Anda di halaman 1dari 6

Novalina Putri, Putranto; Analisis Perhitungan Losses Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan

Perbaikan Pemasangan Kapasitor

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN


RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR

Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

Abstrak: Dalam perkembangan saat ini energi listrik yang mendominasi kebutuhan
manusia, sehingga konsumen listrik semakin bertambah seiring berkembangnya zaman
diantaranya adalah konsumen rumah tangga. PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik
satu-satunya di Indonesia yang merupkan sistem transmisi dan distribusi listrik. Sistem
distribusi listrik merupakan bagian yang letaknya dekat dengan konsumen. Dalam hal ini
perlu adanya peningkatan pelayanan terhadap para konsumen tenaga listrik utamanya pada
penyaluran Sistem Distribusi Listrik agar tidak terjadi susut energi atau disebut juga losses
yang akan merugikan konsumen pengguna listrik maupun PT. PLN (Persero).

Kata-Kata Kunci : Losses, Jaringan Tegangan Rendah, Kapasitor

Listrik merupakan bentuk energi yang Dampak adanya losses pada konsumen
paling cocok dan nyaman bagi manusia rumah tangga antar lain adalah energi
modern. Tanpa listrik, infrastruktur ma- kirim yang nantinya diterima oleh konsu-
syarakat sekarang tidak akan menyenang- men rumah tangga akan meningkat se-
kan.Makin bertambahnya konsumsi listrik hingga tarif listrik yang akan dibayar kon-
per kapita di seluruh dunia, menunjukkan sumen rumah tangga naik. Adanya jatuh
kenaikan standar kehidupan manusia. Pe- tegangan pada tiang ujung yang menye-
manfaatan secara optimum bentuk energi babkan arus pada jaringan menjadi tinggi
ini oleh masyarakat dapat dibantu dengan sehingga losses yang terjadi pada jaringan
sistem distribusi yang efektif. (Pabla, tersebut meningkat.
1994:1) Untuk mengetahui besarnya losses ja-
Losses jaringan adalah selisih antara ringan ini diperlukan adanya perhitungan-
KWH beli PLN Distribusi dengan KWH perhitungan. Dalam perhitungan susut
jual ke pe-langgan. Disini tampak jelas energi ini diperlukan ketelitian serta kea-
bahwa PLN Distribusi mengalami kerugi- kurasian dari semua parameter-parameter
an akibat losses tersebut, sehingga PLN komponen jaringan yang terpasang. Oleh
Distribusi harus menekan losses tersebut karena itu dalam penelitian ini dikerjakan
agar kerugian PLN tidak terlalu besar. untuk mengetahui besarnya losses yang
(Hariasih, Susanti, 2005) terjadi dan untuk meminimalkan terjadi-
Losses jaringan adalah perbedaan anta- nya losses jaringan yang banyak terjadi
ra energi listrik yang di salurkan dengan pada Sistem JTR Distribusi Listrik khu-
energi yang terpakai (UDIKLAT,2011). susnya GTT KA025 Penyulang Sume-
Secara garis besar losses dapat dikategori- dangan APJ Pamekasan.
kan menjadi dua yaitu losses teknis dan
losses non teknis. Losses teknis adalah
losses yang disebabkan oleh sifat dari ma- METODE
terial atau peralatan jaringan. Sedangkan Analisis perhitungan ini meliputi ana-
losses non teknis adalah losses yang lisis pada line D untuk mengetahui berapa
disebabkan oleh kesalahan pemasangan besar losses total yang terjadi pada GTT
dan kerusakan dari material atau peralatan 025 Pe-nyulang Sumedangan dan besar
jaringan. (UDIKLAT,2011) losses yang terjadi pada line D. Analisis

Ratih Novalina Putri adalah Alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
Hari Putranto adalah Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang
23
24 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739

perhitungan ini bertujuan untuk mengu- Diketahui :


