Anda di halaman 1dari 5

Batu kapur (Gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik,

secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di
alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah
kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang
koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat
bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.

Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalah
aragonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu
tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum
ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil
adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).

Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan
campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain.

Potensi batu kapur di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh
kepulauan Indonesia. Sebagian besar cadangan batu kapur Indonesia terdapat di
Sumatera Barat

f. Kristalin Karbonat
Info kegunaan batugamping
Beberapa contoh penggunaan batugamping antara lain :

Fondasi rumah/pengeras jalan dan bangunan fisik lainnya

Pembuatan kapur tohor dan kapur padam

Bahan bangunan

Bahan penstabil jalan raya


Bahan baku pembuatan semen Portland

pembuatan karbid

Bahan tambahan dalam proses peleburan dan pemurnian baja

Bahan pemutih

Soda abu

Bahan penggosok

Pembuatan logam magnesium dari air laut

Pembuatan alumina

Floatasi

pembuatan senyawa alkali

Pembasmi hama

Bahan pupuk dan insektisida dalam pertanian

Bahan keramik

Glasir
Industri kaca

Bata silica

Bahan tahan api

Penjernihan air

Batu Gamping
Batu gamping pada umumnya adalah bukan terbentuk dari batuan sediment seperti
yang kitakira, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, terbentuk dari batu-batuan
bahkan jugaterbentuk dari kerangka calcite yang berasal dari organisme
microscopic di laut dangkal.Pulau Bahama adalah sebagai contoh dari daerah
dimana proses ini masih terus berlangsunghingga sekarang.Sebagian perlapisan
batu gamping hampir murni terdiri dari kalsit, dan pada perlapisan yanglain
terdapat sejumlah kandungan silt atau clay yang membantu ketahanan dari batu
gampingtersebut terhadap cuaca. Lapisan gelap pada bagian atas mengandung
sejumlah besar fraksidari silika yang terbentuk dari kerangka mikrofosil, dimana
lapisan pada bagian ini lebihtahan terhadap cuaca.Batu gamping dapat terlarutkan
oleh air hujan lebih mudah dibandingkan dengan batuan yanglainnya. Air hujan
mengandung sejumlah kecil dari karbon dioksida selama perjalanannya diudara,
dan hal tersebut mengubah air hujan tersebut menjadi nersifat asam. Kalsit
adalahsangat reaktif terhadap asam. Hal tersebut menjelaskan mengapa goa-goa
bawah tanahcenderung untuk terbentuk pada daerah yang banyak mengandung batu gamping,
dan jugamenjelaskan mengapa bangunan bangunan yang terbuat dari bahan
batugamping rentanterhadap air hujan yang mengandung asam. Pada daerah daerah
tropis , batu gampingterbentuk menjadi batuan yang kuat membentuk sejumlah
pegunungan-pegunungan batugamping yang indah.Dibawah pengaruh pressure yang
tinggi, batu gamping termatomorfosakan menjadi batuanmetamorf marble. Pada
kondisi tertentu, kalsit yang terdapat di dalam batugamping teralterasimenjadi
dolomite, berubah menjadi batuan dolomite.Batu GampingBatu GampingBatu
gamping adalah batuan fosfat yang sebagian besar tersusun oleh mineral
kalsiumkarbonat (CaCo3). Bahan tambang ini biasa digunakan untuk bahan baku
terutama dalampembuatan semen abu/portland (biasa digunakan sebagai perekat
untuk memplester), industrikeramik, obat-obatan, dll.
Batugamping (limestone) merupakan batuan sedimen organik klastik.Secara umum
batugamping dikelompokkan berdasarkan mineral utama pembentuk
batugampingyaitu kalsit (calcite (CaCO3)) atau dolomite (MgCa(CO3)2).
Batugamping juga dikelompokkanberdasarkan kandungan senyawa karbonat
dalam batuan misalnya batugamping murni,

batugamping napalan, batugamping tufan. Pengelompokkan batugamping


berdasarkan grade ataukandungan karbonatnya banyak digunakan dalam kajian
pedology dan edaphology
Beberapa kabupaten yang menjadi sentra pertambangan batu gamping adalah
Kupang, TTS,TTU, Belu, Alor, Lembatan, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada,
Manggarai, Sumba Barat,dan Sumba Timur. Lokasi yang menghasilkan batu
gamping terbanyak adalah di KabupatenManggarai dengan cadangan mencapai
5.558.771.299m3.

Batu gamping termasuk batuan sedimen. Batu gamping ini dapat diklasifikasikan
salah satunya adalah klasifikasi dunham yang membahas tentang
pembagianbatugamping. Klasifikasi Dunham (1962) ini dilihat secara megaskopis
yang manadia mengamati indikasi adanya pengendapan batugamping yang
ditunjukkan olehtekstur hasil pengendapan yaitu limemud (nikrit) semakin sedikit
nikrit semakinbesar energi yang mempengaruhi pengendapannya. Menurut
klasifikasi inibatugamping terbagi atas :a. Mud Stone
b. Wake Stone
c. Pack Stone
d. Grain Stone
e. Bound Stone

Anda mungkin juga menyukai