Anda di halaman 1dari 15

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

1. A. Pemeriksaan Urine glukosa


No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Persiapan Alat :
1. Tabung reaksi
2. Penjepit tabung
reaksi
3. Rak tabung
4. Pipet tetes
5. Corong
6. Pipet volume
7. Lampu spiritus/
bunsen
8. Beker glass

Tahap pre interaksi

1. Baca catatan
keperawatan dan
catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat dan
privasi ruangan
3. Cuci tangan

Tahap Orientasi

1. Berikan salam,
panggil nama klien
2. Jelaskan prosedur
dan tujuan tindakan
kepada
klien/keluarga

Tahap Kerja
1. Masukkan larutan
benedict ke
dalam tabung reaksi
sebanyak 5 c
2. Campurkan urin
patologis 5 – 8 tetes
ke dalam tabung yang
telah berisi benedict
3. Panaskan tabung di
atas spritus/Bunsen
dan sambil dikocok
perlahan sampai
mendidih
4. Dinginkan dan amati
terjadi perubahan
warna atau tidak

Tahap Terminasi

1. Evaluasi perasaan
klien
2. Simpulkan hasil
kegiatan
3. Lakukan untuk
kegiatan selanjutnya
4. Bereskan alat
Cuci tangan
Dokumentasi

Catat hasil tindakan dalam


catatan keperawatan.

2. Pemeriksaan payudara
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Persiapan Alat
1. Handuk besar dua buah
2. Washlap 2 buah
3. Dua wadah untuk air hangat dan
air dingin
4. Minyak kelapa/baby oil
5. Kasa/kapas
2. Tahap pre interaksi
4. Baca catatan keperawatan dan
catatan medis klien
5. Siapkan alat-alat dan privasi
ruangan
6. Cuci tangan
3. Tahap orientasi
3. Berikan salam, panggil nama
klien
4. Jelaskan prosedur dan tujuan
tindakan kepada klien/keluarga

4. Tahap kerja
1. Berikan kesempatan klien
bertanya sebelum kegiatan
dimulai
2. Anjurkan klien untuk duduk
santai bersandar, dan kaki
ditopang kursi kecil
5. Anjurkan klien untuk membuka
bra, dan letakkan handuk
dibawah perut ibu
6. Basahi kasa/kapas dengan
minyak kelapa, gunakan sebagai
pembersih kotoran disekitar
areola dan puting susu
7. Tuangkan sedikit minyak kelapa
dikedua belah telapak tangan
klien
8. Lakukan gerakan melingkar dari
dalam keluar payudara dengan
menggunakan telapak tangan
sebanyak 15-20 kali (sekitar 5-
1- menit) untuk masing-masing
payudara
9. Lakukan gerakan menekan
payudara secara perlahan
dengan menggunakan sisi dari
telapak dari atas menuju arah
puting susu untuk masing-
masing payudara
10. Pengetokan dengan buku-buku
jari ke tangan kanan dengan
cepat dan teratur
11. Diteruskan dengan penyiraman,
mula-mula disiran dengan air
hangat, penyiraman dengan air
atau kom kecil di atas kom air
hangat itu, jadi air dapat
ditampung kembali
12. Penyiraman dilakukan dengan
cepat sampai +/- 10 kali
kemudian dengan cepat diganti
dengan penyiraman air dingin
+/- 10 kali, dengan cepat
disiram lagi dengan air hangat,
begitu seterusnya bergantian
hangat dan dingin dengan cepat,
sampai air hangat turun
suhunya. Penyiraman terakhir
adalah dengan air hangat.
13. Keringkan payudara ibu dengan
menggunakan handuk dan
rapikan kembali pakaian ibu
5. Tahap terminasi
5. Evaluasi perasaan klien
6. Simpulkan hasil kegiatan
7. Lakukan untuk kegiatan
selanjutnya
8. Bereskan alat
9. Cuci tangan
6 Dokumentasi
1. Catat hasil tindakan dalam
catatan keperawatan.

3. Pengukuran panggul luar


No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Pengertian
Pemeriksaan pada wanita hamil
dengan mengukur panggul luar
2. Tujuan
1. Untuk mengetahui panggul
seseorang normal atau tidak
2. Untuk mengetahui bentuk atau
keadaan seseorang
3. Persiapan Alat
1. Pita pengukur
2. Jangka panggul
3. Alat tulis
4. Tahap pra interaksi
1. Menyiapkan alat
2. Cuci tangan
5. Tahap orientasi
1. Memberikan salam pada pasien
dengan sapa pada pasien
2. Memperkenalkan diri pada
pasien
3. Menjelaskantujuan dan prosedur
dan tindakan pada
klien/keluarga
4. Menanyakan persetujuan dan
kesiapan klien sebelum tindakan
dilakukan
6. Tahap kerja
1. Memasang sampiran atau
menjaga privacy
2. Mempersilahkan klien ke
tempat tidur dan membantu
membuka pakaian seperlunya
3. Memposisikan klien dengan
benar
4. Meminta izin dilakukan
tindakan
5. Melakukan pengukuran
distansia spinarum dengan
mengukur jarak spina iliaka
anterior superior sinistra dan
dextra (24-26 cm)
6. Melakukan pengukuran
distansia kristarum dengan
mengukur jarak terpanjang
antara dua tempat yang simetris
pada krista iliaka sinistra dan
dextra (36-30 cm)
7. Melakukan pengukuran
konjungata eksterna dengan
mengukur jarak antara bagian
atas simpisis ke proxesus
spinosus limbal V (18 cm)
8. Melakukan pengukuran lingkar
pinggul luar dengan mengukur
dari pertengahan simpisis
melewati spina iliaka anterior
superior lumbal V kesisi
sebaliknya kembali ke tepi atas
simpisis (80-90 cm)
9. Merapikan klien
10. Memberikan hasil pengukuran
7. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Mebereskan dan
mengembalikan alat ketempat
semula
4. Mencuci tangan

4. Pemeriksaan denyut jantung janin


No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Tujuan
Sebagai acuan untuk mengetahui
kesehatan ibu dan perkembangan
janin khususnya denyut jantung janin
dalam lahir
2. Ruang lungkup
Ibu hamil dengan usia kehamilan 16
minggu/4 bulan yang datang ke unit
pelayanan KIA dan rumah bersalin
3. Uraian umum
1. Detak jantung janin normal
permenit yaitu : 120-140 / menit
2. Denyut jantung janin baru dapat
didengar pada usia kehamilan
16 minggu/4 bulan
4. Persiapan alat
1. Doppler
2. Jelly
5. Tahap kerja
1. Baringkan ibu hamil dengan
posisi terlentang
2. Beri jelly pada doppler pada
perut ibu hamil di daerah
punggung janin
3. Tempatkan doppler pada perut
ibu hamil didaerah punggung
janin
4. Hitung detak jantung janin
a. Dengar detak jantung janin
selama 1 menit, normal
detak jantung janin 120-
140/menit
5. Beri penjelasan pada pasien
hasil pemeriksaan detak jantung
janin
a. Jika ada pemeriksaan detak
jantung janin, tidak
terdengar atau pun tidak ada
pergerakan bayi maka pasien
diberi penjelasan dan pasien
dirujuk ke RS
6. Pasien dipersilahkan bangun
7. Catat hasil pemeriksaan jantung
janin pada buku Kart Ibu dan
Buku KIA

5. Senam hamil
No. Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4
1. Persiapan alat
1. Matras
2. Tahap pre interaksi
1. Baca catatan perawat dan
catatan medis klien
2. Siapkan alat-alat dan privacy
klien
3. Cuci tangan
3. Tahap orientasi
1. Berikan salam, panggil nama
klien
2. Jelaskan proasedur dan tujuan
tindakan kepada klien /keluarga
4. Tahap kerja
1. Berikan klien kesempatan
bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
Lakukan latihan I
2. Anjurkan klien duduk relaks dan
badan ditopang kebelakang
3. Kaki di luruskan sedikit terbuka
4. Gerakkan kaki kanan dan kiri
kedepan dan kebelakang
5. Putar persendian kaki melingkar
kedalam dan keluar
6. Bila mungkin angkat bokong
dengan bantuan kedua tangan
dan ujung telapak tangan
kempiskan otot dinding perut
7. Kerutkan dan kendurkan otot
dubur
8. Lakukan gerakan ini sedikitnya
8-10 kali setiap gerakan
Lakukan latihan II
9. Anjurkan klien tetap duduk
rileks dan badan ditopang
tangan di belakang
10. Kedua tungkai lurus dan rapat
11. Tempatkan tungkai kanan diatas
tungkai kiri, silih berganti
12. Kembang kempiskan otot
dinding perut bagian bawah
13. Kerutkan dan kendorkan otot
liang dubur
14. Lakukan gerakan ini sedikitnya
8-10 kali
Latihan III
15. Anjurkan klien duduk tegak dan
badan disangga tangan kanan
dibelakang
16. Tidur terlentang kaki dirapatkan
17. Pada sikap duduk, angkat
tungkai silih berganti keatas
dengan tinggi semaksimal
mungkin
18. Lakukan gerakan ini sedikitnya
8-10 kali
Lakukan latihan IV
19. Anjurkan klien duduk bersila
dengan tumit berdekatan satu
sama lain
20. Tangan diatas bahu sedangkan
siku disamping badan
21. Lengan diletakkan di depan
badan (dada)
22. Putar keatas dan kesamping,
kemudian kebelakang dan
selanjutnya kedepan badan
(dada)
23. Lakukan gerakan ini sedikitnya
8-10 kali
Lakukan gerakan V
24. Anjurkan klien duduk bersila
dengan tumit berdekatan satu
sama lain
25. Badan tegak relaks dan paha
lemas
26. Kedua tungkai dipersendian
lutut
27. Tekan persendian lutut dengan
berat badan sekitar 20 kali
28. Badan diturunkan kedepan
Lakukan gerakan VI
29. Anjurkan klien melakukan sikap
tidur diatas tempat tidur datar
30. Tangan disamping badan
31. Angkat badan ditekan pada
persendian lutut dengan sudut
tungkai bawah sekitar 80-90
32. Angkat badan dengan topangan
pada ujung telapak kaki dan
bahu
33. Pertahankan posisi sampai
hitungan 8 dan turunkan pelan-
pelan
Lakukan gerakan VII
34. Anjurkan klien tidur diatas
tempat tidur yang datar, badan
rilaks
35. Tangan dan tungkai bawah lurus
kedepan dan rileks
36. Badan dilemaskan pada tempat
tidur
37. Tangan dan tungkai bawah
membujur lurus
38. Pinggul diangkat dan geser
kekanan kekiri sambil melatih
otot liang dubur
39. Kembang kempiskan otot
bagian bawah
40. Lakukan gearakan ini sedikitnya
10-15 kali
Lakukan latihan pernafasan
41. Anjurkan klien tidur diatas
tempat yang datar
42. Tangan disamping badan dan
lutut ditekuk satu tangan
diletakkan diatas perut
43. Tarik nafas perlahan dari
dinding serta pertahankan dalam
paru beberapa.
44. Bersama dengan tarikan nafas
tersebut, tangan yang diatas
perut ikut serta diangkat
mencapai kepala
45. Keluarkan nafas melaui mulut
perlahan-lahan
46. Tangan yang diangkat ikut serta
diturunkan.
47. Lakukan gerakan ini sekitar 0-
10 kali dengan tangan silih
berganti
Lakukan relaksasi kombinasi
48. Anjurkan klien melakukan sikap
tubuh seperti merangkak
49. Anjurkan klien untuk tenang
dan relaks
50. Badan disangga bahu dan tulang
paha
51. Kembang kempiskan otot
dinding perut
52. Kerutkan dan kendorkan tulang
belakang
Lakukan relaksasi dengan posisi
duduk terlungkup
53. Anjurkan klien melakukan sikap
duduk menghadap sandaran
kursi
54. Kedua tangan disandarkan kursi
55. Semua anggota tubuh releks
56. Tarik nafas perlahan tahan dan
keluarkan melalui mlut

Anda mungkin juga menyukai