Anda di halaman 1dari 22

PROTISTA

1 KOMPETENSI DASAR
3.6 Menerapkan prinsip klarifikasi untuk menggolongkan ciri-ciri
umum kelas dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis

2 TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu mendeskripsikan ciri-ciri Protista
2. Peserta didik mampu mengklarifikasikan Protista
3. Peserta didik mampu menganalisis peranan Protista bagi
manusia

3 MATERI
Robert Whittaker mengemukakan sistem 5

kingdom, kingdom Protista hanya beranggotakan

organisme Eukariota yang uniseluler. Protista

berasal dari bahasa Yunani yang berarti “yang

paling pertama”. Kingdom Protista adalah

kelompok organisme yang memiliki struktur sel

eukariotik, uniseluler maupun multiseluler dan

tidak memiliki jaringan yang sebenarnya. Anggota Protista ada yang

menyerupai sifat-sifat jamur, hewan maupun tumbuhan.


Ciri-ciri Umum Protista

Adapun ciri-ciri umum Protista adalah sebagai berikut:


1. Bersifat eukariotik, yaitu inti diselubungi oleh membrane inti serta
organel-organelnya dikelilingi oleh membrane
2. Respirasi secara aerobic
3. Sebagian besar Protista bersifat Uniseluler
4. Ada yang berproduksi secara aseksual, dan ada yang berprosuksi
secara seksual
5. Ada yang hidup bebas da nada yang bersimbiosis
6. Kebanyakan hidup di perairan, baik yang berair asin maupun air
tawar
Berdasarkan kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan
cara memperoleh makanan sebagai sumber energi, Protista dapat
dikelompokkan menjadi tiga golongan, yang akan lebih mudah dipahami
dengan bantuan peta konsep sebagai berikut.
Peta konsep di atas menunjukkan bahwa Protista dibagi menjadi

3 kelompok, antara lain:

1. Protista Mirip Hewan (Protozoa) adalah protista heterorof yang

memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menelan atau

memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler).

2. Protista Mirip Tumbuhan (Alga/Ganggang) adalah protista

fotoautotrof yang dapat membuat makanan sendiri dengan cara

fotosintesis.

3. Protista Mirip Jamur adalah protista heterotrof yang memperoleh

makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan

makanan.

B. Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Ciri-ciri Protozoa
1

Protozoa merupakan organisme bersel

tunggal yang sudah memiliki membran inti

(eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu

sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel

Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada

yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat

bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa

kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum),

bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak

memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup

bebas di air tawar dan laut sebagai komponen


biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan

manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri,

protista lain, dan sampah organisme.

Reproduksi Protozoa
2

Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual

dengan pembelahan biner. Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi

seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan

penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti

vegetatif disebut konjugasi.

Penggolongan Protozoa
3

Berdasarkan alat geraknya, protozoa digolongkan atas;


a. Mastigophora atau Flagellata, bergerak menggunakan bulu cambuk

(Flagela). Contohnya: Trypanosoma gambiense.


b. Sarcodina atau Rhizopoda, bergerak menggunakan kaki semu

(pseudopodia), contohnya Amoeba proteus.


c. Ciliata atau Ciliophora, bergerak menggunakan bulu getar (silia),

Contoh: Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.


d. Sporozoa, tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang biak

dengan spora, contohnya Plasmodium. Berbagai contoh keempat filum

di atas, perhatikan gambar 3.1 berikut!


Gambar 3.1 Berbagai contoh Protozoa mewakili empat filum, yaitu: a. Amoeba, b.
Vorticella, c. Plasmodium, dan d. Trypanasoma.
(Sumber: Microsoft Encarta, 2006).

