Anda di halaman 1dari 4

Global Journal of Surgery, 2017, Vol. 5, No.

1, 6-8
©Science and Education Publishing
DOI:10.12691/js-5-1-2

Trend Meningkatnya Kanker Payudara


Pada Usia Muda
M.Bala Vikas kumar, G.Jagdishwar Goud, Harika Tirunagari

1. Pendahuluan
Kanker payudara adalah penyebab paling umum kanker pada perempuan dewasa
di seluruh dunia setelah kanker paru-paru dan penyebab kedua kematian oleh kanker. Saat
ini, 75.000 kasus baru terjadi pada perempuan di India setiap tahun. Angka ini harus dilihat
pada latar belakang pencatatan nasional angka kanker dan rumah sakit, berdasarkan
pencatatan sampel tumor 3 % dari seluruh populasi. Kanker payudara semakin meningkat
di negara- negara barat, tetapi jumlahnya juga meningkat di negara Asia, kemungkinan
karena terdapat perbaikan dari tehnik screening. Di India kemungkinan pengembangan
kanker payudara selama seumur hidup adalah 1:22 sementara di Amerika Serikat
didapatkan angka 1:8. Sebagian besar penelitian menunjukkan prevalensi yang tinggi pada
usia dekade keempat dan keenam, tetapi terdapat insiden tingkat kejadian yang berubah
saat ini.
Insiden kanker payudara sangat sedikit, lebih agresif dan memiliki prognosis yang
buruk pada usia muda dibandingkan dengan populasi yang lebih tua. Peningkatan insiden
kanker payudara pada usia lebih muda sekarang terjadi karena modifikasi gaya hidup,
modernisasi pemikiran, peningkatan kesadaran dan screening melalui deteksi penyakit
pada tahap awal. Berbagai populasi telah di lakukan baik di daerah perkotaan serta
pedesaan di India pada tahun-tahun belakangan ini, oleh karena itu, meningkatkan
kesadaran dan penyediakan akses fasilitas pelayanan kesehatan yang seharusnya
diintensifkan untuk hasil akhir yang lebih baik.
Tujuan studi ini adalah untuk menunjukkan trend peningkatan kejadian akibat
kanker payudara pada waktu muda. Karena melihat perilaku agresif itu harus terdeteksi
sejak dini dan di perlakukan peningkatan kesadaran dan fasilitas screening.

2. Materi dan Metode


Studi ini adalah sebuah studi retrospektif selama setahun dan satu bulan antara Juni
2014 hingga Juli 2015 di Krishna Institute of Medical Sciences, total 139 pasien kanker
payudara dianalisis. Kelompok usia dimasukkan semua dengan penekanan khusus pada
usia muda dengan usia kurang dari 40 tahun. Semua tahapan termasuk dalam studi ini.
Diagnosis dari kanker payudara didasarkan pada pemeriksaan klinis, imaging dan
histopatologi. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan pasangan T-Test.

3. Hasil
Variabel seperti usia, laterality, tahap presentasi dan patologi dianggap dalam studi
dengan penekanan khusus pada usia. Dari 139 orang yang termasuk dalam studi 37 (26.6
%) adalah usia kurang dari 40 tahun dan mayoritas umur sebagian besar di antara mereka
yang berusia 30 dan 40. Pasien termuda adalah 22 tahun dan tertua adalah 81 tahun. Tidak
ada sampel pasien laki laki dalam studi ini dari 139 dari pasien.
Dari 139 pasien 81 ( 58.2 % ) dan keluar dari 37 pasien yang kurang dari 40 tahun,
21 ( 56.7 % ) di presentasikan dengan tumor pada sisi kiri dan 1 ( 0.7 % ) pasien dengan
tumor bilateral, dalam studi ini yang sangat berbeda dari studi lain yang menunjukkan
sebuah dominasi pada sisi kiri.
Dalam studi ini, sebagian besar pasien kurang dari 40 tahun di presentasikan pada
stage II (56.75%), stage III (29,7%) dan di ikuti dengan stage I (10,8%) dan stage IV
(2,7%).
Pasien menjalani prosedur dari modifikasi mastectomi radikal, biopsis eksisi di
ikuti dengan mastekstomi, dan kemoradiasi. Operasi Konservatif Payudara (Breast
Conservative Surgery) adalah paling sering di lakukan pada Negara wilayah barat.
Walaupun kami memiliki keahlian dan fasilitas radiasi pada Centre kami. Itu tidak
dilakukan bagi pasien dengan pilihan mastectomy, kurangnya tindak lanjut dan preferensi
untuk post pembedahan akan mengalahkan tujuan.
Dalam studi kami, invasif ductal karsinoma (IDC) adalah yang paling umum
histopathology ditemui di seluruh penduduk (77.6%), sedangkan usia kurang dari 40 tahun
(89.1 % ) kelompok usia diikuti oleh ductal karsinoma insitu. 68 % mereka di presentasikan
dengan penyakit grade 3 di ikuti oleh grade 2.

