Anda di halaman 1dari 9

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 14 Januari 2013


Tanggal Masuk : 20 Desember 2012
Ruang : Perkasa

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. T
Umur : 29 Tahun
Alamat : Jenggotan Pranggon Andong Boyolali
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : MI
Pekerjaan : Pedagang
No. CM : 03 74 38
B. Penganggung Jawab
Nama : Tn. J
Hubungan dengan Klien : Ayah Kandung
Alamat : Jenggotan Pranggon Andong Boyolali
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sering marah karena tidak bisa hidup seperti orang
lain yang normal, terkadang mengamuk, mengancam hingga memukul
orang.
III. ALASAN MASUK
±2 hari sebelum masuk rumah sakit klien bingung, labil, marah – marah,
mengamuk mengancam, gelisah, sulit tidur, hyperaktif, bicara kacau dan
bicara sendiri, sulit dikendalikan, memukul orang lain.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Klien mengalami gangguan jiwa ± 15 tahun yang lalu, pernah rawat
inap di Rumah Sakit Jiwa Solo > 20 x.
B. Kontrol tidak rutin, putus obat 6 bulan, pengobatan kurang berhasil.
C. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
D. Klien mempunyai pengalaman masa lalu yang menakutkan yaitu
pernah di kroyok oleh teman – temannya dan kepalanya berdarah.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,2 0C
Pernafasan : 26 x/menit
B. Ukuran :
Tinggai badan : 172 cm
Berat badan : 64 Kg
C. Kondisi Fisik :
Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, jika ada bagian tubuh yang terasa
sakit langsung minta obat, tidak ada kelainan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Ket : : Laki – laki


: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
B. Konsep Diri
Citra tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah kaki, karena kuat.
Identitas : Klien mengatakan anak ke 2 dari 7 bersaudara.
Peran : Klien mengatakan dirumah atau di dalam keluarga
sebagai anak.
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, klien
merasa bosan keluar masuk rumah sakit jiwa.
Harga diri : Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan
klien adalah ibu dan ayahnya, klien mengatakan malu karena belum
menikah dan sepertinya tidak ada harapan untuk menikah.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah.
C. Hubungan Sosial
Orang yang terdekat dengan klien adalah ayah dan ibu.
Peran serta dalam masyarakat / kelompok : Klien sebelum sakit
sering mengikuti ronda di desanya.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : selama klien
sering keluar masuk rumah sakit jiwa temannya berkurang karena lebih
suka berdiam diri di rumah.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah.
D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat / tidak genap 5x sehari, sehabis sholat
klien berdoa agar diberikan kesembuhan.
VII. STATUS MENTAL
A. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang
disisir, berpakaian klien rapi, klien menggunakan baju yang disediakan
rumah sakit.
B. Pembicaraan : Klien bicara cepat, dapat dipahami.
C. Aktivitas Motorik : Klien beraktifitas sesuai, klien kooperatif.
D. Alam Perasaan : Klien mengatakan sedih dengan keadaannya
dan terkadang marah jika merenungi keadaan.
E. Afek : Klien labil dan mudah marah.
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
F. Ingteraksi Selama Wawawncara : Klien aktif, selalu menjawab jika
ditanya.
G. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola Pikir : Tidak ada waham, obsesi, delusi, dll.
I. Tingkat Kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat
pengkajian, hari senin tanggal 14 Januari 2013 jam 14.30 WIB.
J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa
lalunya.
K. Tingak Konsentrasi dan Berhitung : Klien sekolah sampai 6 MI,
berhitung klien lancar, contoh 25 + 25 = 50.
L. Kemampuan Penilaian : Klien dapat menilai antara menolong orang
atau melanjutkan perjalanan, klien memilih menolong orang.
M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya di rumah
sakit jiwa sedang sakit jiwa.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
A. Makan
Klien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum ± 6 gelas / hari, mandiri.
B. BAB / BAK
Klien BAB 1x sehari, BAK ± 5x sehari, mandiri.
C. Mandi
Klien mandi 2x sehari, pagi, dan sore, gosok gigi setiap kali mandi,
mandiri.
D. Berpakaian / Berhias
Klien mengatakan baju dengan benar, mampu memakai sendiri.
E. Istirahat dan Tidur
Klien lebih banyak tiduran, tidur siang jarang, tidur malam jam 19.00 –
04.30 WIB.
F. Penggunaan Obat
Klien minum obat 3x sehari, setelah makan, heloperidol 2×5 mg,
trihexiperidine 2×2 mg, resperidone 2×2 mg.
G. Pemeliharaan Kesehatan
Klien baru di rawat di Rumah Sakit Jiwa Klaten, sebelumnya di rawat di
Rumah Sakit Jiwa Surakarta.
H. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien di rumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah.
IX. MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain, terlihat malu.
B. Klien mampu menjelaskan masalah ringan, misalnya kebersihan diri
klien dengan sendiri.
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang
lain, lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
A. Masalah dengan dukungan kelompok (-)
B. Masalah berhubungan dengan lingkungan : klien menarik diri dari
lingkungan.
C. Masalah dengan kesehatan (-)
D. Masalah dengan perumahan : klien tinggal dengan ibu dan
ayahnya.
E. Masalah dengan ekonomi : kebutuhan klien di penuhi oleh ayahnya.
XI. ASPEK MEDIK
A. Inj. Lodomer 1 amp IM extra
B. Haloperidol 2×5 mg
C. Trihexiperidine 2×2 mg
D. Resperidone 2×2 mg
XII. MASALAH KEPERAWATAN
A. Perilaku Kekerasan
B. Harga Diri Rendah
C. Menarik Diri
D. Koping Individu Tidak Efektif
XIII. POHON MASALAH

Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain dan Lingkungan

Perilaku Kekerasan

Harga Diri Rendah

Koping Individu Tidak Efektif

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Harga Diri Rendah.
B. Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang Lain dan Lingkungan
berhubungan dengan Perilaku Kekerasan.

XV. ANALISA DATA


No Data Etiologi Problem
1. Ds :
– Klien malu dengan teman.
– Klien mengatakan belum menikah dan sepertinya tidak ada harapan
untuk menikah.
– Klien mengatakan tidak punya teman semenjak sakit.
Do :
– Klien tampak malu saat berbicara. Koping Individu Tidak Efektif
Harga Diri Rendah
2. Ds :
– Klien Mengatakan marah jika memikirkan keadaannya.
Do :
– Klien tampak marah, nada bicara tinggi. Harga Diri Rendah
Perilaku Kekerasan
3. Ds :
– Klien mengatakan mengamuk jika sudah terlalu kesal dan jengkel
memikirkan keadaan.
Do : – Perilaku Kekerasan Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan.

XVI. RENCANA KEPERAWATAN

Tgl. Dx. Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


16-01-13 Perilaku Kekerasan berhubungan dengan Harga Diri
Rendah TUM :
Klien tidak melakukan perilaku kekerasan.
TUK :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya. • Klien mau
membalas salam.
• Klien mau menjabat tangan.
• Klien mau menyebutkan nama.
• Klien mau tersenyum.
• Klien mau kontak mata.
• Klien mau mengetahui nama perawat. • Beri salam/panggil nama
• Sebutkan nama perawat
• Jelaskan maksud hubungan interaksi
• Jelaskan akan kontrak yang akan dibuat
• Beri rasa aman dan sikap empati
• Lakukan kontak singkat tapi sering
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. •
Klien dapat mengungkapkan perasaannya.
• Klien dapat mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal (dari
diri sendiri, lingkungan atau orang lain). • Berikan kesempatan klien
untuk mengungkapkan perasaan
• Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.
• Klien dapat mengungkapkan perasaan saat marah/jengkel.
• Klien dapat menyimpulkan tanda dan gejala perilaku kekerasan. •
Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami dan dirasakan saat
masih jengkel
• Observasi tanda dan gejala perilaku kekerasan pada klien
• Simpulkan bersama klien tanda dan gejala jengkel/kesal yang akan
dialami
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan. • Klien dapat mengungkapkan perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan.
• Klien dapat bermain peran sesuai perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan.
• Klien dapat mengetahui cara yang biasa dilakukan untuk
menyelesaikan masalah. • Anjurkan klien untuk mengungkapkan
perilaku kekerasan yang biasa dilakukan klien (verbal, pada orang lain,
pada lingkungan dan diri sendiri)
• Bantu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan oleh klien
• Bicarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien lakukan
masalahnya selesai
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan. • Klien
dapat menyelesaikan akibat dari cara yang digunakan klien :
– Akibat pada klien sendiri
– Akibat pada orang lain
– Akibat pada lingkungan • Bicarakan akibat/ kerugian dari cara
yang dilakukan klien
• Bersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang dilakukan oleh
klien
• Tanyakan kepada klien “apakah ia ingin mempelajari cara baru yang
sehat?”

