Anda di halaman 1dari 10

MENGADAPTASI PERAN HUMAS DALAM PENGEMBANGAN

PERGURUAN TINGGI

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kehumasan

Yang diampu oleh Usman

Disusun Oleh: Kelompok X


Ahmad Mudassir
Sitti Noraini

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN

2016
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, puja dan puji syrukur kehadirat Allah Swt. Yang
telah memberikan nikmat yang tiada kiranya sehingga, penulis bisa menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.
Sholawat serta Salam kita haturkan kepada revolusioner dunai, Rasulullah
SAW,yang telah membawa kita dari jaman kebodohan menuju alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini Penulis tidak lupa mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu perlu kiranya
penulis memohon doa semoga sumbangan yang diberikan dapat dinilai sebagai amal ibadah
dan memperoleh pahala dari Allah SWT.

Wallahulmywafiq ila aqwamitthoriq


Assalamualikum wr wb

Pamekasan, September 2016

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pimpinan perguruan tinggi di mana kini dan mendatang dituntut bukan hanya ahli
dalam ilmu pengetahuan yang ditekuninya,tetapi seorang manajer yang handal dalam
mengelola organisasinya dan mendalami konsepserta memahami hubungan dengan
masyarakat. Hal ini disebabkan produk perguruan tinggi berupa: kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dapat layak dijual kepada pelanggan
(masyarakat) dan dunia usaha.
Sebab itu diperlukan teknikdan cara mengelola informasi yang profesional, efisien dan
efektif kepada masyarakat. Guna menjalankan fungsi-fungsi mengelola informasi dari publik
internal (mahasiswa, dosen, dan karyawan) dan informasi dari publik eksternal (orang tua
mahasiswa, masyarakat dan dunia usaha) perlu adanya bagian yang sangat strategis dan
serius menggarap program tersebut, seperti mempromosikan dan memasarkan lembaga
perguruan tingginya, melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga pers.

B. Rumusan Masalah
1. Bangaimana Peran humas dalam Otonomi Perguruan Tinggi ?
2. Bangaimana Fungsi Humas Dalam Membangun Citra Perguruan Tinggi?
3. Bangaimana Peran humasdalam pengembangan Perguruan Tinggi?
4. Bangaimana Pembangun jaringan komunikasi dan humas di perguruan tinggi?

C. Tujuan
1. Uutuk mengatahui Peran humas dalam Otonomi Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengatahui Fungsi Humas Dalam Membangun Citra Perguruan Tinggi.
3. Untuk mengatahuiPeran humasdalam pengembangan Perguruan Tinggi.
4. Untuk mengatahuiPembangun jaringan komunikasi humas di perguruan tinggi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran humas dalam Otonomi Perguruan Tinggi


Pimpinan perguruan tinggi di mana kini dan mendatang dituntut bukan hanya ahli
dalam ilmu pengetahuan yang ditekuninya,tetapi seorang manajer yang handal dalam
mengelola organisasinya dan mendalami konsepserta memahami hubungan dengan
masyarakat. Hal ini disebabkan produk perguruan tinggi berupa: kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dapat layak dijual kepada pelanggan
(masyarakat) dan dunia usaha.
Sebab itu diperlukan teknikdan cara mengelola informasi yang profesional, efisien dan
efektif kepada masyarakat. Guna menjalankan fungsi-fungsi mengelola informasi dari publik
internal (mahasiswa, dosen, dan karyawan) dan informasi dari publik eksternal (orang tua
mahasiswa, masyarakat dan dunia usaha) perlu adanya bagian yang sangat strategis dan
serius menggarap program tersebut, seperti mempromosikan dan memasarkan lembaga
perguruan tingginya, melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga pers.
Sangat penting bagi perguruan tinggi untuk mengkomunikasikan produk perguruan
tinggi, dalam hal ini kepada para mahasiswa sebagai “input” dan masyarakat yang
mengalami proses dalam sistem pendidikan tinggi,meliputi: manusia (mahasiswa, dosen dan
karyawan), metode: proses belajar mengajar di kelas dan di laboratorium, dan material
dalam bentuk sarana dan prasarananya menghasilkan “output” berupa alumni untuk
mengimplementasikan ilmunya ke masyarakat dan dunia kerja.
Karena itu perguruan tinggi hendaknya memfokuskan pada kepuasan dan kebahagiaan
mahasiswa,orang tua,dosen, dan karyawan untuk mencapai tujuan utama meningkatkan
corporate governance perguruan tinggi.1

1
Nasution,Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan.(Malang: UMM Pers,2006 ).86
Guna menyongsong pelaksanaan manajemen PT BHP (perguruan tinggi badan hukum
pendidikan) perlu di ketahui, untuk dapat menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul,
perguruan tinggi harus berupaya meningkatkan kemampuannya. Pada umumnya banyak
perguruan tinggidi indonesia masih tahap dan kondisi universitas pengajaran (teaching
university) dan hanya beberapa yang mulai memasuki era universitas penelitian ( research
university) dengan melakukan penelitian secara terus menerus dan produktif, serta hasilnya
pun sudah memasyarakat.

B. Fungsi Humas Dalam Membangun Citra Perguruan Tinggi


Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah institusi, seseorang, suatu
komite atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra sejumlah banyak orang
yang memandangnya. Begitu pula dengan perguruan tinggi memiliki berbagai citra institusi
yang datang dari civitas akademika, pemerintah, banker, staf dan karyawan dan masyarakat
sekitar yang mempunyai pandangan terhadap institusi. Tugas humas perguruan tinggi dalam
rangka membentuk citra institusi adalah dengan mengidentifikasi citra seperti apa yang ingin
dibentuk di mata publik. Proses pembentukan citra ini pada akhirnya akan menghasilkan
sikap, pendapat, tanggapan atau perilaku tertentu terhadap perguruan tinggi tersebut.
Eksistensi humas pada suatu lembaga tercermin pada fungsi dan peran yang
diembannya. Eksistensi humas pada setiap lembaga akan senantiasa berbeda tergantung dari
besar atau kecilnya lembaga tersebut, akan tetapi untuk melihat eksistensi humas cukup pada
fungsi dan difungsikan untuk apa humas pada lembaga tersebut.
Humas perguruan tinggi merupakan ujung tombak dari komunikasi timbal balik antara
lembaga dengan publiknya, yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan
dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, pelayanan jasa, dan sebagainya
demi kemajuan dan reputasi positif perguruan tinggi. Kondisi ini menuntut peningkatan
fungsi dan peran humas perguruan tinggi, dari peran sebagai unit yang membagikan brosur
atau membuat kliping, ditingkatkan menjadi mediator untuk membantu pimpinan
mendengarkan kritik, saran dan harapan masyarakat.
Humas memiliki peran sebagai guru bicara pimpinan yang mampu menjelaskan
informasi dan kebijakan dari pimpinan perguruan tinggi. guru bicara yang bertindak sebagai
komunikator, berfungsi menyediakan sumber informasi, selanjutnya menyaring dan
mengevaluasi informasi yang tersedia dan mengolahnya ke dalam suatu bentuk yang cocok
bagi penerima informasi, seperti tulisan, laporan, pidato, peragaan dan lain-lain, sehingga
mudah dipahami. Dengan demikian humas dapat mempengaruhi publik, untuk mengubah
sikap sesuai pesan yang dikemukakan, sehingga publik mengikutinya atau mengubah sikap
dan perilakunya. Selain itu humas juga membantu mancari solusi terhadap masalah antar
perguruan tinggi dengan mengidentifikasi, menganalisis suatu opini atau berbagai persoalan
di perguruan tinggi maupun di masyarakat.
Humas harus pandai memilih dan mengemas informasi yang ada sehingga bernilai di
mata publik. Humas dituntut untuk mampu merancang program-program komunikasi dan
menggunakan berbagai media dan sarana yang dipilih sesuai dengan tujuan komunikasi dan
sasaran khalayaknya. Humas juga harus mampu melakukan evaluasi pemberitaan yang
berpengaruh pada pencintraan serta memiliki keahlian dalam manajemen isu. Humas
perguruan tinggi harus memiliki pemahaman yang jelas terhadap persoalan kehumasan yang
dihadapi oleh lembaganya, sehingga misi humas perguruan tinggi untuk membangun image
positif dapat terwujud.2

2
Rachmadi,Public Relations dalam Teori dan Praktek, Aplikasi dalam Badan Usaha
Swasta dan Lembaga Pemerintah,( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1994).hlm 79.
Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsep dan
Aplikasinya.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2008) 110.
C. Peran humasdalam pengembangan Perguruan Tinggi
Masyarakat sebagai salah satu konsumen lembaga pendidikan sekarang ini lebih kritis
dan realitas dalam memilih lembaga pendidikan tinggi. Sikap masyarakat seperti tersebut
menuntut perguruan tinggi tetap menjaga dan meningkatkan kesan (image) yang positif di
mata masyarakat. Ada 3 alasan yang mendasari pentingnya peran humas di perguruan tinggi
ke depan, yakni:
1. Pengelolaan perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi negeri pada masa sekarang
dan mendatang semakin otonom, sehingga pimpinan (rektor, pembantu rektor, dekan,
pembantu dekan, senat universitas) sering menghasilkan kebijakan yang terkait dengan
pada perguruan tingginya. Karena itu dibutuhkan suatu bagian (dalam hal ini bagian
humas) yang secara terus menerus dan terencana mensosialisasikan, memberikan
informasi kebijakan tersebut kepada masyarakat didalam perguruan tinggi (mahasiswa,
dosen dan karyawan) dan masyarakat di lluar perguruan tinggi (orang tua mahasiswa,
alumni, lembaga/instansi lain) dan masyarakat luas.
2. Persaingan yang sehat dan dinamis antar sesama perguruan tinggi di dalam negeri dan
perguruan tinggi internasional dalam merebut minat calon mahasiswa, orang tua calon
mahasiswa, dan masyarakat luas, membuat pimpinan perguruan tinggi dituntut
menyiapkan suatu bagian (dalam hal ini humas) untuk mengelola informasi yang jelas
dan memberikan kesan citra positif.
3. Perkembangan media massa cetak dan elektronik di daerah semakin meningkat, misalnya
surat kabar, radio swasta dan televisi lokal di daerah, yang sudah pasti mencari informasi
yang aktual di perguruan tinggi, sebab itu dibutuhkan bagian (dalam hal ini bagian
humas) untuk membina hubungan yang harmonis dengan pihak pers tersebut. Tujuannya
agar informasi atau berita-berita yang positif dan membangun tentang perguruan
tingginya selalu menjadi bahan informasi pers itu.
D. Pembangun jaringan komunikasi dan Network humas di perguruan tinggi.
Di era globalisai peranan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan semakin
dituntut memberikan manajemen dan layanan yang profesional kepada masyarakat. Maslah
menurunnya minat calon mahasiswa di beberapa perguruan tinggi tidak hanya karena
persaingan yang cukup kuat antar sesama perguruan tinggi, tetapi juga pengaruh perubahan
yang besar dalam perekonomian, demografi, keinginan agar cepat dapat kerja, kesesuaian
antara pendidikan dan ketrampilan dengan pasar kebutuhan tenaga kerja, dan bidang-bidang
lain di luar kontrol perguruan tinggi. Karenanya perguruan tinggi di era sekarang harus
mulai menyadari bagaimana perubahan eksternal telah mengubah citra lembaga, posisi,
programnya, dan berbagai hal lainnya yang mencakup kemampuan menarik mahasiswa
dengan pelayanannya.
Sebab itu perguruan tinggi harus memperluas kemampuan perencanaan dengan
mengidentifikasi kecenderungan pokok.selanjutnya perguruan tinggi mengubah program,
prosedur dan kegiatan lainnya untuk dapat memnyelesaikan dengan kecenderungan tersebut.
Humas perguruan tinggi memiliki posisi yang strategis untuk membangun opini publik dan
melaksanakan kerjasama antar sesama humas perguruan tinggi. Kerjasama diharapkan
berdampak pada adanya suatu pengertian, kesepahaman, dan saling memberi informasi yang
terkait pada kelembagaan perguruan tinggi masing-masing.3

3
Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, Aplikasi dalam Badan Usaha
Swasta dan Lembaga Pemerintah,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1994) hlm 32.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pimpinan perguruan tinggi di mana kini dan mendatang dituntut bukan hanya ahli
dalam ilmu pengetahuan yang ditekuninya,tetapi seorang manajer yang handal dalam
mengelola organisasinya dan mendalami konsepserta memahami hubungan dengan
masyarakat. Hal ini disebabkan produk perguruan tinggi berupa: kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dapat layak dijual kepada pelanggan
(masyarakat) dan dunia usaha.
Sebab itu diperlukan teknikdan cara mengelola informasi yang profesional, efisien dan
efektif kepada masyarakat. Guna menjalankan fungsi-fungsi mengelola informasi dari publik
internal (mahasiswa, dosen, dan karyawan) dan informasi dari publik eksternal (orang tua
mahasiswa, masyarakat dan dunia usaha) perlu adanya bagian yang sangat strategis dan
serius menggarap program tersebut, seperti mempromosikan dan memasarkan lembaga
perguruan tingginya, melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga pers.
DAFTAR PUSTA

Nasution,Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan. Malang: UMM Pers,2006.


Rachmadi,Public Relations dalam Teori dan Praktek, Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta
dan Lembaga Pemerintah,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1994.
Ruslan,Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada,2008.
Rachmadi,Public Relations dalam Teori dan Praktek, Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta
dan Lembaga Pemerintah,Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1994.

Anda mungkin juga menyukai