Anda di halaman 1dari 6

Deskripsi dan Jenis Sehat Mental

Pendahuluan
Mengenal kesehatan jiwa dari batasan ilmu pengetahuan diartikan bahwa ilmu
kesehatan jiwa adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah kesehatan mental. Menurut
Coville at all. Bahwa Ilmu kesehatan jiwa adalah suatu cabang ilmu yang tugasnya membuat
diagnosa, prognosa, mencegah dan mengobati gangguan jiwa dan gangguan emosi. Adapun
tujuan mempelajari kesehatan jiwa (1) bagaimana mencegah timbulnya gangguan penyakit
jiwa dan gangguan emosi, (2) bagaimana mengurangi atau menyembuhkan penyakit jiwa,
dan (3) bagaimana upaya untuk memajukan kesehatan jiwa di masyarakat.

Gangguan mental
Gambaran secara umum gangguan jiwa adalah penyakit-penyakit jiwa yg
menyebabkan penderita antara lain :
1. Tidak sanggup menilai realita, artinya penderita tidak sanggup menilai kenyataan
pada dirinya dan lingkungan di sekitarnya
2. Tidak dapat mengontrol diri atau menguasai diri
3. Merusak diri, Mengganggu orang lain dan lingkungan, yang ditimbulkan dari aspek
perilaku dan tingkah lakunya

Contoh gangguan mental atau gangguan jiwa dari yang ringan sampai dengan yang
berat seperti: stress, anxietas/kecemasan, manik depresi, aljeimer, parkinson, psikosis,
skizofrenia. Berbagai gangguan jiwa tersebut dapat mengganggu hubungan penderita dengan
masyarakat dan lingkungan sekelilingnya.

Gangguan Emosi
Gangguan emosi adalah penyakit yang menyebabkan seseorang sangat terganggu
karena konflik-konflik dalam dirinya (pertentangan batinnya) tetapi dia sanggup menilai
kenyataan dengan baik dan dapat mempertahankan hubungan baik dengan sekelilingnya.
Dikemukakan oleh Noyes at all. bahwa batasan ilmu kesehatan jiwa yg lebih luas
yaitu lebih mengamati / menyelidiki faktor-faktor: genesis, dinamika, manifestasi dan
mengobati antara lain fungsi kepribadian yg terganggu, merusak diri sendiri, mengganggu
orang lain atau masyarakat.
1. Genesis : mengamati asal usul gangguan, antara lain berasal dari gen, pola keluarga
atau masyarakat (sosial) yg merupakan dasar bentuk tingkah laku yg khas.
2. Dinamika : motivasi-motivasi yg mempimpin, mengarahkan tingkah laku, proses-
proses penyesuaian, mekanisme-mekanisme penyesuaian, yg dipergunakan untuk
memenuhi kehendak, kebutuhan, dan penjagaan (maintenance) fungsi kepribadian
dalam tingkat biologis, kekeluargaan, dan kemasyarakatan dalam kehidupan
seseorang.
3. Manifestasi klinis dan pengobatan : dalam psikiatri (ilmu kesehatan/kedokteran jiwa)
tidak saja mementingkan manifestasi klinis dari gejala-gejala gangguan jiwa dan
pengobatan, namun juga perhatian pada gangguan pikiran, perasaan dan tingkah laku
manusia, juga faktor yang mempengaruhi tingkah laku tersebut.

JIWA atau “MIND” dikemukakan oleh Noyes bahwa jiwa manusia berada pada
rentang ” Normal vs Abnormal dan ini dalam rentang ”Ordinal dan Horozontal” artinya
kondisi kesehatan jiwa normal seseorang itu relatif.
Ada 3 pandangan meninjau masalah jiwa manusia ini :
1. Pandangan dari sudut patologi
2. Pandangan dari sudut Statistik
3. Pandangan dari sudut Culture

Pandangan dari sudut patologi:


Gangguan Jiwa sebagai akibat dari suatu keadaan sakit atau terganggu

Pandangan dari sudut Statistik:


Normal dan abnormal dilihat secara matematis dan grafis

Pandangan dari sudut Culture:


Disebut sudut yg menguntungkan karena tingkah laku dan sikap seseorang dianggap
sebagai normal dan abnormal menurut culture. Maslow mengemukakan tentang kriteria jiwa
sehat bagi orang yg normal :
1. Perasaan aman yg wajar
2. Penilaian diri yg wajar
3. Tujuan hidup realistis
4. Hubungan yg efektif dengan kenyataan
5. Integrasi dan konsistensi kepribadian
6. Kesanggupan belajar dari pengalaman
7. Spontanitas yg wajar
8. Emosi yg sesuai
9. Kesanggupan untuk memuaskan kehendak kelompok (emansipasi)
10. Kesanggupan memenuhi kehendak jasmani dengan cara yg wajar

Kesehatan Jiwa di Indonesia :


Di Indonesia fenomena kesehatan jiwa masih dikaitkan juga pada pandangan religi,
magic, dan sudut pandang tradisi, selain perkembangan teknologi kedoteran dan keperawatan
jiwa. Program kerja yang konkrit dari gerakan kesehatan jiwa masyarakat bertujuan untuk
memajukan kesehatan mental masyarakat, dan mencegah timbulnya mental break down atau
kepatahan mental. Program Kerja tersebut antara lain :
1. Program promosi kesehatan jiwa
a) Memberikan penerangan dan pendidikan (KIE) kesehatan jiwa
b) Secepatnya menemukan simptom (tanda-tanda) penyakit jiwa, moto: “An ounce
prevention is worth a pound of cure”
c) Program pengisian waktu senggang (ekpresi kreatif dan aktivitas-aktivitas yg
mengasikkan)
2. Program prevensi dan penanganan secara komprehenship masalah kesehatan jiwa,
kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
a) Memperbanyak memberi bantuan psikiatri
b) Pencegahan timbulnya macam-macam penyakit mental
c) Rencana dan terapkan pola hidup sehat
d) Bantuan medis dan perawatan di Rumah Sakit Jiwa
e) Bantuan tuntunan kesehatan jiwa oleh klinik psikiatri dan klinik psikologi
3. Program kegiatan-kegiatan operasional upaya kesehatan jiwa
a) Mengusahakan kondisi badan dan jiwa sehat
b) Menjauhkan anak dari rasa cemas dan takut
c) Memahami kehidupan psikis anak-anak
d) Menyajikan pendidikan seks pada remaja (adolesence), dan orang dewasa sesuai
norma agama dan tradisi setempat
e) Membuat lebih menarik sistem persekolahan dan pendidikan tinggi
f) Klinik-klinik bimbingan kesehatan mental bisa disosialisasikan di sekolah dasar dan
menengah serta di perguruan tinggi
g) Menanamkan kembali semangat hidup rukun kampung, gotong royong, memupuk
vitalitas kelompok sosial diperkotaan
h) Perencanaan pembangunan dikembangkan secara komprehensip
i) Menyediakan tempat2 rekreasi & gelanggang remaja untuk menyalurkan bakat dan
mengisi waktu kosong
j) Pengadaan lapangan kerja baru
k) Memanfaatkan psikologi industri untuk mengurangi kejemuan bekerja
Program kerja Kesehatan jiwa tersebut di kemas dalam bentuk ”Tri Upaya Bina Jiwa”
yaitu yang meliputi :
1. Pencegahan Primer : menurunkan insiden penyakit pada masyarakat dengan
mengubah faktor penyebab, meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit
2. Pencegahan sekunder : termasuk reduksi penyakit aktual, deteksi dini (early
detection), dan penanganan masalah kesehatan
3. Pencegahan Tersier : mencakup penurunan gangguan atau kecacatan yg diakibatkan
oleh penyakit jiwa

Rentang Asuhan Kesehatan Jiwa


Tatanan perawatan jiwa mencakup fasilitas :
1. Psikiatri
2. Pusat kesehatan mental masyarakat
3. Unit rumah sakit di RSU
4. Fasilitas-fasilias tempat tinggal, dan praktek pribadi

Tatanan tersebut meliputi pelayanan:


Program rawat inap partial di Rumah Sakit Jiwa, klinik pelayanan utama, pusat-pusat
penitipan, panti asuhan, rumah kelompok, hospices, asosiasi perawat kunjungan atau Home
Care, unit kedaruratan, sekolah, penjara, industri, fasilitas pengelolaan perawatan, dan
organisasi pemeliharaan kesehatan

Klasifikasi Pelayanan Kesehatan Jiwa


1. Short Termsty
Pengobatan dan perawatan jangka pendek dilakukan di Unit Rumah Sakit Umum dan
Puskesmas yg menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa

2. Medium Termsty
Pengobatan dan perawatan jangka menengah, dilakukan di Rumah Sakit Jiwa yang
masih tipe Rumah Sakit Tipe B

3. Long Termsty
Pengobatan dan perawatan jangka panjang, dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Tipe A
Daftar Pustaka
1. Stuart & Sundeen. 2002. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Penerbit EGC. Jakarta
2. Maramis WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Penerbit Airlangga University Press.
Surabaya
3. Saanin Basri dkk. 2000. Psikiatri. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta
4. Notosoedirdjo dkk. 2000. Kesehatan Mental. UMM University Press. Malang

1. Upaya promosi & prevensi


 Tujuan : meningkatkan taraf keswa & mencegah terjadinya gangguan jiwa.
 Kegiatan : penyuluhan, pembinaan hidup sehat yang lebih produktif & harmonis

2. Upaya Kuratif
 Tujuan : Merawat dan mengobati pasien gangguan jiwa agar sembuh & pulih
kesehatannya
 Kegiatan : terapi fisik, psikologis dan sosial

3. Upaya rehabilitatif
 Tujuan : memulihkan kemampuan fungsional seseorang menjadi seoptimal
mungkin, sehingga bisa hidup produktif & kembali ke masyarakat.
 Kegiatan : medis, edukasi, vokasional & sosial

Bentuknya :
1. Peningkatan pelayanan Keswa
2. Pembinaan Keswamas
3. Peningkatan pelayanan Keswa
a. Fokus : klinis individual
b. Kegiatan : kuratif, rehabilitatif
4. Pembinaan Keswamas
a. Fokus : masyarakat
b. Kegiatan : promosi dan prevensi

Anda mungkin juga menyukai