Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN AN. F dengan RETARDASI


MENTAL di SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI
CILEUNYI

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak


Program Profesi Ners Angkatan 34

Disusun Oleh :
Atikah Loviani
NPM. 220112170068

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An. F
Umur : 10 tahun 6 bulan
Agama : Islam
Suku : Sunda
Tanggal pengkajian : 3 Januari 2018
Alamat : Cinunuk, Kecamatan Cileunyi
2. Identitas Keluarga
Nama : Ny. A
Umur : 50 tahun
Pekerjaan Wali : IRT
Pendidikan Wali : SD
Alamat : Cinunuk, Kecamatan Cileunyi
Hubungan : Ibu Kandung
3. Keluhan Utama
Pada saat dikaji ibu klien mengatakan bahwa anaknya ada gangguan
bicara dan bahasa.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dikaji, ibu klien mengatakan bahwa klien tidak jelas dalam
berbicara dan sulit memahami apa yang orang lain katakan. Ibu klien
mengetahui penyakit anaknya pada usia klien 2 tahun , dokter mengatakan
bahwa anak nya akan sedikit berbeda dengan anak yang lainnnya.
5. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran :
a. Prenatal :
Ibu klien mengatakan tidak mengetahui bahwa sedang hamil, karena
ibu klien awalnya mengira hanya penyakit lambung biasa. Sudah
beberapa bulan rasa sakitnya tidak hilang, ibu klien akhirnya berobat
ke puskesmas dan diberitahu bahwa sedang hamil 4 bulan.
b. Intranatal :

Klien dilahirkan dengan normal dengan BB : 3,2 kg dam PB : 43cm


dan langsung menangis.

c. Pascanatal :

Ibu klien mengatakan setelah lahir klien seperti bayi pada dasarnya,
tidak ada kelainan yang terlihat ataupun yang disampaikan oleh
dokter.

6. Riwayat Masa Lalu


Menurut ibu klien pada saat usia 5 bulan, klien dibawa ke rumah
sakit awalnya klien batuk terus menerus. Ketika di periksa oleh dokter,
dokter mengatakan klien memiliki penyakit plek paru. Lalu pada usia 2
tahun, klien dibawa kembali ke rumah sakit karena penyakit diare, selang
beberapa bulan klien dibawa kembali ke rumah sakit karena sesak nafas.
Ibu klien hanya rutin control selama 3 bulan, selebihnya tidak control
dikarenakan jauh dan biaya. Pada saat control terakhir dokter mengatakan
bahwa klien akan sedikit berbeda dengan ank yang lainnya, karena klien
akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Klien baru bisa berjalan
pada usia 17 bulan.
7. Riwayat Keluarga
Ibu klien mengatakan, keluarga nya tidak memiliki penyakit
keturunan down syndrome atau penyakit lainnya.
8. Riwayat PsikoSosial
Menurut penuturan ibu klien, klien sangat dekat dengan kakak-
kakaknya, klien juga sering bermain dengan teman-teman dirumahnya.
Klien akan marah jika sesuatu yang dimilikinya dipegang atau diambil
oleh orang lain. Terkadang klien suka diejek oleh teman disekitar
rumahnya.
9. Kebutuhan dasar

Kebutuhan Dasar Saat di rumah


a. Makan dan Minum  Klien sering makan. Sehari bisa 3-4x makan
dalam jumlah 1 porsi. Minum : air putih ±
1,5 liter dan jajanan warung atau air yang
berasa
b. Istirahat  Klien tidur selama 8-10 jam dalam sehari
c. Eliminasi BAK  Klien BAK 5-6 kali dalam sehari
 Warna urine kuning jernih, terkadang pekat
d. Eliminasi BAB  Klien biasanya BAB 1- 2 kali dalam sehari
 Feses warna kuning kecoklatan, padat
e. Personal hyigiene  Klien mandi 2 kali dalam sehari
 Klien cuci rambut 3 kali dalam seminggu
 Klien memotong kuku jika sudah panjang
 Klien sikat gigi 2 kali dalam sehari
f. Kemandirian  Klien dapat memakain kaos sendiri, apabila
kemeja klien perlu bantuan
 Klien dapat menggunakan kaos kaki sendiri
dan sepatu yang tidak bertali
 Klien dapat makan dan minum sendiri
 Klien dapat kekamar mandi sendiri
walaupun selalu di temani
 Klien dapat mandi sendiri namun tetap
dalam pengawasan

10. Pemeriksaan Tumbuh Kembang


a. Pertumbuhan(antropometri)
BB : 26 kg
TB : 112 cm
IMT : 20,08
b. Status Gizi
Status Gizi berdasarkan Z-Skor : IMT 20,08 pada usia 10 tahun 6
bulan, yaitu berada pada >1SD. Normal (-2 SD sampai dengan 2 SD).
Kesimpulan status gizi : normal/baik
IMT/U

c. Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi dihitung menggunakan rumus Holliday segar karena
status gizi klien berada dalam kategori baik. Berdasarkan BB,
penghitungan kalori bisa menggunakan rumus Holliday Segar.
 0 – 10 Kg = 100 kcal x Kg BB
 > 10 – 20 Kg = 1000 + ((BB – 10) x 50kcal)
 > 20 Kg = 1500 + ((BB – 20) x 20 kcal)
Hitung kebutuhan karbohidrat, protein dan lemak (KH 40-55%,
Lemak 30-35%, protein 9-15%).
Kebutuhan kalori = 1500 + ((26 – 20) x 20 kcal)
= 1500 + 6 kg x 20 kkal
= 1500 + 120 = 1620 kcal/kgBB/hr
Kebutuhan karbohidrat perhari
Karbohidrat 40-55%
40-55% x 1620 = 648 - 891
Kebutuhan protein perhari
Protein 9-15%
9-15% x 1620 = 145,8 - 243
Kebutuhan lemak perhari
Karbohidrat 30-35%
30-35% x 1620 = 486 - 567
11. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Kompos mentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :-
Nadi : 80 x/menit
Frekuensi nafas : 22 x/menit
Suhu : 36,5ºC
c. Sistem Integumen
Inspeksi : Warna kulit klien sawo matang, mukosa bibir lembab,
mulut yang mengecil, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata dan
tidak rontok, bentuk kepala relative kecil, kuku tangan dan kuku kaki
pendek, turgor kulit baik kembali < 2 detik.
d. Sistem Penglihatan
Bentuk mata seperti kacang almond (almond shaped eyes),
penyebaran alis merata, penyebaran bulu mata merata, sklera tidak
ikterik, reflek mata baik menutup secara spontan, pupil isokor,
pergerakan bola mata ke semua arah.
e. Sistem Pendengaran
Indra pendengaran berfungsi dengan baik, tidak ada benjolan, tidak
ada nyeri tekan
f. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung yang datar, tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
pergerakan dada dan bentuk dada simetris, tidak ada luka pada dada,
tidak ada sianosis pada bibir dan jari tangan, tidak terdapat suara
napas tambahan, irama napas teratur.
g. Sitem Pencernaan
Bentuk bibir mengecil, mukosa lembab, tidak terdapat pembesaran
tonsil, ada reflek menelan, tidak ada benjolan, bentuk abdomen datar,
distensi abdomen (-).
h. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat peningkatan JVP, akral
teraba hangat, pulsasi denyut nadi teraba kuat, CRT < 2 detik.
i. Sitem Perkemihan
Tidak ada distensi kandung kemih, warna kuning jernih, tidak nyeri
ketika BAK ataupun BAB.
j. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid
k. Sitem muskuloskeletal
 Ekstremitas Atas
Pada pemeriksaan ekstremitas atas utuh. Bentuk tangan ruas-ruas
jari serta jarak antara jari pertama dan kedua melebar, tangan
kanan maupun kiri bebas bergerak ke segala arah. Kekuatan otot
tangan kanan/kiri 5/5.
 Ekstremiatas Bawah
Bentuk dan ukuran simetris, Bentuk tangan ruas-ruas jari serta
jarak antara jari pertama dan kedua melebar. kekuatan otot kaki
kanan/kiri 5/5.
12. Pemeriksaan Penunjang
Tidak terkaji
13. Analisa Data

Data Etiologi Masalah Kep.

DS : intoksinasi Gangguan
komunikasi
Saat dikaji ibu klien verbal
mengatakan bahwa klien obat yang dikonsumsi ibu
kurang jelas dan
masuk ke janin
berbicara dan sulit
memahami apa yang
orang lain katakan janin keracunan
DO :

a. Tanda-tanda vital racun merusak jaringan otak


Tekanan darah : -
Nadi : 80 x/menit
Frekuensi nafas : 22 retardasi mental
x/menit
Suhu : 36,5ºC
b. Tanda-tanda sindrom kemampuan kognitif <<
down
c. Klien tidak dapat
berbicara dengan satu penurunan/kelainan fungsi
kalimat panjang (>5 kognitif dalam berbicara dan
kata), hanya 2 kata berbahasa
saja.

gangguan komunikasi verbal


DS : intoksinasi Hambatan
interaksi sosial
Menurut ibu klien, klien
suka di ejek oleh teman obat yang dikonsumsi ibu
tetangga rumahnya
masuk ke janin
DO :
- Tanda sindrom
down
- Kesulitan janin keracunan
berkomunikasi

racun merusak jaringan otak

retardasi mental

kemampuan kognitif <<

penurunan/kelainan fungsi
kognitif dalam berbicara dan
berbahasa

gangguan komunikasi verbal


kesulitan bicara

kesulitan beradaptasi

hambatan interaksi sosial

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kelainan fungsi
kognitif
2. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan kesulitan adaptasi sosial
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

PERENCANAAN
No DX
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Gangguan komunikasi verbal Setelah dilakukan tindakan 1. Bina trust 1. Hubungan saling
berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit 2. Tingkatkan komunikasi percaya merupakan
kelainan fungsi kognitif klein dapat berkomunikasi secara verbal dan stimualsi dasar untuk hubungan
baik dengan orang lain dengan taktil interaksi selanjutnya
kriteria hasil: 3. Berikan instruksi 2. Untuk tetap
- Klien dapat memahami berulang dan sederhana melancarkan proses
lawan biacaranya 4. Ajarkan teknik-teknik pengobatan / melatih
- Klien dapat trust dengan kepada orang terdekat perkembangan anak
lawan bicaranya dan pendekatan berulang 3. Agar anak bisa
untuk meningkatkan menerima hal apa yang
komunikasi. akan kita sampaikan
5. Motivasi keluarga untuk 4. Mempermudah
tetap melatih dan sering berkomunikasi dengan
mengajak anak orang lain.
bercerita. 5. Dorongan motivasi dari
keluarga sangat penting
dalam peningkatan
kemampuan anak atau
kepatuhan anak dalam
perkembangan kata-
kata/kalimat
2 Hambatan interaksi sosial Setelah dilakukan tindakan 1. Motivasi orang tua agar 1. Memberi kesempatan
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 30 menit memberi kesempatan anak untuk bermain
kesulitan adaptasi sosial maka Hambatan interaksi sosial anak untuk bermain dengan teman sebaya
teratasi dengan kriteria hasil dengan teman sebaya agar anak mudah
1. Anak dapat berinteraksi 2. Beri keleluasaan / bersosialisasi
dengan teman- temannya kebebasan pada anak 2. Kemampuan
2. Anak tidak rewel ketika untuk berekspresi berekspresi diharapkan
berada di lingkungan baru dapat menggali potensi
anak

D. IMPLEMENTASI

Nama Klien : An. F Ruang : SLB Negeri Cileunyi

Usia : 10 tahun 6 bulan Nama Mahasiswa : Atikah Loviani

DX Tanggal Jam Implementasi Respon Paraf

1 03 Januari 2018 07.30- 1. Melakukan bina trust 1. Klien tampak kooperatif


09.30 2. Meningkatkan komunikasi verbal 2. Klien mulai terbuka pada saat
dengan secara bertahap mengajak diajak berkomunikasi walau kata- Atikah
anak berbicara sesuai dengan katanya masih sulit dimengerti
kemampuan anak. 3. Ibu klien mengatakan akan terus
3. Memotivasi orang tua untuk tetap berusaha untuk mengajak klien Loviani
memberi dukungan/motivasi pada bercerita dan pelan-pelan untuk
anak untuk melatih anak bercerita berbicara dengan jelas secara
bertahap
2 03 Januari 2018 1. Memotivasi orang tua agar memberi 1. Ibu klien mengatakan selalu
kesempatan anak untuk bermain memberi kesempatan anaknya
10.15- dengan teman sebaya untuk bermain dengan teman Atikah
10.45 2. Memberi keleluasaan / kebebasan sebaya yang tetap dalam jangkauan
pada anak untuk berekspresi pengawasan Loviani
2. Klien tampak aktif

F. CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : An. F Ruang : SLB Negeri Cileunyi

Usia : 10 tahun 6 bulan Nama Mahasiswa : Atikah Loviani

No Tanggal Jam SOAP Paraf


1 03 Januari 2018 10.00 S : Klien menyebutkan nama Atikah Loviani
lengkapnya dan bercerita apa saja
kegiatan yang sudah dilakukan
O : Cara berbicara klien masih kurang
dapat untuk dipahami
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 03 Januari 2018 11.15 S : Ibu klien mengatakan memberikan Atikah Loviani
kesempatan kepada anaknya untuk
bermain walau tetap dengan
pengawasan
O : klien tampak bermain dengan
teman-temannya
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Nuranif. A. H dan Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction

Newman, Dorlan. (2011). Kamus Saku Kedokteran Dorlan Edisi 2008. Jakarta:
EGC.

Igde, S.K. (2014). Peranan Perawatan gigi Dalam Pemeliharaan kesehatan Gigi
dan Mulut Pada Anak Berkebutuhan Khusus (Disabled Children). Jurnal
Kesehatan Gigi Vol.2 No.2; 260

Anda mungkin juga menyukai