Anda di halaman 1dari 42

Seminar UU No.

38 tahun 2014
tentang Keperawatan, Jkt 6 Oktober 2015

ANTISIPASI DAERAH
TERHADAP IMPLEMENTASI
UU KEPERAWATAN
Oleh :
dr. Hj. Alma Lucyati, M.Kes, M.Si, M.Hkes
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Kerangka Penyajian

1. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT


10

0
2. PROFIL KETENAGAAN KEPERAWATAN

3. PERANAN DIKTI

4. PERAN PEMDA
GAMBARAN UMUM JAWA BARAT
TREND JUMLAH KEMATIAN IBU DAN BAYI
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2010 – 2014
6000

AKI/AKB
5000 5142
4982 Kondisi di HILIR
4803
4306
4000

3432
3000 Ibu
PREVENTIF
Bayi
PROMOTIF
2000 Kondisi di HULU

1000
804 850 804 781 655
0
2010 2011 2012 2013 2014
WIL ADINISTRATIF

46.386.578

18 KABUPATEN
9 KOTA
625
KECAMATAN
5891 DESA/KEL

POSYANDU

52,141
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Peran perawat
dalam

An
Preventif dan
KURATIF- promotif
REHABILITATIF 1. Ibu
hamil
Screening 7.
bayi baru Lansia
lahir
6. Usia
2. Bayi
produktif VISI
Iimunisasi, vit
A, PMT Kesja

3. Balita 5. Remaja
PROMOTIF – UKS
Kespro
PREVENTIF 4. Usia sekolah

6
RENSTRA DISKES PROV.JABAR 2013-2018

• MASYARAKAT JAWA BARAT YANG


VISI MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

• Membangun Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat


• Menjamin Pelayanan Kesehatan Yang Prima
• Mendukung Sumber Daya Pembangunan Kesehatan
MISI • Regulator Pembangunan Kesehatan di Jawa Barat

• Meningkatnkan kemandirian masyarakat untuk mencapai kualitas


lingkungan yang sehat serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
• Tercapainya Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas
TUJUAN • Terpenuhinya Sumber Daya Kesehatan
• Terwujudnya Regulasi dan Kebijakan Kesehatan

•Meningkatnya peran serta masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
•Meningkatnya kemandirian masyarakat
•Meningkatnya kualitas penyehatan lingkungan
• Menurunnya ratio kematian ibu dan bayi
• Meningkatnya upaya pencegahan, pemberantasan, pengendalian penyakit menular
SASARAN dan tidak menular
•Optimalisasi Sumber daya Kesehatan sesuai dengan Standar
• Menuju Universal Coverage JPKM
• Terwujudnya regulasi dan Kebijakan Kesehatan
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Penguatan 1. Program Promosi
STRATEGI pemberdayaan Kesehatan
1. Menguatkan
pemberdayaan
masyarakat, kerjasama 2. Program
masyarakat, kerjasama & kemitraan serta Pengembangan
& kemitraan serta penyehatan lingkungan Lingkungan
penyehatan lingkungan 2. Penguatan pelayanan
2. Menguatkan pelayanan Sehat
kesehatan, pencegahan, kesehatan, pencegahan,
pengendalian penyakit pengendalian penyakit
3. Program
menular dan tidak menular dan tidak Pelayanan
menular, gangguan
mental serta gangguan menular, gangguan Kesehatan
gizi mental serta gangguan 4. Program
3. Menguatkan
pembiayaan dan sumber
gizi Pengendalian
daya kesehatan 3. Penguatan pembiayaan Penyakit Menular
4. Menguatkan dan sumber daya dan Tidak
manajemen, regulasi, kesehatan
sistem informasi di menular
bidang kesehatan dan 4. Penguatan manajemen,
penelitian regulasi, sistem informasi
5. Program Sumber
pengembangan di bidang kesehatan dan Daya Kesehatan
kesehatan
penelitian 6. Program
pengembangan Manajemen
kesehatan Kesehatan

rkk_diskesjabar 8
PROFIL TENAGA KEPERAWATAN,
DI
LAYANAN PRIMER dan RUJUKAN
DI JAWA BARAT
PERSENTASE TENAGA
PROPOSI TENAGA KESEHATAN
KESEHATAN
DI PROVINSI JAWA BARAT
DI PROVINSI TAHUN 2013
JAWA BARAT
JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014
Sumber :
data olahan SDMK Seksi Ditgunakes
K

20
40
60
80
100
120

-
Ka ab.
b . Bo
S u go
k r 101

31
Ka abu
b. m

58
54
Ka Cia i
b. nj

45
Ba ur

40
nd
Ka K a un
b g

62
b. .

19
Ta Ga
sik ru

65
m t

55
Ka ala
y

40
Ka b. C a
b. iam
Ku is

34
Ka nin
Ka b . g a

37 37 37
b. Cir n

31
M eb
Ka aja on
5756

b. len
Ka Sum gka
b. e
In dan
dr g
3231 32
Ka ama
y 22

JUMLAH PUSKESMAS
Ka b.
b . Su u
4947

Pu ba
40

Ka rwa ng
37

b. k
Ka art
ra a
Ka w
b. Kab an
50

Ba . B g
2019 20

Ka ndu eka
n s
39

b.
35

Pa g B i
n g a ra
32

an t
12

Ko dara
n
15

Ko ta
9

ta Bo
Su go
24

Ko ka r
ta bu
B m
1513

Ko and i
ta un
73

Ci g
Ko reb
ta on
22

Ko Bek
31

ta asi
D
18 18

K
Ko ota epo
k
34

ta
6

Sumber : Ta Cim
DI JAWA BARAT TAHUN 2014
sik a
13

m hi
3

Ko ala
ta ya
2119

Ba
PUSKESMAS YANG MEMENUHI STANDAR PERAWAT

nj
ar
10
1

PUSKESMAS YANG MEMENUHI STANDAR PERAWAT

data olahan SDMK Seksi Ditgunakes


JUMLAH STR PERAWAT DITERBITKAN
BERDASARKAN TAHUN
(s/d September 2015)
16 14,748
14

12 11,461
10,603
10

6
3,626
4

0
2012 2013 2014 2015
PERAN PENDIDIKAN TINGGI
MENGANTISIPASI
PELAKSANAAN UU KEPERAWATAN
PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN
(UU 38/2014)
& DATA JABAR

Spesialis
(Ners
Spesialis) Doktor
Profesi (S3)
(Ners)

Magister
Diploma Sarjana (S2)
(S1)

= = =
Pendidikan Pendidikan Pendidikan
Vokasi Akademik Profesi
SEBARAN PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN DI JAWA BARAT
no KAB/KOTA D3 S1 Ners no KAB/KOTA D3 S1 Ners

1 Kota Cimahi 3 2 2 13 Kota Tasikmalaya 3 2 2

2 Kota Bandung 10 7 5 14 Kab. Majalengka 2 1 1

3 Kab. Bandung 0 2 1 15 Kota Banjar 0 1 1

4 KBB 2 2 1 16 Kota Depok 1 0 0

5 Kab. Ciamis 3 1 0 17 Kab. Kuningan 0 3 1

6 Kota Bekasi 1 1 0 18 Kab. Subang 1 0 0

7 Kab. Bekasi 1 1 1 19 Kab. Karawang 1 1 0

8 Kota Bogor 2 1 0 20 Kab. Cianjur 1 0 0

9 Kab. Bogor 1 0 0 21 Kota Cirebon 3 2 2

10 Kab. Sumedang 0 1 0 22 Kab. Cirebon 2 1 0

11 Kab. Garut 2 1 1 23 Kab. Sukabumi 3 1 1

12 Kab. Indramayu 2 1 1

D3 Keperawatan : 42

Total : 95 S1 Keperawatan : 33 PREVENTIF -PROMOTIF


Profesi (Ners) : 20
SEBARAN PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN DI JAWA BARAT

: D3
: S1
: Ners
PELAYANAN KEPERAWATAN (Permenkes 75/2014)
Puskesmas menyelenggarakan puskesmas harus
UKM tk.1 dan UKP tk.1
menyelenggarakan:
UKM tk.1 meliputi UKM esensial
dan UKM pengembangan
UKM esensial : 1. Manajemen puskesmas
1. Pelayanan promosi kesehatan 2. Pelayanan kefarmasian
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, 3. Pelayanan
dan keluarga berencana
4. Pelayanan gizi
keperawatan
5. Pelayanan pencegahan dan kesehatan
pengendalian penyakit
UKP TK.1 dilaksanakan dalam masyarakat
bentuk: (perkesmas)
1. Rawat jalan
2. Pelayanan gawat darurat 4. Pelayanan
3. Pelayanan satu hari laboratorium
4. Home care, dan atau
5. Rawat inap PREVENTIF - PROMOTIF
Tatanan di Rumah sakit
85-90%
masyarakat
10-15%

Kelp sehat/risiko Kelp risti Kelp yang memerlukan Kelp yang


yankes/support membutuhkan
tindakan medis dan
Individu dengan klinis
penyakit kronis

21
Peran perawat
60-70% 30-40%

Klinis/yan medis

Kegt lain di Terus- Akut/Critical


masy UKBM Puskes menerus/del care
egasi
medis/obser
vasi

Tatanan di 85-90% Rumah sakit


masyarakat
10-15%
Kebutuhan terhadap yankes 22
STRATEGI PELAYANAN

PERKESMAS

PERKESMAS
PENGO-
PROMKES KIA &KB GIZI KESLING P2M BATAN (sedang
diupayakan)

UPAYA UPAYA
PENGEM-
BANGAN
PERKESMAS PENGEM
BANGAN

INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL


(SPM)

23 Dinkes Jabar sie Yandasus


TANGGUNGJAWAB PERAWAT
PUSKESMAS

UPAYA KES PERORANGAN UPAYA KES MASYARAKAT

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN


KLIEN INDIVIDU • KELUARGA
• KELOMPOK
• MASYARAKAT

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


(COMMUNITY HEALTH NURSING)
24
KEGIATAN DI LUAR GEDUNG
Mahasiswa Perawat/Bides

INTERVENSI
KEP.KOM:
•Pembinaan Keluarga
PENGKAJIAN MONEV.
KOMUNITAS •Pemberdayaan KOMUNITAS
masy/UKBM
•Pembinaan kelpk.
khusus

(PENCATATAN&PELAPORAN)
PERAN PEMDA
DALAM
IMPLEMENTASI UU KEPERAWATAN
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pencapaian • ↙ angka kematian


MDGs dan
• ↙ angka kemiskinan
Post 2015 Derajat
• ↙ angka kesakitan
kesehatan
rakyat yg
setinggi-
• ↗ akses pelayanan
Implementasi
• Pelayanan yang terstruktur tingginya
JKN
• Pelayanan yang efisien &
efektif

Pemberdayaan masyarakat juga harus dioptimalkan dalam


membantu mencapai tantangan pembangunan kesehatan
STANDAR TENAGA KEPERAWATAN
DI PUSKESMAS (Permenkes 75/2014)
PKM Kawasan PKM Kawasan PKM Kawasan
Perkotaan Perdesaan Terpencil dan
Sangat Terpencil
Non Ranap Non Ranap Non Ranap
Ranap Ranap Ranap
5 8 5 8 5 8

a. Standar ketenagaan di atas merupakan kondisi minimal


agar puskesmas terselenggara dengan baik
b. Belum termasuk tenaga di pustu
KERJA SAMA DGN INSTITUSI PENDIDIKAN

PROFESI Pengawasan dan


evaluasi
Peningkatan
kompetensi

Perencanaan
pendayagunaan BKD KB/KT Wahana
tenaga
Kependidikan
Redistribusi, pengembangan
kompetensi melalui jabatan
fungsional , anjab/ABK

DISKES Sentra MoU


DINKES KB/KT Keperawatan
PROV
Identifikasi Data Keperawatan & Institusi
Permasalahan layanan untuk MoU Pendidikan
Identifikasi potensi institusi Keperawatan
pendidikan keperawatan
Pengawasan dan
Peningkatan mutu Pendidikan
Mou wahana kependidikan DIKTI
AKREDITASI ?
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS
A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi:
• Pelayanan Promosi Kesehatan;
• Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
• Pelayanan KIA-KB;
• Pelayanan Gizi; dan
• Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh setiap


Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang kesehatan.

B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN


merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing
Puskesmas
PENGATURAN PERAWAT PERKESMAS

PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS


KAWASAN KAWASAN TERPENCIL DAN
PERKOTAAN PERDESAAN SANGAT TERPENCIL

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


UKM Esensial dan UKM Esensial dan UKM Esensial, UKM
Keperawatan Keperawatan Pengembangan, dan
Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat

Permenkes 75/2014
PELAYANAN PERKESMAS di PUSKESMAS
(Kepmenkes 279/2006)

Perpaduan antara ilmu keperawatan dan kesmas


Dukungan peran serta aktif masyarakat
Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masy
Meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya
Prioritas upaya promotif & preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan upaya kuratif &
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu
1. UU No. 23/ 2014
2. UU No. 36/ 2014 : Tenaga Kesehatan
3. UU No. 38/2014 : Keperawatan
4. PMK No. 75/2014 : Puskesmas
REGULASI 5. PMK No. 56/ 2014 : Rumah Sakit
6. Permenpan No. 25/2014
7. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan,
Mendagri dan Menpan No. 61, 58 dan Nomor
08/SKB/Menpan-RB/2014, mengenai
Perencanaan dan Pemerataan Tenaga
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik
Pemerintah Daerah
8. PERDA Jabar No. 11 tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan
9. Pergub Jabar no. 63 tahun 2013 tentang tenaga
kesehatan (akan direvisi menyesuaikan dengan
UU 36/2014)

DIPERLUKAN
KOLABORASI DALAM IMPLEMENTASINYA
REGISTRASI PERAWAT
(UU 38/2014)
Perawat dalam menjalankan praktik wajib memiliki STR

Persyaratan pembuatan STR (baru):


Ijazah pendidikan tinggi keperawatan
Sertifikat kompetensi/ profesi
Surat keterangan sehat fisik dan mental
Surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/ janji profesi
Surat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi

Registrasi ulang mensyaratkan tambahan STR lama, keterangan


pengabdian sebagai tenaga vokasi/ profesi, dan cukup dalam
kegiatan pelayanan, diklat, dan ilmiah lainnya

STR berlaku selama 5 tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 tahun

Peraturan diatur oleh Konsil Keperawatan


IZIN PRAKTIK PERAWAT
(UU 38/2014)
Perawat dalam menjalankan praktik wajib memiliki
SIPP, dan dinyatakan berlaku apabila STR berlaku

SIPP diberikan oleh Pemda Kab/Kota atas rekomendasi


Kadinkes
Persyaratan pembuatan SIPP:
Salinan STR
Rekomendasi PPNI
Surat pernyataan memiliki tempat praktik/ pimpinan fasyankes

SIPP diberikan paling banyak 2 tempat


Regulasi tenaga kesehatan

SERTIFIKASI

Uji Kompetensi
(exit exam) REGISTRASI LISENSI

SERKOM STR SIP / SIK

Perguruan Tinggi * MTKI Pemerintah Daerah


UU 12/2012 PT PMK 46/2013 PERMENKES
PEMBERIAN ANGKA KREDIT
BAGI PERAWAT PERKESMAS DI PUSKESMAS
(Permenpan 25/2014)
 Mengajarkan PHBS pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif
 Membuat media untuk peningkatan PHBS pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif
 Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien)
pada individu dalam rangka upaya preventif
 Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok
dalam rangka melakukan upaya preventif
 Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan
 Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu
 Melakukan supervisi lapangan
 Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada keluarga
 Melakukan pengkajian keperawatan pada kelompok
lanjutan angka kredit ...
 Melaksanakan imunisasi pada individu dalam rangka upaya
preventif
 Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan
 Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif
 Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan pada
kelompok dalam rangka melakukan upaya promotif
 Membentuk dan mempertahankan keberadaan kelompok
masyarakat pemerhati masalah kesehatan
 Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif
 Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif
 Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan
pada individu
 Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarganya
 Melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
PEMBERIAN ANGKA KREDIT
(Permenpan 25/2014)
UNSUR UTAMA (min
80%) UNSUR PENUNJANG (max 20%)
1. Pendidikan 1. Pengajar/ pelatih di bidang pelayanan
keperawatan
2. Pelayanan 2. Keikutsertaan dalam seminar/
keperawatan lokakarya di bidang pelayanan
keperawatan
3. Pengembangan 3. Keanggotaan dalam OP perawat
profesi 4. Keanggotaan dalam tim penilai
jabfung perawat
5. Perolehan penghargaan/ tanda jasa
6. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya
7. Keanggotaan dalam komite
keperawatan
8. Pembimbingan di bidang pelayanan
keperawatan di kelas/ lahan praktik
9. Pelaksanaan tugas tambahan yang
berkaitan dengan tugas poko
PENGORGANISASIAN PELAYANAN PERKESMAS LUAR GEDUNG PUSKESMAS

(Kepmenkes 279/2006)

KEPALA PUSKESMAS

PERAWAT KOORDINATOR
PERKESMAS

PERAWAT PJ DARBIN PERAWAT PJ DARBIN

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

KADER KADER KADER KADER

MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT MASYARAKAT


PERAWAT SPK
UU 38/2014:
Perawat lulusan SPK yang telah melakukan praktik keperawatan
sebelum UU ini diundangkan masih diberikan kewenangan melakukan
praktik keperawatan untuk jangka waktu 6 tahun setelah UU ini
diundangkan (Ps. 61)
Permenpan 25/2014:
Pada saat peraturan menteri ini ditetapkan, perawat yang memiliki
ijazah sekolah perawat kesehatan (SPK) tetap melaksanakan tugas
sebagai perawat sesuai dengan jenjang yang didudukinya (Ps. 38 ayat
(1))
Jumlah angka kredit kumulatif paling kurang yang harus dikumpulkan
oleh perawat SPK untuk kenaikan jabatan dan atau pangkat sama
dengan perawat lainnya
Jangka waktu perawat SPK melaksanakan tugas sebagai perawat adalah
6 tahun setelah permenpan 25/2014 disahkan (Ps. 41 ayat (1))
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai