Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. KOMPETENSI INTI
KI.1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung- jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
denganpengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4.1 Melakukan perancangan kandang ternak 4.1.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan kandang
4.1.2 Peserta didik dapat mengidentifikasi
persyaratan kandang
4.1.3 Peserta didik dapat merancang
bangunan kandang dan tata letaknya
4.1.4 Peserta didik dapat merancang
konstruksi kandang
4.1.5 Peserta didik dapat mengidentifikasi
spesifikasi kandang berdasar tipe,
model,dan fungsi
4.1.6 Peserta didik dapat menghitung
kebutuhan luas kandang
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai proses pembelajaran melalui diskusi,praktek , :
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kandang
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi persyaratan kandang
3. Peserta didik dapat merancang bangunan kandang dan tata letaknya
4. Peserta didik dapat merancang konstruksi kandang
5. Peserta didik dapat mengidentifikasi spesifikasi kandang berdasar tipe, model,dan fungsi
6. Peserta didik dapat menghitung kebutuhan luas kandang
D. MATERI PEMBELAJARAN
Kandang merupakan salah satu sarana yang penting di dalam usaha peternakan, dengan tersedianya
kandang maka dapat mepermudah peternak di dalam mengelola usahanya. Berbicara tentang kandang apa
yang Anda ketahui tentang kandang, faktor-faktor apa yang mempengaruhi dalam pemilihan kandang,
bagaimana bentuk atau tipenya, persyaratan apa yang perlu diperhatikan dalam membangun atau
merancang, bagaimana konstruksi bangunan kandang yang baik, dan berapa kebutuhan luas kandang untuk
masing-masing ternak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kandang
1) Jenis Ternak
Kandang yang digunakan untuk memelihara ternak sapi dan kerbau berbeda dengan kandang yang
digunakan untuk memelihara ternak domba dan kambing, kandang untuk memelihara ayam petelur berbeda
dengan kandang untuk memelihara ayam pedaging, kandang untuk itik berbeda dengan kandang untuk
burung,lebah, kucing, rusa, kuda dan lain sebagainya.
2) Umur Ternak
Kandang yang digunakan untuk memelihara ternak yang masih anak, muda/remaja akan berbeda dengan
kandang untuk ternak dewasa. Kandang untuk anak, muda/remaja pada umumnya mengehendaki kandang
yang dapat memberikan rasa kehangatan. Karena ternak yang masih anak, muda/remaja kalau tidak
diperhatikan secara serius ternak bisa mati. Sehingga ternak tersebut memerlukan penanganan yang khusus,
teliti dan tekun.
Untuk ternak anak, muda/remaja pada umumnya ukurannya kandangnya lebih kecil bila dibandingkan dengan
ternak dewasa. Disamping ukuran mungkin dilihat dari konstruksi dinding kandangnya, kalau untuk anak
mungkin perlu dinding yang agak rapat (tidak terbuka keseluruhan), hal ini bertujuan untuk menghindari cuaca
yang dingin diwaktu malam hari.
3) Iklim
Negara kita Indonesia ini termasuk negara agraris beriklim tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Unsur iklim yang dapat berpengaruh terhadap pemilihan kandang ternak
diantaranya: suhu, kelemban, curah hujan, angin, sinar matahari dll. Dengan melihat kondisi tersebut maka
sebagian besar petani peternak dalam memilih kandang dengan sistem terbuka, dinding kadang tidak penuh
atau kandang tidak berdinding sama sekali, . sebagai contoh di daerah yang kondisi cuaca panas, banyak
peternak mengunakan kandang dengan sistem terbuka.
4) Tujuan Produksi
Dalam memilih kandang untuk memelihara ternak harus disesuaikan dengan tujuan produksinya/usahanya.
Apakah tujuannya untuk penggemukan, budidaya, pembesaran atau pembibitan. Misalnya kandang untuk
ternak sapi perah akan berbeda dengan kandang sapi potong yang diusahakan dengan sistem penggemukan
khususnya dikandang koloni. Kandang untuk ternak unggas potong akan berbeda dengan kandang untuk
unggas petelur dan lainya.
1. Letak Kandang
Untuk menghindari penyebaran suatu penyakit, maka kandang induk, dara dan anak sebaiknya dipisahkan,
terlebih-lebih untuk ternak unggas seperti ayam. Jarak antar unit kandang, minimal selebar ukuran kandang
tersebut.
2. Ventilasi
Kandang harus cukup terbuka untuk keluar masuknya udara. Dengan dapat diciptakannya pertukaran udara
yang baik maka di dalam kandang akan selalu terdapat udara yang segar, bersih dan sehat. Ventilasi
kandang yang sempurna sangat menguntungkan bagi ternak yang tinggal didalam kandang, karena ventilasi
bermanfaat untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam kandang dan menggantikan udara yang segar dari
luar kandang.
3. Sinar Matahari
Letak kandang diusahakan sedemikian rupa, sehingga sinar matahari dapat leluasa masuk ke dalam
kandang. Sinar matahari yang paling baik bagi ternak adalah sinar matahari pagi. Oleh karena itu bagian
kandang yang terbuka sedapat mungkin menghadap kearah masuknya sinar matahari pagi. Sinar matahari
pagi banyak mengandung sinar lembayung (ultraviolet) . Sinar matahari pagi sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan ternak, karena dapat membantu proses pembentukan vitamin D, dan dapat
membunuh bibit penyakit.
4. Kelembaban
Kelembaban dalam ruangan kandang sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternak yang tinggal didalam
(terutama ternak unggas seperti ayam).Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan ternak menderita suatu
penyakit pernafasan. Kelembaban yang tinggi dalam kandang bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain ;
dari badan ternak itu sendiri, kotoran dan air kencing, percikan air minum pada saat ternak minum dan
sebagainya. Kelembaban juga akan berpengaruh terhadap perkembangan bibit penyakit, apabila kelembaban
yang ada cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu penyakit, maka populasi bibit penyakit dapat
meningkat. Dengan meningkatnya populasi bibit penyakit, maka kemungkinan besar ternak terserang penyakit
semakin besar, apalagi kondisi fisik ternak dalam keadaan menurun.
Konstruksi Kandang
Pondasi
Pondasi hendaknya cukup padat dan kuat, karena untuk menahan beban keseluruhan bangunan serta
menahan masuknya air hujan kedalamnya.
Lantai Kandang
Lantai kandang hendaknya dibuat cukup kuat dan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dalam
pembersihannya. Sedangkan bahan-bahan untuk membuat lantai kandang antara lain: tanah yang
dipadatkan, bambu, papan, semen, kawat dan lain sebagainya.
Lantai kandang dari bahan bambu, biasanya digunakan untuk kandang panggung ayam. Lantai kandang jenis
ini biasanya bambu dibelah disusun berjajar atau dalam bentuk anyaman jarang. Bambu yang digunakan
untuk bahan lantai dipilih bambu yang tua, karena bambu yang telah tua akan lebih tahan lama.
Lantai kandang dari bahan papan digunakan pula untuk ternak ayam baik itu ternak ayam petelur maupun
ayam pedaging. Untuk lantai kandang dari bahan papan dipilih papan dari kayu tertentu yang tahan air.
Lantai kandang dari bahan papan disusun berjajar rapat, namun perlu juga dibuat sedemikian rupa sehingga
ada celah-celah yang berfungsi untuk mempermudah kotoran atau tumpahan air yang jatuh kebawah atau
ketanah. Papan yang dipergunakan untuk lantai kandang tebalnya antara 3-5 cm.
Lantai kandang dari bahan semen. biasanya terbuat dari dari adukan pasir, semen dan kapur dengan
perbandingan tertentu. Lantai kandang dari bahan ini biasanya tahan lama dan biaya pembuatan mahal.
Lantai kandang dari bahan kawat, biasanya digunakan untuk ternak unggas (ayam, puyuh dan lainya). Lantai
kandang ini bisa berbentuk anyaman kawat atau dapat pula berbentuk kawat jeruji.
Lantai kandang semen paling banyak digunakan untuk kandang ayam postal. Bahan kandang dari campuran
semen, pasir dan kapur. Pada kandang ayam petelur ada yang lantainya dari tanah, tetapi sebagian besar
dari semen.
Dinding Kandang
Yang perlu diperhatikan pada konstruksi dinding kandang adalah dibuat sedemikianrupa sehingga didalam
kandang terdapat keadaan yang segar dan nyaman dan cahaya matahari dapat masuk didalam ruangan
kandang.
Konstruksi dinding kandang ternak dibuat sesuai dengan jenis dan karakteristik ternak yang dipelihara serta
tujuan dari usaha tersebut. Sedangkan bahan untuk dinding kandang dapat terbuat dari tembok, papan,
bambu, kawat, ram dari bahan plastik nilon dan lainnya.
Atap
Atap kandang berfungsi untuk menghindarkan panas dan hujan. Atap kandang diusahakan dari bahan yang
awet, memberi kehangatan bagi ternak pada waktu malam hari. Atap kandang dapat menggunakan genting,
seng, asbes, rumbia, ilalang maupun ijuk. Gunakan bahan atap kandang yang harganya murah, mudah
didapat, tahan lama, panas matahari dapat ditahan dengan baik, sehingga tidak langsung mempengaruhi
panas ruangan kandang.
