pemesanan obat narkotika Rp. 50.000,00
- Buku salinan copy resep Rp. 100.000,00
- Buku catatan pembelian Rp. 20.000,00
- Buku catatan penjualan Rp. 20.000,00
- Buku catatan keuangan Rp. 20.000,00
- Buku catatan narkotika Rp. 20.000,00

12
- Buku catatan psikotropika Rp. 20.000,00
- Kartu stok obat Rp. 100.000,00
- Stempel dan tinta Rp. 750.000,00
- Alat tulis kantor Rp. 150.000,00
- Kalkulator Rp. 50.000,00
Total Rp. 1.530.000,00
c) Buku-buku standar
- Farmakope indonesia Rp. 1.000.000,00
- ISO Rp. 150.000,00
- MIMS Rp. 70.000,00
- IONI Rp. 400.000,00
- Kumpulan undang-undang apotek Rp. 100.000,00
Total Rp. 1.720.000,00
d) Perlengkapan lain-lain
- Timbangan obat gram dan miligram Rp. 1.550.000,00
- Set alat racik (blender, kertas puyer, sudip, Rp. 1.000.000,00
mesin pres obat)
- Telepone + faximile Rp. 500.000,00
- Pengemas obat Rp. 500.000,00
- Alat kebersihan Rp. 250.000,00
- Pot salep, cangkang kapsul Rp. 950.000,00
- Plastik klip, kresek, etiket, label Rp. 250.000,00
- Erlenmeyer Rp. 350.000,00
- Cawan porselen Rp. 60.000,00
- Meja peracikan obat Rp. 900.000,00
- Gelas ukur Rp. 350.000,00
- Batang pengaduk Rp. 50.000,00
- Pipet Rp. 200.000,00
- Corong glass Rp. 120.000,00
- Timbangan dan tinggi badan Rp. 500.000,00
- AC 1/2 PK (1) Rp. 2.300.000,00
- Alat Pemadam Kebakaran Rp. 250.000,00
Total Rp. 7.830.000,00

13
e) Biaya pengadaan obat awal dan alkes
- Pengadaan obat generik Rp. 14.000.000,00
- Pengadaan obat OWA, non generik Rp. 13.750.000,00
- Obat bebas Rp. 8.500.000,00
- Peralatan kosmetik, peralatan bayi Rp. 7.000.000,00
- Alat kesehatan Rp. 7.000.000,00
Total Rp. 50.250.000,00
f) Biaya proses izin apotek
- Keanggotaan IAI selama 1 tahun APA Rp. 240.000,00
- Keanggotaan IAI selama 1 tahun 1 APING Rp. 240.000,00
- Berkas (Print, Foto copy, materai) Rp. 210.000,00
- Administrasi rekomendasi dari Puskesmas Rp. 25.000,00
- HO Rp. 118.000,00
Total Rp. 1.073.000,00

g) Biaya kontrak bangunan Rp. 47.000.000,00


h) Biaya cadangan modal Rp. 30.000.000,00
Total Modal Rp. 160.828.000,00

B. Rencana anggaran biaya pendapatan dan belanja tahun ke-1 (RAPB tahun
ke 1)
a) Biaya rutin perbulan tahun pertama
- 1 orang APA Rp. 2.500.000,00
- 1 orang APING Rp. 2.000.000,00
- 3 orang AA (3xRp. 1.500.000,00) Rp. 4.500.000,00
Total Rp. 9.000.000,00
b) Biaya lain-lain
- Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp. 375.000,00
Total biaya rutin perbulan RP. 9.375.000,00
c) Total biaya rutin pertahun
- Biaya rutin bulanan (Rp.9.375.000x12) Rp. 112.500.000,00
- Uang transport (Rp.300.000x12) Rp. 3.600.000,00
- THR 1 kali gaji Rp. 9.000.000,00
- Sewa Gedung (Rp.47.000.000/tahun) Rp. 47.000.000,00
Total Rp. 172.100.000,00

14
d) Proyeksi pendapatan tahun 1
1) Pendapatan tahun pertama
No Jenis Pendapatan Jumlah
1. Resep Rp. 166.320.000
Asumsi : resep yang masuk 6 resep/hari
(keuntungan 25%) @ Rp. 77.000 x 30 hari x
12 bulan
2. Penjualan obat bebas (keuntungan 10%) Rp. Rp. 540.000.000
1.500.000 x 30 hari x 12 bulan
3. Penjualan OWA (Keuntungan 20%) Rp. Rp. 360.000.000
1.000.000 x 30 hari x 12 bulan
4. Penjualan Alkes (Keuntungan 10%) Rp. Rp. 90.000.000
250.000 x 30 hari x 12 bulan
5. Penjualan susu, perlengkapan bayi dll Rp. 126.000.000
(Keuntungan 10%) Rp. 750.000x 30 hari x 12
bulan
6. Penjualan produk konsinyasi (12 bulanx Rp. 12.000.000
Rp.1.000.000)
Total pendapatan tahun 1 Rp. 1.294.320.000

2) Biaya variabel
No Jenis Pembelian Jumlah
1. Pembelian obat resep 75 % x Rp. 166.320.000 Rp. 124.740.000
2. Pembelian obat bebas 90 % x Rp.540.000.000 Rp. 486.000.000
3. Pembelian OWA 80 % x Rp. 360.000.000 Rp. 288.000.000
4. Pembelian alkes 75 % x Rp. 90.000.000 Rp. 72.000.000
5. Pembelian susu, perlengkapan bayi dll 85% x Rp. 107.100.000
Rp. 126.000.000

Total pendapatan tahun 1 Rp.1.077.840.000

15
e) Proyeksi pendapatan tahun I-V dengan Asumsi Kenaikan 15%
Kegiatan Tahun I II III IV V
Penjualan 166.320.000 191.268.000 219.958.200 252.951.930 290.894.720
Resep
Penjualan 540.000.000 621.000.000 714.150.000 821.272.500 944.463.375
Obat bbs/tbs
Penjualan 360.000.000 414.000.000 476.100.000 547.515.000 629.642.250
OWA
Penjualan 90.000.000 103.500.000 119.025.000 136.878.750 157.410.563
Alkes
Penjualan 126.000.000 144.900.000 166.635.000 191.630.250 220.374.788
susu,
perlngkapan
bayi, dll
Penjualan 12.000.000 13.800.000 15.870.000 18.250.500 20.988.075
Produk
Konsinyasi
Jumlah 1.294.320.000 1.488.468.000 1.711.738.200 1.968.498.930 2.263.773.770
pendapatan

f) Proyeksi pengeluaran Tahun I-V dengan Asumsi Kenaikan 15 %


Kegiatan Tahun I II III IV V
Penjualan 166.320.000 191.268.000 219.958.200 252.951.930 290.894.720
Resep
Penjualan 540.000.000 621.000.000 714.150.000 821.272.500 944.463.375
Obat bbs/tbs
Penjualan 360.000.000 414.000.000 476.100.000 547.515.000 629.642.250
OWA
Penjualan 90.000.000 103.500.000 119.025.000 136.878.750 157.410.563
Alkes
Penjualan 126.000.000 144.900.000 166.635.000 191.630.250 220.374.788
susu,
perlngkapan
bayi, dll
Penjualan 12.000.000 13.800.000 15.870.000 18.250.500 20.988.075
Produk
Konsinyasi
Jumlah 1.294.320.000 1.488.468.000 1.711.738.200 1.968.498.930 2.263.773.770
pendapatan

g) Perkiraan Laba Rugi I – V


Kegiatan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Pendapatan 1.294.320.000 1.488.468.000 1.711.738.200 1.968.498.930 2.263.773.770

Pengeluaran 1.262.883.200 1.452.315.680 1.670.163.032 1.920.687.487 2.208.790.610


LABA/RUGI 31.436.800 36.152.320 41.575.168 47.811.443 54.983.160

16
h) PBP (Pay Back Periode)
PBP (Pay Back Periode) =

=
= 3,36379724

i) ROI (Return of Investment)


ROI =

=
= 29%
j) BEP (Break Event Point) =

= Rp. 1.173.916.073/tahun
= Rp. 97.826.339/bulan
= Rp. 3.206.878/hari
k) Presentasi BEP =

=
= 92%

17
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal pendirian Apotek D5 ini dengan harapan Apotek D5 dapat


menjalankan visi misinya dan mencapai tujuannya menjadi tempat pengabdian profesi
Apoteker yang dapat memberikan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

18
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1980. Perturan Pemerintah RI No. 25 tentang perubahan peraturan pemerintah
No. 26 Tahun 1965 tentang apotek. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Depkes RI. 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1332 tahun 2002 tentang Perubahan
atas Per menkes Nomor 992 tahun 1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. 2014. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1027/MENKES/SK/IX/2004, tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. 2009. Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian Jakarta : Depkes RI.

19
LAMPIRAN

20
DENAH LOKASI APOTEK D5
Site Plan dan Denah Tempat Usaha
Apotek D5

Alamat :
Apotek D5
Jl. K.H Wahid Hasyim No. 7
Notoprajan – Kec. Ngampilan
Kota Yogyakarta 55262

21
DENAH RUANGAN

22
2x1

3x5

6x6

2x1

2x4

2x3

2x7

23
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
A – 001
PELAYANAN OTC
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang
ingin melakukan swamedikasi dengan obat bebas

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
3.1 Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah kemudian
menyanyakan obat yang dibutuhkan
3.2 Apoteker melakukan assessment penyakit, memberikan informasi dan pilihan
obat kepada pasien yang melakukan swamedikasi
3.3 Setelah disepakati bersama, pasien dipersilakan melakukan pembayaran
3.4 Menyerahkan obat serta informasi yang diperlukan
3.5 Kemas obat dan serahkan kepada pasien disertai dengan ucapan terima kasih
3.6 Melakukan dokumentasi atau pencatatan obat yang terjual

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

24
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PELAYANAN OBAT A – 002
Tanggal Revisi WAJIB APOTEK (OWA) Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang
ingin melakukan swamedikasi dengan obat OWA (Obat Wajib Apotek)

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
3.1 Pasien datang, Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah
3.2 Apoteker melakukan assessment penyakit terhadap keluhan pasienseprti
gejalayang timbul, lama sakitnya, pengobatan yang telah dilakukan,alergi obat
yang telah dialami, kondisi klinis pasien, serta informasi lainya.
3.3 Apoteker memberikan alternative pengobatan dan memutuskan perlu tidaknya
diberikan OWA
3.4 Setelah disepakati maka Apoteker mencatat nama, alamat dan informasi pada
form OWA
3.5 Pasien dipersilakan melakukan pembayaran
3.6 Apoteker menyerahkan obat kepada pasien disertai informasi tentang obat
meliputi : dosis, frekuensi, pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan
obat dan jika pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan dan
ucapkan terima kasih kepada pasien

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

25
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PELAYANAN OBAT A – 003
Tanggal Revisi RESEP Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien yang
ingin membeli obat atas resep dokter

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
3.1 Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah
3.2 Apoteker menerima resep dan melakukan screening administrative,
pharmaceutical, dan klinis
3.3 Apoteker melakukan kalkulasi harga resep, selanjutnya melakukan informasi
kepada pasien
3.4 Pasien yang telah sepakat dengan harganya dipersilakan untuk menunggu obat
di ruang tunggu
3.5 Asisten apoteker melakukan peracikan obat
3.6 Setelah obat selesai diracik, maka apoteker meneliti kembali obat sebelum
diserahkan kepada pasien
3.7 Apoteker menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang
obat meliputi : dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan obat, tempat penyimpanan obat, efek samping obat yang mungkin
timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama
terhadap efek samping yang ditimbulkan
3.8 Apoteker nelepas pasien dengan mengucapkan terima kasih dan semoga lekas
sembuh
3.9 Catat nama pasien, alamat, umur pasien, dan dokumentasikan

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

26
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
A – 004
MERACIK OBAT
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada pasien atas
resep dokter yang beerbentuk racikan

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
3.1 Bersihkan meja untuk meracik dan siapkan alat yang akan digunakan
3.2 Siapkan etiket dan wadah obat
3.3 Cucilah tangan dan bila perlu gunakan sarung tangan dan masker
3.4 Siapkan obat sesuai dengan resep dan lakukan kalkulasi dosis
3.5 Periksa atau control kembali racikan
3.6 Jika ada bahan yang ditimbang maka persiapkan terlebih dahulu
3.7 Buatah racikan sesuai resep
3.8 Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian
diserahkan kepada pasien disertai informasi
Bersihkan perlatan dan meja racik, cuci tangan sampai bersih

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

27
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
A – 005
KONSELING RESEP
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konsultasi obat kepada
pasien atas obat dari dokter

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
3.1 Obat diserahkan kepada pasien sekaligus dicocokan dengan data pasien
3.2 Mencocokan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada
pasien tentang yang dikeluhkan dan dialaminya
3.3 Memberitahukan kepda pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat tersebut
3.4 Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis,
frekuensi, durasi, cara penggunaannya)
3.5 Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk
memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan
penggunaan obat
3.6 Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara
penanganannya yang mungkin bisa dilakukan pasien terhadap efek samping
obat yang terjadi
3.7 Menanyakan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan
mengganggu
3.8 Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang
perlu dilakukan
Catat nama, umur, alamat pasien dan buat catatan khusus tentang pasien
sebagai dokumentasi

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

28
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PENERIMAAN DAN A – 006
PENYIMPANAN
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
BARANG
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan penerimaan dan penyimpanan barang ke
Apotek.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
3.1 Barang datang dari PBF.
3.2 Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang
nama barang, bentuk, jumlah sediaan, No.Batch dan tanggal ED).
3.3 Cek kondisi barang (rusak, pecah, tersegel atau tidak).
3.4 Faktur ditanda tangani oleh apoteker atau asisten apoteker (untuk faktur selain
psikotropika dan narkotika) dilengkapi dengan NO SIA serta dibubuhi stempel
apotek.
3.5 Faktur diambilsatu lembar untuk arsip apotek.
3.6 Cek harga faktur baru dengan harga sebelumnya apakah ada kenaikan atau
tidak.
3.7 Simpan barang yang datang ditempat yang telah ditentukan.
3.8 Gabungkan faktur dengan surat pesanannya.
3.9 Arsipkan faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.
Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

29
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PENYIAPAN DAN A – 007
PENYERAHAN SIRUP
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
KERING
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan terhadap penyiapan dan penyerahan sirup
kering.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
3.1 Menyiapkan sirupkering sesuai dengan permintaan.
3.2 Mengambil dan mencatat pengeluaran obat padakartu stock.
3.3 Menawarkan kepada pasien apakah mau melakukan pengenceran sendiri atau
dibantu apoteker.
3.4 Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan oleh apoteker.
3.5 Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran.
3.6 Menyiapkan etiket warna putih.
3.7 Menempelkan label kocok dahulu.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

30
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor

PELAYANAN RESEP A – 008


Tanggal Revisi NARKOTIKA Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan pelayana terhadap permintaan tertulis dari
dokter berupa obat narkotika

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
3.1 Menyapa dan memberi salam kepada pasien dengan ramah
3.2 Apoteker menerima resep dan melakukan screeningn administratif,
pharmaceutical dan klinis.
3.3 Apoteker melakukan kalkulasi dengan harga resep, selanjutnya melakukan
informasi kepada pasien.
3.4 Pasien yang telah sepakat dengan harganya dipersilahkan untuk menunggu obat
diruang tunggu.
3.5 Menyiapkan obat sesuai permintaan dari resep.
3.6 Untuk racikan, siapkan obat jadi yang mengandung narkotika atau menimbang
bahan baku narkotika.
3.7 Setelah menimbang bahan baku narkotika, segera ditutup dan dikembalikan
wadah ketempatnya.
3.8 Catatlah pengeluaran obat ke kartu stok.
3.9 Siapkan etiket yang sesuai.
3.10 Tulislah dengan benar, nama pasien,umur pasien, alamat pasien, tanggal
resep, aturan pakaidan informasi yang lainnya.
3.11 Obat diberi wadah yang sesuai, periksalah kembali obat dan jumlahnya
dengan resep.

31
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 2
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor

PELAYANAN RESEP A – 008


Tanggal Revisi NARKOTIKA Mulai Berlaku
2017

Penyerahan Sediaan Farmasi (dilakukan oleh Apoteker)


3.12 Lakukan pemeriksaan terakhir sebelum diserahkan kepada pasien.
3.13 Memanggil nama pasien dengan jelas, serta memeriksa identitas pasien.
3.14 Menyerahkan obat disertai dengan informasi.
3.15 Mintalah kepada pasien untuk mengulang informasi yang telah
disampaikan.
3.16 Lakukan monitoring terhadap keberhasilan terapi.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

32
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor

PELAYANAN A – 009
Tanggal Revisi INFORMASI OABAT Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh
Apoteker dibuat untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak
bias, aktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
3.1 Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau kartu (medication
record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis.
3.2 Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis
untukmemberikan informasi
3.3 Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias,
aktual, terkini,etis dan bijaksana baik lisan maupun tertulis.
3.4 Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien:
- Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.
- Bagaimana cara pemakaian obat yang meliputi: bagaimana cara memakai
obat, kapan harus mengkonsumsi obat.
- Penggunaan indikasi untuk tiap-tiap obat.
- Jelaskan kepada pasien bila menggunakan peralatan kesehatan.
- Peringatan efek samping obat yang mungkin terjadi kepada pasien.
- Beritahukan kepada pasien tentang tata cara penyimpanan obat, suhu ruang
maupun suhu sejuk.
- Yakinkan kepada pasien akan pentingnya kepatuhan penggunaan obat.
3.5 Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.
Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

33
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PEMBELIAN BARANG A – 010
Tanggal Revisi KE PBF ATAU APOTEK Mulai Berlaku
2017

4. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan pengadaan atau pembelian barang
ke apotek.

5. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

6. PROSEDUR
6.1 Melihat buku defecta.
6.2 Memeriksa kesesuaian jenis dan harga barang yang ditawarkan PBF/APOTEK.
6.3 Menulis No surat pesanan, nama PBF/APOTEK, jenis dan jumlah barang yang
akan dipesan disurat pesanan.
6.4 Memerksa kembali syarat pesanan yang telah ditulis.
6.5 Menandatangani kembali surat pesanan yang telah ditulis.
6.6 Menyerahkan surat pesanan kepada sales PBF.
6.7 Arsip copy surat pesanan ditinggal di Apotek.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

34
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PELAYANAN HOME A – 011
Tanggal Revisi CARE Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk melakukan kegiatan pelayanan kefarmasian yang
dilakukan di rumah untuk pasien yang menderita penyakit kronis dan yang keadaan
fisiknya tidak memungkinkan untuk pasien datang ke apotek.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.
3. CARA HOME CARE
a. Dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien.
b. Dengan melalui telpon.
4. RUANG LINGKUP
a. Informasi penggunaan obat.
b. Konseling pasien.
c. Memantau kondisi pasien pada saat menggunakan obat dan kondisi pasien
setelah menggunakan obat serta kepatuhan pasien dalam minum obat.
5. PROSEDUR
5.1 Melakukan seleksi pasien melalui kartu/catatan pengobatan pasien (Patien
Medication Record=PMR).
5.2 Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan pelayanan home care.
5.3 Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari catatan pengobatan pasien (Patien
Medication Record=PMR).
5.4 Melakukan kesepakatan untuk melaksanakan kunjungan kerumah.
5.5 Melakukan kunjungan kerumah.
5.6 Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada
atau kunjungan berikutnya secara berkesinambungan.
5.7 Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan setelah kunjungan dan tindak
lanjut yang telah dilakukan.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

35
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
SOP PENYULUHAN
A – 012
KESEHATAN
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan yang
dilakukan apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias, faktual,
terkini, mudah dimengerti, etis dan bijaksana.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
3.1 Melakukan penelusuran literature dila diperlukan, secara sistematis untuk
memberikan penyuluhan sesuai tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan
masyarakat.
3.2 Menyiapkan materi penyuluhan.
3.3 Memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat dengan tema yang
aktual atau berkaitan dengan masalah kesehatan yang sedang berkembang
dimasyarakat.
3.4 Menjawab pertanyaan kelompok masyarakat dengan jelas dan mudah
dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana.
3.5 Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dll).
3.6 Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan.
3.7 Penyuluhan tidak hanya berkaitan dengan obat tetapi dapat berkembang
menjadi masalah hidup bersih dan sehat, masalah keamanan pangan dan
masalah yang berkaitan dengan kesehatan.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

36
APOTEK
STANDAR PROSEDUR
D5 Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

NO Revisi Nomor
SOP PELAYANAN A – 013
Tanggal Revisi DELVERY Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan layanan delivery obat, atas permintaan
pasien baik dari resep maupun non resep.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek, tenaga teknik kefarmasian, petugas pengiriman.
3. PROSEDUR
3.1 Apoteker atau tenaga teknis kefarmasiaan menyiapkan obat yang akan dikirim
ke pasien dan mengakumulasikan harga.
3.2 Obat, copy resep (jika obat resep) maupun kuitansi dibungkus dengan rapi
kedalam plastik, semua etiket diupayakan agar terlihat dan mudah dibaca dari
luar.
3.3 Pemberian informasi tertulis untuk obat yang memerlukan penjelasan khusus
pada formulir yang telah disediakan.
3.4 Obat yang telah dibungkus rapi diserahkan kepada petugas pengiriman.
3.5 Pengiriman obat disertai dengan buku pengiriman obat yang berisi nama dan
alamat pasien serta keterangan jumlah uang yang masih harus dibayar serta
tanda tangan penerima obat.
3.6 Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan dengan ramah, sopan dan
bersahabat.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

37
APOTEK
STANDAR PROSEDUR
D5 Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

NO Revisi Nomor
SOP PELAYANAN OBAT A – 014
Tanggal Revisi TRADISIONAL (BATRA) Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Meningkatkan pelayanan pengobatan tradisional (BATRA) terhadap masyarakat
lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. RUANG LINGKUP
Pasien yang membutuhkan penanganan dengan pengobatan tradisional

4. PROSEDUR
a) Kegiatan pendataan, pemantuan, kunjungan dan pembinaan BATRA dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan pengobatan tradisional
b) Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pengobatan tradisional dan cara
penggunaannya
Membuat laporan kegiatan sesuai dengan kebutuhan

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

38
APOTEK
STANDAR PROSEDUR
D5 Halaman 1 dari 2
OPERASIONAL

NO Revisi Nomor
SOP PELAPORAN KAS A – 015
Tanggal Revisi HARIAN Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Untuk membuat laporan penerimaan dan penyetoran uang

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker pengelola Apotek

3. PROSEDUR
Alat dan bahan
a. Rekapitulasi harian penerimaan kas
b. Balpoint
c. Komputer
d. Kertas HVS
e. Printer
f. Staples
g. Stempel apotek

a) Menyalakan komputer dan printer


b) Memasukkan jumlah rincian uang dari daftar rekapitulasi harian penerimaan
kas –pemegang kas setiap hari kerja
c) Menyimpan data yang telah diketik di komputer
d) Menotalkan jumlah uang retribusi perbulan , setelah tutup buku
e) Mengeprint buku bantu kas harian
f) Mengarsip buku bantu kas harian

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

39
APOTEK
STANDAR PROSEDUR
D5 Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

NO Revisi Nomor
SOP PELAYANAN A – 016
Tanggal Revisi REKAM MEDIS Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Memudahkan pencarian dan terjaga keamanan rekam medis

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. RUANG LINGKUP
Loket pendaftaran, status rekam medis dan rak penyimpanan rekam medis

4. PROSEDUR
a) Menyiapkan formulir dan catatan serta nomor rekam medis yang diperlukan
untuk pelayanan. Formulir dan catatan yang perlu disiapkan yaitu:
 Formulir-formulir dokumen rekam medis yang telah diberi nomer
rekam medis, yaitu formulir rekam medis yang belum berisi catatan
pelayanan pasien yang lalu
 Buku registrasi pendaftaran pasien yaitu buku yang berisi catatan
identitas pasien sebagai catatan pendaftaran
 Buku ekspedisi, yaitu buku yang digunakan untuk serah terima
dokumen rekam medis agar jelas siapa yang menerimanya
 KIUP (kartu indeks utama pasien yaitu kartu indeks yang digunakan
sebagai petunjuk pencarian kembali identitas pasien)
 KIB/KTPP (kartu identitas berobat /kartu tanda pengenal pasien)
yaitu kartu identitas pasien yang diserahkan kepada pasien untuk
digunakan kembali bila datang berobat lagi
 Tracer yaitu kartu yang digunakan untuk petunjuk digunakannya
(keluarnya) dokumen rekam medis dari rak filing sehingga dapat
digunakan untuk peminjaman dokumen rekam medis ke filing
 Buku catatan penggunaan nomor rekam medis yaitu buku yang
berisi catatan penggunaan nomor rekam medis
 Karcis pendaftaran pasien
b) Menanyakan kepada pasien yang datang, apakah sudah pernah berobat? Bila
belum berarti pasien baru dan bila sudah berarti pasien lama
c) Pelayanan kepada pasien baru meliputi: menanyakan identitas pasien secara
lengkap untuk dicatat pada formulir rekam medis pasien rawat jalan KIB
dan KIUP

40
Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

41
APOTEK
STANDAR PROSEDUR
D5 Halaman 1 dari 1
OPERASIONAL

NO Revisi Nomor
SOP PENANGANAN A – 017
Tanggal Revisi JARUM SUNTIK BEKAS Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Sebagai pedoman kerja bagi dokter/dokter gigi/perawat/perawat gigi/bidan
menangani kejadian tidak diinginkan yaitu petugas tertusuk jarum suntik/suntik
bekas, infus/infus bekas

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek

3. PROSEDUR
a) Petugas yang termasuk (korban) segera menekan atau memijat daerah yang
tertusuk jarum sampai darah keluar
b) Korban mencuci daerah yang tertusuk dengan sabun antiseptik atau anti
disinfektan
c) Korban membilas daerah yang tertusuk dengan air mengalir
d) Korban segera melaporkan kejadian kepada atasan unit kerja
e) Korban dan pasien dirujuk ke laboraturium/rumah sakit untuk melakukan
tes HIV/Hepatitis B, dan C
f) Atasan unit kerja membuat laporan kejadian dengan formulir laporan
kejadian
g) Korban mendatangani formulir laporan kejadian
Atasan unit kerja menandatangani formulir laporan kejadian

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

............................................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

42
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
A – 018
OBAT TRADISIONAL
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
2017

4. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan program penyetoran uang kas ke
bank.

5. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

6. PROSEDUR
6.1 Apoteker atau AA memeriksa obat tradisional yang masuk ke apotek label
halal.
6.2 Menyimpan obat tradisional secara efek farmakologi obat dan alfabetis.
6.3 Menawarkan produk obat tradisional ke pasien.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

43
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PELAPORAN KAS A – 019
Tanggal Revisi BULANAN Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan pelaporan uang kas bulanan apotek.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
3.1 Laporan kas bulanan berisi rincian uang keluar serta penerimaan uang diapotek
yang berasal dari penjualan obat dan perbekalan kefarmasian lainnya baik
melalui resep maupun non resep.
3.2 Laporan kas bulanan dibuat 2 rangkap, satu untuk arsip apotek.
3.3 Laporan kas bulanan diserahkan kepada bagian keuangan disertai rekap bukti
transaksi selama satu bulan.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

44
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
SOP KERUSAKAN
A – 020
PERALATAN DAN
Tanggal Revisi Mulai Berlaku
PERLENGKAPAN
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan program penyetoran uang kas ke
bank.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
3.1 Apoteker segera melaporkan kepada tim management bagian operasional
perihal kerusakan peralatan dan perlengkapan.
3.2 Tim management segera menghubungi teknisi yang kompeten untuk
memperbaiki kerusakan.
3.3 Tim management berkoordinasi dengan staf apotek perihal persiapan perbaikan
yang dilakukan oleh teknisi di apotek meliputi waktu perbaikan.
3.4 Setelah perbaikan kerusakan peralatan dan perlengkapan selesai, pembayaran
dilakukan oleh tim management melalui staf apotek.

Diperiksa Oleh Disetujui Oleh


Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

45
APOTEK STANDAR PROSEDUR
Halaman 1 dari 1
D5 OPERASIONAL
NO Revisi Nomor
PENANGANAN OBAT A – 021
Tanggal Revisi KADALUARSA Mulai Berlaku
2017

1. TUJUAN
Prosedur ini di buat untuk mengatur tata cara pemusnahan obat.

2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek.

3. PROSEDUR
a. Lakukan inventarisasi sediaan farmasi yang akan dimusnahkan.
b. Tetapkan jadwal, metode dan tempat pemusnahan.
c. Buat surat permohonan kebalai besar POM
Lampirkan :
- Lokasi pemusnahan
- Cara pemusnahan (bakar/tanam)
- Jenis dan jumlah obat
d. Tindak lanjut surat permohonan tersebut (konfirmasi kesiapan badan POM
untuk dapat menyaksikan pemusnahan tersebut).
e. Keluarkan obat yang akan dimusnahkan.
f. Buat berita acara beserta lampirkan tanda tangan saksi yang mengikuti
pemusnahan obat tersebut.
Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Apoteker Pengelola Apotek

.................................... Dila Apselima Riani, S.Farm.,Apt.

46

Anda mungkin juga menyukai