Anda di halaman 1dari 2

Kasus Euthunasia

Kasus Rumah Sakit Boramae – Korea

Pada tahun 2002, ada seorang pasien wanita berusia 68 tahun yang terdiagnosa
menderita penyakit sirosis hati (liver cirrhosis). Tiga bulan setelah dirawat, seorang
dokter bermarga Park umur 30 tahun, telah mencabut alat bantu pernapasan
(respirator) atas permintaan anak perempuan si pasien. Pada Desember 2002, anak
lelaki almarhum tersebut meminta polisi untuk memeriksa kakak perempuannya
beserta dua orang dokter atas tuduhan melakukan pembunuhan. Seorang dokter
yang bernama dr. Park mengatakan bahwa si pasien sebelumnya telah meminta
untuk tidak dipasangi alat bantu pernapasan tersebut. 1 minggu sebelum
meninggalnya, si pasien amat menderita oleh penyakit sirosis hati yang telah
mencapai stadium akhir, dan dokter mengatakan bahwa walaupun respirator tidak
dicabutpun, kemungkinan hanya dapat bertahan hidup selama 24 jam saja.

Kasus “Doctor Death”

Dr. Jack Kevorkian yang dijuluki “Doctor Death”, seperti dilaporkan Lori A.
Roscoe. Pada awal April 1998, di Pusat Medis Adven Glendale, di California diduga
puluhan pasien telah “ditolong” oleh Kevorkian untuk menjemput ajalnya di RS
tersebut. Kevorkian berargumen apa yang dilakukannya semata demi “menolong”
mereka. Tapi para penentangnya menyebut, apa yang dilakukannya adalah
pembunuhan.

Kasus Rudi Hartono – Indonesia

Koma selama 3,5 bulan setelah menjalani operasi di RSUD Pasar Rebo pada
bulan Oktober 2004dengan diagnosa hamil di luar kandungan. Namun setelah
dioperasi ternyata hanya ada cairan di sekitar rahim. Setelah diangkat, operasi
tersebut mengakibatkan Siti Zulaeha, 23 tahun mengalami koma dengan tingkat
kesadaran di bawah level binatang. Sang suami, Rudi Hartono25 mengajukan
permohonan euthanasia ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tangggal 21
Februari 2005. Permohonan yang ditandatangani oleh suami, orang tua serta kakak
dan adik Siti Zulaeha

Penjelasan :

Tiga kasus yang berbeda ini, adalah untuk menguji pemahaman Anda mengenai
Etika dan Moral sebagai seorang Calon Dokter.

Dalam Jawaban yang Anda berikan, tidak ada jawaban yang benar dan jawaban
yang salah, asalkan jawaban Anda disertai dengan argumen yang lurus,
berdasarkan kuliah yang sudah diberikan.

Pertanyaan :

1. Bagaimana sikap Anda (sebagai dokter) dalam mengambil keputusan yang sulit ini

2. Apakah tindakan yang dilakukan oleh Dr. Jack Kevorkia, atas “menolong”
dibenarkan ?. Beri alasan dan argumen yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai