Anda di halaman 1dari 7

Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol.

1 (1): 37- 43

Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Herba Suruhan


(Peperomia pellucida (L.) Kunth) Pada Mencit Jantan

Antihyperuricemic Activity of Ethanol Extract of Suruhan Herb


(Peperomia pellucida (L.) Kunth) in Male Mice

Irma Mariani br Tarigan1, Saiful Bahri1* dan Awaluddin Saragih2


1
Departemen Farmakologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara
2
Departemen Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Latar belakang: Pola makan yang tidak sehat dalam masyarakat yang sering mengkonsumsi protein
hewani yang banyak mengandung purin tinggi, menyebabkan penyakit hiperurisemia semakin
meningkat. Bila penyakit ini menyerang, penderita dapat mengalami siksaan nyeri, pembengkakan
atau cacat persendian tangan dan kaki. Tanaman suruhan atau Peperomia pellucida (L.) Kunth, secara
empiris telah digunakan dalam pengobatan asam urat oleh masyarakat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol herba suruhan terhadap
penurunan kadar asam urat pada mencit jantan yang diinduksi dengan kalium oksonat secara
intraperitoneal.
Metode penelitian: Uji efek penurunan kadar asam urat darah mencit dilakukan dengan cara
menginduksi mecit dengan kalium oksonat, kemudian diberikan sediaan uji lalu di ukur kadarnya
dengan alat pengukur kadar asam urat darah. Dosis ekstrak etanol herba suruhan yang diujikan yaitu
50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, dan 200 mg/kg BB yang diberikan secara oral dengan pengamatan
selang waktu 1 jam selama 5 jam. Sebagai kontrol positif digunakan allopurinol dosis 10 mg/kg BB
dan CMC 1% sebagai kontrol negatif. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 6 ekor mencit
jantan. Data hasil pengujian dianalisis dengan metode analisis variansi (ANAVA), kemudian
dilanjutkan dengan Post Hoc Duncan.
Hasil: Hasil uji analisis menunjukkan bahwa efek penurunan kadar asam urat ekstrak etanol herba
suruhan dosis 50 mg/kg BB (24,35%) tidak berbeda signifikan dengan allopurinol dosis 10 mg/kg BB
(33,61%) dengan nilai signifikansi 0,450 (p>0,05).
Kesimpulan: Disimpulkan bahwa ekstrak etanol herba suruhan mempunyai efek sebagai
antihiperurisemia terhadap mencit.

Kata kunci: ekstrak etanol herba suruhan; hiperurisemia; asam urat

ABSTRACT

Background: Unhealthy eating patterns in a society that often consume animal protein which
contains high purine, cause hyperuricemia is increasing. When disease strikes, the patient may
experience pain torture, swollen or deformed joints of the hands and feet. Suruhan or Peperomia
pellucida (L.) Kunth has been used empirically in the treatment of uric acid by the community.
Objective: To find out the effect of ethanol extract of suruhan herbs to decrease levels of uric acid
in male mice induced by potassium oxonate intraperitoneally.
Methods: The decreased of blood uric acid levels effect test is done by inducing mice with
potassium oxonate then given the test preparation and measuring the levels with measure blood uric
acid levels tool. Three dossages which tested were 50 mg/kg BW, 100 mg/kg BW and 200 mg/kg
BW. All drugs and extracts were administered orally and observation with duration time in 1 hour
during 5 hours. Allopurinol at dossage 10 mg/kg BW as positive control and carboxy methyl

*Korespondensi penulis: saiful.bahri@usu.ac.id


37
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43

cellulose 1% as negative control. Each treatment group consisted of 6 male mice. Test result were
analyzed by the method of Analysis of Variance (ANAVA) followed by Post Hoc Duncan method.
Results: Analysis of the test results indicate that the effect of decreasing the levels of uric acid
ethanol extract of suruhan herb dose of 50 mg / kg BW (24.35%) did not give a significant
differences with allopurinol dose of 10 mg / kg BW (33.61%) with a significance value is 0.450
(p> 0.05).
Conclusion: It is concluded that ethanol extract of suruhan herb has antihyperuricemic effects to
the mice.

Keywords: ethanol extract of suruhan herb; hiperuricemic; uric acid

PENDAHULUAN kristal pada umumnya terjadi pada


Indonesia merupakan mega senter jaringan sekitar sendi, sehingga
keragaman hayati dunia, dan menduduki menimbulkan rasa nyeri di daerah tersebut.
urutan terkaya kedua di dunia setelah Penyakit akibat hiperurisemia dikenal
Brazil. Di Indonesia diperkirakan hidup sebagai gout atau penyakit pirai (Pribadi
sekitar 30.000 spesies tumbuhan, dimana dan Ernawati, 2010). Gout merupakan
dari seluruh spesies tumbuhan tersebut, diagnosis klinis sedangkan hiperurisemia
diketahui sekurang-kurangnya 9.600 adalah kondisi biokimiawi (Lyrawati,
spesies tumbuhan berkhasiat sebagai 2005).
tanaman obat dan kurang lebih 300 spesies Umumnya untuk mengatasi
yang baru digunakan sebagai bahan obat penyakit hiperurisemia digunakan obat-
tradisional oleh industri obat tradisional obat sintesis seperti allopurinol, namun
(Depkes RI, 2007). Untuk itu perlu dapat menimbulkan efek yang merugikan
dilakukan pengembangan obat tradisional dan berbahaya seperti gangguan pada
secara berkelanjutan dan terpadu sehingga kulit, lambung, usus, gangguan darah
kekayaan alam Indonesia dapat (Sukandar, dkk., 2008), dan interstisial
dimanfaatkan secara maksimal untuk nefritis akut (Yu dan Barry, 2008). Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan mengatasi hal tersebut, dikembangkan
masyarakat. pengobatan alternatif menggunakan
Salah satu tumbuhan yang tanaman obat seperti suruhan.
berkhasiat obat adalah suruhan Beberapa hasil penelitian yang
(Peperomia pellucida (L.) Kunth) yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
dewasa ini sering digunakan oleh tanaman suruhan mempunyai potensi
masyarakat Desa Sumber Melati Diski, sebagai antiinflamasi (Wijaya dan Monica,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi 2004), memiliki efek antipiretik (Khan, et
Sumatera Utara. Berdasarkan hasil survei al., 2007), antimikroba dan anti kanker
yang dilakukan pada masyarakat di desa (Wei, et al., 2011), dan memiliki efek
tersebut diperoleh informasi bahwa analgetik (Mulyani, 2011). Penelitian
tumbuhan yang dikenal masyarakat Lestari (2010), diketahui bahwa herba
dengan nama suruhan sudah sejak lama suruhan mengandung senyawa kimia
digunakan sebagai obat yaitu untuk golongan glikosida, falavonoid, tanin dan
mengobati beberapa penyakit seperti asam steroid/triterpenoid.
urat dan bisul (abses). Berdasarkan uraian di atas, maka
Pola makan yang tidak sehat dalam perlu dilakukan uji efek ekstrak etanol
masyarakat yang berprotein tinggi, herba suruhan terhadap penurunan kadar
terutama protein hewani yang banyak asam urat pada mencit jantan yang
mengandung purin tinggi, menyebabkan diinduksi dengan potassium oxonate dosis
penyakit hiperurisemia (kelebihan asam 200 mg/kg BB.
urat) semakin meningkat. Penumpukan

38
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43

METODE PENELITIAN setelah 2 jam, 3 jam, dan 4 jam dengan


Hewan percobaan yang di gunakan cara yang sama.
dalam penelitian ini adalah mencit putih
jantan dengan berat 25-35 g sebanyak 30 HASIL DAN PEMBAHASAN
ekor. Setelah dilakukan orientasi dengan
Bahan-bahan yang digunakan variasi dosis suspensi ekstrak etanol herba
dalam penelitian ini adalah larutan suruhan (EEHS) 50, 100, 200, dan 400
suspensi CMC Na 1%, potassium oxonate, mg/kg BB, dipilih dosis yang memberikan
aqua pro injeksi, ekstrak etanol herba efek penurunan kadar asam urat optimum
suruhan, allopurinol. yaitu dengan nilai penurunan kadar asam
Alat-alat yang digunakan dalam urat mendekati nilai penurunan kadar asam
penelitian ini adalah neraca hewan, oral urat suspensi allopurinol dengan dosis 10
sonde, stopwatch, spuit 1 ml, alat mg/kg BB sebagai pembanding. Dosis
pengukur kadar asam urat Nesco®. EEHS yang dipilih adalah 50, 100 dan 200
Prosedur Percobaan: mg/kg BB, karena ketiga dosis tersebut
Sebelum pengujian mencit dipuasakan memberikan efek yang paling baik
selama 18 jam (tidak makan tetapi tetap di dibandingkan dosis yang lainnya.
beri minum). Hewan dikelompokkan ke Selanjutnya dilakukan percobaan untuk
dalam 5 kelompok, yang masing-masing masing-masing kelompok, dimana setiap
kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. kelompok diulangi sebanyak 6 kali.
Kemudian masing-masing mencit dalam Potassium oxonate digunakan
kelompok ditimbang dan diberi tanda pada sebagai penginduksi hiperurisemia,
bagian ekor. dimana potassium oxonate menghambat
Tiap kelompok diukur kadar asam urat enzim uricase yang mengubah asam urat
puasa dengan meneteskan darah yang menjadi alantoin sehingga kadar asam urat
berasal dari vena ekor mencit pada test dalam darah meningkat (Mazzali, et al.,
strip, tunggu beberapa detik sampai darah 2001).
merata pada zona reaksi dengan otomatis. Hasil pengukuran rata-rata kadar asam
Dalam 6 detik, kadar asam urat dalam urat mencit untuk setiap kelompok dapat
darah mencit akan tampil pada layar alat. dilihat pada Tabel 1 dan untuk grafik kadar
Kemudian mencit diinjeksikan asam urat rata-rata mencit setelah
dengan potassium oxonat dosis 200 mg/kg perlakuan dapat dilihat pada Gambar 1.
BB secara intraperitoneal (i.p.). Satu jam
kemudian diukur kadar asam urat darah Tabel 1. Kadar asam urat rata-rata mencit
mencit. Setelah diukur kadar asam uratnya setelah perlakuan (n=6)
masing-masing mencit diberi perlakuan
sebagai berikut: Rata-rata kadar asam urat setelah
Rata-rata pemberian potassium oxonate ± SD
a) Kelompok I : Diberikan suspensi kadar (mg/dL)
asam urat
CMC 1% Kelompok
puasa ±
b) Kelompok II : Diberikan suspensi SD Jam Jam Jam Jam Jam
(mg/dL) 1 2 3 4 5
allopurinol dosis 10 mg/kg BB
c) Kelompok III : Diberikan suspensi 1,22 2,27 3,52 4,22 4,4 5
EEHS dosis 50 mg/kg BB Suspensi
± ± ± ± ± ±
CMC 1%
d) Kelompok IV : Diberikan suspensi 0,15 0,49 0,68 1,81 1,93 2,22

EEHS dosis 100 mg/kg BB Suspensi


e) Kelompok V : Diberikan suspensi 1,15 2,92 2,55 1,8 1,58 1,58
Allopurinol
± ± ± ± ± ±
EEHS dosis 200 mg/kg BB Dosis 10 0,12 0,68 0,93 0,93 0,40 0,40
Satu jam kemudian diukur kadar asam mg/kg BB

urat darah mencit, lalu diukur kembali

39
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43

Suspensi
1,22 4 3,53 2,95 2,82 2,82
ekstrak yang diuji menunjukkan adanya
EEHS penurunan kadar asam urat.
± ± ± ± ± ±
dosis 50
0,12 1,19 1,58 0,99 0,98 0,98 Pada jam ke-1, suspensi CMC 1%,
mg/kg BB

Suspensi suspensi allopurinol 10 mg/kg BB,


1,55 3,98 3,62 2,53 2,43 2,05
EEHS
± ± ± ± ± ± suspensi EEHS 50 mg/kg BB, suspensi
dosis 100
mg/kg BB
0,62 0,68 1,80 0,66 0,72 0,66 EEHS 100 mg/kg BB, dan suspensi EEHS
Suspensi
200 mg/kg BB, kadar asam urat
1,4 4,03 3,87 2,78 2,2 2,05
EEHS
± ± ± ± ± ±
mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan
dosis 200
mg/kg BB
0,36 0,96 1,36 1,45 0,96 0,83 potassium oxonate telah bekerja
menghambat enzim uricase sehingga kadar
asam urat di dalam darah mencit
meningkat. Dan suspensi Allopurinol 10
mg/kg BB, suspensi EEHS 50 mg/kg BB,
suspensi EEHS 100 mg/kg BB, suspensi
EEHS 200 mg/kg BB belum diberikan
pada hewan uji.
Pada jam ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5
kelompok yang diberikan suspensi
allopurinol 10 mg/kg BB, suspensi EEHS
50 mg/kg BB, suspensi EEHS 100 mg/kg
BB, suspensi EEHS 200 mg/kg BB
memberikan efek penurunan kadar asam
urat, kelompok yang diberikan suspensi
CMC 1% tidak memberikan efek
penurunan kadar asam urat (kadar asam
urat tetap meningkat).
Untuk melihat kekuatan ekstrak
etanol herba suruhan dan allopurinol
dalam menurunkan kadar asam urat,
dihitunglah % penurunan kadar asam urat.
Hasil perhitungan rata-rata %
penurunan kadar asam urat yang diperoleh
dari setiap perlakuan dapat dilihat pada
Tabel 2 dan untuk grafik rata-rata %
penurunan kadar asam urat yang diperoleh
dari setiap perlakuan dapat dilihat pada
Gambar 2 yang tertera dibawah ini.

Tabel 2. Rata-rata persen penurunan kadar


asam urat yang diperoleh dari setiap
Gambar 1. Grafik kadar asam urat rata- perlakuan
rata mencit setelah perlakuan
Rata-rata % penurunan kadar asam urat
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa setelah pemberian sediaan uji
ekstrak memiliki efek terhadap penurunan Kelompok
kadar asam urat, hal ini dapat dilihat Jam Jam Jam Jam
1 2 3 4
dengan membandingkannya dengan (%) (%) (%) (%)
pemberian suspensi CMC 1%, dimana
pada pemberian suspensi CMC 1% kadar
asam urat terus meningkat sedangkan pada

40
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43

Suspensi Pada jam ke-2 setelah pemberian


Allopurinol
13,51 34,64 43,15 43,15 suspensi EEHS dan allopurinol, suspensi
Dosis 10 mg/kg
BB EEHS dosis 100 mg/kg BB memberikan
efek penurunan kadar asam urat yang sama
Suspensi EEHS dengan suspensi allopurinol dosis 10
dosis 50 mg/kg 13,98 24,99 29,22 29,18
BB mg/kg BB. Suspensi EEHS dosis 200
mg/kg BB dan suspensi EEHS dosis 50
Suspensi EEHS mg/kg BB memberikan efek penurunan
dosis 100 mg/kg 8,88 34,81 37,52 47,60
BB kadar asam urat yang lebih lemah dari
suspensi allopurinol dosis 10 mg/kg BB.
Suspensi EEHS Pada jam ke-3 setelah pemberian
dosis 200 mg/kg 2,31 29,63 45,18 48,96
BB suspensi EEHS dan allopurinol, suspensi
EEHS dosis 200 mg/kg BB memberikan
efek penurunan kadar asam urat yang lebih
kuat dibandingkan dengan suspensi
allopurinol dosis 10 mg/kg BB. Suspensi
EEHS dosis 100 mg/kg BB dan suspensi
EEHS dosis 50 mg/kg BB memberikan
efek penurunan kadar asam urat yang lebih
lemah dari suspensi allopurinol dosis 10
mg/kg BB.
Pada jam ke-4 setelah pemberian
suspensi EEHS dan allopurinol, suspensi
EEHS dosis 200 mg/kg BB dan suspensi
EEHS dosis 100 mg/kg BB memberikan
efek penurunan kadar asam urat yang lebih
kuat dibandingkan dengan suspensi
allopurinol dosis 10 mg/kg BB. Suspensi
EEHS dosis 50 mg/kg BB memberikan
efek penurunan kadar asam urat yang lebih
lemah dari suspensi allopurinol dosis 10
mg/kg BB.
Data persen penurunan kadar asam
urat dianalisa secara statistik dengan
metode ANAVA lalu dilanjutkan dengan
uji Post Hoc Duncan untuk % penurunan
rata-rata stiap jam setelah pemberian
Gambar 2. Grafik rata-rata persen
suspensi ekstrak etanol herba suruhan dan
penurunan kadar asam urat yang diperoleh
allopurinol.
dari setiap perlakuan
Pada uji Duncan rata-rata persen
penurunan kadar asam urat stiap jam
Pada jam ke-1 setelah pemberian suspensi
terlihat bahwa antara perlakuan suspensi
EEHS dan allopurinol, suspensi EEHS
EEHS dosis 50 mg/kg BB, suspensi EEHS
dosis 50 mg/kg BB memberikan efek
dosis 200 mg/kg BB , suspensi EEHS
penurunan kadar asam urat yang sama
dosis 100 mg/kg BB dan suspensi
dengan suspensi allopurinol dosis 10
allopurinol dosis 10 mg/kg BB
mg/kg BB. Suspensi EEHS dosis 100
menunjukkan persen penurunan kadar
mg/kg BB dan suspensi EEHS dosis 200
asam urat yang tidak berbeda signifikan,
mg/kg BB memberikan efek penurunan
dengan nilai signifikansi 0,450 (p>0,05).
kadar asam urat yang lebih lemah dari
Persen penurunan kadar asam urat stiap
allopurinol dosis 10 mg/kg BB.
41
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43

jam dari suspensi EEHS dosis 50 mg/kg asam urat dari herba suruhan tersebut.
BB yaitu 24,35%, suspensi EEHS dosis Kemampuan senyawa tersebut dalam
200 mg/kg BB yaitu 31,52%, suspensi menurunkan asam urat adalah dengan
EEHS dosis 100 mg/kg BB yaitu 32,20% mekanisme hambatan terhadap aktivitas
dan suspensi Allopurinol dosis 10 mg/kg xantin oksidase pada basa purin sehingga
BB yaitu 33,61%. akan menurunkan produksi asam urat
Berdasarkan hasil uji statistik (Azmi, 2010).
diatas dapat disimpulkan bahwa suspensi Efek samping yang sering timbul
EEHS dosis 50 mg/kg BB memiliki efek akibat pemakaian obat-obat sintesis
penurunan kadar asam urat yang sama dihindari dengan penggunaan ekstrak yang
dengan suspensi allopurinol dosis 10 terdiri dari berbagai macam komponen
mg/kg BB. Sementara efek yang senyawa kimia, yang diharapkan interaksi
ditunjukkan oleh suspensi EEHS dosis 100 antar komponen-komponen tersebut dapat
mg/kg BB dan suspensi EEHS dosis 200 meniadakan efek samping.
mg/kg BB tidak lebih baik dibandingkan
dengan dosis 50 mg/kg BB. Sehingga KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa EEHS dosis 50 Ekstrak etanol herba suruhan dapat
mg/kg BB memiliki efek penurunan kadar menurunkan kadar asam urat. Dosis 50
asam urat yang lebih baik. mg/kg BB yang diberikan per oral pada
Peningkatan dosis obat seharusnya mencit jantan memberikan efek penurunan
akan meningkatkan respon yang sebanding kadar asam urat yang tidak berbeda
dengan dosis yang ditingkatkan, namun signifikan dengan allopurinol dosis 10
dengan meningkatnya dosis peningkatan mg/kg BB (p>0,05) pada mencit yang
respon pada akhirnya akan menurun, diinduksi dengan potasium oxonate dosis
karena sudah tercapai dosis yang sudah 200 mg/Kg BB.
tidak dapat meningkatkan respon lagi
(Bourne dan Zastrow, 2001). Hal ini sering DAFTAR PUSTAKA
terjadi pada obat bahan alam, karena
komponen senyawa yang dikandungnya Azmi, U. (2010). Efek Ekstrak Etanol
tidaklah tunggal melainkan terdiri dari Daging Buah Mahkota Dewa
berbagai macam senyawa kimia, dimana (Phaleria macrocarpa (Scheff.)
komponen–komponen tersebut saling Boerl.) Terhadap Penurunan
bekerja sama untuk menimbulkan efek. Kadar Asam Urat Pada Mencit
Namun dengan peningkatan dosis, jumlah Putih Jantan yang Diinduksi
senyawa kimia yang dikandung semakin Potasium Oxonate. Skripsi.
banyak, sehingga terjadi interaksi Surakarta: Universitas
merugikan yang menyebabkan Muhammadiyah Surkarta.
menurunnya efek. Jumlah reseptor yang
terbatas juga membatasi efek yang Bourne dan Zastrow. (2001). Reseptor dan
ditimbulkan, karena tidak semua obat Farmakodinamika Obat. Dalam:
dapat berikatan dengan reseptor sehingga Farmakologi Dasar dan Klinik.
walaupun dosis ditingkatkan, respon tidak Editor: Katzung, B.G. Penerjemah:
bertambah. Dripa Sjabana. Buku I. Edisi 8.
Berdasarkan penelitian Lestari Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
(2010), diketahui bahwa herba suruhan Hal. 23.
mengandung senyawa kimia golongan
glikosida, flavonoid, tanin dan Depkes RI. (2007). Kotranas. Jakarta:
steroid/triterpenoid. Diduga flavonoid Departemen Kesehatan RI. Hal.
yang terkandung pada tumbuhan inilah 4-14.
yang memberikan efek penurunan kadar

