MAKALAH
MAKALAH
PERGURUAN TINGGI
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kehumasan
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, puja dan puji syrukur kehadirat Allah Swt. Yang
telah memberikan nikmat yang tiada kiranya sehingga, penulis bisa menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.
Sholawat serta Salam kita haturkan kepada revolusioner dunai, Rasulullah
SAW,yang telah membawa kita dari jaman kebodohan menuju alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Dalam hal ini Penulis tidak lupa mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu perlu kiranya
penulis memohon doa semoga sumbangan yang diberikan dapat dinilai sebagai amal ibadah
dan memperoleh pahala dari Allah SWT.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pimpinan perguruan tinggi di mana kini dan mendatang dituntut bukan hanya ahli
dalam ilmu pengetahuan yang ditekuninya,tetapi seorang manajer yang handal dalam
mengelola organisasinya dan mendalami konsepserta memahami hubungan dengan
masyarakat. Hal ini disebabkan produk perguruan tinggi berupa: kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dapat layak dijual kepada pelanggan
(masyarakat) dan dunia usaha.
Sebab itu diperlukan teknikdan cara mengelola informasi yang profesional, efisien dan
efektif kepada masyarakat. Guna menjalankan fungsi-fungsi mengelola informasi dari publik
internal (mahasiswa, dosen, dan karyawan) dan informasi dari publik eksternal (orang tua
mahasiswa, masyarakat dan dunia usaha) perlu adanya bagian yang sangat strategis dan
serius menggarap program tersebut, seperti mempromosikan dan memasarkan lembaga
perguruan tingginya, melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga pers.
B. Rumusan Masalah
1. Bangaimana Peran humas dalam Otonomi Perguruan Tinggi ?
2. Bangaimana Fungsi Humas Dalam Membangun Citra Perguruan Tinggi?
3. Bangaimana Peran humasdalam pengembangan Perguruan Tinggi?
4. Bangaimana Pembangun jaringan komunikasi dan humas di perguruan tinggi?
C. Tujuan
1. Uutuk mengatahui Peran humas dalam Otonomi Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengatahui Fungsi Humas Dalam Membangun Citra Perguruan Tinggi.
3. Untuk mengatahuiPeran humasdalam pengembangan Perguruan Tinggi.
4. Untuk mengatahuiPembangun jaringan komunikasi humas di perguruan tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nasution,Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan.(Malang: UMM Pers,2006 ).86
Guna menyongsong pelaksanaan manajemen PT BHP (perguruan tinggi badan hukum
pendidikan) perlu di ketahui, untuk dapat menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul,
perguruan tinggi harus berupaya meningkatkan kemampuannya. Pada umumnya banyak
perguruan tinggidi indonesia masih tahap dan kondisi universitas pengajaran (teaching
university) dan hanya beberapa yang mulai memasuki era universitas penelitian ( research
university) dengan melakukan penelitian secara terus menerus dan produktif, serta hasilnya
pun sudah memasyarakat.
2
Rachmadi,Public Relations dalam Teori dan Praktek, Aplikasi dalam Badan Usaha
Swasta dan Lembaga Pemerintah,( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1994).hlm 79.
Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsep dan
Aplikasinya.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2008) 110.
C. Peran humasdalam pengembangan Perguruan Tinggi
Masyarakat sebagai salah satu konsumen lembaga pendidikan sekarang ini lebih kritis
dan realitas dalam memilih lembaga pendidikan tinggi. Sikap masyarakat seperti tersebut
menuntut perguruan tinggi tetap menjaga dan meningkatkan kesan (image) yang positif di
mata masyarakat. Ada 3 alasan yang mendasari pentingnya peran humas di perguruan tinggi
ke depan, yakni:
1. Pengelolaan perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi negeri pada masa sekarang
dan mendatang semakin otonom, sehingga pimpinan (rektor, pembantu rektor, dekan,
pembantu dekan, senat universitas) sering menghasilkan kebijakan yang terkait dengan
pada perguruan tingginya. Karena itu dibutuhkan suatu bagian (dalam hal ini bagian
humas) yang secara terus menerus dan terencana mensosialisasikan, memberikan
informasi kebijakan tersebut kepada masyarakat didalam perguruan tinggi (mahasiswa,
dosen dan karyawan) dan masyarakat di lluar perguruan tinggi (orang tua mahasiswa,
alumni, lembaga/instansi lain) dan masyarakat luas.
2. Persaingan yang sehat dan dinamis antar sesama perguruan tinggi di dalam negeri dan
perguruan tinggi internasional dalam merebut minat calon mahasiswa, orang tua calon
mahasiswa, dan masyarakat luas, membuat pimpinan perguruan tinggi dituntut
menyiapkan suatu bagian (dalam hal ini humas) untuk mengelola informasi yang jelas
dan memberikan kesan citra positif.
3. Perkembangan media massa cetak dan elektronik di daerah semakin meningkat, misalnya
surat kabar, radio swasta dan televisi lokal di daerah, yang sudah pasti mencari informasi
yang aktual di perguruan tinggi, sebab itu dibutuhkan bagian (dalam hal ini bagian
humas) untuk membina hubungan yang harmonis dengan pihak pers tersebut. Tujuannya
agar informasi atau berita-berita yang positif dan membangun tentang perguruan
tingginya selalu menjadi bahan informasi pers itu.
D. Pembangun jaringan komunikasi dan Network humas di perguruan tinggi.
Di era globalisai peranan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan semakin
dituntut memberikan manajemen dan layanan yang profesional kepada masyarakat. Maslah
menurunnya minat calon mahasiswa di beberapa perguruan tinggi tidak hanya karena
persaingan yang cukup kuat antar sesama perguruan tinggi, tetapi juga pengaruh perubahan
yang besar dalam perekonomian, demografi, keinginan agar cepat dapat kerja, kesesuaian
antara pendidikan dan ketrampilan dengan pasar kebutuhan tenaga kerja, dan bidang-bidang
lain di luar kontrol perguruan tinggi. Karenanya perguruan tinggi di era sekarang harus
mulai menyadari bagaimana perubahan eksternal telah mengubah citra lembaga, posisi,
programnya, dan berbagai hal lainnya yang mencakup kemampuan menarik mahasiswa
dengan pelayanannya.
Sebab itu perguruan tinggi harus memperluas kemampuan perencanaan dengan
mengidentifikasi kecenderungan pokok.selanjutnya perguruan tinggi mengubah program,
prosedur dan kegiatan lainnya untuk dapat memnyelesaikan dengan kecenderungan tersebut.
Humas perguruan tinggi memiliki posisi yang strategis untuk membangun opini publik dan
melaksanakan kerjasama antar sesama humas perguruan tinggi. Kerjasama diharapkan
berdampak pada adanya suatu pengertian, kesepahaman, dan saling memberi informasi yang
terkait pada kelembagaan perguruan tinggi masing-masing.3
3
Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, Aplikasi dalam Badan Usaha
Swasta dan Lembaga Pemerintah,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1994) hlm 32.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pimpinan perguruan tinggi di mana kini dan mendatang dituntut bukan hanya ahli
dalam ilmu pengetahuan yang ditekuninya,tetapi seorang manajer yang handal dalam
mengelola organisasinya dan mendalami konsepserta memahami hubungan dengan
masyarakat. Hal ini disebabkan produk perguruan tinggi berupa: kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dapat layak dijual kepada pelanggan
(masyarakat) dan dunia usaha.
Sebab itu diperlukan teknikdan cara mengelola informasi yang profesional, efisien dan
efektif kepada masyarakat. Guna menjalankan fungsi-fungsi mengelola informasi dari publik
internal (mahasiswa, dosen, dan karyawan) dan informasi dari publik eksternal (orang tua
mahasiswa, masyarakat dan dunia usaha) perlu adanya bagian yang sangat strategis dan
serius menggarap program tersebut, seperti mempromosikan dan memasarkan lembaga
perguruan tingginya, melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan lembaga pers.
DAFTAR PUSTA