RUMAH PRODUKSI 3R
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
A. ASPEK PEMASARAN
Adapun aspek pemasaran kegiatan usaha ini meliputi sebagai berikut
a. Produk dan Segmentasi pasar
Produk yang dihasilkan dari kegiatan usaha ini adalah biji plastik
dengan tipe Biji Plastik HDPE ( High Density PolyEthylene ) , Biji
Plastik PP (PolyPropylene), Biji Plastik PS (PolySthyrene). Adapun
bahan baku produksi berasal dari plastik bekas seperti ember,
paralon, botol plastik, gelas plastik, fiber dan sebagainya.
Segmentasi pasar usaha ini adalah industri-industri plastik yang
membutuhkan biji plastik sebagai bahan bakunya seperti misalnya
Industri Kantong Plastik, Industri Boneka Plastik dan lain
sebagainya.
b. Potensi Pasar
Berdasarkan deskripsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
potensi pasar biji plastik ini sangat besar. Permintaan bji plastik
sangat tinggi mengingat bahwa hampir semua peralatan rumah
tanga banyak menggunakan peralatan berbahan jenis plastik.
c. Gambaran Pesaing
Di Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya kota selatpanjang ada
satu pelaku bisnis di usaha ini. Namun pesaing tersebut belum
menjalankan usaha dengan sistem dan manajemen yang mutahkir
dan terkoordinir sehingga produksi tidak teratur.
B. ANALISA SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threatment )
- Strength (Kekuatan)
Bahan baku plastic sebagai kategori sampah anorganik atau
sampah yang tidak mudah hancur dengan sendirinya, menjadi
kelebihan tersendiri karena pengusaha tidak akan takut basi atau
rusak saat menumpuk bahan baku dalam jumlah banyak.
- Weakness (Kelemahan)
Modal yang dibutuhnya cukup besar untuk membeli mesin. Harus
selalu sedia uang tunai untuk membeli bahan baku dari pemulung.
Bau yang tidak sedap yang menimbulkan berbagai penyakit.
- Opportunity (Peluang)
Peluang usaha yang masih luas dalam bidang pengolahan
sampah. Bahan baku mudah didapat dan murah harganya.
Permintaan biji plastic yang meningkat dari luar negeri menjadi
peluang besar.
- Threat (Ancaman)
Mesin penggiling plastic yang menggunakan pisau crusher,
beresiko terjadi kecelakaan kerja pada operator saat mengganti
atau membersihkan pisau tersebut.
b. Produksi
Adapun rangkaian produksi meliputi :
1. Pengumpulan bahan baku
Bahan baku didapatkan dengan beberapa cara :
a. Membeli melalui pemulung
b. Kontrak kerjasama dengan rumah makan, hotel, pujasera,
komplek pertokoan dan komplek perkantoran
c. Kontrak kerjasama dengan pengepul
2. Proses Sortir
Bahan baku yang terkumpul pada wadah penampungan utama
akan disortir berdasarkan jenis plastik. Plastik tersebut di pilah,
dibersihkan dan dikumpulkan kedalam wadah sortir sesuai
dengan tipe jenis plastik. Adapun tujuannya agar proses
penggilingan lebih mudah serta hasil produksi dapat dipilih
berdasarkan tipe biji plastik.
3. Proses Penggilingan/Pencacahan
Setelah di sortir. Bahan Baku tersebut akan di cacah sesuai
klasifikasi jenis plastik. Adapun proses pencacahan ini dapat
dilakukan apa bila bahan baku dengan satu jenis klasifikasi
telah mencapai kapasitas 3 ton.
4. Proses Pencucian/Washing
Setelah Bahan baku di giling/cacah maka dihasilkan biji plastik.
Biji plastik tersebut di cuci dengan air bersih agar terpisah
antara biji plastik dan sisa kotoran sampah (tanah, pasir).
5. Proses Penjemuran
Setelah biji plastik dicuci maka akan dijemur agar kering dan
tidak lembab
6. Proses pengepakan
Biji plastik yang sudah dicuci dan dijemur akan di kemas
kedalam karung berukuran 25 Kg
D. ASPEK MANAJEMEN
Pengertian Manajemen menurut James A.F. Stoner adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha -usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Adalah untuk mencapai tujuan organisasi dan
pribadi, untuk menjagakeseimbangan di antara tujuan- tujuan yang
saling bertentangan, serta untukmencapai efesiensi dan efektifitas.
Dimana efisiensi adalah kemampuan untukmenyelesaikan suatu
pekerjaan dengan benar, sedangkan efektifitas
merupakankemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.Organisasi dapat diartikan suatu kelompok fungsional
yangdialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar
tujuan organisasidapat tercapai dengan efisien. Agar suatu pekerjaan
dapat dikerjakan oleh orangyang tepat, maka diperlukan syarat yang
harus dipenuhi oleh orang tersebut,yang sering disebut dengan
kualifikasi/spesifikasi personalia. Proses perencanaan sumber daya
manusia ini dapat diperoleh melalui rekrutmen tenagakerja, seleksi
serta orientasi bagi tenaga kerja.
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-
fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab
yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Terdapat dua aspek
utama proses penyusunan struktur organisasi adalah
Departementalisasi dan Pembagian kerja. Dimana
departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan
kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan
saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Sedangkan
pembagian kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap
individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.Struktur
organisasi yang diusulkan menganut sistem pelimpahan wewenang
sentralisasi, hal ini bertujuan agar kebijakan yang seragam dapat
meminimalkan kompleksitas permasalahan. Selain itu dalam
sebuah industri pencacahan , wewenang untuk memberi keputusan
dimaksudkan agar operasinya dapat berjalan lancar sehingga
sesuai dengan hasil yangdiharapkan yaitu untuk mencapai profit
yang tinggi.
Kegiatan usaha biji plastik ini memiliki 4 karyawan yang bertugas
didalam produksi, gudang dan distribusi sedangkan untuk
pemasaran dan keuangan dipegang oleh pihak pemilik sendiri.
E. ASPEK KEUANGAN
Evaluasi aspek keuangan biasanya dilakukan setelah evaluasi
aspek aspek lain selesai dilakukan. Selama evaluasi aspek ini dihitung
perkiraan jumlah dana yang diperlukan, baik untuk pengadaan
investasi proyek maupun kebutuhan dana modal kerja awal.
Disamping jumlah kebutuhan dana pembiayaan dan sumber dana,
juga akan dipelajari struktur pembiayaan bagaimana yang paling
menguntungkan dan berapa bagian dari jumlah kebutuhan dana
tersebut dapat atau wajar untuk dibiayai dengan pinjaman dari pihak
ketiga, dari mana sumbernya dan berapa biayanya. Dari segi
keuangan atau finansial, proyek dikatakan layak apabila dapat
memberikan keuntungan dan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya.
a. Penentuan Biaya Penentuan biaya merupakan hal yang sangat
penting karena dibutuhkan sebagai patokan dalam penentuan
jumlah dana yang dibutuhkanuntuk merealisasikan suatu proyek.
Hal ini dapat dilihat secara jelas pada neraca awal. Adapun yang
termasuk didalamnya adalah:
- Aktiva lancar Kas, Piutang dan persediaan merupakan salah
satu yang termasuk dalam aktiva lancar.
- Aktiva tetap Kendaraan, tanah, bangunan, mesin, peralatan dan
perlengkapan kantor, pra operasional merupakan yang
termasuk dalam aktiva tetap.
- Kewajiban dan modal Sejumlah dana yang dibutuhkan untuk
merealisasikan proyek tersebut yang diperoleh baik dari utang
kepada bank maupun dari investasi pribadi.
NILAI
NO JENIS INVESTASI PEROLEHAN
1 Sewa Lahan 5 Tahun Rp. 30.000.000,-
2 Bangunan (Rumah Mesin) Rp. 30.000.000,-
3 Kendaraan Kaisar Rp. 27.000.000,-
4 PERALATAN MESIN & INSTALASI
1. Mesin Pencacah Rp. 32.000.000,-
2. Mesin Penggiling Rp. 53.000.000,-
3. Bak Sortir Rp. 4.000.000,-
4. Bak Utama Rp. 6.000.000,-
5. Bak Air Rp. 13.000.000,-
6. Pelantar Jemur Rp. 3.000.000,-
7. Safety Working Rp. 3.000.000,-
8. Perlengkapan Lain Rp. 2.000.000,-
9. Tangki Air Rp. 2.000.000,-
Total Investasi Rp. 205.000.000,-
I Bahan Baku
a. Persediaan Awal Rp.
Bahan Baku
b. Pembelian Bahan
Baku 4 Ton Rp. 4.400.000,-
(Rp.1.100/Kg)
Pemakaian Bahan Baku Rp. 4.400.000,-
II Biaya Produksi
a. Biaya PLN Rp. 250.000,-
b. Biaya Gaji Rp. 4.000.000,-
c. Minyak Mesin Rp. 1.500.000,-
d. Biaya Perawatan dan
Perbaikan Mesin Rp. 500.000,-
e. Biaya Pengepakan Rp. 700.000,-
f. Biaya Operasional Rp. 900.000,-
g. Biaya Pengiriman Rp. 5.000.000,-
Jumlah Biaya Produksi Rp. 12.850.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 17.250.000
3. Perencanaan Laba Rugi
A. KESIMPULAN