Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
Untuk mewujudklan Indonesia sehat 2010, penyelenggaraan pembangunan
kesehatan tersebut perlu didukung antara lain oleh pengembangan sumber daya
tenaga kesehatan dari masyarakat dan pemerintah yang memadai. Pelayanan
keperawatan adalah bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang
mencakup biopsikososio spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Pada awalnya focus perawatan hanya
dilakukan di rumah sakit saja. Pasien setelah pulang dianggap sembuh dan tidak
perlu perawatan lanjutan.
Yang melatarbelakangi terciptanya Home Healt Nursing atau Home Care adalah
semakin meningkatnya populasi usia, meningkatnya insiden penyakit degeneratif
(seperti: stroke, DM); semakin pendeknya LOS akibat menurunnya kemampuan
ekonomi masyarakat dan efisiensi manajemen rumah sakit; keluarga merupakan
sumber penting dalam proses kesembuhan pasien; kemajuan IPTEK
memungkinkan dilakukan perawatan pasien tertentu di rumah; bentuk praktek
mandiri perawatan; meningkatkan penyerapan lulusan pendidikan keperawatan.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Home Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien
setelah dirawat di rumah sakit serta masyarakat umum yang dilakukan di
rumah.Home Care juga diartikan pelayanan keperawatan dan pengobatan yang
dilaksanakan di rumah bagi pasien yang oleh karena keadaan fisiknya tidak
memungkinkan datang ke rumah sakit.
Home Care adalah suatu komponen rentang pelayanan kesehatan
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga
ditempat tinggal mereka. Menurut Waroka dalam Smith dan Maurier (1995, hal
778), Home Care adalah pelayanan yang diberikan sesuai kebutuhan klien dan
keluarga yang direncanakan. Disediakan dan dikoordinir oleh pemberi pelayanan
yang mempunyai kewenangan untuk memberikan keperawatan di rumah, melalui
staf yang dipekerjakan, pengaturan berdasarkan kontrak yang disepakati atau
kombinasi keduanya.
Home Care mencakup pelayanan yang diberikan oleh perawat-perawat dan
pembantu perawat terhadap individu sakit atau tidak mampu, juga mencakup terapi
fisik, nutrisionis, dokter. Asuhan kesehatan pasien dapat dikoordinasikan oleh
dokter atau perawat (Ringsuen M.K dan Joroenby BM,1998,hal 64). Sedangkan
menurut Care Givers dalam ANA (1992) Home Care merupakan sintesa dari
keperawatan kesehatan komunitas dan ketrampilan teknikal tertentu berasal dari
berbagai spesialis keperawatan. Melibatkan sasaran atau agresif keperawatan
mencakup prevensi, primer, sekunder, tersier fokus pada asuhan individu dengan
melibatkan keluarga atau pemberi pelayanan/asuhan yang lain.
Home Health care merupakan sistem pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial diberikan di rumah kepada orang cacat atau yang tinggal di rumah karena
kondisi kesehatannya (Neis dan Mc Ewen,2001).
Home Health Care juga diartikan sebagai komponen rentang pelayanan
kesehatan dimana pelayanan diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggalnya (US Dept. Of Comercee and International Trade Administration, 1990
dalam Ewen, 1998).

2
Home Health Care berbentuk pelayanan kesehatan yang ebrkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal
mereka (DEPKES,2002)
Home Health Care merupakan ketentuan tentang pelayanan profesional dan
para profesional, dan peralatan yang berhubungan secara medis untuk klien dan
keluarga di tempat tinggalnya untuk memelihara kesehatan, pendidikan,
pencegahan penyakit, diagnosa dan pengobatan penyakit, paliasi dan rehabilitasi.
(Potter & Perry, 2005).
B. Tujuan
Home Care bertujuan untuk : meningkatkan, yang maksimal dan
meminimalkan akibat dari penyakit Untuk mempertahankan (promoting),
memperbaiki (restoring) kesehatan. Memaksimalkan kemandirian, meminimalkan
efek samping kecatatan dan penyakitnya termasuk penyakit terminal.
Meningkatkan, mempertahankan/ memulihkan kesehatan
Memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
C. Dasar Hukum
SK 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang praktek keperawatan;
1. Melakukan asuhan keperawatan
Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan tindakan dan
evaluasi keperawatan.
2. Tindakan keperawatan
Intervensi keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan konseling
kesehatan.
3. Sesuai standar asuhan dari organisasi profesi.
4. Pelayanan tindakan medik hanya atas dasar permintaan tertulis dokter
D. Peningkatan Tuntutan Perawatan Di Rumah
Perawatan di rumah telah berkembang menjadi suatu bidang yang menantang
dan tumbuh dengan pesat. Karena perkembangan ekonomi, sosial pemerintahan dan
teknologi akhir-akhir ini, maka profesi perawatan di rumah memberi perawatan
untuk klien yang kondisi penyakitnya lebih parah, yang pulang dari rumah sakit
sebelum waktunya, dan untuk klien yang membutuhkan perawatan denagn teknik
yang tinggi dan peralatan yang lebih kompleks dari sebelumnya.

3
Hal ini yang mendorong tuntutan yang lebih terhadap pelayanan perawatan
restoratif dan perawatan di rumah adalah meningkatnya jumlah lansia dan orang
yang menderita penyakit kronik, kemajuan teknologi perawatan di rumah, dan
perpecahan dalam keluarga. Sebagian besar rumah tangga membutuhkan dua jenis
pendapatan, yang menyebabkan lebih sedikit anggota keluarga yang harus tinggal
di rumah untuk merawat lansia dan orang yang lumpuh. Penyakit klien akan
menjadi lebih akut saat klien pulang dari rumah sakit dan membutuhkan perawatan
yang lebih intensif.
E. Tipe Pelayanan Kesehatan Dirumah
1. Profesional
Praktek keperawatan profesional berdasarkan standart profesi dan
ketentuan hukum/ regulasi, landasan teori ilmiah yang dikembangkan melalui
penelitian/ fakta (Evidence Based) diberikan perawat profesional yang memiliki
izin praktik (lisensi) dan sertifikat, dikenal dengan ”Home Health Nursing”.
2. Teknikal
Pelayanan kesehatan dirumah diberikan sesuai produk (hasil yang
ditawarkan klien masyarakat), berupa peralatan atau non keperawatan
(Humphrey, 1998 dikutip dari Smith dan Maurier, 1995, hal.778)
F. Prinsip-Prinsip Home Care
1. Memberikan asuhan keperawatan berkualitas pada pasien di lingkungan
rumahnya dengan waktu intermiten atau parttime
2. keluarga/ care giver, lingkungan rumah. Komunitas: elemen kritikal
keberhasilan rencana asuhan keperawatan
3. prinsip praktik: nilai efektif dan kualitas pelayanan, tatanan lebih kondusif
mencapai kepuasan pasien.
4. keberhasilan manajemen self care di rumah sangat ditentukan oleh kooperatif
dan kebulatan tekad pasien dan care giver untuk hidup sehat
5. Kualitas asuhan pasien, pendidikan multi disiplin, case manager
6. menyediakan restorasi, rehabilitasi dan palliative, promotion
7. mendidik pasien/ care giver tentang penyakit, ketidakmampuan identifikasi
kebutuhan pelayanan kesehatan, self care management

4
8. Mengembangkan kompetensi pasien/ care giver: pengambilan keputusan dan
penilaian dalam manajemen self care at home
9. Membantu penyesuaian (+), mekanisme koping terhadap perubahan gaya hidup,
peran dan konsep diri sebagai hasil dari sakit dan ketidakmampuan.
10. Mengintegrasikan kembali pasien/ care giver dalam sistem pendukung keluarga,
masyarakat, sosial.
G. Lingkup Praktek Keperawatan Di Rumah
1. Meklakukan keperawatan langsung, profesional dan komprehensif
2. Melakukan dokumentasi pelayanan yang telah diberikan
3. Pengelolaan dan manajer kasus dan koordinator pelayanan
4. Pelayanan diberikan di rumah, waktu frekuensi dan lama disepakati bersama,
diperoleh melalui rujukan atau permintaan langsung
5. Menentukan biaya pelayanan atau asuhan dengan siapa yang bertanggung jawab
pembiayaan
6. Pelayanan kesehatan di rumah disediakan oleh:
 Public Health Agencies
 Propretary Agencies
 ospital-Based Program
7. Regulasi
 Lisensi
 Beberapa agensi ” Medicare certifield”
 Akreditasi
H. Keuntungan Dari Pelayanan Home Care
1. Bagi klien
 Pelayanan akan lebih sempurna, holistic dan komprehensif
 Pelayanan lebih profesional
 Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan
legal
dan etik keperawatan
Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien akan lebih nyaman dan
puas dengan asuhan keperawatan yang profesional
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

5
a. Untuk rumah sakit: tidak kehilangan konsumendan selalu terkontrol
b. Pelaksanaan pemberian keperawatan mudah terkontrol dan terkendali
c. Pengkoordinasian pelayanan kesehatan lebih terarah
d. Cost control dapat dilakukan serta dapat melakukan penghematan biaya
pelayanan
3. Bagi Pendidikan Keperawatan
a. Merupakan lahan praktek mandiri untuk role model bagi mahasiswa
keperawatan
b. Lahan atau area penelitian keperawatan untuk pengembangan ilmu
keperawatan
c. Merupakan area untuk penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi
I. Klien Yang Menerima Pelayanan Home Care
1. Prasyarat
a. Mempunyai keluarga/ pihak lain yang akan bertanggung jawab atau menjadi
wali dari pendamping bagi klien dalam berinteraksi dengan pengelola maupun
klien
b. Bersedia menandatangani persetujuan (informed consent) setelah syarat-
syaratnya disepakati bersami
c. Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan di
rumah untuk memenuhi kewajiaban, tanggung jawab dan haknya dalam
menerima pelayanan.
2. Klien/ sasaran
a. Penyakit kronik multisistem
b. Kondisi terminal pada keganasan
c. Kondisi kronis pada usia pasca rawat inap
d. Bayi sehat atau premature, pasien pasca melahirkan
3. Kriteria
a. Perlu bantuan perawatan khusus yang tidak mampu dikerjakan klien
b. Ada harapan perbaikan dari kondisi kesehatan klien dalam
c. Ingin mengetahui tingkat kemajuan kesehatan klien
d. Ingin mengetahui cara pencegahan dan peningkatan kesehatn klien

6
J. Mekanisme Home Care
1. Pasien atau klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu
oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di timpat
tinggal mereka atau tidak.
2. Pengkajian oleh koordinator kasus, bersama-sama klien dan keluarga akan
melakukan perencanaan dan membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa saja
yang akan diterima oleh klien.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan. Pelayanan
dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus.
4. Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitor dan evaluasi tentang
pelayanan yang diberikan dan dilaksanakan apakah sudah sesuai dengan
kesepakatan atau belum.
K. Klasifikasi Perawat Home Health Care (ANA, 1986)
1. Perawat generalis (S1)
Tugas:
a. Memberikan askep kepada individu atau keluarga
b. Berpartisipasi dalam program menjaga mutu pelayanan
Ketrampilan yang harus dimiliki:
a. Pengkajian kesehatan, mendiagnosa masalah bio-psiko-sosio-kultural,
pendidikan kesehatan, konseling, merujuk kepada tim kesehatan lain.
b. Teknologi keperawatn yang tinggi
2. Perawat spesialis Home Health Nursing
Tugas:
a. Kontribusi keahlian dalam pelayanan (HHC)
b. Membuat kebijakan kesehatan dan sosial, implementasi dan evaluasi program
kesehatan
L. Kompetensi Perawat Home Care
1. Beberapa peran perawat untuk keperawatan dirumah mencakup:
a. Pemberian pelayanan keperawatan (care giver)
b. Pemberian Advokasi pada klien dan keluarga (advocate)
c. Mengkoordinir pelayanan dan pengelolaan kasus (coordinator)
d. Melakukan negosiasi (brober: stewardship)

