Anda di halaman 1dari 6

IBNU RIZKY HAITAMI 1

14 306 150

1. Apa yang dimaksud dengan latar belakang??


Jawab:
Sebuah pemikiran dari pemahaman yang ditujukan agar siapa yang melihat/ atau
membaca bisa tersalurkan makna dari yang apa yang dikaji.
Contoh dari latr belakang:

Menurut KepMen ESDM555.K/1995, dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) menjabarkan secara detail petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja
pertambangan umum dengan materi wajib saat pekerja tambang mengikuti
Training POP (Pengawas Operasional Pertama).

Industri pertambangan mengandung potensi dan faktor bahaya dengan resiko


tinggi, perkembangan industri yang semakin pesat dengan menggunakan peralatan
yang padat teknologi. Industri Pertambangan memiliki karateristik unik, satu
diantaranya adalah teknologi tinggi (Tamuru, 2012).

Setiap proses produksi, peralatan/mesin dan tempat kerja yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk, selalu mengandung potensi bahaya tertentu yang bila
tidak mendapat perhatian secara khusus akan dapat menimbulkan kecelakaan
kerja. Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dapat berasal
dari berbagai kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan operasi atau juga berasal
dari luar proses kerja (Tarwaka, 2008).

Pada kegitan penambangan diseluruh Indonesia angka terkecil (minimal) sampai


terbesar (Maksiamal) terjadinya kecelakaan kerja akibat keteledoran para pekerja
dalam melaksanakan kegiatan operasi penambangan pada saat jam kerja. Yaitu
pada tahun 2012 angka kecelakaan terkecil (minimal) sebanyak 0% terpukul,
tekena zat kimia dan angaka terbesar (maksimal) sebanyak 42% kecelakaan terjadi
akibat terjepit/tertimbun matrial tambang, selanjutnya pada tahun 2013 angka
kecelakaan terkecil (minimal) 0% tekena listrik dan angaka terbesar (maksimal)
23% kecelakaan terjadi akibat tergilas alat tambang pada saat pengoprasian
berlangsung, dan angka kecelakaan tekecil (minimal) pada tahun 2014 sebanyak
0% pada proses peledakan dan kecelakaan terbesar (maksimal) 36% yaitu akibat
terjepit/tertimbun matrial tambang. Selama 3 tahun berturut-turut angka
kecelakaan yang banyak terjadi adalah tejepit/tertimbun, oleh kerna itu diperlukan
Standard Operasional Prosedur (SOP) K3 yang ketat dapat menjadi pegangan
IBNU RIZKY HAITAMI 2
14 306 150

kesalamatan pekerja. Dikarenakan program K3 yang sangat penting untuk


menjamin keselamatan dan kesehatan para karyawan dan tenaga kerja selama
melakukan kegiatan penambangan di suatu perusahaan tambang. Penerapan K3
dalam kegiatan penambangan perlu dikendalikan untuk mengurangi kecelakaan
dan penyakit akibat kerja. Untuk mengendalikan sumber bahaya tersebut, harus
dilakukan studi penerapan K3 yang ada ditempat kerja. Oleh karena itu,
dilakukannya kegiatan ini untuk mengetahui peranan kegiatan K3 dilingkungan
tambang batubara.
2. Apa yang dimaksud dengan permasalahan..?
Jawab:
Sebuah penelitian pemasalahan sering dijumpai perbedaan dalam bentuk sebuah
harapan dan kenyataan, dan berhubungan dengan kebutuhan dan ketersediaan. Inti
dari penelitian adalah menutup perbedaan yang ada.
Contoh Permasalahan:
Pelaksanaan penerapan k3 adalah suatu rangkaian dari kegiatan penambangan
yang berlangsung secara rutin selama tambang tersebut beroperasi agar
menghindari kecelakaan yang terjadi, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa
dan biaya yang besar.
Batasan masalah:
Batasan masalah dalam kegiatan ini yaitu hanya membahas tentang SOP K3 yang
sesuai dengan fasilitas dari suatu perusahaan.
 Jika SOP K3 telah diterapkan dengan baik maka, tingkat kecelakaan kerja
akan dapat di minimalisir
 Kesehatan dan keselamatan kerja khususnya mengenai kondisi tindakan aman
dan tindakan tidak aman.
 penerapan ilmu K3 di lapangan.
 Potensi bahaya yang ada di lapangan serta upaya untuk pencegahannya
IBNU RIZKY HAITAMI 3
14 306 150

3. Sebutkan literatur atau referensi yang digunakan dalam mendefenisikan


masalah.
Jawab:
Ini adalah literatur yang digunakan antara lain sebagai berikut:
 Poerwanto,dkk. 2005. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta.
 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.555.K/26/M.PE/1995,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum, Jakarta.
 Tarwaka, 2008, Tugas Akhir, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, manajemen
dan implementasi K3 ditempat kerja, Surakarta.
 Tamuru, 2012. Pentingnya keselamata dan kesehatan kerja, Yogyakarta.
 Ridley, 2006, Keselamatan dan kesehatan kerja, Penerbit Erlangga, Jakarta.
 Departemen ESDM, 2004. Perencanaan Program K3 Pertambangan, Jakarta

4. Buat diagram alir dan apa yang ingin anda diskusikan.


Jawab:
Gambar diagram alir:
IBNU RIZKY HAITAMI 4
14 306 150

Penjelasan:

 Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode


pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan
penelitian.
 Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses proses
psikologis dan biologis. Dalam menggunakan teknik observasi, hal terpenting
yang harus diperhatikan ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si
peneliti.
 Alat pelindung diri merupakan alat pengaman yang dikenakan untuk
menghindari kontak langsung dengan bagian tubuh manusia. Alat pelindung
diri diberikan dan disediakan secara cuma-cuma dan memastikan bahwa alat
tersebut dipakai dengan cara yang benar dan sesuai dengan area kerjanya.

Alat-Alat Pelindung diri harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :


 Nyaman dipakai
 Tidak mengganggu kerja
 Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya

 pengolahan data atau data processing merupakan manipulasi data ke bentuk


yang lebih informative atau berupa informasi. Informasi merupakan hasil dari
kegiatan pengolahan suatu data dalam bentuk tertentu yang lebih berarti

5. Sebutkan Metode yang digunakan untuk proposal tersebut


Jawab:
Metode yang digunakan dalam pengambilan data yang dibutuhkan untuk keperlun
penyelesaian penulisan laporan tugas akhir ini antara lain:
 Berdasarkan Departemen ESDM (Badan Diklat ESDM, Mei 2004) bahwa
dalam rangka menyusun program K3 Pertambangan atau perencanaan program K3
pertambangan harus memenuhi tujuh elemen dasar yaitu :
1. Dukungan dan komitmen manajemen terhadap program K3 pertambangan
2. Penunjukan tanggung jawab
IBNU RIZKY HAITAMI 5
14 306 150

3. Pemeliharaan kondisi kerja yang aman


4. Pencatatan data dan informasi K3
5. Pemeliharaan kesadaran dan kepedulian karyawan terhadap K3 pertambangan
6. Pemeliharaan kesehatan karyawan
7. PelatihanK3pertambangan
IBNU RIZKY HAITAMI 6
14 306 150

Anda mungkin juga menyukai