4. Diskusi
Kanker payudara kini menjadi kanker paling umum pada perempuan dalam urbans
di India dan menjadi kanker urutan kedua paling umum di wilayah pedesaan. Anders et al
melaporkan adanya insiden relatif dari 2.4% di diagnosis sebelum umur 35 tahun. Di India
rata rata usia dari pengembangan kanker payudara telah terjadi pergeseran yang signifikan
atas beberapa dekade terakhir. Mohanti et al menunjukkan 5.5% dari insiden di bawah usia
35 tahun. Umesh das et al menunjukkan adanya insiden relatif dari 11.3 % kanker payudara
di bawah usia 35 tahun. Meskipun jumlah saat dalam studi kami kecil, dari data
menunjukkan adanya insiden relatif 26.6 % pasien yang berusia di bawah usia 40 tahun.
25 tahun belakangan, dari 100 pasien dengan kanker payudara, 2 % berada pada kelompok
usia 20 - 30 tahun, 7 % berada pada usia 30 - 40 tahun, dan 69 % berada pada kelompok
usia di atas 50 tahun. Dalam studi ini, peningkatan jumlah pasien jatuh antara kelompok
usia dari 30-40 tahun, usia hal ini menunjukkan bahwa ada sebuah kenaikan secara relatif
dalam insiden di populasi yang lebih muda berbeda dengan trend sebelumnya.
Faktor risiko kanker payudara antara lain : usia, etnis, riwayat penyakit keluarga,
usia pada saat menarche, usia pada saat menopause, paritas. Perubahan gaya hidup
kemudian usia pada saat menikah, mengurangi menyusui, pola makan dari makanan, ini
terkait dengan adanya peningkatan kanker payudara pada generasi usia muda.
Perempuan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk pengembangan pada sisi
kiri payudara yang terkena kanker daripada sisi kanan, alasannya masih belum di ketahui
jelas. Studi ini menunjukkan predominance sisi payudara kanan yang terkena kanker yang
berbeda dengan banyak studi yang lain. Study dari lateralitas payudara oleh Anders Ekbom
et al menunjukkan keseluruhan insiden lebih tinggi di sisi kiri daripada sisi kanan pada usia
lebih dari usia 45 tahun. Di antara wanita muda, nuliparitas dan usia sehingga terlambat
menarche itu dikaitkan dengan agak tingginya insiden kasus kanker di payudara kanan,
anders et al.
Kanker payudara menunjukkan kesenjangan besar di kalangan negara kaya dan
negara miskin. Meskipun kejadian kanker payudara tertinggi terdapat di wilayah negara
maju, tingkat mortalitas lebih tinggi di negara berkembang. Ini jelas mengarah kepada
rendahnya kesadaran dan akses terhadap fasilitas kesehatan di negara berkembang selain
perubahan dari gaya hidup.
Dalam studi ini, mayoritas pasien di tunjukkan dengan penyakit pada stage II di
ikuti oleh stage III, yang menunjukkan peningkatan kesadaran dan fasilitas deteksi dini
yang tersedia untuk populasi umum dengan melakukan berbagai kampanye kesehatan.
Dengan demikian, edukasi yang lebih baik dan peningkatkan screening identifikasi
penyakit pada tahap awal, yang meningkatkan secara keseluruhan kelangsungan hidup
pasien.
Kanker pada generasi muda cenderung untuk lebih agresif. Kebanyakan dari kanker
adalah ER/PR negatif dan HER2 positif atau negatif dari ketiga tersebut yang menunjukkan
sebuah prognostik yang buruk, Indikator dari orang yang telah memiliki ER/PR positif.
Usia muda yang telah berhubungan dengan tumor yang memiliki ukuran sangat
besar,memiliki angka tinggi metastase dari kelenjar getah bening, grade tumor yang buruk,
rendahnya tingkat hormon dari status reseptor positif, awal dan rekurensi frekuensi
berlebih locoregional, dan prognosis kelangsungan hidup yang buruk. Oleh karena itu,
tumor harus terdeteksi sejak dini untuk memperpanjang dan meningkatkan kelangsungan
hidup. Evaluasi Histopatologi menunjukkan bahwa kebanyakan kanker payudara pada usia
muda memiliki IDC, studi lain seperti Walker et al juga melaporkan temuan yang serupa.

5. Kesimpulan
Studi ini menunjukkan meningkatnya kanker payudara pada populasi yang lebih
muda, alasannya antara lain seperti perubahan gaya hidup maupun modifikasi
westernization. Sebagian besar dari mereka di presentasikan pada stadium dini lalu
berikutnya bise dengan peningkatan kesadaran di tambah dengan metode screening.

Anda mungkin juga menyukai