Anda di halaman 1dari 4

Drama Setya Novanto di Kasus KTP Elektronik

Sumber : Kompas.com

Tersangka kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto menjalani sidang di Gedung Pengadilan
Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Setya Novanto akan menghadapi sidang pembacaan dakwaan oleh
jaksa penuntut umum.

Sidang perdana kasus dugaan korupsi yang menjerat terdakwa Setya Novanto di Pengadilan
Tipikor Jakarta, Rabu (13/12/2017), diwarnai drama. Agenda sidang tersebut adalah mendengar
pembacaan dakwaan jaksa KPK terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP, namun setelah sidang
dibuka majelis hakim, Novanto mengaku sakit, Drama pun dimulai.

Jaksa KPK dan tim pengacara Novanto kemudian bertarung untuk meyakinkan majelis hakim
agar kepentingan masing-masing dikabulkan. Jaksa ingin agar sidang tetap dilanjutkan dengan
pembacaan dakwaan. Sementara tim pengacara ingin sidang ditunda.

Pembacaan surat dakwaan sempat tertunda selama 7 jam. Sidang tersebut dipimpin hakim
Yanto yang kini menjabat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sementara empat anggota majelis
hakim lain adalah Franky Tambuwun, Emilia Djaja Subagja, Anwar, dan Anshori Saifuddin.

Di pengadilan Tipikor, jaksa KPK berjuang agar dakwaan bisa dibacakan. Sementara di
Pengadilan Negri Jakarta Selatan, tim pengacara KPK berusaha meyakinkan hakim praperadilan bahwa
praperadilan gugur ketika sidang perkara e-KTP dibuka majelis hakim. KPK menghadirkan para ahli
hukum untuk mendukung pendapat tersebut. Harapannya, praperadilan tetap gugur jika dakwaan
Novanto gagal dibacakan pada Rabu. Putusan praperadilan baru akan dibacakan pada Kamis
(14/12/2017).

Berikut rangkuman jalannya sidang hingga akhirnya dakwaan dibacakan:

Tersangka kasus korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto menjalani sidang perdana di Gedung
Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12/2017). Setya Novanto akan menghadapi sidang pembacaan
dakwaan oleh jaksa penuntut umum.

Sidang dibuka pukul 10.00 WIB. Hakim meminta Novanto dihadirkan di ruang sidang. Novanto
tampak lesu. Ia tak merespons komunikasi majelis hakim. Saat itu, hakim ingin menayakan identitas
Novanto.
"Apakah saudara bisa mendengar suara saya?" tanya Yanto.
Beberapa kali Novanto tidak menjawab pertanyaan. Dengan suara pelan, Novanto sempat mengaku
sakit. Kesehatan Novanto jadi perdebatan. Hakim lalu bertanya apakah kesehatan Novanto sudah
diperiksa dokter sebelum dibawa ke pengadilan. Jaksa KPK Irene Putri memastikan kondisi kesehatan
Novanto baik. Sebelum dihadirkan di persidangan ini, Novanto sudah diperiksa dokter. Jaksa Irene juga
mengungkapkan bahwa dokter KPK Johannes Hutabarat yang memeriksa kondisi kesehatan Novanto
hadir dalam persidangan ini. Hakim lantas meminta dokter tersebut dihadirkan di muka sidang. Kepada
hakim, Johannes membebarkan bahwa kondisi Novanto sehat dan layak mengikuti persidangan. Ia juga
memastikan Novanto bisa berkomunikasi dengan baik saat diperiksa beberapa jam sebelum
persidangan dimulai. Namun, kuasa hukum Novanto, Maqdir Ismail, menilai, ada perbedaan pendapat
dokter mengenai kondisi kesehatan kliennya.
"Agar tidak jadi polemik terus, menurut kami, sangat patut terdakwa diminta untuk diperiksa dokter
dari rumah sakit yang lain," ujar Maqdir kepada Majelis Hakim.
Menurut Maqdir, dua hari lalu ia meminta agar Novanto diperiksa di Rumah Sakit Pusat Angkatan
Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Namun, permintaan itu tidak direspons KPK.
"Kami anggap kesehatan sangat menentukan apakah sidang dapat berjalan dengan baik," kata Maqdir.

Jaksa KPK Sebut Setya Novanto Berbohong dan Pura-pura Sakit

Namun, jaksa Irene mengatakan, Novanto sebelumnya sudah memiliki dokter pribadi. KPK
juga sudah mencari second opinion dengan meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurut
Irene, tim dokter dari IDI sangat profesional dan dapat meyakinkan untuk menilai kondisi kesehatan
Novanto. Akhirnya, ketiga tim dokter dari IDI dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu juga
dihadirkan ke hadapan hakim. Mereka juga memastikan Novanto sehat dan bisa menjalani persidangan.

Mengaku diare. Di tengah sidang, Novanto meminta izin untuk ke toilet. Setelah kembalinya di
ruang sidang, ia mengeluh sudah empat kali diare, tetapi tak diberi obat oleh dokter KPK.
Jaksa Irene mengatakan, Novanto sebelumnya memang sempat mengaku sakit diare dan 20 kali bolak-
balik ke toilet.
Namun, dari laporan pengawal tahanan, Novanto hanya dua kali ke toilet pukul 23.00 WIB dan pukul
02.30 WIB. Pengawal tahanan juga memastikan Novanto bisa tidur nyenyak.
"Kami meyakini terdakwa sehat dan dapat mengikuti persidangan. Pukul 08.50 WIB dilakukan
pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Ini kebohongan yang dilakukan terdakwa," kata Jaksa Irene.

Hakim kembali bertanya kepada Novanto mengenai identitasnya. Namun, Ketua Umum Golkar
ini lagi-lagi tidak bisa menjawab dengan lancar. Sidang diskors. Hakim menskors sidang untuk
memberi kesempatan bagi Novanto menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan.

Jaksa KPK: Bahkan Setya Novanto Masih Main Tenis Meja pada Selasa Sore

Hakim mempersilahkan dokter dari KPK dan Novanto untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan.
"Kebetulan di sini ada klinik, kalau dokter-dokter bawa alat, jadi silakan periksa, sidang akan diskors
sampai selesai pemeriksaan," ujar Hakim Yanto sekitar pukul 10.40 WIB.
Dinyatakan sehat. Setya Novanto baru kembali ke ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di
Jakarta pukul 14.45 WIB. Tiga dokter RSCM juga kembali ke ruang sidang. Ketiganya menyatakan
bahwa kondisi Novanto sehat dan bisa mengikuti persidangan.

Jaksa Irene juga mengungkapkan, dalam pemeriksaan di klinik itu, Novanto justru menolak
untuk diperiksa oleh dokter RSPAD yang dihadirkannya sendiri.
"Sudah hadir dokter umum, terdakwa tidak mau diperiksa oleh yang bersangkutan, yang dihadirkan
terdakwa sendiri," kata Irene kepada hakim.
"Kenapa tidak mau diperiksa?" tanya Ketua Majelis Hakim Yanto kepada pengacara Novanto.
Pengacara Novanto Maqdir Ismail beralasan dokter RSPAD yang datang adalah dokter umum sehingga
tidak sebanding dengan dokter spesialis yang dihadirkan KPK.
"Yang kami harapkan dokter ahli, tapi yang hadir dokter umum. Tidak akan berimbang," ucap Maqdir.

Setya Novanto Mengaku Sakit, Tiga Dokter Nyatakan Sebaliknya

Maqdir meminta agar kliennya diberi kesempatan untuk diperiksa langsung di RSPAD. Namun,
Hakim Yanto tak langsung mengabulkan permohonan itu. Hakim Yanto justru mempertanyakan
kenapa kesempatan yang sudah diberikan untuk memeriksa kondisi kesehatan Novanto tak
dimanfaatkan dengan baik.
"Waktu minta (dokter dari RSPAD) tadi enggak ada komunikasi? Kan gitu. Jangan sampai (dokter)
umum kemudian ditolak. Ini dilihat orang banyak," kata Hakim Yanto.
Kembali Membisu. Hakim Yanto kembali bertanya kepada Novanto mengenai identitasnya. Namun,
lagi-lagi Ketua Umum Partai Golkar kembali membisu.
"Nama lengkap saudara?" tanya Ketua Majelis Hakim Yanto.
"Tidak dengar pertanyaan saya?" kata Yanto lagi.
Novanto terus diam dan menunduk saat ditanya tempat tanggal lahir dan identitas lainnya.
Yanto pun sempat meminta anggota majelis hakim lain yang berbicara dengan Novanto dengan
harapan ada jawaban dari mantan Ketua DPR itu.
Novanto tak mengeluarkan jawaban apapun. Ia pada akhirnya hanya mengeluarkan satu kalimat, yakni
"Saya kurang sehat, Yang Mulia".
Namun, saat ditanya apakah bisa mengikuti jalannya persidangan secara perlahan, Novanto
lagi-lagi tak menjawab. Akhirnya, pada pukul 14.56 WIB, Hakim Yanto memutuskan kembali
menskors sidang untuk melakukan musyawarah dengan hakim lainnya.

Dakwaan dibacakan. Sidang kembali dimulai sekitar pukul 16.40 WIB. Hakim Yanto kembali
bertanya kepada tiga dokter RSCM apakah hasil pemeriksaan mereka terhadap Novanto bisa
dipertanggungjawabkan.
"Artinya kalau pemeriksaan saudara enggak benar bisa dipermasalahkan penasihat hukum," kata
Yanto kepada ketiga dokter tersebut.
Ketiga dokter menjawab singkat secara bergantian bahwa mereka siap bertanggungjawab dengan hasil
pemeriksaannya. Hakim juga kemudian meminta ketiga dokter tersebut membacakan secara lengkap
hasil pemeriksaan kesehatan Novanto.

Setelah itu, Hakim Yanto memutuskan surat dakwaan bisa dibacakan. Pembacaan surat
dakwaan baru dimulai pukul 17.13 WIB, tujuh jam setelah hakim membuka sidang. Jaksa Penuntut
Umum KPK secara bergantian membacakan surat dakwaan Novanto.

Nama : ABD. WADUD


NPM : 2016.02.01.0.0022
Kelas : TI IIIA

Anda mungkin juga menyukai