Apabila atap kandang dari bahan seng gunakanlah seng yang bergelombang, begitu pula konstruksi kandang
harus tinggi agar panas tidak langsung mempengaruhi ternak yang tinggal didalamnya. Atap kandang dari
bahan rumbia dan ilalang pemasangannya kurang praktis dan tidak tahan lama, sehingga jarang digunakan
oleh peternak yang skala usaha besar. Akan tetapi sering dijumpai dilapangan yaitu pada petani peternak
yang skala usahanya kecil.
Kombinasi litter dan slat dapat menguntungkan dinegara-negara dimana problem litter basah sering terjadi.
Sisitem litter banyak digunakan untuk ayam petelur pada fase starter dan grower.
Full Slats
System full slats dapat mengurangi problem yang terjadi pada kebanyakan sistem litter yaitu riskan terhadap
penyakit cacing dan caccidioss. Namun demikian system lantai dengan menggunakan full slat tidak sesuai
untuk broiler parenstock sebab dapat menyebabkan problem
pada kaki seperti terluka, melepuh, tergores. Problem lain adalah hasil dari perkawinannya jelek. Kandang
sisitem slat banyak digunakan untuk memelihara ayam peterlur breeder
Sesuai untuk semua type ayam Tidak sesuai untuk broiler parenstock
Biaya investasi lebih rendah Biaya investasi lebih tinggi
Jarang terjadi problem pada kaki Sering terjadi problem pada kaki
Tingkat kanibalisme rendah Sering terjadi kanibalisme
Problem terhadap penyakit cacing Resiko terhadap penyakit cacing dan
dan coccidiosis coccidiosis rendah
Tenaga kerja tinggi Tenaga kerja rendah
Ada banyak litter Tidak ada biaya untuk litter
Banyak terjadi floor eggs Tingkat resiko terjadi floor eggs rendah
Banyak terjadi telur kotor Mengurangi resiko telur kotor
Banyak terjadi stress terhadap panas Mengurangi resiko stress terhadap panas
Cage System
Kandang sistem “cage” (batterai) banyak digunakan di negara-negara industri terutama untuk memelihara
ayam petelur (layer). Sistem ini lebih efisien untuk memelihara ayam petelur (layer), karena: sistim “cage”
lebih menghemat pakan, dapat menghemat tenaga kerja (menggunakan peralatan yang serba automatic,
seperti automatic egg collection, feeeding, watering dan pembuangan kotoran dan dapat mengurangi resiko
terhadap penyakit cacing dan coccidiosis, sebab ayam tidak langsung kontak dengan kotoran.
macam-macam “cages” adalah sebagai berikut : flat desk cages, piramid cages dan manure belt cages.
Keuntungan
Mengurangi tenaga kerja
Mengurangi problem terhadap parasit
Feed consumption lebih rendah (5 gram per ekor per hari)
Mengurangi jumlah telur yang kotor
Tidak membutuhkan biaya untuk litter.
Kerugian :
Biaya investasi cukup tinggi
Ayam kurang nyaman
Mengkomunikasikan 15 menit
Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang faktor
yang mempengaruhi pemilihan kandang , jenis ternak
yang dipelihara ,umur ternak , iklim ,tujuan produksi
Mengkomunikasikan 15 menit
Wakil masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerja kelompok aspek ekonomis membangun
kandang, aspek sosial membangun kandang, aspek
teknis lokasi kandang, dekat sumber air, jauh dari
keramaian di depan kelompok lainnya.
1. Alat : Laptop, LCD , baju praktek, masker,sepatu boat, sarung tangan, alat bedah
2. Bahan : ternak ayam potong
3. Sumber belajar :
Dasar Kesehatan Ternak, Ir.Moh.Ekhsan, dan Ir.Retno Yuniar DA. Depdikbud Dikmenjur, 1997.
Jakarta
Pengendalian Hama dan Penyakit Ayam, Bambang Agus Murtidjo, Penerbit Kanisius, 1999.
Yogyakarta.
Petani , peternak di sekitar lokasi peternakan.
Kandang ayam
Internet
H. PENILAIAN
KUNCI JAWABAN :
1. Faktor yang mempengaruhi pemilihan kandang
a. Jenis Ternak .
b. Umur Ternak
c. Iklim
d. Tujuan Produksi
3. Umur ternak
Kandang yang digunakan untuk memelihara ternak yang masih anak, muda/remaja akan berbeda
dengan kandang untuk ternak dewasa. Kandang untuk anak, muda/remaja pada umumnya
mengehendaki kandang yang dapat memberikan rasa kehangatan.