rangi losses yang terjadi pada GTT 025 Daya kontrak fasa R pada tiang akhir line:
Penyulang Sumedangan. Untuk mengu- D = 450 VA
rangi losses yang ada de-ngan memasang dengan jumlah pelanggan = 3
kapasitor pada tiang pangkal line D GTT 9900 VA dengan jumlah pelanggan = 1
025. Fungsi dari kapasitor yang dipasang Dengan total daya kontrak sebesar 2250
pada jaringan tersebut untuk memperbaiki VA,
tegangan pada titik dimana kapasitor maka arus beban = 2250VA/220
tersebut dipasang. Sehingga arus pada = 10,23 A
jaringan tersebut akan turun dan rugi daya maka arus penghantar dapat diketahui
pada jaringan tersebut akan berkurang. dengan cara berikut:
I penghantar = I GTT – I beban
= 18,85 A – 10,23 A
HASIL = 8,62 A
I (arus penghantar) = 8,62 A
Pengambilan Data
R(tahanan penghantar) = 0,4609 Ω/Km
Sebelum melakukan analisis perhitungan l (panjang saluran) = 0,399 Km
dilakukan pengumpulan data pada GTT Cosφ = 0,86
KA 025 Penyulang Sumedangan, me-
ngumpulkan data kapasitor yang ada di Maka drop tegangan dapat diperoleh
PLN. Pada tahap pengambilan data, data dengan rumus :
yang diambil berupa data pengukuran dan
wiring GTT KA025 Penyulang Sume- ∆𝑉 = 𝐼 (𝑅 cos 𝜑 + 𝑋 sin 𝜑)𝐿
dangan. Setelah itu data yang sudah ada = 8,62A((0,4609 x 0,86)+(0))x
akan di analisis total losses yang terjadi 0.399 Km
pada GTT KA025 dan losses yang terjadi = 1,3 Volt
pada line D dengan perbaikan pema- Untuk mengetahui besarnya perhi-
sangan kapasitor. tungan tegangan tiang ujung adalah :
= Tegangan pada GTT – Drop
Perhitungan Sebelum Pemasangan tegangan sepanjang total jaringan
Kapasitor
Diketahui :
a. Perhitungan Daya Kirim Drop tegangan = 1,3 Volt
P kirim = V x I x Cosφ Tegangan pada GTT = 222,7 Volt
P kirim fasa R= 222.7 V x 18.85 A x 0,86 Tegangan tiang ujung =
= 3,610 KW 222,7Volt – 1,3 Volt = 221,4Volt
Begitu juga untuk fasa R, S, T pada b. Faktor Beban
line B. Untuk mengetahui daya kirim total Faktor beban dapat dicari dengan cara
pada GTT adalah sebagai berkut : sebagai berikut:
Diketahui :
∑ P kirim = ∑ P kirim line B + ∑ P kirim line D Tegangan rata-rata pada line B = 223,815V
= 46,815 KW + 11,033 KW Tegangan rata-rata pada line D = 223,69V
= 57,848 KW Untuk tegangan rata-rata =
(223,815 V + 223,69 V) / 2 = 223,75 V
Perhitungan Drop Tegangan Tegangan puncak = 224,62 V
Perhitungan drop tegangan rata-rata Pr
fasa R tiang ujung line D sebagai berikut: Fb =
Pp
Novalina Putri, Putranto; Analisis Perhitungan Losses Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan 25
Perbaikan Pemasangan Kapasitor

= 223,75 V / 224,62 V Perhitungan Setelah Pemasangan


= 0,99 Kapasitor

c. Perhitungan Losses a. Perhitungan Daya Kirim


Contoh perhitungan losses pada fasa R Perhitungan daya kirim rata-rata fasa R
line D adalah sebagai berikut: line D dapat diketahui dengan rumus
Diketahui : sebagai berikut :
I = 18,85 A P kirim = V x I x Cosφ
R = 0,4609 Ω/km P kirim fasa R = 224,65 V x 17,27 A x
Fb = 0,99 0,94
Cosφ = 0,86 = 3,647 KW
L = 0,399 km Perhitungan daya kirim rata-rata fasa S
P losses = I2 x (R/l) ( (0,3 x Fb) + (0,7 line D sebagai berikut :
x Fb2)) x Cosφ P kirim fasa S = 222,96 V x 20,67 A x
= 18,852 x (0,4609/0,399) 0,89
x((0,3 x0,99) + (0,7 x = 4,102 KW
0,992)) x 0,86 Perhitungan daya kirim rata-rata fasa T
= 0,347.007 KW line D sebagai berikut :
Losses total sebelum perbaikan adalah : P kirim fasa T = 227,24 V x 17,3 A x
Losses total = losses line B + losses 0,915
line D = 3,597 KW
= 4,580.346 KW + Begitu juga untuk fasa R, S, T pada
1,088.321 KW line D. Untuk mengetahui daya kirim total
= 5,668.667 KW pada GTT adalah sebagai berkut :
Maka diperoleh persentase losses sebelum ∑ P kirim = ∑ P kirim line B + ∑ P
perbaikan adalah : kirim line D
= 49,75 KW + 11,34KW
% losses jaringan : = 61,096 KW
𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 Selisih kenaikan daya kirim setelah
= × 100% perbaikan dan sebelum perbaikan :
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚
5,668.346 K𝑊
= 57,848 𝐾𝑊 × 100% = 61,096 KW – 57,848 KW
= 3,248 KW
= 9,8 % Persentase kenaikan daya kirim
sebesar :
d. Rating Kapasitor 3,248 𝐾𝑊
Dengan daya kirim sebesar 57,848 KW = × 100 %
57,848 𝐾𝑊
dan cos φ rata-rata sebesar 0,86 dengan = 5,6 %
tan φ sebesar 0,59. Di asumsikan dengan
daya kirim yang sama cos φ rata-rata akan b. Perhitungan Drop Tegangan
di naikkan sebesar 0,9 dengan tan φ Perhitungan drop tegangan fasa R pada
sebesar 0,48. maka rating kapasitor dapat tiang ujung line D sebagai berikut:
dicari dengan rumus : Diketahui :
Q = P x (Tan φ1 – Tan φ2) Daya kontrak fasa R pada tiang akhir line
= 57,848 KW x ( 0,59 – 0,48) D : 450 VA dengan jumlah pelanggan = 3
= 6,36 KVAR 900 VA dengan jmlah pelanggan = 1
Maka rating kapasitor yang diperlukan Dengan total daya kontrak sebesar 2250
untuk menaikkan faktor daya sebesar 6,36 VA, maka arus beban:
KVAR. = 2250 VA / 220 ==10,23 A
26 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739

maka arus penghantar dapat diketahui de- = (225,8 V + 224,85 V) / 2


ngan cara berikut: = 225,325 V
I penghantar = I GTT – I beban Tegangan puncak = 227.4 V
= 17,27 A – 10,23 A Pr
Fb =
= 7,04 A Pp
I (arus penghantar) = 7,04 A = 225,325 V / 227,4 V
R ( tahanan penghantar) = 0,4609 Ω/Km = 0,99
l (panjang saluran) = 0,399 Km
Cosφ = 0,94 d. Perhitungan Losses
maka : Contoh perhitungan losses pada fasa R
∆𝑉 = 𝐼 (𝑅 cos 𝜑 + 𝑋 sin 𝜑)𝐿 line D. Berdasarkan rumus 2.29 adalah
= 7,04 A ((0,4609 x 0,94) + sebagai berikut :
(0)) x 0,399 Km P losses = I2 x (R/l) x ( (0,3 x Fb) +
= 1,2 Volt (0,7 x Fb2)) x Cosφ
Untuk mengetahui besarnya perhitung- Diketahui :
an tegangan tiang ujung dengan cara : I = 17,53 A
= Tegangan pada GTT – Drop tegangan R = 0,4609 Ω/km
sepanjang total jaringan l = 0,399 km
Fb = 0,99
Diketahui : Cosφ = 0,94
Drop tegangan = 1,2 Volt P losses = I2 x (R/l) x ( (0,3 x Fb) +
Tegangan pada GTT = 224,65 Volt (0,7 x Fb2)) x Cosφ
Tegangan tiang ujung = 224,65 Volt – = 17,272 x (0,4609/1,809)
1,2 Volt x((0,3 x0,99) + (0,7 x
=223,45 Volt 0,992)) x 0,94
Diperoleh selisih kenaikan tegangan = 0,318.369 KW
ujung rata-rata sebelum dan sesudah per- Losses total setelah perbaikan :
baikan berdasarkan pengukuran sebesar Losses total = losses line B + losses
3,3 %, sementara berdasarkan perhitung- line D
an sebesar 0,9 %. Selisih perbaikan drop =4,563.611KW+
tegangan rata-rata pada line D antara se- 1,061.154 KW
belum perbaikan dan setelah perbaikan = 5,624.765 KW
sebesar 5,7 % . Maka diperoleh persentase losses adalah:
Adanya selisih antara pengukuran dan % losses jaringan :
perhitungan disebabkan oleh drop tegang- 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠
= × 100%
an akibat tahanan pada konektor peng- 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚
hantar yang tidak diketahui baik secara 5,625 𝐾𝑊
= 61,096 KW × 100%
pengukuran maupun perhitungan.
= 9,2 %
Perbaikan losses jaringan sebesar :
c. Faktor Beban
Contoh perhitungan faktor beban pada % losses jaringan =
fasa R line B adalah : % losses jaringan sebelum perbaikan –
Pr % losses jaringan setelah perbaikan :
Fb = = 9,8 % - 9,2 %
Pp
Diketahui : = 0,6 %
Tegangan rata-rata pada line B= 225,8 V e. Rating Kapasitor
Tegangan rata-rata pada line D= 224,85 V Diketahui :
Untuk tegangan rata-rata : P1 = 57,8 KW ; P2 = 61,1 KW
Cos φ1 = 0.86 ; Cos φ2 = 0.93
Novalina Putri, Putranto; Analisis Perhitungan Losses Pada Jaringan Tegangan Rendah Dengan 27
Perbaikan Pemasangan Kapasitor

Maka tan φ1 = 0,59 ; tan φ2 = 0,395 sesuai yaitu sebesar 20 KVAR, maka
Berdasarkan rumus 2.32 dan 2.33 maka dapat mengurangi losses sebesar 1,2 %.
diperoleh:
Daya reaktif pada pf awal:
= P1 x Tan φ1 KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah dan ha-
= 57,848 KW x 0.59
sil analisis perhitungan yang telah dilaku-
kan, maka dapat disimpulkan sebagai
= 34,13 KVAR
berikut :
Daya reaktif pada pf setelah perbaikan
1. Besarnya losses yang terjadi pada GTT
= P2 x Tan φ2
KA025 Penyulang Sumedangan APJ
6
Pamekasan adalah sebesar 9,8 % .
=61,1 KW x 0,395
2. Kapasitor shunt berpengaruh terhadap
=
losses yang terjadi pada GTT KA025
= 24,13 KVAR
dengan persentasi losses sebesar 9,2%
Sehingga rating kapasitor yang terpasang
, maka penurunan persentasi losses
untuk memperbaiki faktor daya adalah:
sebesar 0,6 %. Dengan kapasitas
Q = P x (Tan φ1 – Tan φ2)
kapasitor shunt yang terpasang sebesar
= 34,13 KVAR – 24,13 KVAR
20 KVAR dengan kapasitas kapasitor
= 10 KVAR
yang terpakai sebasar 10 KVAR tidak
sesuai, karena kinerja kapasitor yang
semakin turun dengan jangka waktu
PEMBAHASAN
pemakaian yang lama serta fluktuasi
Kapasitor yang terpasang pada jaring- beban selalu berubah sehingga
an sebesar 20 KVAR sedangkan kapasitas menyebabkan selisih antara kapasitas
kapasitor yang terpakai sebesar 10 kapasitor itu sendiri.
KVAR. Ketidak sesuaian antara kapasitas
kapasitor terpasang dan yang terpakai ka-
rena kinerja kapasitor yang turun dengan DAFTAR RUJUKAN
jangka pemakaian yang lama dan Impe-
Belly, Alto, dkk. 2010. Daya Aktif, Re-
dansi atau hambatan dari kapasitor yang
aktif & Nyata. Universitas Indonesia.
berubah sesuai dengan frekuensi arus lis-
Jakarta: Makalah
trik yang mengalir melalui kapasitor. Jika
hambatan kapasitor mempunyai nilai Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang.
yang sama dengan hambatan jaringan 1992. Pengoperasian Dan Pemelihara-
sumber maka tercapailah suatu kondisi an Jaringan distribusi. Jakarta.
yang disebut resonansi. Pada kondisi re-
sonansi, hambatan total sistem menjadi Fitria, Dwi Riza. 2006. Analisa Losses
nol. Kondisi ini mirip dengan kondisi Distribusi Jaringan Tegangan Rendah
rangkaian pendek yang membahayakan Pada GTT 039 PT. PLN (Persero)
kapasitor dan peralatan lainnya. Kondisi UPJ Maospati APJ Madiun Menggu-
inilah yang sering menyebabkan rusaknya nakan Data Logger. Politeknik Negeri
kapasitor dan peralatan lainnya. Dengan Malang. Malang: Tugas Akhir.
kapasitas kapasitor terpakai yang tidak
sesuai, sebesar 10 KVAR dapat mengu- Hariasih, Susanti. 2005. Kajian Losses
rangi losses sebesar 0,6 %. Jika kapasitas Pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
kapasitor yang terpasang pada jaringan APJ Bojonegoro Nomor Gardu 54 Di
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
28 TEKNO, Vol : 20 September 2013, ISSN : 1693-8739

Timur. Politeknik Negeri Malang. PT. PLN (Persero) UDIKLAT, 2012.


Malang: Tugas Akhir. Pandaan.

Pabla, A. S. 1994. Sistem Distribusi Daya Sakti, Prasetya Ulah. 2008. Laporan Te-
Listrik. Cetakan Ketiga. Jakarta: Er- laahan Staff Evaluasi Pemerataan
langga. Beban Untuk Menekan Losses Jaring-
an Tegangan Rendah Di Gardu E311P
PT. PLN (Persero) Area Madura, 2012. dan Gardu PM213. Jakarta.
Pamekasan.

Anda mungkin juga menyukai