42
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43

Khan, A., Rahman, M., dan Islam, S.


(2007). Antipyretic Activity of Wei, S.L., Wee, W., Siong, J.Y.F., dan
Peperomia pellucida Leaves in Syamsumir, D.F. (2011).
Rabbit. Turk J Biol. 32(1): 37-41. Characterization of Anticancer,
Antimicrobial, Antioxidant
Lestari, P. (2010). Karakterisasi Simplisia Properties and Chemical
Dan Isolasi Senyawa Compositions of Peperomia
Triterpenoida/Steroida Dari pellucida Leaf Extract. Diakses
Herba Suruhan (Peperomiae tanggal 29 Juni 2012.
pellucidae herba). Skripsi. Medan: http://journals.tums.ac.ir/upload_f
Fakultas Farmasi Universitas iles/pdf/_/19482.pdf.
Sumatera Utara.
Lyrawati, D. (2005). Gout Farmakologi. Wijaya, S., dan Monica, S.W. (2004). Uji
Diakses tanggal 18 Juni 2012. Efek Antiinflamasi Ekstrak Herba
http://lyrawati.files.wordpress.com/ Suruhan (Peperomia pellucida L.
2008/11/gout_obat_hosppharm.pdf. Kunth) Pada Tikus Putih Jantan.
Berk. Penel. Hayati. 9(1): 115-
Mazzali, M., Kanellis, J., Han, L., Feng, 118.
L., Yang, X.L., Chen, Q., Duk,
H.K., Katherine, L., Gordon, Yu, A.S.L., dan Barry, M.B. (2008).
W.S., Nakagawa, T., Hui Y.L., Tubulo Interstitial Diseases of
dan Richard J.J. (2001). The Kidney. Dalam: Harrison’s
Hyperuricemia Induces A Principles of Internal Medicine.
Primary Renal Arteriolopathy in Editor: Fauci, A.S., et al. Edisi
Rats By A Blood Pressure- 17. Volume 2. United States of
independent Mechanism. Division America: Mc Graw-Hill
of Nephrology, Baylor College of Companies, Inc. Hal. 1807.
Medicine, Houston, Texas.
Diakses tanggal 02 Juli 2012.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
med/11997315.

Mulyani, D. (2011). Uji Efek Analgetik


Herba Suruhan (Peperomia
pellucida) Pada Mencit Putih
Betina. Scientia. 1(2): 34-38.

Pribadi, F.W., dan Ernawati, D.A. (2010).


Efek Catechin Terhadap Kadar
Asam Urat, C-Reaktive
Protein(CRP) dan Malondialdehid
Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus) Hiperurisemia.
Mandala of Health. 4(1): 39-46.

Sukandar, E.Y., Andrajati,R., Sigit, J.I.,


Adnyana, I.K., Setiadi, A.P., dan
Kusnandar. (2008). ISO
Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI
Penerbitan. Halaman 655, 656.

43

Anda mungkin juga menyukai