4. Iklim
Negara kita Indonesia ini termasuk negara agraris beriklim tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. Unsur iklim yang dapat berpengaruh terhadap pemilihan kandang
ternak diantaranya: suhu, kelembaban, curah hujan, angin, sinar matahari
5. Tujuan produksi
Dalam memilih kandang untuk memelihara ternak harus disesuaikan dengan tujuan
produksinya/usahanya
6 6 6 6 6
KUNCI JAWABAN :
2. Letak Kandang
Untuk menghindari penyebaran suatu penyakit, maka kandang induk, dara dan anak sebaiknya dipisahkan,
terlebih-lebih untuk ternak unggas seperti ayam. Jarak antar unit kandang, minimal selebar ukuran kandang
tersebut.
3. Ventilasi
Ventilasi kandang yang sempurna sangat menguntungkan bagi ternak yang tinggal didalam kandang, karena
ventilasi bermanfaat untuk mengeluarkan udara kotor dari dalam kandang dan menggantikan udara yang
segar dari luar kandang.
4. Sinar Matahari
. Sinar matahari pagi banyak mengandung sinar lembayung (ultraviolet) . Sinar matahari pagi sangat penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan ternak, karena dapat membantu proses pembentukan vitamin D, dan
dapat membunuh bibit penyakit.
5. Kelembaban
Kelembaban juga akan berpengaruh terhadap perkembangan bibit penyakit, apabila kelembaban yang ada
cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu penyakit, maka populasi bibit penyakit dapat meningkat.
Dengan meningkatnya populasi bibit penyakit, maka kemungkinan besar ternak terserang penyakit semakin
besar, apalagi kondisi fisik ternak dalam keadaan menurun.
10 10 10 10
10 10 10
KUNCI JAWABAN :
1. Aspek ekonomis membangun kandang
Dalam membangun kandang ternak harus memperhatikan aspek ekonomisnya, yang dimaksud disini
adalah kandang yang dibangun tidak terlalu mahal, tetapi diusahakan semurah mungkin, tetapi masih
memenuhi persyaratan teknis. Yaitu ternak akan betah tinggal didalam kandang dan membuat
pertumbuhan ternak yang normal, sehat sehingga akan memberikan hasil yang optimal.
6 6 6 6 6
Melakukan Peserta didik dapat Peserta didik dapat Tes 1. Mengidentifikasi faktor-
perancangan mengidentifikasi 1. Mengidentifikasi Prak faktor yang
faktor-faktor yang faktor-faktor yang tek mempengaruhi pemilihan
kandang
kandang
ternak mempengaruhi mempengaruhi
pemilihan kandang pemilihan kandang 2. Mengidentifikasi
Peserta didik dapat 2. Mengidentifikasi persyaratan kandang
mengidentifikasi persyaratan
persyaratan kandang kandang 3. Merancang bangunan
Peserta didik dapat 3. Merancang kandang dan tata
bangunan kandang letaknya
merancang bangunan
kandang dan tata dan tata letaknya
4. Merancang konstruksi
letaknya 4. Merancang kandang
Peserta didik dapat konstruksi kandang
merancang konstruksi 5. Mengidentifikasi 5. Mengidentifikasi
kandang spesifikasi kandang spesifikasi kandang
berdasar tipe, berdasar tipe, model,dan
Peserta didik dapat
model,dan fungsi fungsi
mengidentifikasi
spesifikasi kandang 6. Menghitung
6. Menghitung kebutuhan
kebutuhan luas
berdasar tipe, luas kandang
kandang
model,dan fungsi
Peserta didik dapat
menghitung
kebutuhan luas
kandang
25 25 25 25
1 6922 Ahmad Junaidi L
2 6923 Aprizal Hadi L
3 6924 Artha Dadit Gerhana L
4 6925 Baiq Robiatul Adawiah P
5 6926 Bilal Irama Hanis L
6 6927 Brammadi Theo Rachman L
7 6928 Danial Saputra Anjani L
8 6929 Hafizoh P
9 6930 Hamdani L
10 6931 Hamdani Azhari L
11 6932 Hardi L
12 6933 Hendrik Kasapna L
13 6934 Irfandi Ismail L
14 6935 Julfan As'ari L
15 6936 Jupriadi L
16 6937 Lalu Ahmad Zainuddin L
17 6938 Moh.Satriawan Efendi L
18 6939 Muhamad Khairul Amri L
19 6940 Muhammad Taufik Hidayat L
20 6941 Muhammad Zaenal Hafiz L
21 6942 Muhammad Zarril Afzani L
22 6943 Mussalihin L
23 6944 Nanang Adi Permana L
24 6945 Nopa Adiputra L
25 6946 Rahman L
26 6947 Rifki Febrian L
27 6948 Rudi Santono L
28 6949 Wahyuda Istiadi L
29 6950 Yastika Ayu Maharani P
30 6951 Zainul Majdi L
Sakra, 5 Juli 2015
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah