Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

MATA KULIAH : FISIOLOGI dan PATOFISIOLOGI

DOSEN : AMIN SAMIASIH, S.Kep, M.Si.Med.

SIFAT : TAKE HOME

DI SUSUN OLEH :

TSULIS AHMAD IMAM M.

G2A216090
KASUS 1 (Fisiologi)

1. Proses terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah


Meningkatnya kadar gula dalam darah disebabkan karena insensivitas sel terhadap
insulin. Di tandai oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel
beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin).

2. Proses poliuri pada hiperglikemia


Glukosa pada urin menimbulkan efek osmotik yang menarik H2O bersamanya. Keadaan
ini menimbulkan diuresis osmotik yang ditandai oleh poliuria (sering berkemih).
Oleh karena itu seseorang yang terkena Dm dan terjadi poliuri akan mengalami BAK
yang banyak.

KASUS 2 (Fisiologi)

3. Proses Spermatogenesis
Merupakan suatu proses pembentukan gamet pada pria berupa sperma. Proses ini
terjadi di testis pada struktur yang disebut sebagai tubulus seminiferus. Pembentukan
sperma ini dimulai pada saat pubertas, ketika produksi hormone gonadotropin sudah
cukup maksimal untuk merangsang pembentukan spermatozoa.
4. Proses fertilisasi dan hambatan
Dalam kasus ini fertilisasi tidak terjadi karena terdapat penyempitan Tuba Fallopi. Selain
itu juga kualitas dan produksi sperma kurang bagus. Penjelasannya sebagai berikut :
a. Penyempitan Tuba Faloppi
Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi. Penderita merasakan nyeri
pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau
muntah. Biasanya infeksi akan menyumbat tuba falopii. Tuba yang tersumbat bisa
membengkak dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun,
perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan kemandulan. Infeksi bisa menyebar ke
struktur di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan perlengketan
fibrosa yang abnormal diantara organ-organ perut serta menyebabkan nyeri menahun.
Di dalam tuba, ovarium maupun panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nanah).
Jika abses pecah dan nanah masuk ke rongga panggul, gejalanya segera memburuk
dan penderita bisa mengalami syok. Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke
dalam darah sehingga terjadi sepsis.
b. Kualitas dan produksi sperma kurang bagus
Kualitas kromatin sperma merupakan salah satu indikator yang menentukan kualitas
sperma. Kualitas kromatin sperma ditentukan oleh komposisi protamin dan histon
yang terdapat pada sperma. Sperma yang matang mengandung minimal 85%
protamin dan 15% histon. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kegagalan
pergantian histon menjadi protamin dan kepadatan kromatin yang tidak optimal pada
sperma berhubungan dengan terjadinya infertilitas pada pria.

KASUS 3 (Fisiologi)

5. Hormon yang mempengaruhi pripara post partum


Perubahan pada uterus terjadi segera setelah persalinan karena kadar estrogen dan
progesteron yang menurun yang mengakibatkan proteolisis pada dinding uterus. Dalam
keadaan normal, uterus mencapai ukuran besar pada masa sebelum hamil sampai dengan
kurang 4 minggu. Perubahan yang terjadi pada dinding uterus adalah timbulnya trombosis,
degenerasi dan nekrosis di tempat implantasi plasenta. Jaringan – jaringan di tempat
implantasi plasenta akan mengalami degenerasi dan kemudian terlepas. Tidak ada
pembentukan jaringan parut pada bekas tempat implantasi plasenta karena pelepasan
jaringan ini berlangsung lengkap.

KASUS 4 (Patofisiologi)

1. TB merupakan Airbone Disesea,


Proses penularan melalui udara yg kemungkinan disebabkan oleh Tn R. sering meniup
balon. Balon yang kemungkinan besar bisa meletus kapan pun bisa mengakibatkan
penularan kepada anggota keluarga bahkan ke orang lain. Kuman TB menular dari orang
ke orang melalui percikan dahak (droplet) ketika penderita TB PARU aktif batuk, bersin,
bicara atau tertawa.
2. Jenis TB
Yang terjadi pada keluarga tersebut adalah jenis Kasus Putus Berobat (Default/Drop
Out/DO) Adalah pasien TB yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau lebih
dengan BTA positif. Dikarenakan istri dari Tn. R putus obat.
3. Pencegahan penularan TB adalah dengan mengubur dahak pasien dengan pasir.
Karena dengan cara mengubur dahak dengan pasir membuat dahak tidak terbawa oleh
udara dan karena pasir bersifat kering mengakibatkan kuman TB cepat mati. Apalagi jika
terkena sinar matahari langsung.

Anda mungkin juga menyukai