Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

TERAPI INSULIN

DISUSUN OLEH :
AGUS WILDAN JAYA GULO
1500001044

Topik : Penatalaksanaan pasien DM


Subtopik : Terapi Insulin
Tanggal : 30 Februari 2017
Waktu : Pukul 10.00 WB
Durasi : 20 menit
Sasaran : Pasien & keluarga pasien R.24a rsud karawang
Tempat : Ruang tunggu R.Rengasdengklok

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 20 menit Pasien & keluarga
pasien R.24a RSSA Malang memahami pemberian terapi insulin pada penyakit diabetes
melitus dan mampu melakukan terapi insulin secara mandiri dirumah.

II. Tujuan Khusus


Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan selama 20 menit Pasien & keluarga
pasien R.24a RSSA Malang , mampu :
1. Keluarga Pasien dapat mengetahui tentang pengertian insulin
2. Keluarga Pasien dapat melakukan penyuntikan insulin secara benar
3. Keluarga Pasien dapat menghitung jumlah cairan obat yang akan di suntikan/dosis
4. Keluarga Pasien Mengetahui lokasi atau tempat penyuntikan
5. Keluarga Pasien dapat mengerti atau memahami keterampilan tersebut

III. Materi

TERAPI INSULIN
A. Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengendalikan gula darah, dihasilkan oleh sel beta
pulau-pulau Langerhan pankreas. Masa seluruh pulau-pulau Langerhans mer upakan 1 – 3
% masaa pankreas dan secara embrio logis berasal dari exstoderm. Jumlahnya sekitar
100.000 s /d 2,5 Juta dan mengandung sel-sel beta yang mengekpresi insulin, sel alpa yang
menghasilkan glukagon dan sel delta menghasilkan somatostatin, poli peptida pankrersa,
serta sel neorondokrin. Pulau-pulau Langerhans pankreas dipersarapi oleh saraf simpatis
dan saraf para simpatis.

B. Sifat-Sifat Insulin :
Ada empat sifat insulin :
1. Cara kerja insulin : Insulin dikelompokan menjadi massa kerja cepat, masa kerja
sedang,dan massa kerja lambat.
2. Kekuatan insulin : sediaan insulin memiliki kadar unit insulin yang berbeda beda
dalam satu ml volume. Insulin 100-U yang paling sering digunakan. Sedangkan yang
paling kecil menggunakan insulin U-40, hal yang penting untuk menghindari
kesalahan dalam pemberian dosis yang tepat ialah dengan selalu mencocokan kadar
insulin dan kalibrasi semprit dalam satuan unit / ml.
3. Sumber insulin : Sifat antigenesitas insulin dapat menurunkan aktivitas reseptor-
reseptor insulin. Dahulu sediaan insulin yang dipakai berasal dari kombinasi pankreas
sapi dan babi. Suatu insulin jenis tunggal yang berasal dari babi diperuntukan pasen
alergi, kedua jenis insulin diatas menyerupai insulin manusia dan ada teknik buatan
rekombinan DNA secara bakteriologis.
4. Kemurnian insulin : Insulin standar dapat mengandung subtansi subtansi yang mirip
pro insulin dan antigenik lainnya (glukagon,polipeptida pankreas ) dalam jumlah kecil

C. Cara Pemberian Insulin


 Intravena: bekerja sangat cepat yakni dalam 2-5 menit akan terjadi penurunan
glukosa darah.
 Intra muskuler : penyerapannya lebih cepat 2 kali lipat daripada subkutan.
 Subcutan : penyerapanya tergantung lokasi penyuntikan, pemijatan, kedalaman,
konsentrasi. Lokasi abdomen lebih cepat dari paha maupun lengan.
Cara Penyuntikan Insulin :
 Gunakan spuid insulin yang dikalibrasi sama dengan unit insulin
 Pilihlah insulin sesuai dengan tipe, kekuatan, jenis, dan merek dagang yang
disebutkan dalam resep.
 Putarlah atau kocoklah dengan perlahan botol. Untuk setiap jenis insulin yang bukan
reguler atau globin insulin.
 Jangan memberikan insulin yang dingin, biarkan sampai mencapai suhu kamar
 Periksalah kekeruhan pial intermediet dan long acting insulin jangan digunakan bila
tidak keruh
 Periksalah dan buanglah gelembung udara setelah insulin disedot kedalam semprit.
 Lakukan penyuntikan pada tempat yang belum digunakan pada penyuntikan
sebelumnya
 Tusukan jarum kedalam jaringan lemak lebih mendekati otot dari pada kulit, jika
hanya terdapat sedikit jaringan subkutan, cubitlah kulit tersebut kemudian tusukan
jarum dengan sudut 4 5 Derajat dengan kedalaman 3/8 atau ½ panjang jarum,
tusukan dengan sudut 90 derajat jika jaringan lemaknya tebal.
Lokasi atau areal penyuntikan.
 Daerah muskulus deltoid 1/3 dari Akromion dan Olekranon
 Daerah umbilikal
 Muskulus Gluteal
 Femur

Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha.
Insulin akan diserap lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan.
Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.

Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan
dan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak
1inchi (+ 2,5cm) dari daerah sebelumnya.

Penyimpanan Insulin
Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di
lemari pendingin, namun hindari freezer. hindari terkena sinar matahari karena Sinar
matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik
sampai 100 kai dari biasanya.
Bila tidak tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin eksogen di tempat yang teduh dan
gelap.

IV. Metode Pelaksanaan


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi Pemberian insulin

V. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik

VI. Proses Pembelajaran


No Waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta

1. 5 menit Pembukaan

· Mengucapkan salam -
· Memperkenalkan diri Menjawab salam

· Menjelaskan maksud dan tujuan - Memperhatikan


pemberian pendidikan kesehatan
- Memperhatikan
· Kontrak waktu
- Memperhatikan

2. 15 menit Isi

-Menyampaikan materi : - Memperhatikan

1. Menjelaskan tentang pengertian


insulin
2. Menjelaskan tentang sifat insulin
3.Menjelaskan tentang cara pemberian
insulin
4. Memberikan penjelasan tentang
lokasi penyuntikan insulin
· Memberikan kesempatan untuk
- Memberikan
bertanya
pertanyaan

3. 5 menit · Menyimpulkan materi - Menyimpulkan


bersama

- Membalas
· Mengucapkan terima kasih
terima kasih

- Membalas
· Salam penutup salam

VII. Evaluasi
Waktu : Akhir acara
1. Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang 24a RSSA Malang
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya (SAP,
leaflet, Lembar balik)

2. Proses
 Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan mahasiswa menjawab pertanyaan secara
benar

3. Hasil
 Peserta mampu memahami tentang pengertian insuli
 Peserta mampu meredemonstrasikan penyuntikan insulin secara benar
 Peserta mampu menghitung jumlah cairan obat yang akan di suntikan/dosis
 Peserta mampu menyebutkan lokasi atau tempat penyuntikan
 Para peserta mengerti penjelasan yang telah diberikan

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC


Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 2. Jakarta :
EGC

Price, Slyvia Anderson. 2005. Patofisiologi : Konsep – Konsep Klinis Proses -Proses
Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC

S,Sumosardjuno.1986. Manfaat dan Macam Olahraga


bagi Penderita Diabetes Melitus.Bandung
Smeltzer, S.C. Bare, B.G., 2001. Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta : EGC

Tambayong, 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Diposting oleh Dwiputri Susanto di 01.23


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Pengikut

Arsip Blog

about deph ....

Dwiputri Susanto
Lihat profil lengkapku
deph bluecious. Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh molotovcoketail. Diberdayakan
oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai