1 (1): 37- 43
ABSTRAK
Latar belakang: Pola makan yang tidak sehat dalam masyarakat yang sering mengkonsumsi protein
hewani yang banyak mengandung purin tinggi, menyebabkan penyakit hiperurisemia semakin
meningkat. Bila penyakit ini menyerang, penderita dapat mengalami siksaan nyeri, pembengkakan
atau cacat persendian tangan dan kaki. Tanaman suruhan atau Peperomia pellucida (L.) Kunth, secara
empiris telah digunakan dalam pengobatan asam urat oleh masyarakat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etanol herba suruhan terhadap
penurunan kadar asam urat pada mencit jantan yang diinduksi dengan kalium oksonat secara
intraperitoneal.
Metode penelitian: Uji efek penurunan kadar asam urat darah mencit dilakukan dengan cara
menginduksi mecit dengan kalium oksonat, kemudian diberikan sediaan uji lalu di ukur kadarnya
dengan alat pengukur kadar asam urat darah. Dosis ekstrak etanol herba suruhan yang diujikan yaitu
50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, dan 200 mg/kg BB yang diberikan secara oral dengan pengamatan
selang waktu 1 jam selama 5 jam. Sebagai kontrol positif digunakan allopurinol dosis 10 mg/kg BB
dan CMC 1% sebagai kontrol negatif. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 6 ekor mencit
jantan. Data hasil pengujian dianalisis dengan metode analisis variansi (ANAVA), kemudian
dilanjutkan dengan Post Hoc Duncan.
Hasil: Hasil uji analisis menunjukkan bahwa efek penurunan kadar asam urat ekstrak etanol herba
suruhan dosis 50 mg/kg BB (24,35%) tidak berbeda signifikan dengan allopurinol dosis 10 mg/kg BB
(33,61%) dengan nilai signifikansi 0,450 (p>0,05).
Kesimpulan: Disimpulkan bahwa ekstrak etanol herba suruhan mempunyai efek sebagai
antihiperurisemia terhadap mencit.
ABSTRACT
Background: Unhealthy eating patterns in a society that often consume animal protein which
contains high purine, cause hyperuricemia is increasing. When disease strikes, the patient may
experience pain torture, swollen or deformed joints of the hands and feet. Suruhan or Peperomia
pellucida (L.) Kunth has been used empirically in the treatment of uric acid by the community.
Objective: To find out the effect of ethanol extract of suruhan herbs to decrease levels of uric acid
in male mice induced by potassium oxonate intraperitoneally.
Methods: The decreased of blood uric acid levels effect test is done by inducing mice with
potassium oxonate then given the test preparation and measuring the levels with measure blood uric
acid levels tool. Three dossages which tested were 50 mg/kg BW, 100 mg/kg BW and 200 mg/kg
BW. All drugs and extracts were administered orally and observation with duration time in 1 hour
during 5 hours. Allopurinol at dossage 10 mg/kg BW as positive control and carboxy methyl
cellulose 1% as negative control. Each treatment group consisted of 6 male mice. Test result were
analyzed by the method of Analysis of Variance (ANAVA) followed by Post Hoc Duncan method.
Results: Analysis of the test results indicate that the effect of decreasing the levels of uric acid
ethanol extract of suruhan herb dose of 50 mg / kg BW (24.35%) did not give a significant
differences with allopurinol dose of 10 mg / kg BW (33.61%) with a significance value is 0.450
(p> 0.05).
Conclusion: It is concluded that ethanol extract of suruhan herb has antihyperuricemic effects to
the mice.
38
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43
39
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43
Suspensi
1,22 4 3,53 2,95 2,82 2,82
ekstrak yang diuji menunjukkan adanya
EEHS penurunan kadar asam urat.
± ± ± ± ± ±
dosis 50
0,12 1,19 1,58 0,99 0,98 0,98 Pada jam ke-1, suspensi CMC 1%,
mg/kg BB
40
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43
jam dari suspensi EEHS dosis 50 mg/kg asam urat dari herba suruhan tersebut.
BB yaitu 24,35%, suspensi EEHS dosis Kemampuan senyawa tersebut dalam
200 mg/kg BB yaitu 31,52%, suspensi menurunkan asam urat adalah dengan
EEHS dosis 100 mg/kg BB yaitu 32,20% mekanisme hambatan terhadap aktivitas
dan suspensi Allopurinol dosis 10 mg/kg xantin oksidase pada basa purin sehingga
BB yaitu 33,61%. akan menurunkan produksi asam urat
Berdasarkan hasil uji statistik (Azmi, 2010).
diatas dapat disimpulkan bahwa suspensi Efek samping yang sering timbul
EEHS dosis 50 mg/kg BB memiliki efek akibat pemakaian obat-obat sintesis
penurunan kadar asam urat yang sama dihindari dengan penggunaan ekstrak yang
dengan suspensi allopurinol dosis 10 terdiri dari berbagai macam komponen
mg/kg BB. Sementara efek yang senyawa kimia, yang diharapkan interaksi
ditunjukkan oleh suspensi EEHS dosis 100 antar komponen-komponen tersebut dapat
mg/kg BB dan suspensi EEHS dosis 200 meniadakan efek samping.
mg/kg BB tidak lebih baik dibandingkan
dengan dosis 50 mg/kg BB. Sehingga KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa EEHS dosis 50 Ekstrak etanol herba suruhan dapat
mg/kg BB memiliki efek penurunan kadar menurunkan kadar asam urat. Dosis 50
asam urat yang lebih baik. mg/kg BB yang diberikan per oral pada
Peningkatan dosis obat seharusnya mencit jantan memberikan efek penurunan
akan meningkatkan respon yang sebanding kadar asam urat yang tidak berbeda
dengan dosis yang ditingkatkan, namun signifikan dengan allopurinol dosis 10
dengan meningkatnya dosis peningkatan mg/kg BB (p>0,05) pada mencit yang
respon pada akhirnya akan menurun, diinduksi dengan potasium oxonate dosis
karena sudah tercapai dosis yang sudah 200 mg/Kg BB.
tidak dapat meningkatkan respon lagi
(Bourne dan Zastrow, 2001). Hal ini sering DAFTAR PUSTAKA
terjadi pada obat bahan alam, karena
komponen senyawa yang dikandungnya Azmi, U. (2010). Efek Ekstrak Etanol
tidaklah tunggal melainkan terdiri dari Daging Buah Mahkota Dewa
berbagai macam senyawa kimia, dimana (Phaleria macrocarpa (Scheff.)
komponen–komponen tersebut saling Boerl.) Terhadap Penurunan
bekerja sama untuk menimbulkan efek. Kadar Asam Urat Pada Mencit
Namun dengan peningkatan dosis, jumlah Putih Jantan yang Diinduksi
senyawa kimia yang dikandung semakin Potasium Oxonate. Skripsi.
banyak, sehingga terjadi interaksi Surakarta: Universitas
merugikan yang menyebabkan Muhammadiyah Surkarta.
menurunnya efek. Jumlah reseptor yang
terbatas juga membatasi efek yang Bourne dan Zastrow. (2001). Reseptor dan
ditimbulkan, karena tidak semua obat Farmakodinamika Obat. Dalam:
dapat berikatan dengan reseptor sehingga Farmakologi Dasar dan Klinik.
walaupun dosis ditingkatkan, respon tidak Editor: Katzung, B.G. Penerjemah:
bertambah. Dripa Sjabana. Buku I. Edisi 8.
Berdasarkan penelitian Lestari Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
(2010), diketahui bahwa herba suruhan Hal. 23.
mengandung senyawa kimia golongan
glikosida, flavonoid, tanin dan Depkes RI. (2007). Kotranas. Jakarta:
steroid/triterpenoid. Diduga flavonoid Departemen Kesehatan RI. Hal.
yang terkandung pada tumbuhan inilah 4-14.
yang memberikan efek penurunan kadar
42
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (1): 37- 43
43