Berikut ini penjelasan tentang penggolongan dari kingdom

protista berdasarkan alat geraknya.


a. Mastigophora atau Flagellata
Flagellata berasal dari kata flagel

artinya cambuk atau Mastigophora dari

mastig artinya cambuk, phora artinya

gerakan. Semua anggota filum flagellata

bergerak menggunakan flagel. Bentuk

tubuh flagellata tetap karena dilindungi

oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang


Gambar 3.2 Trypanasoma
hidup bebas, ada pula yang hidup brucei (Sumber: GGC.Edu,
2012).
bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi

kebanyakan bersifat parasit. Flagellata berkembang biak secara

aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal, sedangkan

reproduksi seksual belum banyak diketahui. Contohnya adalah

Trypanasoma brucei seperti dapat dilihat pada Gambar 3.2!


b. Rhizopoda atau Sarcodina
Rhizopoda memiliki alat gerak berupa kaki semu ( pseudopodia).

Contohnya adalah Amoeba sp. Amoeba berbentuk tidak tetap,

sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat

organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian

kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp.
bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan

ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan

pseudopodia. Dengan cara ini Amoeba bergerak untuk menangkap

makanan. Perhatikan gambar 3.3 berikut!

Gambar 3.3 Amoeba sp. Salah satu contoh dari rhizopoda (Sumber: qsstudy, 2012).

c. Ciliata atau Ciliophora


Ciliata bergerak dengan menggunakan rambut getar (silia). Silia

ini ada yang tumbuh merata pada seluruh permukaan tubuh, tetapi ada

pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan

tersebut. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang

banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit.

Ciliata yang hidup bebas contohnya Paramaecium caudatum, Didinium,

Stentor, dan Vorticella. Hanya sedikit jenis ciliata yang hidup sebagai

parasit, contohnya Balantidium yang hidup pada usus besar ternak atau

manusia.
Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pem-belahan

biner membujur. Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi.

Pembelahan biner dan proses konjugasi Ciliata pada Paramaecium dapat

dilihat pada gambar 3.4 berikut.


Gambar 3.4 Paramecium sp. (Kiri) dan struktur Paramecium sp. (Kanan)
(Sumber: Plingfactory, TT).

d. Sporozoa
Hewan-hewan bersel satu yang tidak memiliki alat gerak

dikelompokkan dalam sporozoa. Anggota filum Sporozoa hidup sebagai

parasit pada hewan atau manusia. Pada salah satu tahapan siklus

hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Tubuh Sporozoa berbentuk

bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola

kontraktil. Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui permukaan

tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan

tubuh.
Beberapa contoh hewan yang termasuk dalam filum Sporozoa

adalah Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis.

Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan,

misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing.

Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat

mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio.

Contoh lainnya adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria

pada manusia. Berikut adalah gambar dari Taxoplasma gandii dan

Plasmodium.

Gambar 3.5 Taxoplasma gondii (Kiri) dan Plasmodium sp. (Kanan)


4 Peranan Protozoa dalam Kehidupan

a. Peran yang menguntungkan


Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan

zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air

termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi

manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah

bakteri di alam karena protozoa merupakan pemangsa bakteri.


Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di

dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai

petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap

di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai

bahan penggosok.

b. Peran yang merugikan


Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk

organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat

mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.


Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit

antara lain:
 Tosoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis
 Plasmodium sp. Penyebab penyakit malaria
 Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense penyebab

penyakit tidur
 Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar
 Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin wanita
 Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri

C. Protista Mirip Jamur


Beberapa kelompok jamur tidak dikelompokkan ke dalam dunia

Fungi atau jamur, tetapi dikelompokkan ke dalam dunia Protista, sebab


pada satu tahap dalam daur hidupnya, yaitu pada fase vegetative,

jamur tersebut mampu bergerak seperti protozoa.


Kelompok jamur tersebut adalah sebagai berikut.
Myxomycota (Jamur lender tidak bersekat)
1

Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada

sebagian siklus hidupnya. Sel-sel yang hidup bebas ini disebut amoeboid

karena memiliki bentuk Amoeba. Seperti Amoeba yang sesungguhnya,

jamur lendir merupakan predator fagosit. Disebut demikian karena

jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai

komponen organik.
Tubuh jamur lender berupa plasmodium yang merayap secara

amoeboid pada substrat. Plasmodium adalah gumpalan plasma dengan

banyak inti yang di batasi oleh membrane. Pada jenis tertentu

berwarna kuning , jingga merah, warna tersebut umumnya disebabkan

oleh pigmen yang dihasilkan oleh plasmodium. Protoplasma pada

plasmodium dapat dibedakan menjadi dua zona. Zona terluar lebih

kokoh dan mengandung sedikit cairan disebut ektoplasma. Protoplasma

bagian dalam mempunyai lebih banyak cairan di sebut endoplasma.

Gambar 3.6 Bentuk-bentuk fase jamur lendir.

Jamur lendir hanya memiliki beberapa sifat yang mirip dengan

jamur sejati. Struktur vegetatif jamur lendir disebut plasmodium,


yaitu massa sitoplasma berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding

yang kuat. Jamur lender telah berdivergensi menjadi dua cabang utama

yaitu jamur lender plasmodial dan jamur lendir seluler. Sebagian

dibedakan oleh siklus hidupnya yang unik. Salah satu habitat dari

jamur lender adalah pada daun yang telah membusuk seperti pada

Gambar 3.7 berikut

Gambar 3.7 Jamur lender yang tumbuh di daun yang busuk

Acrasiomycota (Jamur lender bersekat)


2

Ciri yang dimiliki jamur ini adalah tubuh yang bersekat, ada yang

bersel satu, dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya

sama dengan myxomycota, demikian juga untuk reproduksi

generatifnya. Hal yang membedakan adalah jika pada kondisi yang tidak

menguntungkan, plasmodium pada myxomycota akan berhenti bergerak

dan membentuk tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi.

Namun, Plasmodium pada acrasiomycota akan membentuk agregat

berbentuk seperti siput tanpa cangkang, jika lingkungan

menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk tubuh buah

yang mengandung spora reproduksi. Contoh: Dyctyostelium


Oomycota (Jamur Air)
3

Kelompok ini mencakup jamur air (water mold), karat putih

(white rust), dan embun tepung ( downy mildew ). Berdasarkan

morfologinya, organism – organisme ini sebelumnya di klasifikasikan

sebagai fungi. Karena banyak oomycota memiliki filament multinukleat (

hifa ) yang menyerupai hifa fungi. Tetapi banyak perbedaan antara

oomycota dan fungi. Misalnya Oomycota mempunyai dinding sel yang

terbuat dari selulosa, sementara dinding fungi terutama terdiri dari

polisakarida yang lain yaitu kitin. Data dari sistematika molekuler

menegaskan bahwa oomycota tidak berkerabat dekat dengan fungi.

Oomycota mendapatkan nutrient sebagai pengurai atau parasit.


Kebanyakan jamur air merupakan pengurai yang tumbuh sebagai

massa yang menyerupai kapas pada

alga dan hewan yang telah mati,

terutama di habitat air tawar. Karat

putih dan embun tepung umumnya

hidup di darat sebagai parasit

tumbuhan. Jamur tersebut Gambar 3.8 Parasit jamur air pada


tubuh ikan (Sumber: GGC.Edu, 2012).
mengambil makanan dengan

memasukkan hifa ke dalam jaringan

inang, mengeluarkan enzim pencerna dan kemudian menghisap larutan

hasil pencernaan.
Jika persediaan makanan banyak dan kondisi lingkungan

menguntungkan, jamur air akan melakukan reproduksi aseksual. Pada

reproduksi ini, ujung hifa membengkak, disebut zoosporangium. Di

dalam zoosporangium akan terbentuk zoospora berflagela dua. Jika


keadaan lingkungan memburuk, jamur air akan memulai reproduksi

seksual
Reproduksi seksual melibatkan pembentukan anteridium dan

oogonium di ujung hifa vegetatif. Jika anteridium bersentuhan dengan

oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus

oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti. Pembuahan

oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal

dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara

dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora.


Tiga contoh jamur Oomycota antara lain Phytophthora,

Phythium, dan Physarum sp (Downy mildew). Phytophthora infestans,

anggota kelas Peronospora, menyebabkan penyaikit lateblight pada

kentang. Organisme ini menyebabkan gagal panen di Irlandia dan

mengakibatkan terjadinya kelaparan hebat pada tahun 1840-an.


Gejala pertama serangan jamur ini berupa bercak kecil berwarna

kecoklatan yang muncul di daun. Bercak ini cepat menyebar dalam

kondisi basah, sehingga seluruh tanaman menjadi cokelat dan busuk.

Akibatnya, fotosintesis terhenti sehingga tidak ada makanan untuk

disimpan di umbi akar. Selama musim dingin, penyaikt ini menginfeksi

umbi kentang. Miselium berkembang menghasilkan sporangia aseksual,

yang mudah menyebar melalui udara dan menginfeksi tanaman sehat.


Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, semua tanaman yang

terinfeksi harus dibakar, dan hanya menanam umbi yang bebas

penyakit. Daun tanaman dihancurkan sebelum umbi dipanen untuk

menekan resiko penyebaran spora ke tanaman lain. Menimbun kentang

sebelum dipanen juga menghambat spora masuk ke umbi kentang.

Tanaman disemprot fungisida secara teratur. Fungisida akan melapisi

daun sehingga enzim jamur tidak berfungsi. Fungisida juga dapat


mencegah pertumbuhan miselium.. Penelitian genetic menunjukkan

bahwa pada beberapa decade terakhir, Oomycota tersebut telah

mendapat Penyakit ini tetap menjadi masalah utama sampai saat ini.

Menyebabkan kerusakan panen sebesar 15% di Amerika Utara dan

mencapai 70% di beberapa bagian Rusia yang petani – petaninya tidak

mampu membeli pestisida.


Para ahli biologi molekuler telah mengisolasi DNA dari specimen

P. infestans yang di awetkan dari peristiwa hawar daun kentang Ir ndia

1840 an. Penelitian genetic menunjukkan bahwa pada beberapa decade

terakhir, oomycota tersebut telah mendapatkan gen-gen yang

menjadikannya lebih agresif dan lebih resisten terhadap pestisida.

Para saintis mencari cari di dalam genom Phytophtthora maupun

kentang untuk mengidentifikasi senjata-senjata baru untuk melawan

penyakit tersebut. Pada tahun 2003 misalnya, sebuah tim peneliti

merekayasa kentang domestic yang resisten terhadap hawar daun

dengan mentransfer gen-gen dari galur kentang liar yang resisten

hawar daun.
Phythium sp. adalah patogen lain yang juga termasuk kelas

Peronospora. Phythium sp. tumbuh saprofit di tanah, menyebabkan

penyakit rebah (damping off) pada biji yang berkecambah. Jamur ini

menyebar dengan cepat di rumah kaca yang kondisinya lembap.

Penyakit ini dapat dikendalikan dengan mensterilkan tanah di rumah

kaca dengan pengasapan dan menghindari jarak tanaman yang terlalu

rapat.
Beberapa jenis Phythium bahkan menjadi parasit pada

Oomycota lain dan jamur. Saat ini Phythium juga dimanfaatkan sebagai

agen kontrol biologi. Downy mildew dapat dikenali dengan timbulnya


semacam tepung di permukaan daun. Jamur air ini menyerang tanaman

pangan seperti kentang, anggur, dan tanaman merambat lainnya.

Gambar 3.9 Jamur yang tergolong Downy mildew yang menginfeksi tanaman

C. Protista Mirip Tumbuhan

Alga (ganggang), bukan lagi merupakan nama formal sebuah

kelompok taksonomik, nama tersebut hanya merupakan nama umum bagi

sejumlah organisme yang berfotosintesis secara sederhana.

Kebanyakan ahli botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan,

tetapi karena semua ganggang tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok

dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan ke dalam dunia tersendiri, yaitu

Protista.
Sebagai organisme bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak

(multiseluler) alga memiliki klorofil yang dapat berfungsi untuk

fotosintesis. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti

fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna

coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).

Beberapa alga ada yang berthalus, yaitu struktur tubuhnya yang

berupa akar, batang, dan daun tidak sejati. Reproduksi vegetatif

alga secara membelah diri, fragmentasi atau membentuk spora.

Sedangkan, secara generatif dengan menyatukan dua sel gamet

jantan dan betina. Hasil peleburan dua gamet yang berukuran


sama disebut dengan isogami, dan peleburan dua gamet dengan

ukuran yang berbeda disebut anisogami.


Sebagai vegetasi perintis, alga menempel pada makhluk

hidup lain atau di tempat-tempat basah dan lembab. Sedangkan,

beberapa jenis alga banyak ditemukan di perairan, baik air tawar

maupun air laut sebagai plankton.


Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya, alga

dikelompokkan menjadi 4 divisio, sebagai berikut.

1.Ganggang hijau (Chlorophyta)


2. Ganggang coklat (Phaeophyta)
3. Ganggang merah (Rhodophyta)
4. Ganggang keemasan (Chrysophyta)
4 EVALUASI

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Kingdom Protista memiliki ciri sebagai berikut, kecuali ….

a. uniselular

b. eukariot

c. multiselular

d. prokariot

e. memiliki membran inti

2. Berikut adalah contoh Protista yang uniselular, yaitu ….

a. Sargassum

b. ucus

c. Turbinaria

d. Corallina

Amoeba

3. Euglena dapat dikatakan mirip tumbuhan dan mirip hewan. Hal


berikut yang menyatakan bahwa Euglena mirip tumbuhan adalah ….

a. memiliki flagel

b. memiliki vakuola makanan


c. memiliki kloroplas

d. tidak memiliki dinding sel

e. memiliki membran inti

4. Beberapa protozoa bersifat holozoik. Holozoik artinya ….

a. memakan organisme mati yang telah membusuk

b. memakan organisme yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya

c. mampu menghasilkan makanan melalui fotosintesis

d. mampu bergerak bebas mencari sumber makanan

e. memakan makanan tubuh inangnya

5. Protozoa yang menggunakan kaki semu atau pseudopodianya untuk


bergerak dikelompokkan dalam phylum ….

a. Rhizopoda

b. Zoomastigophora

c. Ciliophora

d. Actinopoda

e. Apicomplexa

6. Perhatikan gambar berikut.

Bagian yang berfungsi mengontrol perkembangbiakan sel ditunjukkan


oleh nomor

….

a. 1 d. 4

b. 2 e. 5

c. 3
7. Tanah globigerina merupakan lapisan tanah hitam di dasar laut yang
berasal dari kerangka salah satu anggota kingdom Protista dari
phylum ….

a. Rhizopoda

b. Foraminifera

c. Actinopoda

d. Zoomastigophora

e. Apicomplexa

8. Penyakit malaria disebabkan oleh ….

a. Trypanosoma

b. Entamoeba

c. Didinium

d. Plasmodium

e. Toxoplasma

9. Perkembangbiakan secara aseksual pada Paramaecium melalui cara ….

a. pembentukan tunas

b. konjugasi

c. membelah diri

d. transduksi

e. isogami

10. Balantidium coli hidup parasit pada tubuh manusia, yaitu pada
organ ….

a. hati

b. usus besar

c. lambung

d. saluran pencernaan

e. usus halus

11. Phylum My omycota memiliki ciri, yaitu seluruh anggotanya ….


a. saprofit

b. kemoautotrof

c. fotoautotrof

d. autotrof

e. heterotrof

12. Pada Acrasiomycota, tubuh buah memiliki fungsi ….

a. sebagai tempat cadangan makanan

b. tempat menempelnya flagel

c. alat reproduksi seksual

d. alat reproduksi aseksual

e. alat pengeluaran sisa metabolisme

13. Peleburan antara dua sel kelamin yang bentuknya sama, tetapi
ukurannya berbeda dinamakan ….

a. isogami

b. oogami

c. anisogami

d. fragmentasi

e. konjugasi

14. Pigmen yang sangat dominan pada phylum Phaeophyta adalah ….

a. fukosantin

b. fikosianin

c. karoten

d. klorofil

e. fikoeritrin

15. Berikut ini yang bukan anggota dari protista mirip tumbuhan
adalah ….

a. Dinoflagellata

b. Rhodophyta
c. Bacillariophyta

d. Chrysophyta

e. Foraminifera

16. Protista mirip tumbuhan yang salah satu anggotanya apabila


populasinya meledak menyebabkan gelombang merah (red tide)
berasal dari phylum ….

a. Euglenophyta

b. Apicomplexa

c. Actinopoda

d. Dinoflagellata

e. Rhodophyta

17. Spesies berikut memiliki bentuk kloroplas berbentuk bintang,


yaitu ….

a. Chlorella

b. Gelidium

c. Ulva

d. Zygnema

e. Eucheuma

18. Berikut ciri-ciri suatu alga.

1. Uniselular dan multiselular

2. Mengandung pigmen dominan karoten

3. Reproduksi aseksual pada alga multiselular dengan spora

4. Merupakan komponen fitoplankton

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, alga tersebut merupakan phylum ….

a. Chlorophyta

b. Cyanophyta

c. Rhodophyta

d. Phaeophyta
e. Chrysophyta

19. Perhatikan gambar berikut.

Dari gambar-gambar organisme tersebut, yang dapat berpera


sebagai produsen karena mampu berfotosintesis adalah nomor ….

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

20. Phylum Rhizopoda bergerak menggunakan ….

a. silia

b. pseudopodia

c. flagela

d. flagela ampitrik

e. bulu getar

5 DAFTAR RUJUKAN

Bold, H.C. & Wayne, M.J. 1985. Introduction to the Algae (Second
edition). Englewood Cutt: Prentice Hall,Inc.

Campbell, NA, Reece JB, Mitchell LG, and Taylor MR. 2008. Biology.
4th Ed., San Fransisco: Addison Wesley World Student Series.

Hoefnagels, Marielle. 2012. Biology: Concepts and Investigations, . 2nd


Ed., New York: W.H. Freeman and Company
Hickman, C.P, Robert,L dan Larson, A.2001. Integrated Principles of
Zoology. New York : The Mc Graw-Hill

Lee,R.E. 1989. Phycology. Cambridge: Cambridge Univ Press.

Miller, Harley. 2001. Zoologi. Fifth edition : New York : The Mc Graw-
Hill

Pudjoarinto, A. 1988. Pengantar dan Dasar-dasar Sistematika


Tumbuhan. Yogyakarta: Fakultas Biologi Universitas Gadjah
Mada.

Sabbithah, S. 2000. Taksonomi Tumbuhan I (ALGA). Yogyakarta:


Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Fakultas Biologi UGM.

Soegiarto, A., Sulistijo, Atmaja,W dan Mubarok H., 1978. Rumput


Laut. Manfaat, Potensi dan Usaha Budidayanya . Jakarta: Lembaga
Oseanologi Nasioanal-LIPI

Saptasari, M.,Triastono dan Mahanal, S. 2007. Botani Tumbuhan


Bertalus ALGA. Malang: Universitas Negeri Malang
van Reine, P. & G.C. Trono. 2000. Plant Resources of South East Asia.
Cryptogam Algae. Leiden: Backhuizen Publ.

Anda mungkin juga menyukai