XVII. TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tgl Dx. Kep. SP Implementasi Evaluasi


16-01-13 1 SP 1 • Membina hubungan saling percaya dengan
menerapkan prinsip komunikasi terapeutik :
– Menyapa klien dengan ramah secara verbal dan non verbal
– Memperkenalkan diri dengan sopan
– Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
klien
– Menjelaskan tujuan pertemuan
– Menunjukkan sikap empati dan penuh perhatian pada klien
• Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
• Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
• Mengidentifikasikan perilaku kekerasan yang dilakukan
• Mengidentifikasikan akibat perilaku kekerasan
• Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan ( latihan nafas
dalam)
• Menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan S :
• Klien mau menjawab salam dan mengatakan selamat pagi, dan
nama lengkap, senang di panggil T
• Klien mengatakan marah jika terlalu memikirkan keadaannya
• Klien mengatakan mengamuk jika sedang marah
O:
• Klien mau berjabat tangan
• Klien menjawab pertanyaan dengan terarah
• Klien tenang dan ada kontak mata
A : SP 1 tercapai
Pp : Lanjutkan SP 2
Pk : Anjurkan klien untuk berlatih tarik nafasdalam
SP 2 • Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dan penenangan
dengan cara sholat dan berdo’a
• Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan S :Klien
mengatakan sholatnya masih jarang tidak genap 5 waktu dan berdoa
setiap setelah sholat
O:–
A : SP 2 tidak tercapai
Pp : Lanjutkan SP 1 keluarga
Pk : Anjurkan klien untuk sholat 5 waktu dan berdoa
SP 3 • Melatih klien minum obat dengan teratur
• Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian S
:Klien mengatakan minum obat secara teratur setelah makan (pagi,
siang, sore)
O :Klien mau minum obat tanpa paksaan perawat
A :SP 3 tercapai
Pp : Lanjutkan SP 1 keluarga
Pk : Anjurkan klien minum obat secara teratur

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Pada kasus perilaku kekerasan yang dialami pada Tn. T tindakan yang
dilakukan sesuai dengan konsep teori adalah membina hubungan saling
percaya, membantu klien mengungkapkan penyebab perasaan jengkel
atau marah, membantu klien mengidentifikasi tanda-tanda perilaku
kekerasan, membantu mengungkapkan akibat atau kerugian dari cara
yang digunakan klien, membantu klien mengidentifikasi cara yang
konstruktif dalam berespon terhadap kemarahannya dan mengajarkan
cara untuk menyalurkan energy marah yang sehat agar tidak menciderai
diri sendiri, oarng lain dan lingkungan.
(Budi Anna Keliat , S.Kp 1998)

Saran
Untuk pasien :
Usulan penulis pada klien dengan ekspresi marah untuk mengatasi
masalah yang dihadapi.
1. Hindarkan hal-hal yang bisa menyebabkan marah yaitu mengungkit
masalah tentang keinginan yang tidak terpenuhi, menjauhi hal-hal yang
menyebabkan klien jengkel.
2. Ekspresikan marah dengan menggunakan kata-kata yang dapat
dimengerti dan diterima tanpa menyakiti orang lain
3. Anjurkan klien untuk mengikuti kegiatan atau aktivitas sehari-hari
baik didalam ruangan maupun diluar ruangan.
4. Anjurkan klien minum obat secara teratursesuai dengan ketentuan
dokter.
5. Anjurkan klien kontrol dengan teratur setelah pulang dari rumah
sakit

Untuk perawat :
1. Perawat perlu mengeksplorasikan perasaan marah dengan :
mengkaji pengalaman marah masa lalu dan bermain peran dalam
mengungkapkan marah.
2. Perawat perlu mengembangkan tingkah laku asertif bagi klien yaitu
menganjurkan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya secara
berkelompok misal dengan keluarga untuk dapat pemecehan
masalahya.
3. Perawat perlu mengembangkan dan menyalurkan nergi
kemarahannya dengan cara yang konstruktif.
4. Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, lari pagi, angkat berat
dan aktivitas lain yang membantu relaksasi otot seperti olahraga.
5. Mengikutsertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok.

Untuk di Rumah Sakit :


1. Dapat memperthankan keperawatan yang komprehensif yang telah
dilakukan selama ini.
2. Pertahankan kerjasama dalam keperawatan kepada pasien, dapat
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan disetiap sub
keperawatan.

Untuk mahasiswa :
1. Tingkatkan semangat individu dan kerjasama kelompok, mengelola
kasus kelompok agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara
profesional.
2. Mempersiapkan diri baik fisik maupun materi sebelum praktek
khususnya dalam bidang keperawatan jiwa.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Anna Kelliat, 2005, “Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa”,


Jakarta. EGC

Keliat, B.A. (1999). “Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial, Menarik


diri”. Jakarta : FKUI

Keliat, B.A. (1999). “Proses Keperawatan Jiwa”. Jakarta :EGC

Stuart GW, Sunden . 1998 . “Buku Saku Keperawatan Jiwa” . Jakarta


EGC

Maramis, WF.1998, Proses keperawatan Kesehatan jiwa, (Terjemahan


).Penerbit

Anda mungkin juga menyukai

  • Kece Masan
    Kece Masan
    Dokumen22 halaman
    Kece Masan
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Kata Sambutan 1
    Kata Sambutan 1
    Dokumen1 halaman
    Kata Sambutan 1
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Sop Tensi
    Sop Tensi
    Dokumen2 halaman
    Sop Tensi
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Diare
    Intervensi Diare
    Dokumen10 halaman
    Intervensi Diare
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Leflet
    Imunisasi Leflet
    Dokumen2 halaman
    Imunisasi Leflet
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • ANALISA DATA KLINIS
    ANALISA DATA KLINIS
    Dokumen2 halaman
    ANALISA DATA KLINIS
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Askep Jikom 36 Tahun
    Askep Jikom 36 Tahun
    Dokumen6 halaman
    Askep Jikom 36 Tahun
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Bahan Batuk
    Bahan Batuk
    Dokumen2 halaman
    Bahan Batuk
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Penkes Ispa
    Penkes Ispa
    Dokumen11 halaman
    Penkes Ispa
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Intervensi
    Intervensi
    Dokumen4 halaman
    Intervensi
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Terapi Bermain Mewarnai Gambar
    Terapi Bermain Mewarnai Gambar
    Dokumen10 halaman
    Terapi Bermain Mewarnai Gambar
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Peb
    Peb
    Dokumen8 halaman
    Peb
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Seminar Kista Bartolini (Repaired)
    Seminar Kista Bartolini (Repaired)
    Dokumen55 halaman
    Seminar Kista Bartolini (Repaired)
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Valid
    Kuesioner Valid
    Dokumen3 halaman
    Kuesioner Valid
    Andhy Prasaja
    Belum ada peringkat
  • Susunan Acara
    Susunan Acara
    Dokumen2 halaman
    Susunan Acara
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Kista
    Kista
    Dokumen15 halaman
    Kista
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Askep Lansia Asam Urat
    Askep Lansia Asam Urat
    Dokumen14 halaman
    Askep Lansia Asam Urat
    Dwi Bodhi Setyawan
    100% (3)
  • Bahan PK
    Bahan PK
    Dokumen9 halaman
    Bahan PK
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Cover RSJ
    Cover RSJ
    Dokumen2 halaman
    Cover RSJ
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Kuesionair Uks
    Kuesionair Uks
    Dokumen3 halaman
    Kuesionair Uks
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Inter Vens I
    Inter Vens I
    Dokumen4 halaman
    Inter Vens I
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • LP Rematik Pada Lansia
    LP Rematik Pada Lansia
    Dokumen11 halaman
    LP Rematik Pada Lansia
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • ANALISA DATA KLINIS
    ANALISA DATA KLINIS
    Dokumen2 halaman
    ANALISA DATA KLINIS
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Undangan Tot
    Undangan Tot
    Dokumen1 halaman
    Undangan Tot
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Lansia
    Pengertian Lansia
    Dokumen1 halaman
    Pengertian Lansia
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Psikopatologi Skizofrenia
    Psikopatologi Skizofrenia
    Dokumen33 halaman
    Psikopatologi Skizofrenia
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat
  • Peb
    Peb
    Dokumen8 halaman
    Peb
    Anonymous xfBKTQf
    Belum ada peringkat