Anda di halaman 1dari 7

MEKANISME PASAR DALAM ISLAM

Dalam konsep ekonomi islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan pasar,
yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Dalam konsep islam, pertemuan permintaan
dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa
terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut.

Isalam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil. Setiap bentuk yang
dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang.

1. Talaqqi rukban dilarang karena pedagang yang menyongsong di pinggir kota mendapat
keuntungan dari ketidaktahuan penjual dari kampung akan harga yang berlaku dikota.
Mencegah masuknya pedagang desa ke kota ini (entry barrier) ini akan menimbulkan pasar
yang tidak kompetitif.
2. Mengurangi timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah
yang lebih sedikit.
3. Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk
kualitas yang buruk.
4. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran kurma basah ketika
kering bias jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar.
5. Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas sedang dilarang
karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya. Rasulullah menyuruh menjual
kurma yang lain dengan uang.
6. Transaksi Najasy dilarang karena si penujual menyuruh orang lain memuji barangnya atau
menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik.
7. Ikhtikar dilarang, yaitu mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan menjual
lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi.
8. Ghaban Faa-hisy (besar) dilarang yaitu menjual di atas harga pasar.

Intervensi pasar

Dalam konsep ekonomi Islam, cara pengendalian harga ditentukan oleh penyebabnya.
Bila penyebabnya adalah perubahan pada genuine demand dan genuine supply, maka mekanisme
pengendalian dilakukan malalui market intervention. Sedangkan bila penyebabnya adalah
distorsi terhadap genuine demond dan genuine supply, maka mekanisme pengendalian dilakukan
melalui penghilangan distorsi termasuk penentuan price intervention untuk mengembalikan
harga pada keadaan sebelum distorsi. Intervensi pasar telah dilakukan di zaman Rasulullah dan
khulafaur Rasyidin.

Pasar memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat Muslim pada masa
Rasulullah SAW dan Khulafaurrasyidin. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri pada awalnya
adalah seorang pebisnis, demikian pula Khulafaurrasyidin dan kebanyakan sahabat lainnya. Pada
usia 7 tahun Nabi Muhammad diajak oleh pamannya Abu Thalib berdagang ke negeri Syam.
Kemudian sejalan dengan usianya yang semakin dewasa, nabi Muhammad semakin giat
berdagang, baik dengan modal sendiri ataupun bermitra dengan orang lain. Dan salah satu mitra
bisnisnya ialah Khadijah yang akhirnya menjadi istri beliau. Nabi Muhammad adalah pedagang
professional dan selalu menjunjung tinggi kejujuran, sehingga ia diberi julukan al-Amin (yang
dipercaya). Setelah menjadi Rasul, beliau tidak lai menjadi pembisnis secara aktif, karena situasi
dan kondisi perkembangan islam di Makkah yang tidak memungkinkan. Sehingga perjuangan
dakwah menjadi prioritas beliau. Ketika beliau dan kaum muhajirin berhijrah ke Madinah, peran
Rasulullah bergeser menjadi pengawas pasar atau al-Muhtasib. Beliau mengawasi jalannya
mekanisme pasar di Madinah dan sekitarnya agar tetap berlangsung secara isalami.

Pada saat itu mekanisme pasar sangat dihargai, beliau menolak auntuk menetapkan
harga mana kala harga di Madinah pada saat itu tiba0tiba naik. Sepanjang kegiatan permintaan
dan penawaran yang murni yang tidak dibarengi dorongan-dorongan monopolistic, maka tidak
ada alasan untuk tidak mengahargai pasar. Konsep islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri
di atas prinsip persaingan bebas (perfect competition). Namun demikian bukan berarti kebebasan
tersebut berlaku mutlak, akan tetapi kebebasan yang dibarengi oleh ruangan syariah. Dalam
islam transaksi terjadi secara sukarela (antaradim munkum/mutual goodwill)

Sebaliknya dinyatakan bahwa penjual yang menjual dagangannya dengan harga pasarialah
laksana orang yang berjuang di jalan Allah (jihad fii sabilillah), sementara yangmenetapkan
sendiri termasuk sebuah perbuatan ingkar kepada Allah. Dari Ibnu Mughirahterdapat sebuah
riwayat ketika Rasulullah saw. melihat seorang laki-laki menjual makanandengan harga yang
lebih tinggi daripada harga pasar. Rasulullah bersabda, “Orang-orang yang dating membawa
barang ke pasar laksana orang berjihad fiisabilillah, sementara orang yang menaikkan harga
(melebihi harga pasar) seperti orang yang ingkar kepada Allah SWT”
Di masa Rasulullah mencari nafakah bebas dilakukan setiap warga Negara bahkan
wajib, asalkan dilakukan dengan cara-caara yang melanggar syariah dan moral islam. Kewajiban
produk barang ataupun jasa yang dihasilkan. Islam juga sangat tidak menyukai perbuatan
menimbun kekayaan atau mengambil keuntungan atas kesulitan orang lain. Dalam kerangka
mekanisme pasar bebas ini islam sejak masa Rasulullah sudah melarang segala bentuk
penimbunan bahan pokok atau komoditas yang esensial. Perbuatan tersebut akan menimbulkan
distorsi pada kebebasan itu sendiri dan akhirnya akan menciptakan harga semu.
Dalam islam setiap orang berhak untuk data memiliki secara legal suatu pendapatan,
kepemilikan dan kemakmuranm selama hidupnya, untuk membantunya dalam melaksakan
kewajiban agamanya. Kepada mereka yang memiliki kelenihan rezeki dari hasil kerjanya,yang
sudah melampaui suatu ukuran tertentu (nisab), maka kepadanya diwajibkan zakat
Kebijakan ekonomi dimasa Khulafaurrasyidin secara prinsip sesungguhnya meneruskan
kebijakan yang dilaksakan Rasulullah. Penyempurnaan dilakukan disana sini sebagai bagian dari
proses kemajuan dan mengantisipasi keadaan. Pada masa Abu Bakar misalnya, tidak ada hal
yang terlalu menonjol kecuali Abu Bakar yang sangat tegas terhadap satu kaum yang tidak
bersedia membayar zakat. Kebijakan Abu Bkar ini tidak ada hubungannya dengan mekanisme
pasar. Di masa Umar bin Khattab pernah terjadi kenaikan harga gandum di pasar Madinah.
Initerjadi karena pasokan melemah, bisa jadi karena gagal panen di sejumlah wilayah
pemasokgandum. Untuk mengembalikan harga pada keseimbangan normal, Umar
mengimporgandum dari Mesir, dan memasoknya ke pasar. Intervensi pasokan ini dikuti dengan
aktifnya lembaga Hisbah yang sudah dibentuk ketika itu untuk mengawasi pihak-pihak yang
bermaindi pasar agar tidak berlaku curang. Intervensi permintaan pun dilakukan dengan
menanamkansikap sederhana dan menjauhkan sikap boros dalam berbelanja. Umar
bisamelakukan langkah antisipasi yang cepat dan tepat karena ia selalu berusaha
mendapatkaninformasi harga, termasuk harga barang-barang yang sulit dijangkau
Utsman bin Affan dikenal sebagai seorang yang jujur dan saleh serta lemah lembut,
meskiun saat menjabat ia telah berusia tua. Pada awalnya ia mengikuti kebijakan Umar, namun
lambat laun ketika mengahadapi sejumlah hadangan ia mulai menyimpang dari dirinya sendiri
dan islam pada umumnya. Penyimpangan itu membawa pengaruh yang kurang baik pada dirinya
sendiri dan islam pada umumnya. Berbeda dengan umar yang gigih memperoleh harga pasar
Utsman memantau situasi pasar melalui diskusi dengan sejumlah sahabat di masjid pada masa
Ali bin Abi Thalib tidak ada kisah khusus yang terkait dengan mekanisme pasar. Tampaknya ia
melanjutkan kebijakan yang telah ditempuh pendahulunya.

Intervesi harga: ceiling price

Misalnya pemerintah suku bunga kredit program sebesar 12% per tahun. Sedangkan
suku bunga pasar sebesar 20%. Tentunya pengusaha berusaha mendapatkan kredit program yang
bunganya jauh lebih rendah.banyaknya permintaan untuk kredit program ini akan mendorong
pasar gelap. Biasanya si pengusaha berusaha menyuap banker, atau si banker minta di suap, atau
telah menjadi adat saling pengertian disuap dan menyuap. Selisih suku bunga pasar dengan
bunga kredit program, yaitu 8% iniah yang besarnya wilayah tawar menawar jumlah uang suap.
Akibat selanjutnya adlah kredit program tidak akan mencapai sasarannya, timbulnya penyalah
gunaan kredit (mis-used atau side streaming), misalnya, yang seharusnya diperuntukkan produksi
pangan disalahgunakan untuk membeli motor baru.

Islam menentang intervensi harga. Pada kasus ceiling price akan terjadi kelebihan permintaab
sehingga dapat menimbulkan pasar gelap, korupsi, dan kolusi.
Dengan adanya ceiling price ini, konsumen mendapat tambahan costumer surlus, namun kedua
pihak baik konsumen dan produsen akan kehingan sejumlah surplus yang tidak dapat dinikmati
oleh keduanya. Penurunan total surplus ini disebut dead weight loss.
Harga

B
P
* C
* A Calling Price
Pc*
*
* Demand
&
* Q
Qc Jumlah
*
Dengan adanya* ceiling price, consumer surplus bertambah sebesar A dan hilangnya consumer
*
surplus yang tidak dinikmati oleh siapapun sebesar B, sehingga neto kenaikan consumer surplus
*
(A-B) *
*
Secara grafis* naiknya consumer surplus digambarkan oleh segi empat A. sedangkan hilangnya
consumer surplus yang tidak dinikmati oles siapapun digambarkan oleh segi tiga B. jadi secara
neto kenaikan consumer surplus:

Kenaikan consumer surplus


(akibat penurunan producer surplus) :+A
Hialangnya consumer surplus :-B

Kenaikan neto consumer surplus : (A - B)

Bagi produsen, penetapan ceiling price ini akan menurunkan producer surplus. Sebagian
penurunan producen surplus dinikmati oleh konsumen berupa kenaikan consumer surplus, dan
sebagian lainnya tidak dapat dinikmati oleh siapapun. Secara grafis penurunan producer surplus
digambarkan oleh segi empat A ditambahkan dengan segitiga C. jadi secara neto penurunan
producer surplus.

Harga

B
P
* C
* A Calling Price
Pc*
*
* Demand
&
* Q
Qc Jumlah
*
*
Dengan* adanya ceiling price, producer surplus berkurang sebesar A (dinikmati oleh konsumen)
*
dan C (tidak dinikmati siapapun), sehingga neto penurunan producer surplus (A + C)
*
*
Penurunan
* producer surplus
(yang dinikmati oleh konsumen) :-A

Penurunan producer surplus


(yang tidak dinikmati siapapun) :-C

Penurunan neto producer surplus : - (A + C)

Secara keseluruhan pengaruh ceiling price adalah:

Hilangnya consumer surplus :-B

Penurunan producer surplus


(yang tidak dinikmati siapapun) :-C
Total penurunan (dead weight loss) : - (B + C)
Harga

C
P
* B
* A Calling Price
Pc*
*
* Demand
&
* Q
Qc Jumlah
*
*
Adanya* ceiling price menyebabkan terjadinya transfer surplus dari produsen ke konsumen. Hal
*
menunjukkan adanya pihak yang terzalimi. Total penurunan surplus (deadweight loss) ang tidak
*
dinikmati
* oleh siapapun adalah sebesar (B + C)
*
Jelas dalam penetapan ceiling price tidak saja terjadi transfer surplus dari produsen ke konsumen,
juga terjadi transfer surplus dari positif menjadi negative.

Anda mungkin juga menyukai