TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Umur : 29 Tahun
Alamat : Jenggotan Pranggon Andong Boyolali
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : MI
Pekerjaan : Pedagang
No. CM : 03 74 38
B. Penganggung Jawab
Nama : Tn. J
Hubungan dengan Klien : Ayah Kandung
Alamat : Jenggotan Pranggon Andong Boyolali
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sering marah karena tidak bisa hidup seperti orang
lain yang normal, terkadang mengamuk, mengancam hingga memukul
orang.
III. ALASAN MASUK
±2 hari sebelum masuk rumah sakit klien bingung, labil, marah – marah,
mengamuk mengancam, gelisah, sulit tidur, hyperaktif, bicara kacau dan
bicara sendiri, sulit dikendalikan, memukul orang lain.
Perilaku Kekerasan
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pada kasus perilaku kekerasan yang dialami pada Tn. T tindakan yang
dilakukan sesuai dengan konsep teori adalah membina hubungan saling
percaya, membantu klien mengungkapkan penyebab perasaan jengkel
atau marah, membantu klien mengidentifikasi tanda-tanda perilaku
kekerasan, membantu mengungkapkan akibat atau kerugian dari cara
yang digunakan klien, membantu klien mengidentifikasi cara yang
konstruktif dalam berespon terhadap kemarahannya dan mengajarkan
cara untuk menyalurkan energy marah yang sehat agar tidak menciderai
diri sendiri, oarng lain dan lingkungan.
(Budi Anna Keliat , S.Kp 1998)
Saran
Untuk pasien :
Usulan penulis pada klien dengan ekspresi marah untuk mengatasi
masalah yang dihadapi.
1. Hindarkan hal-hal yang bisa menyebabkan marah yaitu mengungkit
masalah tentang keinginan yang tidak terpenuhi, menjauhi hal-hal yang
menyebabkan klien jengkel.
2. Ekspresikan marah dengan menggunakan kata-kata yang dapat
dimengerti dan diterima tanpa menyakiti orang lain
3. Anjurkan klien untuk mengikuti kegiatan atau aktivitas sehari-hari
baik didalam ruangan maupun diluar ruangan.
4. Anjurkan klien minum obat secara teratursesuai dengan ketentuan
dokter.
5. Anjurkan klien kontrol dengan teratur setelah pulang dari rumah
sakit
Untuk perawat :
1. Perawat perlu mengeksplorasikan perasaan marah dengan :
mengkaji pengalaman marah masa lalu dan bermain peran dalam
mengungkapkan marah.
2. Perawat perlu mengembangkan tingkah laku asertif bagi klien yaitu
menganjurkan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya secara
berkelompok misal dengan keluarga untuk dapat pemecehan
masalahya.
3. Perawat perlu mengembangkan dan menyalurkan nergi
kemarahannya dengan cara yang konstruktif.
4. Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, lari pagi, angkat berat
dan aktivitas lain yang membantu relaksasi otot seperti olahraga.
5. Mengikutsertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok.
Untuk mahasiswa :
1. Tingkatkan semangat individu dan kerjasama kelompok, mengelola
kasus kelompok agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara
profesional.
2. Mempersiapkan diri baik fisik maupun materi sebelum praktek
khususnya dalam bidang keperawatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA