Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tindak Pidana Lingkungan Hidup yang dilakukan seseorang ataupun badan hukum
korporasi sering terjadi di sekitar lingkungan tempat tinggal kita tanpa kita sadari, terutama di
lingkungan yang penuh dengan perusahaan-perusahaan yang dapat memcemarkan lingkungan di
sekitarnya. Hal tersebut sangat merugikan masyarakat sekitar, karena akan membawa dampak
yang negatif, seperti akan menimbulkan banyak penyakit yang terserang, bukan hanya itu, air
dan udara pun juga tercemar akibat dari perusahaan yang melakukan pelanggaran dan membuang
limbah tanpa adanya penyaringan. Namun apakah seseorang dan/atau perusahaan korporasi yang
melakukan pelanggaran tersebut akan mendapatkan hukuman, itu semua tergantung pada
permasalahan yang dihadapi apakah terdapat pelanggaran sesuai dengan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup atau tidak.

Pelanggaran dan/atau ketentuan pidana dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009


Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan pada Pasal 98 sampai
Pasal 120. Dari Undang-Undang tersebut terdapat Pelanggaran khususnya untuk pembuangan
limbah yaitu pada Pasal 98 sampai Pasal 100 UUPPLH. Apabila orang yang melakukan
perbuatan pidana itu ternyata mempunyai kesalahan atau melanggar Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disingkat
(UUPPLH), maka orang atau perusahaan korporasi tersebut harus dipidana. Tetapi jika perbuatan
tersebut tidak mempunyai kesalahan, walaupun telah melakukan perbuatan yang terlarang dan
tercela, pelakunya tentu tidak dipidana. Hal tersebut sesuai dengan asas yang mengatakan,
“Tidak dipidana jika tidak ada kesalahan”, merupakan dasar dari pada dipidananya pembuat.

Kasus pencemaran lingkungan dan perusakan tanaman padi di persawahan rancaekek


merupakan dampak negative pembangunan industry tekstil di wilayah produksi pertanian.
Seperti yang terjadi di Desa Linggar, Bojongloa, Jelekong dan suka mulya. Banyak sekali
permasalahan yang timbul akibat penempatan kawasan industry tersebut. Dimana pabrik-pabrik
yang telah atau sedang melakukan produksi tersebut tidak membuang limbah industry nya secara
tidak baik. Sehingga mengakibatkan rusaknya lingkungan disekitar tempat dimana pabrik yang
menimbulkan limbah tersebut. Untuk meminimalisir pencemaran lingkungan yang diakibatkan
oleh pabrik tersebut, seharusnya pabrik itu melakukan penyaringan terhadap limbah yang akan
dibuang ke sungai atau ke lingkungan warga. Sehingga limbah yang dibuang tersebut tidak lagi
berbahaya dan merugikan masyarakat di sekitar tempat pabrik itu memproduksi dan juga tidak
menggangu ekosistem yang ada atau yang hidup sekitar perindustrian tersebut.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ( Tahun 1999) dengan kesimpulan terjadi lonjakan
kasus “dermatis” (penyakit eksim) terhadap masyarakat Rancaekek akibat kontak fisik dengan
air yang sudah tercemar oleh limbah pabrik tersebut. d. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Industri Terkstil / BBT (november 2001) dengan kesimpulan IPAL PT. Kahatex,
belum optimal sehingga limbah yang dibuang ke sungai cikijing masih belum menemui Baku
Mutu.

Dalam rangka penyelesaian kerusakan lingkungan di kawasan tersebut, Badan


Pengendalian Lingkungan Daerah (BAPEDALDA), yang sekarang menjadi Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat bersama dengan Kementrian
Lingkungan Hidup, telah melakukan berbagai upaya antara lain membentuk POKJA penanganan
pencemaran/ perusakan Lingkungan Hidup, melakukan penelitian, pengkajian dan analisis dari
berbagai bidang keilmuan, memberikan sanksi administratif baik oleh BPLHD maupun
Kementrian Lingkungan Hidup, memfasilitasi musyawarah antara masyarakat dengan
perusahaan yang diduga telah menyebabkan pencemaran/perusakan lingkungan, melakukan
penelitian untuk pemulihan lahan tercemar limbah, melakukan sidak ke PT. Kahatex dan lahan
tercemar. Berdasarkan uraian tersebut diatasn penulis tertarik untuk mengkajinya dalam bentuk
Makalah, dengan judul “Bagaimana Pembuatan Berita Acara Perkara yang dilakukan
PT.Khatex”

Anda mungkin juga menyukai