100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
17 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) yang terpadu dan dapat mengintegrasikan informasi dari seluruh rumah sakit. SIK yang dikembangkan harus mudah digunakan, dapat beradaptasi dengan perubahan, dan mampu menunjang proses pengambilan keputusan di berbagai tingkatan sistem kesehatan. Dokumen tersebut juga membahas tahapan pengembangan SIK dan faktor-
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) yang terpadu dan dapat mengintegrasikan informasi dari seluruh rumah sakit. SIK yang dikembangkan harus mudah digunakan, dapat beradaptasi dengan perubahan, dan mampu menunjang proses pengambilan keputusan di berbagai tingkatan sistem kesehatan. Dokumen tersebut juga membahas tahapan pengembangan SIK dan faktor-
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) yang terpadu dan dapat mengintegrasikan informasi dari seluruh rumah sakit. SIK yang dikembangkan harus mudah digunakan, dapat beradaptasi dengan perubahan, dan mampu menunjang proses pengambilan keputusan di berbagai tingkatan sistem kesehatan. Dokumen tersebut juga membahas tahapan pengembangan SIK dan faktor-
Dewi Ariyani Wulandari, S.K.M.,M.P.H Contoh Kasus Yang perlu diperhatikan dalam pengembangan SIK 1. SIK harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional dalam memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. 2. SIK harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu. 3. SIK dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan. 4. SIK yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil- guna terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah ada maupun yang sedang dikembangkan. 5. SIK yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan dimasa datang. 6. Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan biaya investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat yang berarti (rate of return) dalam waktu yang relatif singkat. 7. SIK yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin. 8. Pentahapan pengembangan SIKharus disesuaikan dengan keadaan masing-masing subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas. 9. SIK yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas, bahkan bagi petugas yang awam sekalipun terhadap teknologi komputer (user friendly). 10. SIK yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin perubahan, karena keterbatasan kemampuan pengguna SIK di Indonesia, untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru. 11. Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang kuat terhadap pengembangan SIK. Isu penting yang mendorong pemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sistem informasi suatu organisasi adalah : 1. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi. 2. Informasi yang tersedia, tidak relevan. 3. Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen. 4. Informasi yang ada, tidak tepat waktu. 5. Terlalu banyak informasi. 6. Informasi yang tersedia, tidak akurat. 7. Adanya duplikasi data (data redundancy). 8. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel. Seperti lahir, berkembang, mantap dan akhirnya mati atau berubah menjadi sistem yang baru. Oleh karena itu, sistem informasi memiliki umur layak guna. Panjang pendeknya umur layak guna sistem informasi tersebut ditentukan diantaranya oleh: 1. Perkembangan organisasi tersebut 2. Perkembangan teknologi informasi 3. Perkembangan tingkat kemampuan pengguna (user) sistem informasi Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan: 1. Perangkat keras yang digunakan sudah tidak di produksi lagi, karena teknologinya ketinggalan jaman (outdated) sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan pemasok perangkat keras. 2. Perusahaan pembuat perangkat lunak yang sedang digunakan, sudah mengeluarkan versi terbaru. Versi terbaru itu umumnya mempunyai feature yang lebih banyak, melakukan optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras yang juga telah berkembang. Konsekuensi dari pemanfaatan teknologi informasi tersebut adalah: a. Dalam melakukan antisipasi perkembangan teknologi, harus tepat. b. Harus selalu siap untuk melakukan pembaharuan perangkat keras maupun perangkat lunak pendukungnya, apabila diperlukan. c. Harus siap untuk melakukan migrasi ke sistem yang baru. Arah perkembangan teknologi informasi dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan perangkat keras dan komunikasi. Kecenderungan perkembangan perangkat keras: - Peningkatan kecepatan. - Peningkatan kemampuan. - Penurunan harga. - Turn over alat yang semakin cepat. 2. Kecenderungan perkembangan perangkat lunak, terutama perangkat lunak basis data (database), juga mengikuti perkembangan desain sistem perangkat keras tersebut diatas. Pada server diletakkan perangkat lunak back-end dan pada client diletakkan perangkat lunak front-end. Perangkat lunak backend adalah perangkat lunak pengelola sistem basis data (database management system/DBMS), sedangkan perangkat lunak front-end adalah perangkat lunak yang dikembangkan dengan pemrograman visual berdasarkan 4GL dari DBMS tersebut atau dengan perangkat lunak antarmuka (interface) untuk berbagai DBMS seperti ODBC (open database connectivity). Sistem informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan dari para pemakai, baik dari sisi :
a. Tingkat pemahaman mengenai teknologi
informasi, b. Kemampuan belajar dari para pemakai, dan c. Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sistem. • Dari sisi pemakai, dikenal istilah end- usercomputing (EUC). • EUC adalah pemakai yang melakukan pengembangan sistem untuk keperluan dirinya sendiri. • Mengingat bervariasinya kemampuan EUC dan sulitnya melakukan pemantauan serta pengendalian terhadap EUC, maka EUC akan menyebabkan masalah yang serius dalam pengembangan maupun dalam pemeliharaan sistem informasi. Ancaman yang paling serius adalah adanya disintegrasi sistem menjadi sistem yang terfragmentasi. • Sistem informasi, pada dasarnya terdiri dari minimal 2 aspek yang harus berjalan secara selaras, yaitu aspek manual dan aspek yang terotomatisasi (aspek komputer). • Pengembangan sistem informasi yang berhasil apabila dilakukan dengan mengembangkan kedua aspek tersebut. • Sering kali pengembang sistem informasi hanya memfokuskan diri pada pengembangan aspek komputernya saja, tanpa memperhatikan aspek manualnya. Hal ini di akibatkan adanya asumsi bahwa aspek manual lebih mudah diatasi dari pada aspek komputernya. Padahal salah satu faktor penentu keberhasilan pengembangan sistem informasi adalah dukungan perilaku dari para pengguna sistem informasi tersebut, dimana para pengguna sangat terkait dengan sistem dan prosedur dari sistem informasi pada aspek manualnya. Tahapan pengembangan pada SIK : 1. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan 2. Pembuatan Rancangan Global 3. Pembuatan Rancangan Rinci 4. Implementasi, dan 5. Operasionalisasi. • Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan berbagai faktor seperti: 1. Keadaan yang sekarang dihadapi 2. Keadaan pada waktu sistem informasi siap dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang 3. Antisipasi perkembangan organisasi dan perkembangan teknologi.
Ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan
dimasa mendatang, merupakan salah satu penyebab kegagalam implementasi dan operasionalisasi sistem informasi. Penguasaan informasi internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif (competitive advantage), karena keberadaan informasi tersebut: 1. Menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja, 2. Menjadi ukuran kinerja organisasi/perusahaan, 3. Menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan/peringkat organisasi tersebut dalam persaingan lokal maupun global. TERIMA KASIH