Anda di halaman 1dari 5

55

4.2 Pengujian Batas Plastis


4.2.1 Maksud dan Tujuan Pengujian
Tujuan penujian ini adalah menentukan kadar air pada kondisi batas
plastis.

4.2.2 Alat yang Digunakan


Peralatan yang digunakan adalah :
1. Pelat kaca
2. Spatula
3. Wash bottle
4. Cawan porselen
5. Container
6. Oven

4.2.3 Benda Uji yang Digunakan


Tanah yang lolos saringan no.40 sebanyak ± 300gram

4.2.4 Prosedur Pengujian


1. Membuat bola tanah dengan diameter 1 cm.
2. Mengiling-giling tanah diatas plat kaca.
3. Setelah gilingan tercapai ± 3mm dan tanah mulai retak sampel tanah
tersebut dalam kondisi batas plastis.
4. Memasukkan gilingan kedalam container dan kemudian ditimbang.
5. Setelah di timbang oven tanah tersebut dan di tumbang kembali.

4.2.5 Analisis Pengujian Batas Plastis


1. Kadar air dari pengujian diatas merupakan harga batas plastis sampel
tanah tersebut.
2. Menghitung indeks plastisitas dengan rumus selisih batas cair dikurangi
batas plastis PI = LL – PL.
3. Jika salah satu batas plastis atau batas cair tidak dapat dilaksanakan
pengujian maka tanah tersebut non plastis (NP).
56

4. Jika sampel tanah banyak mengandung pasir, melakukan pengujian


batas plastis terlebih dahulu, jika batas plastis tidak dapat dilaksanakan
maka tanah tersebut non plastis (NP).
5. Jika batas plastis tanah lebih besar atau sama dengan batas cairnya
menunjukan bahwa sampel tanah non plastis (NP).

A. Data Uji
Dari praktikum yang kami lakukan, kami mendapatkan data uji seperti
pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Pengujian Batas Plastis


Batas Plastis
No.Pengujian
1 2
Berat Cawan susut (gr) 21,9 21,4
Berat cawan+tanah basah (gr) 23,9 23,5
Berat cawan +tanah kering (gr) 23,5 23
Berat air (gr) 0,4 0,5
Berat tanah kering (gr) 1,6 1,6
Kadar air % 25 31,25
Kadar air rata-rata % 28,125

B. Perhitungan
C. Berat air
Berat air 1 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 23,9 – 23,5
= 0,4 gr
Berat air 2 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 23,5 – 23
= 0,5 gr
57

D. Berat tanah kering


Berat tanah kering 1 = berat cawan tanah kering – berat cawan
= 23,5 – 21,9
= 1,6gr
Berat tanah kering 2 = berat cawan tanah kering – berat cawan
= 23 – 21,4
= 1,6 gr

E. Kadar air
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑖𝑟
Kadar air 1 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑥 100 %
0,4
=1,6 𝑥 100 %

= 25 %
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑖𝑟
Kadar air 2 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑥 100 %
0,5
=1,6 𝑥 100 %

= 31,25 %

F. Kadar air rata rata


𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟𝑎𝑖𝑟 1+𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟𝑎𝑖𝑟 2
Kadar air rata rata = 2
25+31,25
= 2

= 28,125 %

G. Pembahasan
Dari hasil pengujian didapatkan hasil batas cair (LL) = 38,8 %, batas
plastis (PL) = 28,125 % dan Index Plastisitas (PI) sebesar LL – PL = 10,675
%. Lihat Tabel 4.4
.
58

Tabel 4.4 Sifat Tanah


IP (%) Sifat Macam tanah Kohesi

O Non plastis Pasir Non kohesif

<1 Plastis rendah Lanau Kohesi sebagian


Lempung
7-17 Plastis sedang Kohesif
Berlanau
> 17 Plastis tinggi Lempung Kohesif

(Sumber : Harry Christiady, 1992)

Berdasarkan tabel 4.4, benda uji mempunyai sifat plastis rendah dan
kohesif sebaggian.
Dari grafik hubungan antara PL dan LL cassagrande kesimpulannya
adalah tanah tersebut termasuk dalam jenis medium plastic inorganic clays.
Grafik Hubungan antara PI dan LL Cassagrande, lihat Gambar 4.2.

Gambar 4.5 Grafik Plasticity Chart

Dari grafik hubungan antara PI dan LL Cassagrande di atas dapat


diambil kesimpulan bahawa tanah tersebut termasuk dalam jenis Inorganic
59

and organic silts and silty clays of low plasticity, rock flour ; silty or clayey
fine sands.

H. Kesimpulan
Dari hasil pengujian didapatkan batas cair (LL) = 38,8 %, batas plastis
(PL)= 28,125 % dan Index Plastisitas (PI) sebesar LL – PL = 10,675 %.
Benda uji mempunyai sifat plastis rendah dan kohesif sebagian.

I. Lampiran
Data diperoleh dari pengujian yang telah direkap terlebih dahulu pada
laporan sementara. Gambar alat uji pengujian batas plastis dapat dilihat pada
Lampiran 12 dan laporan sementara pengujian batas plastis dapat dilihat
pada Lampiran 13.

Anda mungkin juga menyukai