Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tendon adalah jaringan fibrosa yang melekat otot ke tulang dalam tubuh manusia. Pasukan diterapkan

pada tendon mungkin lebih dari 5 kali berat badan. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, tendon dapat

snap atau pecah . Kondisi yang membuat pecah lebih mungkin termasuk suntikan steroid ke dalam tendon,

penyakit tertentu (seperti gout atau hiperparatiroidisme).

Meskipun terbilang jarang, sebuah pecah tendon bisa menjadi masalah serius dan dapat

mengakibatkan sakit dan cacat permanen jika tidak diobati. Setiap jenis pecah tendon memiliki tanda-tanda

dan gejala sendiri dan bisa diobati baik operasi atau medis tergantung pada beratnya pecah dan kepercayaan

dari ahli bedah .

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus dan otot plantaris.

Pada manusia letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Pada atlet muda setengah baya (40 tahun) 75% terjadi

selama kegiatan olahraga. olahraga yang paling umum menyebabkan akut pecah Achilles tendon bervariasi

dari satu negara ke negara tergantung pada olahraga yang paling populer di daerah itu.

Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh ini

kira-kira sekitar 15cm (5,9 inci) panjang dan mulai dekat bagian

tengah betis. Hal ini memainkan peran penting dalam biomekanik dari ekstremitas bawah. kontraktor otot betis

yang mengangkat tumit oleh tendon yang menghasilkan tindakan kaki yang merupakan dasar untuk berjalan

berlari melompat dan lain-lain dapat menahan kekuatan besar khususnya selama latihan olahraga dan lebih

khusus lagi gerakan yang melibatkan gerakan berputar robek pecah atau terputusnya tendon. Tendon

merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan

tulang tumit

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

Definisi ruptur tendon?

Etiologi ruptur tendon?

Lokasi ruptur tendon?

Gejala klinis ruptur tendon?

Patofisiologi ruptur tendon?

Penatalaksanaan ruptur tendon?

1.3 Tujuan

1. Memberikan penjelasan definisi rupture tendon

2. Menjelaskan etiologi dari rupture tendon

3. Menjelaskan manifestasi klinis rupture tendon

4. Menjelaskan tentang penatalaksanaan medis terhadap rupture tendon

1.4 Manfaat

- Menambah wawasan pengetahuan tentang ruptur tendon

- Mengetahui penatalaksanaan medis pada kasus ruprtur tendon

- Mengetahui penyebab dan karakteristik rupture tendon

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi tendon

Tendon adalah struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam tubuh

bertanggung jawab untuk menggerakkan tulang, sehingga memungkinkan untuk berjalan, melompat,

mengangkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot kontraksi, tendon menarik tulang dan menyebabkan
terjadinya gerakan. tendon achilles merupakan konjoin tendon dari otot gastroknemius dan soleus. Tendon ini

adalah kontributor utama kekuatan plantar fleksi kaki. Tetapi bagian distal tendon ini memiliki pasokan darah

yang sedikit sekali terutama pada 2-6 cm di atas insersinya pada tulang kalkaneus. Tendon normal sangat kuat

dan dapat menahan beban sampai 2000 pound (907,2 kg) pada saat lari cepat.

Tendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar dalam tubuh manusia yang panjangnya
15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah kemudian stukturnya mengumpul dan melekat pada

bagian tengah - belakang tulang calcaneus.. Terdiri dari stuktur tendinous ( melekatnya otot ke tulang ) yang

dibentuk oleh gabungan antara otot gastronemius dan otot soleus yang terdapat di betis. Tendon ini melekat
pada tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki berjinjit (plantar flexi) ketika otot_otot betis berkontraksi.

Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal. (Silvia,dkk. 2005)
Tendon achilles atau tendon calcaneus adalah tendon pada bagian belakang tungkai bawah dan

fungsinya untuk meletakkan otot gastronemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusunan pegelangan ka

ki calcaneus. Tendon achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu bastronemius,soleus dan otot plantaris kaki,
pada manusia letaknya tepat dibagian pegelangankaki. (deltoidea.wordpress.com.2011)

Putusnya tendon Achilles itu adalah keadaan dimana tendon besar di belakang pergelangan

kaki itu pecah atau terputusnya tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan
kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Rupture tendon Achilles adalah robek atau

putusnya hubungan tendon (jaringan penyambung) yang disebabkan oleh cidera dari perubahan posisi kaki
secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal. (muttaqin. A. 2011)

2.2 Anatomi Tendon

Tendon terdiri dari jaringan padat dan jaringan ikat fibrosa yang tersusun secara pararel. Endotendon

mengelilingi jaringan tendon dan epitendon mengelilingi unit tendon keseluruhan. Kedua jaringan ikat

membawa suplai darah instrinsik ke struktur internal tendon. Selubung tendon terdapat diatas tempat tendon

3
melintasi sendi. Selubung tendon terdiri dari dua lapisan, lapisan parietal di luar dan lapisan visceral di dalam.

Selubung ini mensekresikan cairan sinovial untuk membantu tendon bergerak. Tendon, yang berselubung,

mesotendonnya membawa suplai darah ekstrinsik ke tendon. Tendon yang tidak berselubung ditutupi oleh

paratendon, yang memungkinkan tendon untuk bergerak dan memasok suplai darah ekstrinsik.

2.3 Fungsi tendon

Setiap otot biasanya memiliki dua tendon untuk mengikat dua tulang yang berbeda dengan otot yang melintasi

sendi. Hal ini memungkinkan tendon untuk bertindak sebagai katrol.

Tendon berfungsi sebagai kekuatan untuk tarikan otot ke tulang. Kontraksi otot menarik tendon, kemudian

tulang, sehingga terjadi gerakan. Tulang-tulang berhubungan pada sendi oleh ligamen dan jaringan ikat

lainnya, sehingga kontraksi tendon menghasilkan gerakan-gerakan tertentu, tergantung pada otot dan sendi

yang terlibat.

2.4 Definisi Ruptur Tendon


Ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara paksa. Ruptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya

tendon yang diakibatkan karena tarikan yang melebihi kekuatan tendon.

4
2.5 Etiologi

1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes


2. Obat-obatan seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan risiko pecah

3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis, basket dan

sepak bola

4. Trauma benda tajam atau tumpul

5. Obesitas

2.6 Tanda Dan Gejala

1. Nyeri yang hebat

2. Memar

3. Terdapat kelemahan

4. Ketidakmampuan untuk menggunakan lengan atau kaki yang terkena

5. Ketidakmampuan untuk memindahkan bidang yang terlibat

6. Ketidakmampuan untuk menanggung beban

7. Terdapat deformitas

a) Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau

betis seperti adanya rasa sakit pada tendon achilles sekitar 1-3 inci di atas tulang tumit,

daerah ini paling sedikit menerima supplai darah dan mudah sekali mengalami cedera

meskipun oleh sebabyang sederhana meskipun oleh sepatu yang menyebabkan iritasi

5
b) Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan adanya kelemahan yang

luas pada seratserat protein kolagen yang mengakibatkan robeknya sebagian serat

atau seluruh serattendon.

c) Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit

d) Tumit tidak bisa digerakan turun naik

e) Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit
f) Biasanya snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki.Pasien

mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang kaki.


g) Nyeri bisa berat, nyeri yang datang secara tiba-tiba selama melakukan kegiatan khususnya

saat mengubah arah lari atau pada saat lari mendaki. Atlet mungkin

merasakan adanya bagian yang lembek bila meraba daerah sekitar tendon hal ini
dikarenakan adanya cairan peradangan yang berkumpul dibawah selaput peritenon.

h) Nyeri lokal bengkak dengan gamblang kesenjangan sepanjang Achilles tendon dekat
lokasi penyisipan dan kekuatan plantarflexion lemah aktif semua sangat menyarankan

diagnosis.

2.7 Patofisiologi

Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Cedera ini

terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi

,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha),hamstring (otot paha bagian

bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan

membengkak.

6
7
2.8 Lokasi Ruptur Tendon

Empat daerah yang paling umum tempat terjadinya ruptur tendon :

1. Qudriceps

Sebuah kelompok dari 4 otot, yang vastus lateralis, medialis vastus, intermedius vastus, dan rektus

femoris, datang bersama-sama tepat di atas tempurung lutut ( patella ) untuk membentuk tendon patella .

Sering disebut quad, kelompok otot ini digunakan untuk memperpanjang kaki di lutut dan bantuan dalam

berjalan, berlari , dan melompat.

2. Achilles

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada

manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada

tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian

strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus. Tendon ini sangat

penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal. Cidera karena olahraga dan karena trauma pada

tendon Achilles adalah biasa dan bisa menyebabkan kecacatan.

3. Rotatorcuff

Rotator cuff terletak di bahu dan terdiri dari 4 otot: supraspinatus (yang umum tendon paling pecah),

infraspinatus, teres minor, dan m. subskapularis. Kelompok otot ini berfungsi untuk mengangkat tangan ke

samping, membantu memutar lengan, dan menjaga bahu keluar dari soket tersebut.

4. Bisep

Otot bisep fungsi sebagai fleksor lengan dari siku. Otot ini membawa tangan ke arah bahu dengan

menekuk siku.

2.9 Komplikasi

Komplikasi dari rupture tendon adalah infeksi. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan

atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, seperti bakteri, virus, jamur dan akan memperparah

kondisi yang dialami.

8
2.10 Faktor Resiko

1. Umur : 30-40 tahun

2. Jenis kelamin : ♂>♀= 5:1

3. Obesitas

4. Olahraga

5. Riwayat ruptur tendon sebelumnya

6. Penyakit tertentu seperti artritis, DM

2.11 Pemeriksaan Penunjang

1. Pergerakan otot, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak ada maka dicurigai cedera tendon

2. Pemeriksaan dengan sinar-X

a.Pemeriksaan fisik

Dilakukan pemeriksaan umum kaki dan pergelangan kaki berkonsentrasi pada area tertentu

sebagai berikut:

•Periksa untuk kelembutan pergelangan kaki posterior bengkak atau jeda yang teraba di tendon.
•Periksa kekuatan otot. Pasien masih mungkin dapat plantarflex pergelangan kaki dengan

kompensasi dengan otot lain tetapi kekuatan akan lemah.Single-ekstremitas meningkat tumit tidak

akan mungkin.

•Lutut fleksi test:


Periksa posisi istirahat pergelangan kaki dengan lutut tertekuk rawan dan pasien 90 derajat

kehilangan tegangan normal soleus istirahat gastrocnemius akan memungkinkan pergelangan kaki

untuk menganggap posisi yang lebih dorsiflexed dari itu di sisi terluka.

b.Thompson test(simmonds)
Posisi pasien rawan dengan jelas kaki meja. Meremas betis biasanya menghasilkan plantar

flexion pasif pergelangan kaki. Jika Achilles tendon tidak dalam kontinuitas pergelangan kaki tidak

akan pasif flex dengan kompresi otot betis. uji Simmonds H (alias uji Thompson ) akan positif

meremas otot betis dari sisi yang terkena sementara pasien berbaring rawan menghadap

ke bawah dengan nya kaki menggantung hasil longgar tidak ada gerakan (tidak ada plantarflexion

pasif) kaki sementara gerakan diharapkan dengan tendon Achilles utuh dan harus diamati

pada manipulasi betis terlibat. Berjalan biasanya akan sangat terganggu karena pasien akan

9
mampu melangkah dari tanah menggunakan kaki terluka. Pasien juga akan dapat berdiri di
ujung kaki itu dan menunjuk kaki ke bawah (plantarflexion) akan terganggu. Nyeri bisa menjadi berat

dan pembengkakan adalah umum.

 Tes O’Brien

Tes O’Brien juga dapat dilakukan yang memerlukan menempatkan jarum steril melaluikulit
dan masuk ke tendon. Eika hub jarum bergerak dalam arah yang berla anan tendon

danarah yang sama dengan jari jari kaki ketika kaki bergerak naik dan turun maka tendon

setidaknyasebagian utuh.

 Radiografi

untuk mengevaluasi struktur tulang jika bukti hadir dari patah tuberositas calcaneal dana
avulsion Achilles tendon radiografi biasanya menggunakan sinar-X untuk menganalisis

titik cedera. Ini sangat tidak efektif untuk mengidentifikasi cedera jaringan lunak. Sinar-X di

buatketika elektron energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar X-ray diperoleh

dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda padat (misalnya kalsium dalam
tulang) dan jaringan kurang padat (misalnya otot) ketika sinar tersebut melewati jaringan

dan terekam dalam film. Sinar-X umumnya terkena mengoptimalkan visualisasi

benda padat seperti tulang sementara jaringan lunak masih relatif undifferentiated di latar
belakang. radiografi memiliki sedikit peran dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih

berguna untuk mengesampingkan luka lain seperti patah tulang calcaneal.

 USG

USG dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon karakter dan kehadiran air mata.

Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi suara melalui tubuh Anda .

Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan
lunak atau tulang. Gambar-gambar ini tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam

gambar. Gambar-gambar ini diambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam

mendeteksi pergerakan tendon dan memvisualisasikan luka atau mungkin air mata.

Perangkat ini membuatnya sangat mudah untuk menemukan kerusakan struktural untuk

jaringan lunak dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera ini.

10
 Magnetic resonance imaging (MRI)

MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon Achilles

dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis tendinosis dan bursitis. Teknik ini

menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan seragam jutaan proton

berjalanmelalui tubuh. Proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang meng

etuk beberapa dari mereka keluar dari keselarasan. Etika proton ini kembali mereka meman

carkan gelombang radio sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer ,untuk

membuatgambar penampang tajam dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras

yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto kualitas yang sangat tinggi sehingga

mudah bagi teknisi untuk melihat air mata dan cedera lainnya.

 Musculoskeletal-ultrasonografi

Musculoskeletal ultrasonografi dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon

karakter dan kehadiran air mata. Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat

tinggi dari suara melalui tubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang
antara cairan interstitial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar tercermin dapat

dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-gambar diambil secara real time dan

dapat sangat membantu dalam mendeteksi gerakan tendon dan memvisualisasikan

kemungkinan cedera atau air mata.Perangkat ini membuatnya sangat mudah untuk

melihat kerusakan struktural pada jaringanlunak dan metode yang konsisten untuk

mendeteksi jenis cedera. Pencitraan ini modalitas murah tidak melibatkan radiasi pengion

dan di tangan ultrasonographers terampil mungkin sangat handal.


 Foto Rontgen

Rontgen digunakan untuk melihat tendon yang rusak pada bagian otot tubuh.

2.12 Penatalaksanaan Medis

1. Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan

teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus.

2. Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk

non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tendon adalah jaringan fibrosa yang melekatkan otot ke tulang. Dalam beberapa kasus, tendon dapat snap

atau pecah . Kondisi yang membuat pecah dapat disebabkan oleh trauma benda tajam, cedera dalam

berolahraga, penyakit tertentu (seperti arthritis dan diabetes).

Ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan secara paksa. Ruptur tendon adalah

robek, pecah atau terputusnya tendon yang diakibatkan karena tarikan yang melebihi kekuatan tendon.

Penatalaksanaan medis pada kasus rupture tendon biasanya melalui pembedahan jika tidak ditangani

dengan cepat dapat menyebabkan infeksi

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Drake RL., Vogl W.,Mitchell AWM. Gray’s Anatomy for Students.2004

2. Lattermann C., Armfield D., Wukich DK., Current Diagnosis & Treatment in Sports Medicine,
1st Ed. McGraw-Hill, 2007

3. Simons SM., Kennedy R., Bull's Handbook of Sports Injuries, 2nd Ed.McGraw-Hill, 2004

4. Bhandari et al., Treatment of Acute Achilles Tendon Ruptures A systematic Overview and
Metaanalysis, Clinical Orthopaedics and Related Research, number 400; 190-200. Lippincott
William & Wilkins, 2002

5. Mcclelland D., Maffulli N., Percutaneous repair of ruptured Achilles tendon. North Staffordshire
Royal Infirmary, Princes Road, Stoke-on-Trent, Staffordshire, ST4 7LN, 2002

6. http://www.academia.edu/10997615/Ruptur_tendon_achilles

7. http://www.academia.edu/10997615/Ruptur_tendon_achilles

13

Anda mungkin juga menyukai