PENDAHULUAN
1
5. Mahasiswa mampu melakukan pemindahan data shp pada aplikasi
ENVI 5.1 ke dalam Arcgis 10.1
6. Mahasiswa bisa mempresentasikan hasil akhir dari tahapan interpretasi
dan klasifikasi pada citra.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
4
3.2.3 Langkah-Langkah Klasifikasi dan Interpretasi Citra
Tahap yang dilakukan dalam klasifikasi citra adalah
sebagai berikut :
1. Buka file citra yang siap untuk diinterpretasi dan
diklasifikasi,dalam praktikum ini bisa digunakan data hasil
pengolahan citra hasil penajaman,karena hasil pada penajaman
inilah yang data citra nya terlihat jelas dan bersih sehingga
memudahkan untuk diinterpretasi atau klasifikasi. Lihat gambar
sebagai berikut :
5
2. Pada data manager,gunakan komposit layer band 4,3,2 (True
Color) dan komposit layer band 6,5,4 (False Color).
6
Untuk membuat data false color nya klik data manager Pilih
layer band 6,5,4 Load Data. Maka hasilnya sebagai berikut :
7
Hasilnya sebagai berikut :
8
Pilih/select
layer false Klik Ikon
color ROI
9
Buat Kelas Klasifikasinya sesuai kelompok berikut :
1) Lahan terbangun.
2) Vegetasi Hutan.
3) Lahan Basah.
4) Lahan Kering.
5) Lahan Terbuka.
6) Awan Tipis.
7) Badan Air.
10
Pilih Polygon
(Hasil deliniasi)
Lalu lakukan deliniasi pada seluruh kelas klasifikasi. Jika sudah
melakukan sampel poligon pada citra hasilnya sebagai berikut :
11
6. Setelah melanjutkan pembuatan poligon-poligon sampel ROI di
masing-masing kelas tutupan lahan lainnya. Kemudian setelah itu,
kita dapat mencek statistik dari sampel-sampel yang telah kita buat
tadi. Klik kanan pada region of interest Pilih Statistics for all
ROI.
12
7. Lalu tutup ROI dan simpan data ROI tersebut. Caranya Pilih menu
file Klik save as Select All item klik icon (...) simpan
dan beri nama file OK
13
Lalu pilih citra asli untuk diklasifikasi,lalu ok.
14
Hasilnya seperti gambar berikut :
15
Lalu,pilih data yang akan digunakan untuk diubah ke vektor. Lalu
OK.
16
10. Lalu mengeksport format evf ini kedalam format shapefile agar
data vektor ini dapat dibuka di software GIS seperti Arcgis atau
Quantum GIS. Caranya pilih vektor Classic EVF to Shapefile.
Setelah itu pilih data EVF tadi yang akan diubah ke shp lalu OK.
Hasilnya akan muncul format file shp di dalam folder tempat kita
menyimpan file tadi.
17
11. Lalu kita konversikan data dari Envi ke dalam Arcgis, caranya add
data pilih data folder shp yang tadi sudah dibuat.
18
Hasilnya sebagai berikut :
19
Hasilnya sebagai berikut :
Lalu open atribut tabel dengan cara mengklik kanan pada layer
yang sudah di clip
20
Maka akan nampak seluruh atribut dari kelas klasifikasi yang
sudah dibuat.
21
Lalu pilih Georeferencing Dissolve
22
Prosesing Data
23
Jangan lupa untuk melakukan save dan stop editing.
24
Hasilnya adalah seperti gambar berikut :
Untuk menghitung luasan nya blok tabel pada luasan lalu klik
kanan Calculate geometry
25
Hasilnya sebagai berikut :
26
Hasil ketika dipindahkan ke excel adalah sebagai berikut :
27
Setelah selesai kita bisa melakukan layout peta pada
arcgis,hasilnya akan seperti gambar berikut :
28
BAB IV
HASIL
29
4.2 Hasil di Arcgis.
30
4.4 Hasil Grafik
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun dari praktikum ini didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses Interpretasi dan Klasifikasi Citra sangat penting untuk
dilakukan karena akan memudahkan kita dalam mengenali berbagai
objek pada citra.
2. Hasil dari klasifikasi kelas berdasarkan objek baik yang terbentuk
secara alamiah maupun buatan bisa diinterpretasikan dan dibuat
klasifikasinya.
3. Hasil dari interpretasi citra dapat memaparkan informasi yang lebih
jelas dan lebih detail.
5.2 Saran
Adapun saran kami selama pelaksanaan praktikum yaitu:
1. Dalam melakukan praktikum hendaknya mendengarkan penjelasan
dari dosen dengan baik.
2. Terus berlatih setiap hari agar lebih menguasai software.
3. Catat dan tanyakan pada dosen pembimbing apa yang tidak kita
mengerti.
32