(Metodologi Penelitian)
Disusun oleh:
141734014
Bahan bakar berupa kayu bakar tersebut dibakar secara konvensional di dalam
sebuah tungku (burner), yang dipasang firebar (roster) sebagai tempat
pembakarannya. Udara primer dialirkan melalui bagian bawah firebar dan dihisap
oleh induced draught fan (ID fan) menuju plate heat exchanger, yang kemudian
hasil udara panasnya ditarik oleh blower menuju mesin pengering. Udara panas yang
masuk ke ruang pengering harus udara yang bersih agar bubuk teh tidak
terkontaminasi oleh asap hasil pembakaran (Rangki, 2014).
Salah satu masalah yang sering timbul pada proses pengeringan di pabrik teh
hitam orthodox ini yaitu bau asap (smokey) yang disebabkan oleh adanya kebocoran
pada bagian alat pemanasnya yaitu burner. Hal ini mengakibatkan bubuk daun
terkontaminasi dengan abu hasil pembakaran burner yang akan menurunkan kualitas
bubuk daun tersebut, dan juga menurunkan kinerja dari plate heat exchanger karena
banyaknya debu yang menempel sehingga harus dilakukan maintenance secara
berkala (Rangki, 2014).
Untuk mengatasi kebocoran pada burner perlu ditambahkan alat pemisah debu
agar hasil pembakarannya tidak masuk bersama udara panas saat pengeringan. Alat
pemisah debu tersebut dibutuhkan untuk memisahkan partikel gas dan solid. Salah
satu alat pemisah debu yang umum dan cocok digunakan untuk memisahkan dua
partikel tersebut adalah cyclone separator.
Cyclone separator merupakan alat sederhana yang menggunakan gaya
sentrifugal untuk memisahkan partikel dari aliran gas. Kelebihan cyclone separator
dengan alat lainnya yaitu mempunyai biaya modal yang rendah, dan ruang yang
dibutuhkannya kecil. Alat tambahan yang dibutuhkan adalah sebuah blower atau
sumber tekanan lain untuk menggerakkan aliran gas (Kashan Bashir, 2015). Skema
pada Cyclone Separator dapat dilihat pada Gambar 1.2.