7
e. Melakuakn inovasi (innovator)
f. Berperan sebagai anggota profesi keperawatan
2. Kompetensi perawat sebagai pengelola keperawatan
3. sebagai manajer kasus, perawat mempunyai tugas mengelola asuhan keperawatan
pada klien dan keluarga di rumah secara efektif dan efisien
4. Perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan di rumah mempunyai tugas
memberikan asuhan keperawatan langsung kepada klien dan keluarga di rumah.
5. sebagai agen pembaharu (change agent)
6. perawat sebagai peneliti dalam pelayanan keperawatan di rumah
M. Pelayanan Home Care
1. Bentuk
a. Mandiri
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
2. Jenis
Promotif, kuratif, preventif, rehabilitatif:
a. Cek up
b. Perawatan di tempat tidur
c. Rehabilitasi
d. Konsultasi gizi
e. Pemeriksaan dokter umum/ spesialis
f. Bimbingan rohani
g. Pemeriksaan penunjang (Lab, EKG)
3. Cakupan pelayanan Home Health Care menurut ANA:
a. Keperawatan medical bedah
b. Keperawatan jiwa dan kesehatan mental
c. Keperawatan Gerontology
d. Keperawatan komunitas
e. Keperawatan anak
f. Keperawatan maternitas
(Mc Ewen, 1998: 163)

8
4. Fase-fase HHC (aktivitas perawat) menurut Smith (1995) :
a. Fase permulaan atau perkenalan
Perkenalan diri (keadaan umum, lingkungan sosial, klien dan keluarga) dan
tujuan pelaksanaan HHC. Kaji discharge planing dan lingkungan.
Siapkan intervensi, sesuaikan denagn prinsip septik dan aseptik (misalnya: cuci
tangan, dsb).
b. Fase implementasi
Pengkajian: head to toe, sistem organ: bio psiko social.
Gunakan form yang ada dan dengan bahasa yang sederhana. Intervensi dan
pelaksanaan prosedur: ganti balut, pasang kateter, pemasangan infus: perhatikan
infeksi nosokomial. Pendidikan kesehatan: informasi, latihan prosedur, dsb.
c. Fase terminasi
Evaluasi respon klien Resume kegiatan keperawatan Ingatkan tentang
kedaruratan yang mungkin terjadi dan penanganannya. Kontrak untuk
kunjungan yang akan datang atau kolaborasi dengan tim kesehatan.
d. Aktivitas post visit
Komunikasi: melaporkan hasil kajian kepada pihak yang bersangkutan
(puskesmas, dari yang merawat, dsb) dan pihak terkait: kolaborasi. Dokumentasi
lengkap, konsisten dan akurat: aspek legal.
N. Perizinan Institusi Home Care
Bagi pengelola yang akan mendirikan asuhan home care, prasyarat yang harus
dipenuhi adalah:
1. Berbadab hukum
2. Mendapat izin untuk mengelola home care dari Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota setempat
3. Mempunyai kantor dengan alamat yang jelas
4. Mempunyai sarana komunikasi telepon dan faxsimile dan atau sarana
komunikasi melalui internet.
5. Memiliki SIP, SIK dan SIPP.

9
O. Peralatan Yang Dibutuhkan Oleh Home Care Nurse
Sebuah tas besar yang mudah disandang dengan berisikan:
1. Alat-alat kedokteran seperti:
a. Sabun desinfektan dan alkohol pencuci tangan
b. Stetoskop
c. Spigmomanometer
d. Termometer oeral/ raktal atau aksila yang tertutup dengan aman
e. Lampu baterai
f. Alat pengukur (metline)
g. Kapas alkohol
h. Sarung tangan tidak steril
i. Gaun/ apron yang bersih
j. Lab bersih yang menyerap air
k. Masker
l. Sarung tangan steril (tiga atau empat pasang)
m. Alat-alat ganti balutan steril
n. Alat-alat untuk menyuntik
o. Glukometer dan steril
p. Glukometer dan strip
q. Spesimen laboratorium steril
r. Gunting balutan
s. Korset/ steawenk
t. Kantung-kantung untuk sampah serta tempat pembuangan alat-alat tajam
2. Alat-alat lain
a. Peta kota
b. Dokumen-dokumen atau formulir-formulir yang diperlukan
c. Formulir laboratorium
d. Materi penyuluhan kesehatan
e. ”pocket book” tentang obat-obatan sebagai referensi
f. ”pocket book” tentang intervensi sebagai referensi
g. Kantung plastik yang diperlukan.

10
P. Hak-Hak Klien Dalam Home Care
1. Klien mempunyai hak untuk diberi informasi secara tertulis sebelum pengobatan
diberikan
2. Klien dan petugas mempunyai hak dan kewajiban untuk saling menghargai dan
menghormati
3. Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun meminjam sesuatu dari
klien
4. Klien mempunayi hak untuk
a. Membina hubungan dengan petugas sesuai denagn stendar etik
b. Memperoleh informasi tentang prosedur-prosedur yang harus diikuti
c. Mengekspresikan kesedihan dan ketakutannya
5. Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan.
6. Klien mempuyai hak untuk memperoleh nasehat-nasehat tentang rencana-rencana
perubahan yang akan dilakukan.
7. Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam perencanaan pelayanan.
8. Mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan tersebut.
9. Dalam hal ”privacy”, klien mempunyai hak untuk dijaga untuk kerahasiaan kondisi
kesehatanya, sosial ekonomi serta hal-hal yang dilakukan dirumahnya.
10. Perawat/ petugas ”home care” hanya akan memberikan informasi bila diperlukan
secara hukum atau bila di perlukan oleh klien atau keluarganya.
11. Dalam hal finansial, klien mempunyai hak untuk diberi informasi tentang biaya
tayang harus dikeluarkan.
Klien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan dengan kualitas tinggi dan
berhak mendapat informasi dengan keadaan-keadaan emergensi.
Q. Manajemen Perawatan Kesehatan Di Rumah
Sebagian besar direktur, manajer, dan pengawas lapangan pada kebanyakan
perawatan di rumah adalah perawat yang memiliki keahlian dalam administrasi dan
pengalaman dalam praktik perawatan di rumah. Mereka berperan sebagai
penghubung yang vital antara pemberi pelayanan, klien, dokter, sumber di
masyarakat, anggota dewan penasehat, dan lembaga pengatur dan pemberi
penggantian biaya. Dalam kaitannya dengan pengelolaan klinik dan tenaga, mereka
bertanggung jawab untuk mengatur keuangan, jaminan kualitas dan pengembangan

11
program. Pengelolaan perawatan di rumah perlu memiliki kemampuan yang kuat
untuk meningkatkan keunggulan stafnya sambil menahan biaya dan mengikuti
pedoman peraturan dan penggantian biaya.
R. Aktivitas Penelitian Dan Pendidikan
Sebagian besar perawat yang ada di lembaga perawatan di rumah terlibat
dalam beberapa aktivitas pendidikan. Sesungguhnya, fokus utama keperawatan di
rumah adalah memberi pendidikan klien dan keluarga yang bertujuan untuk
meningkatkan perawatan diri dan kemandirian klien dan keluarga. Perawat
menentukan kemampuan dan kebutuhan untuk klien dan keluarga,
mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pengajaran yang bersifat
individual, dan mengevaluasi keberhasilan klien dalam mencapai sasaran
pembelajaran. Kunjungan rumah yang sering memungkinkan perawat untuk
melakukan evaluasi apakah klien berhasil menerapakan pengetahuan yang baru
tentang cara mempraktikan kesehatan.
Sebagian besar lembaga perawatan di rumah melakukan koordinasi aktivitas
pendidikan staf, termasuk orientasi, konferensi kasus, lokakarya kerja bulanan, dan
kursus pengkajian fisik. Lokakarya tentang peklayanan khusus juga merupakan
aktifitas yang penting bersamaan dengan perawatan di rumah yang semakin bersifat
teknik dan intensif.
Perawat yang memberi pelayanan di rumah juga harus mengetahui cara
menyelesaikan masalah. Biasanya perawat datang ke rumah klien untuk
menemukan ketidakadaan sumber. Pengelola dan staf lapangan harus mempunyai
keterampilan untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan lebih jauh
masalah tersebut menjadi aktivitas penelitian yang lebih resmi.
S. Tanggung Jawab Legal Dan Etis
Secara legal perawat dapat melakukan aktivitas keperawatan mandiri
berdasarkan pendidikan dan pengalaman yang di miliki. Perawat dapat
mengevaluasi klien untuk mendapatkan pelayanan perawatan di rumah tanpa
program medis tetapi perawatan tersebut harus diberikan di bawah petunjuk
rencana tindakan tertulis yang ditandatangani oleh dokter. Perawat yang memberi
pelayanan di rumah membuat rencana perawatan dan kemudian bekerja sama
dengan dokter untuk menentukan rencana tindakan medis.

12
Isu legal yang paling kontroversial dalam praktik perawatan di rumah antara
lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan teknik yang
tinggi, seperti pemberian pengobatan dan transfusi darah melalui IV di rumah.
2. Aspek legal dari pendidikan yang diberikan pada klien seperti
pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anggota keluarga
karena kesalahan informasi dari perawat.
3. Pelaksanaan peraturan Medicare atau peraturan pemerintah lainnya tentang
perawatan di rumah.
Karena biaya yang sangat terpisah dan terbatas untuk perawatan di rumah,
maka perawat yang memberi perawatan di rumah harus menentukan apakah
pelayanan akan diberikan jika ada resiko penggantian biaya yang tidak adekuat.
Seringkali, tunjangan dari Medicare telah habis masa berlakunya sedangkan klien
membutuhkan perawatan yang terus-menerus tetapi tidak ingin atau tidak mampu
membayar biayanya. Beberapa perawat akan menghadapi dilema etis bila mereka
harus memilih antara menaati peraturan atau memenuhi kebutuhan untuk klien
lansia, miskin dan klien yang menderita penyakit kronik. Perawat harus mengetahui
kebijakan tentang perawatan di rumah untuk melengkapi dokumentasi klinis yang
akan memberikan penggantian biaya yang optimal untuk klien.
T. Perencanaan Pulang
Perencanaan pulang merupakan fungsi utama dari sebagian besar lembaga
perawatan di rumah khususnya mereka yang bergabung dengan rumah sakit.
Perawat mengikuti ronde perencanaan pulang dan berkonsultasi dengan staf medis,
keperawatan, dan kerja sosial di rumah sakit dan di klinik. Perawat memberi
fasilitas akses kepada semua pelayanan dan peralatan yang diperlukan untuk
perawatan di rumah saat klien pilang dari rumah sakit atau klinik. Pengkajian yang
menyeluruh dan pengkajian data yang dilakukan oleh koordinator sebelum klien
pulang akan membantu pelaksanaan perawatan yang berkesinambungan.

13
BAB III
KESIMPULAN
Home health care merupakan pelayanan kesehatan yang holistik dengan
mempertimbangkan aspek bio, psiko, sosial, spiritual dan ekonomi secara
komprehensip dengan mengutamakan kepentingan dan kepuasan klien yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Home care merupakan upaya terbaik bagi
klien penyakit kronis dan lain-lain untuk meningkatkan dan mempertahankan
kemampuan individu secara optimal. Home care nursing banyak manfaat yang
dapat diperoleh yaitu hemat dalam biaya, waktu, tenaga dan pikiran. Sebagai
praktek lahan kemandirian profesi dituntut kemampuan profesional. Dengan
kemajuan masyarakat, kode etik dan standar profesi harus sebagai daar dalam
melaksanakan tugas sebagai profesi. Diperlukan team kesehatan yang solid untuk
memberikan pelayanan yang komprehensif dan paripurna,

14
DAFTAR PUSTAKA

 Syamsudin, 2005. Makalah Seminar Alternatif Model Keperawatan Home Health


Care. Akper Karya Bakti Nusantara Magelang : Magelang.
 Werdati, Sri, 1999. Home Care Dan Homeservice, Makalah Seminar Implementasi
Dan Praktik Keperawatan Mandiri. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
muhammadiyah Yogyakarta : Yogyakarta.
 Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

15

Anda mungkin juga menyukai